22
menanggung risiko tersebut.
4
Suhrawardi K. Lubis mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan asuransi syariah adalah pertanggungan yang berbentuk tolong menolong atau
disebut juga dengan perbuatan kafalah, yaitu perbuatan saling menolong dalam menghadapi sesuatu risiko yang tidak diperkirakan sebelumnya.
5
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah merupakan penjaminan diantara para peserta asuransi dalam menghadapi
risiko didasarkan atas tabarru ’ melalui perjanjian yang sesuai dengan syariah.
2. Landasan Hukum Asuransi Syariah
Seperti telah diketahui bersama, asuransi syariah belum memiliki fondasi hukum yang kuat, karena hanya diatur oleh regulasi dalam bentuk
keputusan mentri keuangan KMK.Hal ini turut mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi syariah yang masih terpaku dan tunduk pada pelaturan
hukum positif.
6
Kerangka acuan asuransi syariah dalam operasionalnya
antara lain:
a. Fatwa DSN-MUI
No. 21DSN-MUIIX2001
tentang Pedoman
Pelaksanaan Operasional Asuransi Syariah. b. Fatwa DSN-MUI No. 51DSN-MUIIII2006 tentang Akad Mudharabah
Musytarakah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.
4
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam Jakarta: Bumi Aksara, 1997, hal.99.
5
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi IslamJakarta: Sinar Grafika, 2000, hal. 82.
6
Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah, Antara Teori dan Praktek Jakarta: Insco Consulting, 2007, hal. 13.
23
c. Fatwa DSN-MUI No. 52DSN-MUIIII2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.
d. Fatwa DSN-MUI No. 53DSN-MUIIV2006 tentang Akad Tabarru Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.
e. Pelaturan Mentri Keuangan PMK Nomor 18PMK.0102010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha
Reasuransi Dengan Prinsip Syariah. f. Keputusan
Mentri Keuangan
Republik Indonesia
Nomor 426KMK.062003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. g. Peraturan Mentri Keuangan PMK Nomor 11PMK.0102011 tentang
Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.
h. Keputusan Direktur
Jendral Lembaga
Keuangan Nomor
Kep.4499LK2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Dengan Sistem Syariah.
7
Peraturan-peraturan tersebut yang selama ini menjadi acuan perusahaan asuransi syariah dalam menjalankan operasionalnya.Selain itu, landasan
hukum normatif yang menjadi acuan perusahaan asuransi syariah dalam menjalankan usahanya secara syariah yaitu Al-
Qur‟an dan Sunnah Rasul.
7
Gemala Dewi, SH.,LL.M. Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia Jakarta: Kencana, 2006.,cet.3 hal. 142-143.
24
Dasar hukum asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai
wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran islam, yaitu Al-Qur
‟an dan Sunnah Rasul, maka landasan yang dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan metodologi yang dipakai oleh
sebagian ahli hukum.
8
a. Al-
Qur‟an
Apabila dilihat sepintas keseluruhan ayat Al- Qur‟an, tak terdapat satu
ayatpun yang menyebutkan istilah asuransi seperti yang kita kenal sekarang ini, baik istilah “al-ta’min” ataupun “al-takaful”. Namun demikian,
walaupun tidak menyebutkan secara tegas, terdapat ayat yang menjelaskan tentang konsep asuransi dan yang memiliki muatan nilai-nilai dasar yang
ada dalam praktik asuransi. Diantara ayat-ayat Al- Qur‟an tersebut antara
lain:
1 Perintah Allah untuk mempersiapkan hari esok
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah
diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” Q.S Al-Hasyr : 18 2 Perintah Allah untuk saling menolong dan bekerja sama
8
AM. Hasan Ali, MA, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Teori Analisis Historis Teoritis dan PraktikJakarta: Kencana, 2004, hal. 104.
25
Artinya: Allah
menghendaki kemudahan
bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya
dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur. QS. Al-Baqarah: 185 3 Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah
Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk
menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. QS. Al-Quraisy: 4
b. Sunnah Rasul
يف ْي مْؤ ا ثم م س ي ع ها ص ها سر اق اق ريشب ب ابْع ا ْ ع يعا ت ضع م ي تسا ا ا سج ا ثم م فطاعت م دا ت م دا ت م حارت
اس ئ
رحس ا ي ح اب سج ا ر .
م س ا ا ر
Artinya: “Dari Nu’man bin basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan
kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh bilamana salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan
dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak
tidur atau ketika demam.” HR. Muslim Hadits itu menggambarkan tentang adanya saling tolong menolong
dalam masyarakat islam. Dimana digambarkan keadaannya seperti satu tubuh; jika ada satu anggota masyarakat yang sakit, maka yang lain ikut
merasakannya. Minimal dengan menjenguknya, atau bahkan memberikan bantuan.Dan terkadang bantuan yang diterima
jumlahnya melebihi „biaya‟ yang dikeluarkan untuk pengobatan.Sehingga terjadilah „surplus‟, yang