usaha terhadap konsumen yang dirugikan. Pada judul kedua membahas mengenai pertanggungjawaban nahkoda kapal atas barang-barang yang dibawa
menggunakan kapal pengirim barang. Pada judul ketiga membahas mengenai pertanggung jawaban pelaku usaha terhadap konsumen yang dirugikan , sama hal
nya dengan judul pertama. Pada judul keempat membahas mengenai tanggungjawab maskapai asuransi terhadap resiko yang dialami pelaku usaha
pengkutan laut. Pada judul kelima juga membahas mengenai pertanggungjawaban pelaku usaha terhadap konsumen yang dirugikan.
Dalam hal mendukung penulisan ini dipakai pendapat para sarjana yang diambil atau dikutip berdasarkan daftar referensi dari buku para sarjana yang ada
hubungannya dengan masalah dan pembahasan yang disajikan, baik berupa karya ilmiah maupun pasal-pasal dalam Peraturan Perundang-Undangan.
E. Tinjauan Pustaka
Pasal 3 UUPK menyatakan bahwa perlindungan konsumen bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri; 2.
Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang danatau jasa;
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen;
Universitas Sumatera Utara
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsure
kepastian hokum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam berusaha;
6. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang danataujasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen;
Pasal 1 angka 2 UUPK menyatakan bahwa, konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
5
Pasal 1 angka 3 UUPK menyatakan bahwa, pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun
bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
6
5
Penjelasan Pasal 1 angka 2 UUPK: “Di dalam kepustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen akhir dan konsumen antara. Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir
dari suatu produk, sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Pengertian konsumen dalam undang-
undang ini adalah konsumen akhir.”
6
Penjelasan Pasal 1 angka 3 UUPK: “Pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importer, pedagang, distributor, dan lain-lain.”
Universitas Sumatera Utara
Pasal 1 angka 4 UUPK menyatakan bahwa, barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak,
dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.
Sedangkan yang dimaksud dengan jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh
konsumen. Pasal 1 angka 10 UUPK menyatakan bahwa, klausula baku adalah setiap
aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu
dokumen danatau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. Pasal 1 angka 11 menyatakan bahwa, badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen adalah badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.
7
Penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
F. Metode Penelitian