Analisis Pengaruh Rekrutmen SDM, Kesesuian Penempatan Karyawan dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Produksi Weaving
ANALISIS PENGARUH REKRUTMEN SDM, KESESUIAN PENEMPATAN KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PRODUKSI WEAVING
(Studi Kasus Pada PT.SANDRATEX Ciputat-Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ELIS YULIAWATI NIM: 1111081000014
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Elis Yuliawati
Tempat dan Tanggal Lahir : Pandegelang, 19 juli 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : M. Salam
Nama Ibu : Nur Atik
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Alamat : Villa Balaraja Blok L8 No 12.A
RT/RW 005/006 Balaraja, Tangerang Banten Nomor Telepon : 081906112020
Email : yuliawatielis47@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TPA (1998 - 1999) : Tiara Aksara Jatiuwung,Tangerang
2. SD (1999 - 2005) : SDN Gebang Raya, Tangerang
3. MTS (2005 - 2008) : Mts.Mathla’ul Anwar Pusat Menes, Pandeglang 4. MA (2008 - 2011) : Ma Mathla’ul Anwar Pusat Menes , Pandeglang 5. S1 (2011 – 2015) : FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Salam
2. Ibu :Nur Atik Handayani
3. Alamata :Villa Balaraja Blok L8 No 12.A RT/RW 005/006 Balaraja, Tangerang Banten
(7)
vii
ANALISIS PENGARUH REKRUTMEN SDM, KESESUIAN PENEMPATAN KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PRODUKSI WEAVING (studi kasus pada PT. Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan)
Oleh : Elis Yuliawati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Rekrutmen SDM (X1), Kesesuian Penempatan Karyawan (X2) dan Lingkungan Kerja fisik (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) produksi weaving di PT. Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan. Sampel diperoleh dengan metode convenience sampling, dan dalam menentukan sampel penulis menggunakan rumus Slovin sebagai alat untuk menghitung ukuran sampel dan didapati hasil sampel sebanyak 88 responden. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji kualitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan hipotesis. Hasil uji signifikan parsial (uji statistik t) dari abalisis dari pembahasan penelitian menunjukkan bahwa : 1) Rekrutmen SDM, dengan nilai thitung 2,078 > ttabel 1,997 dan nilai signifikan sebesar 0,009 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa rekrutmen sdm(X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial. 2) Penempatan karyawan(X2), dengan nilai thitung 2,625 > ttabel 1,997 dan nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa penempatan karyawan dengan menyesuaikan dengan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial. 3) Lingkungan kerja fisik (X3), dengan nilai thitung 2,078 > 1,997 dan nilai signifikan sebesar 0,016 < 0,05. Dengan demikian berarti bahwa lingkungan kerja fisik (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial. Sementara hasil uji signifikan simultan (uji statistik F) menunjukkan bahwa Fhitung 10.309 > Ftabel 2.52. Dengan demikian berarti bahwa variable rekrutmen sdm (X1), kesesuaian penempatan karyawan (X2) dan lingkungan kerja fisik (X3) secara simultan memiliki pengaruh signifikan pada kinerja karyawan produksi weaving di PT. Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan.
Kata Kunci : Rekrutmen SDM, Penempatan Karyawan, Lingkungan Kerja Fisik dan Kinerja Karyawan
(8)
viii
ANALYSIS OF EFFECT OF RECRUITMENT HR, SUITABILITY PLACEMENT OF EMPLOYEES AND PHYSICAL WORK ENVIRONMENT ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES
PRODUCTION WEAVING
(a case study on PT. Sandratex Ciputat- South Tangerang) By:
Elis Yuliawati
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of HR Recruitment (X1), Suitability Placement Employees (X2) and the Working Environment physical (X3) on employee performance (Y) weaving production at PT. Sandratex-Ciputat South Tangerang. Samples obtained by convenience sampling method, and in determining the sample using the formula Slovin writer as a tool to calculate the size of the sample and found the results of a sample of 88 respondents. While data analysis used in this study include: test data quality, classic assumption test, multiple linear regression analysis and hypothesis. Partial significant test results (statistical test t) of abalisis of the discussion showed that: 1) Recruitment of HR, with tvalue 2.078> ttable 1.997 and significant
value of 0.009 <0.05. Thus, it means that the recruitment (X1) has a significant influence on employee performance partially. 2) Placement of employees (X2), with tvalue 2.625> ttable 1.997 and significant value of 0.011 <0.05. Thus, it
means that the placement of employees by adjusting with the knowledge, skills and experience significant effect on employee performance partially. 3) The physical working environment (X3), with tvalue 2.078> ttable 1.997 and the
significant value of 0,016 <0.05. Thus, it means that the physical work environment (X3) significantly influence employee performance partially. While significant test results simultaneously (statistical test F) indicates that Fvalue 10.309> Ftabel 2.52. Thus, it means that the variable recruitment tbsp
(X1), the suitability of the placement of employees (X2) and physical work environment (X3) simultaneously have a significant influence on employee performance weaving production at PT. Sandratex-Ciputat South Tangerang.
Keywords: HR Recruitment, Placement Employees, Physical Work Environment and Employee Performance
(9)
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Puji syukur hanya milik-Mu semata, atas rahmat dan karunia-Nya yang begitu berarti dalam hidup yang senantiasa mengalir deras tiada hentinya hingga detik ini. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabiyullah Akhiruz zaman khairul ummah Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya,serta segenap umatnya yang mengikuti sunnahnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, atas kerja keras dan campur tangan
keagungan-Nya yang begitu luas, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul „‟Analisis Pengaruh Rekrutmen SDM, Kesesuian
Penempatan Karyawan dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan produksi weaving (Studi kasus pada PT. Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan)‟‟. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini bukan merupakan satu hasil proses kerja penulis saja, namun terdapat pula pihak-pihak yang turut membantu dan berkontribusi dalam proses penyelasaian penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan dan keihklasan hati, penulis menyampaikan rasa terima kaish dan mempersembahakan gelar ini kepada:
1. Untuk kedua orang tuaku, untuk kedua Malaikat tak bersayap ku tercinta , mamahku tercinta dan Ayahanda Tersayang, terimakasih atas segala kasih sayang, dukungan dan doa yang telah kalian berikan kepada saya dan karena ridha yang mamah dan bapak berikan, akhirnya saya dapat
(10)
x
menempuh pendidikan tinggi ini sesuai dengan cita-cita kalian yang berharap anak-anaknya mampu menempuh pendidikan tinggi dan ananda persembahkan gelar ini untuk kalian mamah dan Bapk tercinta. Terima kasih telah menjadi orang tua terhebatku, semoga Allah SWT selalu melindungimu, sehatmu, bahagiamu dan teruslah menjadi penerang jalanku, motivator hidupku, penyemangat untuk anak-anakmu dan Syurga untuku dan adikku,amin.
2. Terima kasih untuk my Sister semata wayangku Isma Nurbaiti atau nong Emma, terimakasih banyak nong atas semangat dan doanya yang diberikan, bagaimanapun mengesalkannya kamu tanpamu hidupku tak berwarna. Semoga apa yang kau cita-citakan dapat terwujud, aminn. 3. Dr. Suhendra S.AG,.MM selaku dosen pembimbing I, selaku
guru,selaku ustadz dan motivator bagi saya. Terima kasih atas bimbingan,ilmu dan arahan dari bapak, terimakasih selalu memberi saran dan motivasi yang mendamaikan , dan mau meluangkan waktunya untuk penulis, semoga ilmu-ilmu yang bapak berikan bisa saya manfaatkan dan bermanfaat untuk diri saya pribadi dan orang lain. 4. Bapak Hemmy Fauzan SE,.MM selaku dosen pembimbing II,
terimakasih banyak saya ucapakan atas bimbingan, ilmu dan arahan yang bapak berikan kepada saya, dan meluangkan waktunya untuk penulis, semoga segala ilmu yang bapak berikan bermanfaat untuk saya dan oranglain nanti.
5. Bapak Arif Mufriani, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Ibu Titi Dewi Warninda,SE,.M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Ela Patriani, MM selaku Sekertaris jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarat
8. Seluruh staf pengajar atau dosen dan karyawan Fakultas Ekonomu dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas segala pengalaman, pelayanan administrasi dan penyedia referensi.
(11)
xi
9. Teman-teman terkasih arini indi, Risnawati, Silpia ulhak, Iqlima Oktaviani, dan Dwi Handayani, Cupik, Jumadi Spectra, Iksan, Debul,Yudho terimakasih atas Pertemannya, canda tawanya, berbagi ilmunya dan segala dukungannya, dan teman-teman satu bimbingan Sarah, Tami, cemi,Abi,Ka Dewi, Katuti terimakasih mau berbagi ilmu dan saran untuk penulis. Terimakasih juga Buat teh nunung SE yang rela ikut begadang membantu mengajarkan saya dalam mengolah data dan Teh ummu S.Sy atas segala dukungan dan semangatnya.
