Proses produksi pada PT. Rolimex Kimia Nusa Mas menghasilkan dua jenis limbah yaitu :
1. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah debu
yang memiliki partikel-partikel yang sangat kecil sehingga beterbangan menggau system pencahayaan dan pernapasan diruangan produksi terhadap
karyawan yang bekerja pada stasiun tersebut Saat ini untuk penanggulangan limbah tersebut perusahaan hanya melakukan
pemberian masker kepada karyawan yang sedang melakukan pekerjaan di stasiun tersebut dan menambah pencahayaan di ruangan untuk menambah
penerangan diruangan tersebut.
2.6. Daerah Pemasaran
Jenis pupuk yang dihasilkan merupakan jenis produk untuk tujuan ekspor, dimana PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah tempat untuk proses
pengolahan pupuk CIRP Crismes Island Rock Phosphate dan negara tujuan ekspor yang utama adalah Malysia. Sedangkan daerah pemasaran di dalam
Negara Indonesia sendiri adalah daerah Medan tepatnya seperti perkebunan London sumatera, perkebunan Torganda dan perkebunan-perkebunan sawit milik
pribadi yang berukuran sangat luas seperti di daerah Rantau Perapat, perkebunan di daerah Pekan baru,perkebunan di daerah Palembang, perkebunan di daerah
Kalimantan.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan
Pertumbuhan industri pada suatu daerah tentunya akan memberikan berbagai dampak pada lingkungan sekitarnya, demikian juga halnya dengan
perusahaan ini. Dengan adanya perusahaan akan mengurangi tingkat pengangguran karena perusahaan ini menyerap tenaga kerja sekitar perusahaan.
Tenaga kerja yang terdapat di PT Rolimex kimia Nusa Mas untuk level menengah ke bawah banyak diisi oleh penduduk setempat. Sedangkan level menengah ke
atas yang lebih membutuhkan keahlian dan keterampilan sebahagian besar didominasi oleh pihak asing yaitu Jepang.
Keberadaan perusahaan ini juga memberikan dampak positif terhadap tingkat perekonomian masyarakat sekitar dengan cara membuka tempat-tempat
usaha di luar kawasan pabrik seperti warung, pemondokan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Biaya
Biaya adalah harga yang digunakan atau dikorbankan dalam rangka memperoleh penghasilan revenue dan akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan. Pada awal timbulnya akuntansi biaya mula-mula hanya ditujukan untuk penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan, akan tetapi
dengan semakin pentingnya biaya non produksi, yaitu biaya pemasaran dan administrasi umum, akuntansi biaya saat ini ditujukan untuk menyajikan
informasi biaya bagi manjemen baik biaya produksi maupun biaya non produksi.
1
1. Penggolongan biaya berdasarkan tendensi perubahan terhadap kegiatan
Biaya dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian :
- Biaya tetap fixed cost, yaitu biaya yang jumlahnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
- Biaya variabel variable cost, yaitu biaya yang jumlah totalnya akan
berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume semakin tinggi jumlah total biaya variabel dan sebaliknya.
2. Penggolongan biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai -
Biaya langsung Direct cost, yaitu biaya terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan secara langsung pada objek atau pusat biaya tertentu.
1
Supriyono, R. A., “Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan”, BPFE, Yogyakarta, 1989. Hal 28
Universitas Sumatera Utara
- Biaya tidak langsung Indirect cost, yaitu biaya yang terjadi tidak dapat
diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tetentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
3. Penggolongan biaya berdasarkan fungsi -
Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Yang
termasuk dalam biaya produksi adalah : a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja c. Biaya overhead pabrik
- Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum, yang terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan. -
Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk jadi sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi fungsi
penjualan, penggudangan produk jadi, dan pengiriman.
3.2. Sistem Biaya Tradisional Traditional Costing