Gambaran mengenai perbandingan ketiga pendekatan yang telah dibicarakan pada bab ini, dikutip apa yang dikemukan oleh Demos Grant
1973 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. perbandingan 3 pendekatan tradisional dalam konseling
No Pendekatan langsung Pendekatan tidak langsung Pendekatan Eklektis
1 Bertumpu pada data yang dikumpulkan
oleh konselor Bertumpu pada data yang
dikemukakan oleh klien Bertumpu pada data yang
dikumpulkan oleh konselor dan dikemukakan oleh
klien
2 bersangkut paut
dengan isi intelek bersangkut paut dengan isi
kehidupan emosi bersangkut paut dengan isi
intelek dan kehidupan emosi
3 Lebih banyak
terpusat pada hal yang ilmiah
Lebih banyak terpusat pada seni dan hubungan antar
manusia Melibatkan pendekatan
ilmiah atau seni hubungan antar manusia
4 Terutama berhubungan dengan
bidang pendidikan dan jabatan atau
jurusan Terutama berhubungan
dengan hal-hal perorangan atau kelompok
Meliputi pendidikan dan jabatan atau jurusan dan
bidang perorangan sosial
5 Menitik beratkan
pada masalah yang dihadapi klien
Menitik beratkan pada proses wawancara
Menitik beratkan pada masalah dan proses
2.8. Pandangan Umum Mengenai Psikoterapi
Sejarah perkembangan psikoterapi ketika memasuki priode awal tahun 60- an, ditandai oleh berkembangnya psikologi-klinis dan psikologi-konseling,
sebagai salah satu reaksi dari perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, setelah perang dunia kedua. Muncul tokoh lain, tokoh besar yang dianggap
sebagai pembaharu, juga merupakan revolusi dalam dunia psikoterapi yakni Carl Rogers dengan konseling tidak langsungnya nondirective counseling dan
pendekatan terpusat pada klien client-centered approach, kemudian menjadi person-centered approach
. Psikoterapi bertitiktolak dari suatu paham bahwa manusia pada hakikatnya
bisa dan mungkin untuk dipengaruhi dan diubah melalui intervensi psikologik yang dilakukan atau direncanakan oleh orang lain. Psikoterapi yang lahir pada
pertengahan dan akhir abad yang lalu, dilihat secara etimologis mempunyai arti
Syarifah Fadlina : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan, 2007. USU e-Repository © 2008
sederhana, yakni ”psyche” yang artinya jelas, yaitu ”mind” atau sederhananya : jiwa dan ”therapy” dari bahasa yunani yang berarti ”merawat” atau ”mengasuh”,
sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah ”perawatan terhadap aspek kejiwaan” seseorang. Dalam Oxford English Dictionary, perkataan
”psychotherapy” tidak tercantum, tetapi ada perkataan ”psychotherapeutic” yang artinya sebagai perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan
teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. Dengan demikian perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan
intervensi psikis dengan pendekatan psikologi terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian. Sebagaimana diketahui, bahwa
perawatan terhadap penderita seperti tersebut ini, juga bisa dilakukan dengan pendekatan dari bidang kedokteran, antara lain dengan farmakoterapi. Karena
begitu banyak dan beraneka ragam kegiatan intervensi psikologik, maka dicoba untuk memberikan beberapa perumusan yang cukup memadai.
1. Menurut Watson Morse 1977, psikoterapi dirumuskan sebagai : bentuk
khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada saat pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun
interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupannya dengan
mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya. 2.
Corsini merumuskan psikoterapi sebagai berikut : psikoterapi adalah proses formal dari interaksi antara dua pihak, setiap pihak biasanya terdiri dari satu
orang, tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan
distress pada salah satu dari kedua pihak karena ketidak mampuan atau malafungsi pada salah satu dari bidang-bidang berikut : fungsi kognitif
kelainan pada fungsi berpikir, fungsi afektif penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan atau fungsi perilaku ketidak tepatan
perilaku ; dengan terapis yang memiliki teori tentang asal usul kepribadian, perkembangan, mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan
beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi bertindak sebagai terapis.
Syarifah Fadlina : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan, 2007. USU e-Repository © 2008
Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua
orang tokoh yakni Ivey, et al 1987 dan Corey 1991, diantaranya : Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al
1987 adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah
lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey
1991 dirumuskan sebagai : membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-
pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et al 1987 adalah : untuk memberikan jalan terhadap potensi yang
dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang
majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
2.9. Pendekatan Psikoanalitik