10.Kawan seperjuangan teman-teman kelas Manajemen A angkatan 2011 terimakasih atas kerjasama, pertemanan dan support nya. Semoga kelak kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Sukses untuk kita semua
11.Teman-teman KKN Wana Bakti 2011 terimakasih atas canda tawa dan kebersamaannya. Semoga kelak kita bisa menjadi manusia yang bermafaat bagi orang lain.
12.Bapak Nanang., SE selaku Manajer HRD di PT. Sandratex yang telah meluangkan waktunya untuk penulis wawancara dan telah mau berbagi pengetahuan dan informasi kepada penulis.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih, dan berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang te;ah memberikan bantuan kepada penulis, dan semoga skrispsi ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan pada umumnya, dan sebelum dan sesuadahnya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualiakum Wr. Wb.
Jakarta, 30 Oktober 2015
(12)
xii DAFTAR ISI
Cover i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR xi
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xvii
DAFTAR LAMPIRAN xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Perumusan Masalah 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia 14
2. Fungsi-fungsi MSDM 15
3. Fungsi Operasional 16
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
(13)
xiii
2. Kepentingan perencanaan SDM 18
3. Kegiatan dalam Perencanaan SDM 19
4. Proses perencanaan SDM 20
5. Faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM 22 C. Rekrutmen
1. Definisi Rekrutmen 23
2. Proses Rekrutmen 25
3. Dimensi dan Indikator Rekrutmen 26
4. Faktor yang mempengaruhi penarikan tenaga kerja 32
5. Faktor Pendukung kegiatan Rekrutmen 33
6. Faktor Penghambat Kegiatan Rekrutmen 34
7. Peran Manajer SDM dalam Kegiatan SDM 35
8. Tujuan Rekrutmen 35
D. Penempatan Karyawan
1. Definisi Penempatan Karyawan 36
2. Sistem Penempatan 38
3. Dimensi dan Indikator Penempatan Karyawan 39
4. Faktor-faktor Dalam Penempatan Tenaga Kerja ... 41
5. Tujuan Penempatan Karyawan ... 42
E. Lingkungan Kerja Fisik
1. Definisi Lingkungan kerja 42
2. Lingkungan internal dan ekternal perusahaan 44 3. Dimensi dan indikator Lingkungan kerja 46 F. Definisi Kinerja Karyawan
1. Definisi Kinerja 48
2. Penilaian Kinerja 50
3. Jenis- jenis Penilaian Kinerja 50
4. Tujuan Penilaian kinerja 51
(14)
xiv
6. Metode dalam Penliaian Kinerja 52
7. Dimensi dan Indikator kinerja 54
8. Evaluasi Kinerja 56
9. Fungsi Evaluasi Kinerja 56
G. Penelitian Terdahulu 57
H. Kerangka Pemikiran 63
I. Hipotesis Penelitian 66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Teknik Penentuan Sampel
1. Penelitian Populasi 68
2. Penelitian Sampel 68 B. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer 70
2. Data sekunder 70
C. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data 71
a. Uji Validitas 71
b. Uji Reliabilitas 72
2. Uji Asumsi Klasik 72
a. Uji Multikolinearitas 73
b. Uji Normalitas 73
c. Uji Heteroskedastisitas 74
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda 74
b. Koefisien Determinasi 75
c. Uji t(Uji Parsial) 76
d. Uji Signifikan Simultan (Uji f) 76
(15)
xv
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Fokus penelitian 81
2. Locus penelitian 81
3. Waktu penelitian 81
B. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan 81
2. Visi dan Misi Perusahaan 82
3. Struktur Organisasi 84
C. Karakteristik Responden
dan Distribusi Jawaban Responden
1. Total Pengambilan Kuesioner 85
2. Karakteristik Responden 86
3. Distribusi jawaban Responden 91
D. Analisis Dan Pembahasan
1. Pengujian Kualitas Data 99
a. Hasil Uji Validitas 99
b. Uji Reliabilitas 101
2. Uji Asumsi Klasik 102
a. Hasil Uji Normalitas 102
b. Uji Multikolinieritas 104
c. Uji Heteroskedasitas 106
3. Hasil Analisis Regresi Berganda 105
a. Uji signifikan Parsial (Uji t ) 107
b. Uji Siginifkan simultan(Uji F) 111
c. Uji Koefisien Determinasi 113
BAB V Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan 114
B. Implikasi 115
(16)
xvi
DAFTAR PUSTAKA 117
(17)
xvii
DAFTAR TABEL
TABEL KETERANGAN HALAMAN
1.1 Data perkembangan industri di kota tangerang 2 2.1 Keuntungan dan kerugian
sumber rekrutmen internal dan ekternal 29
3.1 Operasional variabel penelitian 77
4.1 Total Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner 85 4.2 Distribusi Frekuensi Variable Rekrutmen SDM 91 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Penempatan Karyawan 93 4.4 Distribusi Variabel Lingkungan Kerja Fisik 95 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan 97
4.6 Hasil Uji Validitas 99
4.7 Hasil Uji Reliabilitas 101
4.8 Hasil Uji Normalitas menggunakan
Kolmogorof-Smirnov tes 104
4.9 Hasil Uji Multikolinearitas 105
4.10 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) 107 4.11 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) 111
(18)
xviii
DAFTAR GAMBAR
TABEL KETERANGAN HALAMAN
1.1 Diagram data potensi penyerapan tenaga kerja
industri tektil 3
1.2 Pelaksanaan rekrutmen divisi weaving tahun 2014 7 1.3 Pelaksanaan rekrutmen divisi weaving tahun 2014 8
2.1 Kegiatan dalam perencanaan SDM 20
2.2 Proses rekrutmen 26
2.3 Kerangka pemikiran 65
4.1 Struktur organisasi perusahaan 84
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin 86 4.3 Karakteristik responden Berdasarkan usia 87 4.4 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja 88 4.5 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan 89
4.6 Karakteristik responden berdasarkan jabatan 90
4.7 Hasil uji normalitas grafik P-Plot 103
(19)
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN KETERANGAN HALAMAN
1 Kuesioner Penelitian 120
2 Daftar Identitas Responden 128
3 Daftar jawaban responden 131
4 Output Hasil Pengolahan Data 144
5 Hasil uji Validitas Rekrutmen 145
6 Hasil uji validitas penempatan karyawan 149
7 Hasil uji validitas lingkungan kerja fisik 152
8 Hasil uji validitas kinerja karyawan 154
9 Hasil uji reliabilitas rekrutmen sdm 156
10 Hasil Uji reliabilitas penempatan karyawan 157
11 Hasil Uji reliabilitas lingkungan kerja fisik 158
12 Hasil Uji reliabilitas Kinerja karyawan 159
13 Hasil uji asumsi klasik dan regeresi linear berganda 160
14 Hasil uji Normalitas P-P Plot 161
15 Hasil uji Histogram 161
16 Hasil uji normalitas one-sample K-ST 162
(20)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi saat ini, organisasi atau perusahaan akan
memenuhi suatu bentuk persaingan yang kompleks yang ada di masa
mendatang. Keadaan ini menuntut agar perusahaan mampu mengungguli dan
mempertahankan eksistensinya bersaing dengan perusahaan lain. Peran
manusia dalam sebuah perusahaan menjadi begitu penting jika dikaitkan
dengan persaingan usaha yang begitu kompleks. Untuk itu diperlukan
penerapan Manajemen Sumber daya manusia yang optimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia sendiri bukanlah sesuatu yang
baru di lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis yang disebut
perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Wilson (2012: 5)
berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia adalah sebuah kegiatan
dalam melaksanakan aktifitas SDM seperti perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan personalian, penggerakan, dan pengwasan terhadap fungsi-fungsi
operasionalnya, untuk mencapai tujuan organisasi.
Salah satu organisasi atau perusahaan yang memiliki pesaing yang
cukup tinggi dan yang paling banyak diminati adalah perusahaan yang
bergerak dibidang tektil. Berikut ditampilkan data berbagai insdustri yang
(21)
2
Tabel 1.1
Data Perkembangan Industri di Kota Tangerang
Jenis Industri Jumlah Usaha Pendapatan(juta Rupiah)
Tektil, pakaian jadi dan Kulit
140 2.600.861
Kimia, barng dari kimian, minyak, batu bara dan barang dari plastik
115 1.120.448
Makanan dan
Minuman
61 1.076.654
Sumber: BPS Dinas Perindag Kota Tangerang
Dari data yang telah disajikan diatas industri tektil memiliki peringkat
pertama industri yang paling banyak diminati oleh pengusaha dengan jumlah
usaha mencapi 140 industri dengan pendapatan mencapai 2.600.861 juta
Rupiah.
Selain itu industri tektil juga merupakan industri yang berkontribusi
banyak dalam penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor
industri tektil mencapai 113.441 tenaga Kerja mengungguli industri lain
seperti industri kimia, plastik, makanan dan minuman
(sumber:http://tangerangkota.go.id/news/diaksespada2/9/2015).
