f. SDM profesional adalah khalifah dan memegang amanah sumber
daya. SDM di bekali dengan dengan semua karakteristik mental dan
spiritual secara materil untuk memungkinkannya hidup dan mengemban misinya secara efektif.
C. Rekrutmen yang Mampu Menghasilkan SDM Syariah yang Profesional.
Rekrutmen yang mampu menghasilkan SDM syariah yang Profesional adalah:
39
1. Peneriman pendahuluan: Seleksi di mulai dengan kunjugan calon pelamar
ke bagian personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. 2.
Pemeriksaan berkas lamaran: Tim penyeleksi menyeleksi surt-surat lamaran yang telah diterima dengan syarat yang sudah ditetapkan.
Lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur. Bagi pelamar yang memenuhi styarat akan di panggil untuk dating menghadap Divisi Sumber
Daya Insanimanusia untuk mengikuti seleksi berikutnya.dari informasi ini dapat diperoleh data yang nyata sehingga memudahkan penyeleksi untuk
mendapatkan calon yang sesuai untuk menduduki suatu jabatan. 3.
Test pkerjaan: Test ini berguna untuk mendapatkan informasi data calon karyawan yang disesuaikan dengan spesifikasi jabatan di Bank Syariah
39
Edi Setiadi, Manajemen Sumber Daya Insani bank syariah, hand out kuliah 6
atau pekerjaan yang akan diterimanya di Bank syariah. Contohnya: TPA, TOAFL, TOEFL, Psikotest, pengetahuan perbankan dan ekonomi syariah.
4. Wawancara seleksi: Bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan si
pelamar, dan juga untuk memperoleh data yang lebih mendalam tentang kemampuan si peamar agar dapat memutuskan apakah si pelamar di
terima atau di tolak. Contohnya: CV, membuat paper tentang posisi yang akan dilamar, Appreance Performance, dan sebagainya.
5. Pemeriksaan latar belakang: Maksudnya adalah untuk memperoleh
informasi tentang perilaku pelamar pada masa lalu dan untuk memeriksa kebenaran yang di berikan pada formulir lamaran.
6. Test kesehatan: Memeriksa kesehatan fisik si pelamar yang biasanya di
lakukan dokter perusahaan bertujuan untuk melindungi perusahaan dari masuknya penyakit menular, mendapatkan pelamar yang memenuhi
persyaratan kesehatan untuk pekerjaan tertentu dan juga menekan biaya perawatan kesehatan karyawan dan asuransi jiwa.
7. Wawancara dengan atasan langsung: Atasan langsung merupakan orang
yang bertanggung jawab atas mempekerjakan pekerja baru. Atasan langsung mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan karena
mereka mempunyai kemampuan untuk mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelamar tentang
pekerjaan yang dijalani secara tepat.
8. Ulasan pekerjaan yang sebenarnya: Sebelum karyawan diterima bekerja
diberitahukan mengenai jenis pekerjaan, peralatan yang digunakan dan keadaan dari perusahaan ini untuk menghindari ketidakpuasan karyawan
setelah karyawan itu diterima. 9.
Keputusan
Langkah-langkah dalam proses perekrutan dan seleksi
40
D. Kinerja