pesantren. Pada pesantren-pesantren tertentu terdapat pula di dalammya madrasah atau sekolah dengan segala kelengkapannya.
Secara  umum  pesantren  dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua,  yakni pesantren  salaf  tradisional  dan  pesantren  khalaf  modern.  1  Pesantrer  salaf
menurut  Zamakhsyari  Dhofier,  dalam  Wahjoetomo,  1997:  83  adalah  lembaga pesantren  yang  mempertahankan  pengajaran  kitab-kitab  Islam  klasik  salaf
sebagai  inti  pendidikan.  Sedangkan  sistem  madrasah  ditetapkan  hanya  untuk memudahkan  sistem  sorogan,  yang  dipakai  dalam  lembaga-lembaga  pengajian
bentuk  lama,  tanpa  mengenalkan  pengajaran  pengetahuan  umum.  Sistem pengajaran pesantren salaf memang lebih sering  menerapkan model sorogan dan
wetonan.  Istilah  weton  berasal  dari  bahasa  Jawa  yang  berarti  waktu.  Disebut demikian  karena  pengajian  model  ini  dilakukan  pada  waktu-waktu  tertentu  yang
biasanya  dilaksanakan  setelah  mengerjakan  shalat  fardhu.  2  Pesantren  khalaf adalah  lembaga  pesantren  yang  memasukkan  pelajaran  umum  dalam  kurikulum
madrasah  yang  dikembangkan,  atau  pesantren  yang  menyelenggarakan  tipe sekolah-sekolah  umum  seperti;  MISD,  MTsSMP,  MASMASMK  dan  bahkan
PT dalam lingkungannya Depag, 2003: 87. Dengan demikian pesantren modern merupakan pendidikan pesantren yang diperbaharui atau dimodernkan pada segi-
segi tertentu untuk disesuaikan dengan sistem sekolah Hadi, 2010.
2.8 Rich Picture
Rich picture digunakan pada waktu penyeleksian sistem untuk menyatakan
secara  keseluruhan  dalam  memahami  proses  dari  tahapan  proyek  pengembangan
sistem. Rich Picture secara khusus mendeskripsikan masalah sistem dan sekaligus penguasaan aplikasi.
Rich  picture tidak  didasari  pada  suatu  catatan  khusus  tetapi  seharusnya
memberikan  penyesuaian  mengenai  aspek  yang  dideskripsikan  pada  proyek Mathiassen, 2000.
2.9 RAD Model
Menyatakan bahwa model RAD Rapid Application Development adalah sebuah  model  proses  perkembangan  perangkat  lunak  sekuensial  linier  yang
menekankan  siklus  perkembangan  yang  sangat  pendek.  Ada  lima  proses  dalam RAD yaitu Perssman, 1997 :
1.  Pemodelan  Bisnis  :  Menjawab  pertanyaan-pertanyaan  :  informasi  apa  yang mengendalikan  proses  bisnis?  Informasi  apa  yang  dihasilkan?  Siapa  yang
menghasilkan  informasi?  Kemana  informasi  itu  diberikan?  Siapa  yang mengolah informasi?          kebutuhan dari sistem.
2.  Pemodelan  Data  :  aliran  informasi  yang  salah  sudah  didefinisikan,  disusun menjadi  sekumpulan  objek  data.  Ditentukan  karakteristik  atau  atribut  dan
hubungan antar objek tersebut analisis kebutuhan dan data. 3.  Proses  Model  :  objek  data  yang  telah  didefinisikan  diubah  menjadi  aliran
informasi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi bisnis. 4.  Aplikasi  Generasi  :  RAD  menggunakan  komponen  diagram  yang  sudah  ada
atau membuat komponen yang bisa digunakan lagi, selama diperlukan.
5.  Pengetesan  dan  Pemakain  kembali  :  karena  menggunakan  komponen  yang sudah  ada,  maka  kebanyakan  komponen  sudah  melalui  uji  atau  testing.
Namun komponen baru dan interface harus tetap diuji. Menurut  Hunter  1994,  model  proses  RAD  ini  secara  jelas  menetapkan
batasan  waktu  yang  dibebankan  dalam  sebuah  proyek  sehingga  ruang  lingkup pengerjaan  tersebut  bisa  di  skala  dan  pengerjaan  proyek  tersebut  dibagi  menjadi
beberapa  tim.  Menurut  Butler  1994,  model  ini  memiliki  beberapa  kelemahan antara lain :
1.  Bagi  proyek  yang  bersekala,  RAD  memerlukan  sumber  daya  manusia  yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
2.  RAD  menurut  pengembang  dan  pelanggan  memiliki  komitmen  di  dalam aktivitas yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka
waktu  yang  sangat  pendek.  Jika  komitmen  tersebut  tidak  ada  dari  tiap konsumen, proyek RAD gagal.
2.10 BasisData
Basis  data  database  merupakan  kumpulan  dari  data  yang  saling berhubungan  satu  dengan  lainnya,  tersimpan  di  perangkat  keras  komputer  dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya Jogiyanto, 1999. Basis  data  database  adalah  suatu  pengorganisasian  sekumpulan  data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi Kadir, 2002.
2.10.1 Jenjang Data