Berikut dijelaskan diagram data 1.1 potensi penyerapan tenaga kerja
(22)
3 113,441
28,827
17,168
7,401
Tektil, pakaian jadi dan Kulit
Barang logam Kimia, minyak,batu bara,
dan plastik
Makanan dan Minuman
Penyerapan Tenaga Kerja
Tektil, pakaian jadi dan Kulit Kimia, minyak,batu bara, dan plastik
Makanan dan Minuman
Gambar 1.1
Diagram Data Potensi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Tektil
Sumber: Data Dinas Perindag Kota Tangerang
Dari data yang disajikan diatas terlihat bahwa industri tektil menjadi
salah industri yang menyerap tenaga kerja lebih banyak dari pada industri
lainnya seperti industri Kimia, minyak, dan Plastik. Banyaknya tenaga kerja
yang ada menuntut perusahaan untuk seakurat mungkin mampu menarik dan
memilih sumber daya manusia yang berkualifikasi bagus yang akan
memberikan hasil kerja yang optimal guna untuk mencapai sasaran
perusahaan.
Fenomena tersebut menunjukkan perlu adanya penerapan manajemen
SDM yang sesuai dengan kompetensi SDMnya. Sehingga kinerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam meningkatkan kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh
sistem rekrutmen, kesesuian penempatan karyawan, dan lingkungan kerja
(23)
4
Rekrutmen SDM memiliki peran penting untuk mendapatkan calon
tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan kualifikasi bagus yang nantinya
diharapkan mampu memberikan hasil kerja yang maksimal untuk perusahaan.
Untuk itu proses rekutmen yang dilaksanakan harus berjalan secara efektif
karena akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan karyawannya
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pendapat penulis ini sejalan dengan
pendapat Castetter dalam Tirawati (2012) yang mengemukakan bahwa
pelaksanaan rekrutmen yang tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, akan menimbulkan masalah yang menuntut biaya tinggi, kinerja
rendah, ketidakcocokan antara penempatan personel dengan jabatan yang
dipercayakan, dan masa kerja jabatan yang tidak pasti. Dengan rekrutmen
yang baik, maka karyawan yang akan diperoleh lebih berkualitas sehingga
kinerja mereka pun akan lebih baik. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh Ellyta Yullyanti (2010) yang menyatakan bahwa Rekrutmen
SDM memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan
faktor rekrutmen yang memiliki pengaruh paling kuat dalam mempengaruhi
kinerja karyawan Pegawai Biro kepegawaian ESDM.
Dengan demikian semakin efektif rekrutmen yang dilakukan
perusahaan maka semakin besar peluang perusahaan untuk mendapatkan
calon tenaga kerja yang berkualifikasi bagus.
Faktor penyebab lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
kesesuaian dalam penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan. Hal ini
(24)
5
penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi jumlah dan kualitas
kerja atau kinerja karyawan. Pendapat ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh Satria Nuri Sandi, Mochammad Al Musadieq dan
Moehammad Soe’ed Hakam (2013) yang menyatakan bahwa penempatan yang sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman
memiliki pengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja
karyawan. Menurut Mathlis (2010) Penempatan (placement) adalah proses
menempatkan dan mecocokan seseorang keposisi pekerjaan yang tepat.
Dengan demikian, ketepatan perusahaan dalam menempatkan
karyawannya pada posisi pekerjaan yang tepat yang sesuai dengan
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman kerja karyawannya akan
mendukung karyawan dalam meningkatkan hasil kerjanya.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan
kerja fisik, hal ini dikarenakan lingkungan kerja fisik yang nyaman dan
kondusif akan berpengaruh terhadap suasana hati karyawan yang nantinya
akan berpengaruh pada hasil kerja yang diberikan karyawan kepada
perusahaan. Pendapat penulis sejalan dengan pendapat Nadya Wahyuningtyas
(2013) kondisi lingkungan kerja fisik yang nyaman akan mempengaruhi
pegawai bekerja lebih giat dan konsentrasi menyelesaikan tugas-tugas sesuai
jadwal dan memberikan hasil kerja yang maksimal. Selain itu pendapat
penulis ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Nina Munira
(25)
6
lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang signifikan secra simultan dan
parsial terhadap kinerja karyawan di kantor Miyazu Malaysia.
Berdasarkan kerangka teori tersebut maka penulis tertarik untuk
menerapkannya dalam penelitian yang bertema Pengaruh Rekrutmen SDM,
kesesuaian Penempatan Karyawan, dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan. Untuk itu penulis melakukan obeservasi dan wawancara
pra penelitian di PT Sandratex. Hasil wawancara pra-penelitian tersebut
ditemukan fenomena atau data terkait variabel penelitian.
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian dengan Human Resource
Development Director di PT.Sandratex yang bernama bapak Nanang pada
awal tahun 2015 terdapat kebijakan bahwa setiap divisi diberi kewenangan
secara otonom untuk melakukan rekrutmen atau dengan kata lain rekrutmen
di perusahaan PT Sandratex tidak dilakukan secara kolektif dan dalam waktu
yang tidak bersamaan. Dengan demikian pembukaan lowongan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi sesuai dengan
spesifikasi deksripsi pekerjaan yang ditetapkan perusahaan.
Perkembangan rekrutmen di divisi weaving dari tahun ketahun
mengalami perubahan yang tidak sama. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan rekrutmen yang terjadi antara tahun 2014 sampai dengan
(26)
7 0 10 20 30 40 50 60 70
Februari Juni Oktober 64 0 40 53 0 35 11 0 5 Jumlah Pelamar
Pelamar yang diterima
Pelamar yang tidak diterima
Gambar 1.2
Pelaksanaan Rekrutmen divisi Weaving tahun 2014
Berdasarkan data yang penulis sajikan diatas dapat dilihat bahwa
ditahun 2014 terjadi perekrutan tenaga kerja pada bukan februari dan
Oktober. pada bulan februari jumlah pelamar kerja sebanyak 64 orang 53
orang diantaranya diterima sebagai karyawan. Pelaksanaan rekrutmen kedua
terjadi di bulan oktober dengan jumlah pelamar sebanyak 40 orang dan 35
orang diterima sebagai karyawan dan pada bulan juni perusahaan tidak
melakukan perekrutan dan total jumlah pelamar kerja ditahun 2014 mencapai
104 orang dan 88 orang karyawan diterima sebagai karyawan. Total jumlah
karyawan di tahun 2014 setelah dilakukan perekrutan adalah 269 orang
karyawan.
Pada peroide selanjutnya di tahun 2015 kembali terjadi penurunan
jumlah pelamar kerja didivisi weaving. Berikut penulis sajikan data
(27)
8 0 5 10 15 20 25 30 35
Januari Mei September
32 8 0 10 2 0 22 6 0
Chart Title
jumlah pelamar kerja Pelamar yang diterima Pelamar yang tidak diterima
rekrutmen tahun 2015 yang telah dilakukan didivisi weaving. Gambar 1.3
Pelaksanaan Rekrutmen divisi weaving tahun 2015.
Gambar 1.3
Pelaksanaan Rekrutmen divisi Weaving tahun 2015
Sumber; Data primer diolah, 2015
Berdasarkan data yang penulis sajikan diatas dapat dilihat bahwa
ditahun 2015 terjadi penurunan calon pelamar kerja dibandingkan tahun 2014
jumlah pelamar kerja ditahun 2015 lebih sedikit. Pada bulan Januari jumlah
pelamar kerja sebanyak 32 orang dan yang diterima sebagai karyawan
sebanyak 10 orang dan 22 orang pelamar lainnya tidak diterima sebagai
karyawan karena tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan.
Pada bulan Mei terjadi penurunan jumlah calon pelamar kerja, dibulan Mei
jumlah pelamar hanya 8 orang dan 2 orang diterima sebagai karyawan kontrak
dan 6 orang tidak diterima sebagai karyawan di PT Sandratex. Pada saat
(28)
9
membuka lowongan pekerjaan karena memang tidak membutuhkan
penambahan karyawan. Total jumlah pelamar kerja ditahun 2015 sebanyak 40
orang dan 12 orang diterima sebagai karyawan produksi weaving. Dengan total
jumlah karyawan di produksi weaving tahun 2015 sebanyak 250 orang
karyawan.
Faktor yang menyebabkan adanya penurunan jumlah calon pelamar
atau peminat kerja disebabkan karena kurangnya pemanfaat metode dalam
penarikan yang dilakukan perusahaan seprti perusahaan tidak memanfaatkan
iklan dimedia masa seperti media cetak dan juga media online. Selain itu,
pembukaan waktu lowongan kerja yang singkat yang menyebabkan calon
pelamar kerja memilih mundur karena ketidaksipannya dalam memenuhi
persayaratan pekrjaan oleh perusahaan dan kurang luasnya informasi lowongan
pekerjaan yang disampaikan perusahaan. Hal ini jelas menjadi masalah karena
peluang perusahaan untuk mendapatkan tenaga baru semakin sedikit. Karena
semakin banyak pelamar, maka semakin banyak pilihan untuk dipekerjakan
diperusahaan.
