Perkembangan Konseling Sebagai Profesi

BAB II KONSELING DAN PSIKOTERAPI

2.1. Perkembangan Konseling Sebagai Profesi

Konseling sebagai profesi dalam kenyataannya berkembang luas di Amerika lebih dari pada dinegara-negara lain. Meskipun tidak tercatat kapan dimulainya kegiatan konseling, namun sejarah mencatat nama Jesse B.Davis sebagai orang pertama yang memulai kegiatan ini, ketika ia menjadi konselor disekolah menengah pada tahun 1898 dikota Detroit. Pada waktu itu kegiatan banyak ditujukan kepada murid-murid untuk menghadapi dan membantu menyelesaikan masalah-masalah pendidikan dan jurusan yang dipilih, disesuaikan dengan pekerjaan dan jabatan yang ingin dilakukan setelah menyelesaikan studi lanjutan dengan memberi bimbingan dan penasehatan. Tokoh lain sebagai pelopor kegiatan yang menjadi cikal bakal kegiatan konseling sekarang ini adalah Frank Parsons yang mendirikan biro konsultasi untuk memilih dan menentukan suatu jurusan dalam pekerjaan dan jabatan, pada tahun 1908 Diboston. Kegiatan konseling sebagai kegiatan profesional yang mencakup juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan mental, mulai mempengaruhi gerakan konseling secara keseluruhan dan dimulai ketika pada tahun 1908. Perkembangan selanjutnya ialah pengakuan secara resmi terhadap konseling sebagai profesi pada sekitar tahun 1918 dan antara tahun 1920 sampai tahun 1930 perhatian besar diarahkan terhadap pendidikan kejuruan sehingga dibentuk bagian yang menangani khusus mengenai bimbingan dan penyuluhan yang kemudian hari lebih dikenal dengan konseling di departemen pendidikan. Kegiatan konseling pada hakikatnya banyak dilakukan dimana-mana, baik secara resmi sesuai dengan jabatannya dan lembaga atau badan yang menyelenggarakan, maupun secara tidak resmi bahkan sering kali secara tidak disadari, seseorang karena keinginannya membantu orang lain, sebenarnya telah melakukan sesuatu yang identik dengan melakukan atau memberikan konseling. Syarifah Fadlina : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan, 2007. USU e-Repository © 2008

2.2. Ilmu Lain Yang Mendasari Konseling