Ilmu Lain Yang Mendasari Konseling

2.2. Ilmu Lain Yang Mendasari Konseling

Banyak ahli sependapat bahwa didalam pribadi yang sehat terdapat aspek yang berinteraksi secara terpadu. Dilihat dari sudut ini, hakikat dan falsafah tujuan konseling adalah membantu seseorang agar mencapai prestasi, hasil dengan kemampuan yang dimiliki secara maksimal. Untuk membantu hal ini perlu dilatar belakangi oleh falsafat untuk konseling, bahwa ada kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang, bahwa ada pengakuan terhadap kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya dan hak seseorang untuk menentukan gaya dan corak kehidupan sendiri. Pada tahun 1966, Blocher mengemukakan 3 kelompok sistem falsafah yang mendasari konseling, yaitu: 1. Esensialism Ada 3 aspek dalam kelompok ini, yakni: rasionalism, idealism dan realism. Filsafat esensialitik menerima asumsi bahwa manusia adalah makhluk satu- satunya di dunia ini yang memiliki akal dan karena itu fungsi utama mempergunakan akal adalah untuk mengetahui dunianya dimana ia hidup. 2. Progresivism Filsafat progresivistik ini muncul sebagai akibat dari melunturnya kepercayaan terhadap konsep-konsep yang absolut. Para ahli tidak lagi menitikberatkan pada teori atau teori umum tentang pengetahuan, melainkan memperhatikan hal-hal yang langsung dan khusus yanbg dapat dilihat sebagai realitas dan objek yang dapat dilihat, yang realistis dan membutuhkan pemecahan persoalan secara langsung. 3. Eksistensialism Konsep dasar filsafat Eksistensialistik sebagai kelompok ketiga menurut Blocher adalah kerinduan manusia untuk mencari sesuatu yang penting, sesuatu yang bermakna dalam dirinya. Konseling dari sudut filsafat Eksistensialistik ialah keterlibatan konselor untuk mengalami bersama apa yang dialami klien, suatu respons empatik emphatic response yang diperlihatkan konselor dalam usaha merekonstruksi struktur pribadi yang bermakna pada klien. Syarifah Fadlina : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma No. 107 Medan, 2007. USU e-Repository © 2008

2.3. Pengertian, Perumusan Dan Tujuan Konseling.