Fenomena lain yang terjadi di PT Sandratex adalah kurang optimalnya
penempatan karyawan yang dilkukan perusahaan. Berdasarkan hasil
wawancara yang penulis lakukan kepada HRD Director PT Sandratex untuk
kesesuian penempatan memang belum dapat dilakukan secara optimal hal ini
dikarenakan karyawan hanya cukup dengan persyaratan kemampuan dasar dan
(29)
10
Selain itu, hasil wawancara pada tgl 14 April 2015 yang penulis
lakukan kepada beberapa karyawan, ketidaksesuian penempatan karyawan
karyawan didivisi weaving adalah lebih disebabkan oleh faktor pendidikan,
masakerja, pengalaman, kemampuan dan kondisi fisik karyawan. Faktor
pertama adalah pendidikan dan orestasi akedimis yang dimiliki karyawannya,
perusahaan tidak memiliki data secara rinci tentang riwayat pendidikan yang
dimiliki karyawannya yang menjadikan terjadi ketidaktepatan dalam
melakukan penempatan dalam pekerjaan. Faktor kedua adalah kondisi fisik
karyawan, karena perusahaan tidak memperhatiakn riwayat kesehatan
karyawannya sehingga tidak sedikit karyawan yang mengeluhkan akan
ketidaksesuian penempatan dalam pekerjaannya dengan kondisi kesehatan
mereka. Faktor selanjutnya adalah tentang pengalaman dan kemampuan kerja
yang dimiliki karyawannya, karyawan kadang mengeluhkan bahwa
penempatan pekerjaan yang meraka terima tidak sesuai dengan pengalaman
kerja karyawan dimasalalu, sehingga karyawan tidak bisa mengembangkan
kemampuannya dan potensi mereka secara penuh. Sulitnya untuk
mendapatkan kesempatan promosi juga menjadi masalah bagi sebagian
karyawan yang merasa bahwa kemampuan dan pengalaman kerjanya sudah
cukup sebagai syarat untuk ditempatkan ke dalam pekerjaan yang lebih tinggi
posisinya.
Fenomena selanjutnya yang terjadi diperusahaan sandratex adalah
ketidak kondusifan lingkunga kerja yang diciptakan perusahaan. Berdasarkan
(30)
11
karyawan untuk lingkungan kerja fisik memang memiliki beragam masalah
dan banyak dikeluhkan oleh para karyawan di bagian produksi weaving.
Adapun permasalahan yang terdapat dalam lingkungan kerja fisik
diperusahaan tersebut seperti, Pencahayaan/penerangan diruang produksi
belum bisa mendukung kegiatan dalam pekerjaan dibagian produksi, sirkulasi
udara yang tidak sehat karena tidak bagusnya ventilasi udara, ruang kerja yang
pengap dan panas karena tidak didukung dengan pendingin ruangan seperti
memasang kipas angin atau AC, Dinding ruangan yang terdapat retak-retak,
penempatan stock kain yang di simpan tidak pada tempat penyimpanannya,
tidak tersedianya lokert untuk menyimpanan barang-barang karyawan, gudang
tempat penyimpanan produk kain yang akan dijual dan gagal diproduksi
dicampur pada satu tempat dan Banyaknya gedung-gedung tua yang sudah
tidak terpakai bekas tempat penyimpanan yang dibiarkan saja tanpa adanya
proses perbaikan.
Dari fenomena yang telah di uraikan, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul ’’Pengaruh Rekrutmen Sdm, Kesesuaian Penempatan Karyawan Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Produksi Weaving Pada PT. Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis
(31)
12
1. Apakah terdapat Pengaruh Rekrutmen SDM terhadap Kinerja karyawan?
2. Apakah terdapat pengaruh kesesuaian penempatan kerja terhadap kinerja
karyawan ?
3. Apakah terdapat pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap kinerja
karyawan ?
4. Apakah terdapat pengaruh rekrutmen SDM , kesesuaian penempatan
kerja dan lingkungan kerja fisik terhadapkinerja ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
Untuk menganalisis atau mengetahui:
a. Pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan
b. Pengaruh kesesuaian penempatan karyawan terhadap kinerja
karyawan
c. Pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan
d. Pengaruh rekrutmen , kesesuaian penempatan karyawan dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
2. Manfaat Penelitian
Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan
(32)
13
a. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
penulis mengenai pengaruh rekrutmen sdm mulai dari proses dan
metode yang digunakan dan kesesuaian penempatan karyawan dan
lingkungan kerja yang sesuai. Sehingga dapat meningkatkan kinerja
karayawan.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang dapat
dipertimbangkan oleh pimpinan perusahaan dalam merumuskan
kebijaksanaan dalam meningkatkan kinerja karyawan
c. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refernsi bagi peneltian
manajemen sumber daya manusia khususnya di bidang rekrutmen,
(33)
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Wilson (2012: 5) berpendapat bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah sebuah kegiatan dalam melakukan aktifitas SDM
seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalian,
penggerakan, dan pengawasan terhadap fungsi-fungsi operasionalnya, untuk
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia menurut Dessler yang dikutip oleh
Widodo dalam bukunya Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia
(2015: 2), adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan
kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka,
kesehatan, keamanan dan masalah keadilan.
Menurut Hasibuan (2012:40), dalam bukunya tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia mengemukakan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimiliknya berfungsi maksimal
bagi pencapaian tujuan prganisasi(perusahaan).
Menurut Mangkunegara (2011: 2) manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
(34)
15
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Dari uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah suatu kegiatan yang mecankup kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan atas
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi dan meningkatakn eksistensi organisasi atau perusahaan dalam
bersaing dengan perusahaan lain.
2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor manajemen sumber daya manusia dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu fungsi manajerial dan fungsi operasional.
a. Fungsi Manajerial
1) Perencanaan (planning), meliputi penentuan program sumber daya
manusia yang akan membantu penentuan tujuan perusahaan.
2) Pengorganisasian (organizing), yaitu membentuk organisasi
dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan,
personalia dan faktor-faktor fisik.
3) Pengarahan, di dalam fungsi ini mengarahkan agar karyawan mau
bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien.
4) Pengendalian, yaitu melakukan pengamatan atas pelaksanaan dan
(35)
16
penyimpangan atau jika perlu menyesuaikan kembali rancangan
yang telah dibuat.
3. Fungsi Operasional
a) Pengadaan (procurement), adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
b) Pengembangan (development), adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan.
c) Kompensasi (compensation), adalah pemberian balas jasa langsung
(direct) maupun tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan.
d) Pengintegrasian, adalah suatu kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
e) Pemeliharaan (maintenance), adalah kegiatan memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar
mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
f) Kedisiplinan, merupakan fungsi terpenting dalam manajemen
SDM untuk terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik
(36)
17
g) Pemberhentian hubungan kerja (PHK).
Pemberhentian separation adalah putusnya hubungan kerja seseorang
dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan
sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang No. 12
Tahun 1964
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
1. Definisi Perencanaan SDM
Perencanaan merupakan fungsi pertama dari fungsi –fungsi manajemen, diterapkan pada berbagai bidang termasuk manajemen
sumber daya manusia. Tujuan fungsi ini adalah untuk mengurangi
ketidakpastian dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Menurut Sutrisno (2011: 33) merupakan fungsi utama yang harus
dilaksanakn dalam organisasi, guna menjamin tersedianya tenaga kerja
yang tepat untuk menduduki berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaaan
yang tepat pada waktu yang tepat.
Menurut Mangkunegara (2011:4) perencanaan sumber daya
manusia dapat diartikan sebagai proses menentukan kebutuhan akan
tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan,
(37)
18
berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
Menurut Nawawi (2011; 139) perencanaan sumber daya manusia
adalah proses untuk menetapkan strategi memperoleh, memanfaatkan,
mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan perusahaan sekrang dan pengembangannya di masa
mendatang.
Dengan demikian, dapat disimpulakan bahwa perencanaan sumber
daya manusia merupakan suatu proses untuk menetapakan strategi dalam
memperoleh, meramalkan, mengimplementasikan, memanfaatkan,
mempertahanakan dan mengembangkan tenga kerja yang ada dalam
perusahaan dan mengidentifikasi terhadap kebutuhan dan tersedianya
sumber daya manusia dipasar tenaga kerja.
2. Kepentingan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Menurut Mangkunegara (2011: 5) ada tiga kepentingan dalam
perencanaan sumber daya manusia, yaitu kepentingan individu,
kepentingan organisasi, dan kepentingan nasional. Berikut dijelaskan
uraian dari tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusia,
adalah sebagai berikut:
a) Kepentingan Individu.
Perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi setiap
(38)
19
potensinya, begitu pula kepuasan pegawai, karena dapat
membantu meningkatkan potensinya.
b) Kepentingan organisasi
Perencanaan SDM sangat penting bagi organisasi atau
perusahaan dalam mendapatkan calaon pegawai yang memnuhi
kualifikasi. Dengan adanya perencanaan SDM dapat
dipersiapkan calon-calon pegawai yang memiliki potensi untuk
menduduki posisi manajer di masa mendatang.
c) Kepentingan nasional
Perencanaan SDM sangat bermanfaat bagi kepentingan
nasional. Hal ini karena pegawai-pegwai yang berpotensi tinggi
dapat dimanfaatkan pula oleh pemerintah dalam rangka
meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat dijadikan
tenaga-tenaga tertentu untuk membantu program pemerintah.
3. Kegiatan dalam perencanaan Sumber Daya Manusia
Keputusan untuk menentukan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk mengisi kekosongan pekerjaan dalam
suatu perusahaan akan melibatkan berbagai kegiatan dalam suatu
perusahaan. Setiap kegiatan akan mempunyai keterkaitan antarindividu
atau kelompok untuk mencapai hasil yang efektif dalam perencanaan
sumber daya manusia. Analisis pekerjaan merupakan dasar dalam
(39)
20
Gambar 2.1 memperlihatkan kegiatan-kegiatan dalam perencanaan
sumber daya manusia.
4. Proses perencanaan Sumber daya manusia
Kegiatan paling pokok dalam perencanaan sumber daya manusia
adalah melakukan peramalan akan kebutuhan dan ketersediaan sumber
daya manusia adalah melakukan peramalan akan kebutuhan dan
ketersediaan sumber daya manusia di masa akan datang. Karena
(40)
21
kesulitan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan sumber daya manusia
lainnya, seperti perekrutan, seleksi, pengembangan, kompensasi, dan
kegiatan kegiatan lainnya. Terdapat empat tahapan dalam Perencanaan
sumber daya manusia (Sutrisno,2011: 38) yang meliputi:
a) Pengumpulan informasi, analisis, peramalan data dalam rangka
mengembangkan perkiraan pasokan SDM dan permintaaan
SDM (membuat sistem informasi SDM).
b) Menetapkan tujuan dan kebijakan SDM, Mendapatkan
persetujuan, dan dukungan dari manajemen puncak
c) Merancang dan mengimlementasikan rencana dan program
tindakan dalam berbagai bidang kegiatan seperti rekrutmen,
pelatihan dan promosi yang memungkinkan organiasai
mencapai tujuan SDM-nya.
d) Mengendalikan dan mengevaluasi rencana dan program
kepegawaian untuk memfasilitasi kemajuan ke arah tujauan
SDM.
Sementara itu, penilaian yang digunakan dalam merencanakan
sumber daya manusia adalah dengan action driven,yang memudahkan
organisasi untuk memfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau
skill need, daripada melakukan perhitungan numerik dengan angka yang
(41)
22
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengerahui oleh
beberapa faktor, antara lain;
a) Lingkungan Ekternal
1. Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka
pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam
jangka panjang, seperti perkembangan ekonomi memiliki
pengaruh tapi sulit diestimasi, inflasi, pengangguran dan
tingkat suku bunga.
2. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai impilkasi pada
perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di
bidang personalia.
3. Perkembangan teknologi yang cukup pesat merupakan contoh
jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan perubahan
besar untuk sumber daya manusia.
4. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang
akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia.
b) Lingkungan Internal
1.Berbagai keputusan-keputusan organisasional mempengerahui
permintaan sumber daya manusia.
2. Besarnya anggaran adalah pengaruh jangka pendek yang paling
(42)
23
3. Forecast penjualan dan produksi juga menyebabkan perubahan
kebutuhan personalia dalam jangka pendek.
4. Perluasan usaha bearti membutuhkan sumber daya manusia
baru.
c) Faktor Persediaan Karyawan, Permintaan sumber daya manusia
dimodifikasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan. Pensiun,
permohonan berhenti, terminasi dan kematian semuanya menaikan
kebutuhan personalia.
C. Rekrutmen
1. Definisi Rekrutmen
Menurut Rivai (2010: 150) Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan
yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga
kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calonn karyawan yang
diinginkan/kualifed sesuai dengan jabatan dan lowongan yang ada.
Menurut Robert dan Jackson (2010: 227) Rekrutmen merupkan proses
menghasilkan satu kelompok pelamar yang memenuhi syarat untuk
pekerjaan-pekerjaan organisasional. Menurut Ivancevich (2010) rekrutmen
adalah sekumpulan kegiatan organiasasi yang digunakan untuk menarik
calon karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang diperlukan
untuk membantu organisai mencapai tujuannya.
Menurut Wilson (2012:140) Penarikan tenaga kerja(recruitment)
(43)
24
jumlah dan jenis yang dibutuhkan. Penarikan tenaga kerja berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan jumlah dan kualitasnya,
baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Menurut Mathis dan Jackson dalam Suwatno dan Priansa
(2011:62-63) menyatakan bahwa perekrutan adalah proses mengumpulkan sejumlah
pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan di dalam organisasi.
Menurut Nawawi (2011: 170) Rekrutmen adalah proses mendapatkan
sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan utama
(produk lini dan penunjangnya) di lingkungan suatu organisasi/perusahaan.
Menurut Milkovich (2011) berpendapat bahwa rekrutmen adalah proses
identifikasi dan pengumpulan calon pelamar yang akan diseleksi untuk
memenuhi permintaan tenaga kerja.
Menurut Ivancevich (2010) rekrutmen adalah sekumpulan kegiatan
organisasi yang digunakan untuk menarik calon karyawan yang memiliki
kemampuan dan sikapa yang diperlukan untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa Rekrutmen adalah
proses mencari dan menarik calon tenaga kerja yang sesuai dengan
persyaratn perusahaan untuk mengisi jabatan yang kosong dari dalam
perusahaan yang sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan yang terbagi
(44)
25
promosi karyawan, kedua adalah sistem Ekternal melibatkan menarik calon
tenaga kerja dari luar organisasi.
2. Proses Rekrutmen
Melalui perencanaan sumber daya manusia dapat diketahui kesenjangan
antara kebutuhan atau permintaan karyawan dengan ketersediaan karyawan
baik dari segi jumlah maupun mutu atau kualifikasi. Sebagaimana
didefinisikan sebelumnya, perekrutan adalah proses menarik orang-orang
pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan
yang layak, untuk melamar kerja pada pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi.
Bila suatu organisasi atau perusahaan memutuskan untuk melakukan
rekrutmen, terdapat dua pilihan sumber rekruitmen,yakni dari dalam
organisasi (Sumber Internal) atau dari luar organisasi (Sumber Ekternal).
Masing-masing sumber memiliki kekurangan dan kelebihan. Berbagai
metode penarikan karyawan dengan menggunakan sumber internal dan
(45)
26
Gambar 2.2 Proses Rekrutmen
3. Dimensi dan Indikator Rekrutmen
Dalam menentukan dimensi rekrutmen, menurut sepengetahuan
penulis sampai saat ini para belum menjelaskan secara tersurat tentang
dimensi rekrutmen. Tetapi yang penulis ketahui para pakar hanya
menjelaskan secara tersirat tentang dimensi rekrutmen dan diuraikan
sebagai berikut:
Wilson (2012: 141) untuk mengukur variabel rekrutmen diantarannya
(46)
27
a. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan proses sistematis untuk memperoleh
informasi tentang tugas, wewenang dan tanggung jwab serta kualifikasi
yang dibutuhkan oleh pemangku pekerjaan. Analisis pekerjaan secara
umum terdiri dari :
1) Uraian Pekerjaan (Job Description)
Uraian pekerjaan (Job Decsription) merupakan salah satu
informasi dari analisis pekerjaan yang menyangkut tentang tugas,
tanggung jawab, dan wewenang yang dituntut oleh suatu
pekerjaan.
2) Job Spesification
Spesifikasi pekerjaan (job specification) merupakan informasi
yang memberikan gambaran tentang persayratan-persayaratan
yang harus dimiliki seseorang untuk dapat mengerjakan suatu
pekerjaan tertentu. Dengan demikian, persyaratan yang dituntut
suatu pekerjaan merupakan suatu informasi dalam analisis
pekerjaan.
b. Sumber Rekrutmen SDM
Penarikan karyawan pada dasarnya merupakan usaha untuk
mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan organisasi atau
perusahaan Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ada dua sumber yang
(47)
28
dalam (Sumber Internal) dan Sumber penarikan dari luar perusahaan
(Sumber Eksternal).
1) Sumber Penarikan dari dalam perusahaan (Sumber internal)
Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang dan
yang dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau dirotasi
tugasnya seerta mantan karyawan yang bisa dikaryakaan dan
dipanggil kembali. Sumber penarikan calon tenaga kerja dari dalam
perusahaan dilakukan bila jumlah kebutuhan tenga kerja sedikit.
Kriteria penilaian yang diperlukan dalam penarikan karyawan dari
suatu perusahaan meliputi prestasi, yaitu hasil atau penilaian yang
tertinggi yang didapat oleh seorang karyawan selama bekerja pada
suatu perusahaan.
2) Sumber penarikan dari Luar Perusahaan(Sumber Eksternal)
Suatu perusahaan melakukan penarikan calon tenaga kerjanya dari
luar perusahaan dengan alasan perluasan usaha perusahaan, dan tidak
adanya tenaga kerja di dalam perusahaan yang memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan.
Menarik tenaga kerja dari luar perusahaan akan membawa ide baru
atas keberagaman karakter yang dimiliki setiap karyawan.
3) Keuntungan dan Kerugian Sumber Rekrutmen Internal dan Eksternal
Setiap sumber perekrutan yang dilakukan perusahaan oleh
(48)
29
keuntungan dan kerugian sumber perekrutan baik internal ataupun
ekternal akan dijelaskan pada tabel 2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1
Keuntungan dan Kerugian Sumber Rekrtmen Internal dan Eksternal Sumber
Perekrutan Yang Digunakan
Keuntungan Kerugian
Sumber Rekrutmen Internal
1. Semangat dari orang
dipromosikan 2. Biaya yang lebih
rendah
3. Motivator kinerja yang baik
4. Menyebabkan pergantian kepemimpinan melalui promosi
1. Menurunkan semnagat kerja bagi yang tidak dipromosikan 2. Persaingan‟‟politis‟‟untuk
mendapatkan promosi
3. Kebutuhan akan program pengembangan manajemen
Sumber Rekrutmen Eksternal
1. Membawa ide baru untuk perusahaan 2. Lebih murah dan
cepat dari pada melatih profesional 3. Tidak ada
kelompok
pendukung politis dalam organisasi atau perusahaan 4. Dapat membawa
industri baru
1. Memungkinkan orang yang terpilih akan „‟cocok‟‟dengan pekerjaan atau organisasi 2. Dapat menyebabkan turunnya
semangat kerja bagi kandidat internal yang tidak terpilih 3. Waktu „‟orientasi‟‟ yang lebih
lama
c. Metode Rekrutmen Karyawan
Kebanyakan lowongan pekerjaan diisi dengan orang dari posisi
lainnya sangat mungkin diisi dari sumber lainnya. Yaitu sumber yang
berasal dari dalam perusahaan yang mencakup promosi jabatan, transfer dan
demosi jabatan, dan kedua sumber dari luar perusahaan yang menggunakan
(49)
30
depnaker. Berikut dijelaskan definisi dari masing-masing metode rekrutmen
internal dan rekrutmen eksternal:
1. Metode Rekrutmen Internal
Upaya penarikan pegawai dapat dilakukan melalui proses
memutasikan pegawai berdasarkan hasil evaluasi terhadap penilaian
prestasi kerja dan kondite pegawai yang ada diperusahaan.
a) Transfer atau rotasi pekerjaan adalah pemindahan bidang
pekerjaanpegawai kepada bidang pekerjaan lainnya tanpa
mengubah tingkat jabatannya
b) Promosi jabatan, yaitu pemindahan pegawai dari satu jabatan
tingkat jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan seblumnya.
2. Metode Rekrutmen sumber Eksternal
Upaya penarikan pegawai melalui Lamaran Kerja (Walk-in
Applicant), Departemen Ketenagakerjaan, Lembaga Pendidikan dan Iklan
di media masa.
a) Lamaran Kerja (Walk-in Applicant)
Walk-in Aplicant adalah metode dimana para calon karyawan
datang sendiri dengan membawa lamaran ke bagian penerima
tenaga kerja suatu perusahaan. Para pelamar walk-in tidak
mengetahui secara spesifik tentang perusahaan yang dilamar karena
tidak ada rekomendasi dari karyawan lama. Para pelamar walk-in
(50)
31
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelamar
walk-in yang akhirnya diterima menjadi karyawan umummnya memiliki
tingkat turnover yang sama dengan karyawan yang diterima
melalui rekomendasi karyawan lama.
b) Depnaker
Perusahaan dapat memanfaatksn calon pegawai yang mendapat
rekomendasi dari Departmen Tenaga Kerja. Dalam hal ini
merupakan kewajiban perusahaan dalam rangka membantu
program pemerintah dalam menyalurkan penduduk penacari kerja
dan pengurangan pengangguran.
c) Lembaga Pendidikan
Perusahaan dapat memanfaatkan lembaga pendidikan sebagai
sumber penarikan pegawai. Dengan melalui lembaga pendidikan,
perusahaan dapat memanfaatkan referensi atau rekomendasi dari
pimpinan lembaga pendidikan mengenai calon yang memnuhi
kualifiaksi yang tepat untuk mengisi formasi yang ada di
perusahaan. Di Indoensia sumber penarikan dari lemabaga-lembaga
pendidikan dapat dialkukan pada berbagai tingkat pendidikan
seperti Sekolah Menengah Umum(SMU), Sekolah Menengah
(51)
32
d) Iklan media massa
Dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan media massa
sebagai sumber penawaran formasi kerja kepada masyarakat luas.
Dengan menggunakan media massa tersebut dimungkinkan banyak
lamarana kerja yang masuk ke perusahaan. Dengan, demikian,
memungkinkan perusahaan dapat menyeleksi calon pegawai yang
betul-betul memenuhi persayaratan kualifikasi sesuai yang
dibutuhkan untuk mengisi formasi yang ada diperusahaan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penarikan Tenaga Kerja
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan pilihan
atas metode-metode penarikan tenaga kerja, antara lain biaya dan manfaat
atas penarikan tenaga kerja, waktu yang diperlukan untuk mengisi
lowongan serta kuantitas dan kualitas penarikan tenaga kerja.
a) Biaya dan manfaat atas penarikan tenaga kerja
Berbagai metode penarikan tenaga kerja memiliki kelebihan dan
kelemahan, tidak semua metode penarikan sesuai dengan keadaaan
perusahaan. Perlu pertimbangan atas biaya yang dikeluarkan dan
manfaat yang diperoleh dalam memilih metode penarikan tenaga kerja
yang tepat. Karena metode penarikan yang tepat, adalah jika biaya yang
dikeluarkan kecil dan mengahsilkan manfaat yang sesuai.
b) Waktu yang diperlukan untuk Mengisi Lowongan
Lamanya waktu yang digunkan untuk mengisi lowongan pekerjaan
(52)
33
tenaga kerja. Metode penarikan yang tepat dalam mengisi lowongan
pkerjaan adalah metode penarikan yang dapat mengisi lowogan kerja
dengan segera.
c) Kuantitas dan kualitas Penarikan Tenaga Kerja
Untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahan dalam menaarik
tenaga kerjanya, perusahaan dapat membandingkan metode penarikan
yang dilakukan di masa lalu atau mebandingkannya dengan metode
yang digunakan perusahaan lain.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Rekrutmen
a. Faktor Pendukung kegiatan Rekrutmen
Pencarian kebutuhan tenaga baru dari luar perusahaan akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor (M.Yani, 2012), yakni:
1) Kondisi ekonomi negara secara umum. Jika kondisi ekonomi
relatif sulit, maka biasanya akan terjadi oversupply atau calon
pekerja jauh lebih besar dibanding jumlah permintaan. Jika hal ini
terjadi, maka perusahaan relatif lebih mudah untuk mencari
karyawan baru, sebab para pelamar kerja melimpah.
2) Ketersediaan tenaga kerja pada bidang yang dicari. Jika bidang
yang dicari merupakan bidang yang tergolong langka, maka
perusahaan akan lebih sulit dalam memenuhi kebutuhan
karyawannya. Misal, bidang teknologi komputer, atau bidang
(53)
34
3) Reputasi perusahaan. Suatu perusahaan cenderung akan lebih
mudah mencari dan merekrut the best people, jika perusahaan itu
memiliki reputasi bagus, sehingga best graduates akan
berlomba-lomba bekerja didalamnya.
b. Faktor Penghambat Kegiatan Rekrutmen
Kebijakan ini berusaha mencapai keseragaman, manfaat hubungan
masyarakat, ekonomis dan saasaran lain yang tidak berhubungan dengan
penarikan. Kebijakan organisasional yang mempengaruhi penarikan ialah:
a) Kebijakan Promosi
Merupakan kebijakan untuk meberikan kesempatan kepada
karyawan yang telah bekerja dalam perusahaah untuk mengisi
lowongan pekerjaan, hal ini akan meningkatkan moral dan
partisipasi karyawan , membantu upaya pemeliharaan karyawan.
b) Kebijakan Kompensasi
Kebijakan untuk penggajian yang rendah akan mengurangi minat
pelamar.
c) Kebijakan Status Karyawan
Banyak perusahaan mempunyai kebijakan penerimaan karyaawan
honorer, kontrak / musiman. Hal ini akan mengurangi minat
pelamar berkualiatas yang menginginkan kerja full time
d) Kebijakan Penerimaan Tenaga Lokal
Kebijakan ini bertujuan menjalin hubungan baik dengan
(54)
35
6. Peran Manajer SDM dalam Kegiatan SDM
Secara ringkas, bisa dijelaskan di bawah ini tugas Manajer SDM
dalam kegiatan SDM (Wilson, 2012: 20) di antaranya sebagai berikut:
a) Merencanakan dan mengkordinasikan tenaga kerja perusahaan
yang hanya mempekerjakan karyawan yang berbakat
b) Menjadi penghubung antara Manajemen dengan karyawannya
c) Melakukan pelayanan karyawan.
d) Memberi masukan pada manajer mengenai kebijakan perusahaan,
seperti kesempatan yang sama pada karyawan atau apabila terjadi
pelecehan seksual.
e) Mengkordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan
staf pendukung
f) Mengawasi proses perekrutan, wawancara kerja, seleksi, dan
penempatan karyawan baru.
g) Menangani isu-isu ketenagakerjaan, seperti memediasi pertikaian
dan mengarahkan prosedur kedisiplinan
7. Tujuan Rekrutmen
Menurut Rivai (2010:150) tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari
berbagai sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan
dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
Menurut Wilson (2012: 144) secara umum, tujuan penarikan tenaga
(55)
36
dengan persyaratan yng dituntut suatu pekrjaan. Secara khusus, tujuan
penarikan tenaga kerja, antara lain;
a) Agar sesuai dengan program dan strategi perusahaan. Sebelum
melaksanakan kegiatannya, perusahaan terlebih dahulu
menetapakan program dan strategi untuk mencapai sasarannya.
Untuk merealisasikan program dan strategi, perusahaan melakukan
penarikan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
b) Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek
dan panjang, berkaitan dengan perubahan dalam perusahaan,
perencanaan sumber daya manusia, rancangan pekerjaan, dan
analisis pekerjaan.
c) Untuk mendukung kebijaksanaan perusahaan dalam mengelola
sumber daya manusia yang beragam.
d) Membantu dalam meningkatkan keberhasilan proses pemilihan
tenaga kerja dengan mengurangi calon karyawan yang jelas tidak
memenuhi syarat menjadi karyawan.
D. Penempatan Karyawan
1. Definisi Penempatan Karyawan
Menurut Rivai (2010: 158) Penempatan (placement) adalah
mengalokasikan para karyawan pada posisi kerja tertentu, hal ini khusus
terjadi pada karyawan baru. Kepada karyawan lama yang telah menduduki
jabatan atau pekerjaan fungsi penempatan karyawan adalah untuk
(56)
37
Menurut Rivai penempatan terdiri dari dua cara: 1) Karyawan baru dari luar
perusahaan dan 2) penugasan di tempat yang baru bagi karyawan lama yang
disebut inplacement atau penempatan internal.
Menurut Schuler dan Jackson (dalam Yastima el Isma, 2012 :71)
penempatan karyawan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan
jabatan yang dipegangnya berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan kepribadian karyawan tersebut .
Menurut Mathis (2010: 262) penempatan (palcment) adalah proses
menempatkan dan mencocokan seseorang keposisi pekerjaan yang tepat.
Karena kesesuaian penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi
jumlah dan kualitas kerja karyawan.
Menurut Bangun (2012: 159) Penempatan (placement) berkaitan
dengan penyesuaian kemampuan dan bakat-bakat seseorang dengan
pekerjaan yangakan dikerjakannya. Kesalahan dalam menempatkan
karyawan pada pekerjaan berakibat pada kurangnya semangat kerja yang
berdampak pada rendahnya prestasi kerja, dan tingginya tingkat turnover
dan absensi karyawan.
Menurut Suwatno (2003:138) penempatan pegawai adalah untuk
menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang
sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa penemapatan
(57)
38
atau karyawan ke pada posisi yang tepat untuk karyawan baru dan
mempertahankan posisi atau jabatan untuk karyawan lama yang ada dalam
suatu perusahaan. Penempatan kerja karyawan juga merupakan penyesuaian
bakat yanga ada dalam diri karyawan dengan pekerjaannya. Jadi,
penempatan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci untuk
menciptakan kinerja yang maksimal dari setiap karyawan selain moral
kerja, kreativitas, dan prakarsarnya juga akan berkembang.
2. Sistem Penempatan
Sistem Penempatan tenaga kerja menurut Schuler dan jackson dalam
(Nurlaela, 2013:6) dapat didefinisikan sebagai rangkaian komponen
ketenaga kerjaan, khususnya dalam menempatkan tenaga kerja yang tepat
dalam posisi yang tepat. Tepat tidaknya seseorang bergantung pada
kesesuaian pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan seseorang dan
tuntutan job, juga kecocokan antara kepribadian, minat, kesukaan serta
kesempatan dan budaya yang terkait dengan perusahaan secara keseluruhan.
Pekerjaan yang lama mungkin baru saja ditinggalkan oleh karyawan yang
pensiun atau mengundurkan diri, pindah kebagian lain, diturnkan
pangkatnya atau dikeluarkan. Calon yang sesuai mungkin saja diperolah
dari dalam ataupun dari luar perusahaan.
Keputusan akhir penempatan adalah menerima karyawan baru atau
menarik karyawan dari bagian lain didalam perusahaan, atau juga tidak
menrima karyawan baru tetapi mencari sendiri diluar dan melakukan
(58)
39
3. Dimensi dan Indikator Penempatan karyawan
a. Dimensi Penempatan Karyawan
Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam penempatan
karyawan, menurut Bernadin dan Russel dalam Kurniawan dalam jurnal ‘’Economic and Bussines’’ (2013: 9) antara lain adalah sebagai berikut: 1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu kesatuan informasi terorganisir yang
biasanya terdiri dari sebuah fakta atau prosedur yang diterapkan
secara langsung terhadap kinerja. Pengetahuan yang dimiliki oleh
pegawai diharapkan dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab pekerjaannya, oleh karena itu pegawai dituntu untuk
memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaannya.
2) Ketrampilan
Ketrampilan yakni kemampuan penguasaan teknis operasional
mengenai bidang tertenu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih (Hasibuan, dalam
Nurlela 2013:9).
3) Kemampuan
Kemampuan menunjukkan kesanggupan, kecakapan seseorang
untuk melkasanakn pkerjaan yang dibebankan kepadanya.
Kemampuan sangat penting karena bertujuan untuk mengukur prestasi
kerja pegawi, maksudnya dapat mengukur sejauh mana pegawai bisa
(59)
40
b. Indikator Penempatan Karyawan
Menurut Siswanto (2012), Penempatan adalah suatu proses
pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi
untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta
mampu mempertanggung jawabkan segala resiko-resikonya. Ada
beberapa indikator untuk mengukur Penempatan karyawan menurut
Siswanto, Suwatno dan Priansa (2011) dalam Nasir Aziz dan Mukhlis
(2013: 70) adalah sebagai berikut:
1) Prestasi akademis
Prestasi akademis yang telah dicapai oleh karyawan selama
mengikuti jenjang pendidikan, sebelumnya harus mendapatkan
pertimbangan dalam menempatkan di mana pegawai yang
bersangkutan harus melaksanakan tugas dan pekerjaan serta
mengemban wewenang dan tanggung jawab. Pegawai yang
memiliki prestasi akademik yang tinggi harus ditempatkan pada
tugas dan pekerjaan yang diperkirakan dia mampu mengembannya.
2) Pengetahuan
Pengetahuan atau knowledge merupakan campuran dari
pengalaman, nilai, informasi kontektual, pandangan pakar dan intuisi
mendasar yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka untuk
mengevaluasi dan menyatukan pengalaman baru dengan informasi.
Pengetahuan seseorang dapat diperoleh melalui pendidikan formal,
(60)
41
3) Ketrampilan
Ketrampilan berasal dari kata trampil yang artinya cakap,
mampu, dan cekatan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Dengan
meningkatkan ketrampilan karyawan maka diharapkan pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai dengan rencana sebelumnya, sebab
karyawan yang mengusasi ketrampilan tertentu dalam bekerja
diharapkan tidak perlu pengawasan karena hambatan dalam
menyelesaikan pekerjaan dapat teratasi. Menurut Robbins dalam
Staria Nuri Sandi (2011) ketrampilan dibagi 3, yaitu: 1) Ketrampilan
berhubungan, 2) Ketrampilan Konseptual ,3) ketrampilan teknis.
4) Pengalaman
Pengalaman Kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau
masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dengan penegatahuan dan ketrampilan yang
dikuasi dan dimiliki seseorang dan telah melaksanakan pekerjaan
dengan baik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja
adalah sebagai berikut: a) Pengalaman Kerja, b) Sikap Karyawan, c) Latar Belakang Pribadi, d) Kondisi Fisik dan Mental, e) Minat dan Bakat Karyawan.
4. Faktor-faktor Dalam Penempatan Tenaga Kerja
Manajer tenaga kerja profesional harus bisa melihat karakteristik dan
kualifikasi yang dimiliki para tenaga kerja yang akan ditempatkan
(61)
42
Bambang Wahyudi dalam Wahyuni (2012: 24) sebelum menempatkan
tenaga kerja ditempat mereka harus bkerja, perlu dipertimbangkan
beberapa faktor lain:
a. Keahlian, adalah kesanggupan dan kecakapan seseorang untuk
melaksanakan tugas dalam pekerjaannya.
b. Ketrampilan, adalah kemampuan dan penguasaan teknis
operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryawanan.
c. Kualifikasi, keahlian yang diperlukan untuk menduduki suatu
jabatan tertentu.
5. Tujuan Penempatan Karyawan
Setiap pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan.
Tujuan berfungsi untuk mengarahkan perilaku, begitu juga dengan
penempatan karyawan, manajer sumber daya manusia, menempatkan
seorang karyawan atau calon karyawan dengan tujuan antara lain agar
karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksanakan
pekerjaan yang di bebankan, serta untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas (Suwatno,2011).
E. Lingkungan Kerja
1. Definisi Lingkungan Kerja
Menurut Alex S. Nitisemito dalam buku Dr. Sumyoto (2015: 38)
berpendapat bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
(62)
43
penerangan,pertukaran udara, keamanan, dan kebisingan. lingkungan
kerja adalah sebagai berikut: pewarnaan, kebersihan, penerangan,
pertukaran udara, musik, keamanan, dan kebisingan.
Menurut Sedarmayanti(2011: 26) lingkungan kerja adalah semua
keadaaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi
karyawan baik secara langsung atau tidak langsung terhadap
pekerjaannya.
Menurut Mangkunegara (2011: 20) lingkungan kerja yang
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang
menantang, pola komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas
kerja yang relatif memadai.
Sedangkan Menurut Dwi Septianti (2010:23) menyatakan bahwa
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menalnkan tugas-tugas
yang di bebankannya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja suatu kondisi yang ada di sekitar para pekerja yang
dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam bekerja, baik secara fisik
atau non fisik , baik secara langsung atau tidak langsung yang
(63)
44
2. Lingkungan Internal dan Ekternal Perusahaan
a. Lingkungan Internal perusahaan
Perusahaan memiliki lingkungan internal masing-masing. Lingkungan
internal tersebut yang nantinya akan memunculkan kelemahan dan
juga kekuatan dari perusahaan. Lingkungan internal dapat dibagi
kedalam tiga kategori (Nilasari, 2014) adalah sebagai berikut;
1) Kompetensi
Kompetensi atau biasa disebut sebagai kemampuan
merupakan hal-hal yang bisa dilakukan perusahaan. Kompetensi ini
meliputi : 1) adakah posisi khusus yang dimiliki perusahaan dalam
sebuah industri, 2) mengembangkan sumber daya meliputi skill,
tekologi atau cara produksi, 3) apakah perlu untuk bertahan dalam
sebuah industri, 4) memiliki kompetensi untuk dikembangkan
menjadi kompetensi inti.
2) Kompetensi Inti
Merupakan kompetensi khusus yang dimilik i oleh
perusahaan. Menurut Prahalad dan Hamel dalam Nilasari (2014)
kompetensi inti merupakan perkembangan superior dari kompetensi
umum. Kompetensi inti perusahaan bisa juga diartikan dengan
kemampuan perusahaan dalam mengembangkan kompetensi dan
sumber daya yang lebih efektif dibandingkan dengan para
kompetitor.
(64)
45
Sumber daya merupakan input yang dipekerjakan dalam
aktivitas organisasi. Sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat
beragam.
b. Lingkungan Ekternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perlu dianalisis sehingga dapat
diantisipasi pengaruhnya terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang
buruk, peluang juga banyak bermunculan di lingkungan eksternal.
Faktor lingkungan eksternal dapat subjektif karena setiap manajerial
dapat memandang pada faktor-faktor luar yang berbeda. Faktor yang
dianalisis merupakan faktor luar yang memang berpengaruh dalam
perkembangan perusahaan. Secara garis besar lingkungan eksternal
perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan makro dan mikro,
(Nilasari, 2014).
1) Lingkungan makro, merupakan lingkungan umum yang
memiliki kekuatan secara luas sehingga dapat mempengaruhi
seluruh industri secara umum. Yang termasuk lingkungan makro
adalah : Politik,Ekonomi, sosial dan teknologi.
2) Lingkungan Makro, Lingkungan mikro sering juga disebut
sebagai lingkungan industri atau lingkungan kompetitif. Jika
lingkungan makro bersifat global maka lingkungan mikro lebih
dekat dengan perusahaan. Jarak yang dekat tersebut dapat
memberikan efek langsung pada perusahaan dibandingkan
(65)
46
3. Dimensi dan indikator Lingkungan kerja
Menurut Sedarmayanti dalam Rehendy (2013: 54) ada dua
dimensi dalam mengukur variable lingkungan kerja. Dimensi tersebut
adalah Lingkungan Kerja Fisik dan Lingkungan Kerja non Fisik. Dari
masing-masing dimensi tersebut memiliki beberapa indikator dalam
mengukur lingkungan kerja adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti (2010; 28) Lingkungan kerja fisik adalah
semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsunng maupun
tidak langsung. Indikator lingkungan kerja fisik terdiri atas:
1) Penerangan/cahaya di tempat kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi
karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran dalam
bekerja
2) Sirkulasi udara di tempat kerja
Sumber utama untuk mencipatkan surkulasi udara yang segar
adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman
merupakan pengahasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia.
3) Kebisingan di tempat kerja
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk
(66)
47
dikehendaki yang bisa menggganggu aktifitas dan ketenangan
dalam bekerja.
4) Bau tidak sedap di tempat kerja
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap
sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konstrasi
bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat
mempengaruhi kepekaan penciuman.
5) Tata warna di tempat kerja
Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan
direncanakan dengan sebaik-baiknya.
6) Kelembaban di tempat kerja
Suatu keadan dengan tempratur udara sangat panas dan
kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari
tubuh secara besar-besaran. Pengaruh lainnya dalah makin
cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
7) Dekorasi di tempat kerja
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik,
karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang
kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata
letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
(1)
157
Lampiran : 10
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL PENEMPATAN KARYAWAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
,913 ,913 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PK1 44,12 54,225 ,644 ,539 ,907
PK2 43,88 55,926 ,654 ,553 ,906
PK3 43,90 56,034 ,657 ,661 ,906
PK4 43,90 53,944 ,767 ,759 ,901
PK5 43,93 54,547 ,743 ,670 ,903
PK6 43,84 53,541 ,784 ,717 ,901
PK7 44,07 58,338 ,543 ,483 ,910
PK8 44,10 57,556 ,496 ,481 ,913
PK9 43,66 59,630 ,492 ,437 ,912
PK10 43,91 56,798 ,604 ,463 ,908
PK11 44,18 52,625 ,726 ,635 ,903
PK12 44,04 54,610 ,652 ,601 ,906
(2)
158
Lampiran : 11
OUTPUT HASIL PENGOLAHAN DATA
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL LINGKUNGAN
KERJA FISIK
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,813 ,807 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
LF1 40,65 28,888 ,485 ,455 ,797
LF2 40,50 28,463 ,562 ,513 ,790
LF3 40,54 26,103 ,626 ,523 ,782
LF4 40,49 30,910 ,397 ,351 ,805
LF5 40,44 30,847 ,372 ,361 ,807
LF6 40,53 28,939 ,483 ,448 ,798
LF7 40,04 30,789 ,399 ,375 ,805
LF8 40,51 29,298 ,492 ,452 ,797
LF9 40,51 30,254 ,447 ,381 ,801
LF10 40,85 28,814 ,512 ,499 ,795
(3)
159
LF12 40,10 33,138 ,186 ,316 ,818
Lampiran : 12
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KINERJA KARYAWAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 68 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 68 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,823 ,825 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 43,88 14,016 ,510 ,401 ,809
K2 43,99 13,656 ,507 ,481 ,808
K3 43,88 13,031 ,535 ,421 ,805
K4 43,87 14,206 ,431 ,343 ,814
K5 43,90 13,855 ,373 ,348 ,819
K6 44,15 13,083 ,583 ,463 ,801
K7 43,79 13,867 ,461 ,391 ,812
K8 44,09 13,276 ,463 ,501 ,812
K9 44,06 13,161 ,484 ,388 ,810
K10 44,01 13,000 ,554 ,593 ,803
K11 44,00 12,985 ,543 ,402 ,804
(4)
160
Lampiran : 13
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
DAN REGRESI LINEAR BERGANDA
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 LF, REK, PKb
. Enter a. Dependent Variable: KINERJA
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 346,286 3 115,429 10,309 ,000b
Residual 716,582 64 11,197
Total 1062,868 67
a. Dependent Variable: KINERJA b. Predictors: (Constant), LF, REK, PK
Model Summary
Mode
l R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,571a ,326 ,294 3,346 ,326 10,309 3 64 ,000
(5)
161
Lampiran : 14
Hasil uji Normalitas P
–
P Plot
Lampiran 15:
Hasil uji Histogram
ModelUnstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 21,446 5,323 4,029 ,000
REK ,232 ,086 ,285 2,708 ,009 ,948 1,055
PK ,148 ,056 ,299 2,625 ,011 ,809 1,236
LF ,190 ,077 ,282 2,484 ,016 ,818 1,222
(6)
162
Lampiran :16
Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Lampiran 17:
Hasil Uji Heteroskedastisitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 68
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,27035943
Most Extreme Differences Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,083
Test Statistic ,095
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.