Pengaruh Pengawasan Dan Evaluasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga

(1)

`

SKRIPSI

PENGARUH PENGAWASAN DAN EVALUASI

TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN

PADA CV. AULIA KARYA UTAMA

SIBOLGA

DRAFT SKRIPSI

OLEH :

AULIA RAHMAT 060521050 MANAJEMEN

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Evaluasi adalah proses penilaian, baik itu penilaian yang bersifat netral, negatif, maupun bernilai positif. Sedangkan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang di dapat dari questioner yang disebar kepada 33 responden, yaitu kepada keselurahan pegawai CV. Aulia Karya Utama. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistik dengan menggunakan metode regresi linear berganda yang dihitung dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 pada komputer.

Hasil dan uji F dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yakni Pengawasan dan evaluasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga.


(3)

ABSTRACT

Aim to undertake this work is to investigate and analyze the influence of supervision and evaluation of employee work efficiency CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Supervision is a process of monitoring employee activity, keeping the organization in order to keep walking towards the achievement of targets, and make corrections if necessary for the implementation of tasks in accordance with the original plan.Evaluation is the process of assessment, both assessments are neutral, negative, or positive value. While the work efficiency is the ratio between a job best done with the results achieved by the employment is in accordance with well targeted in terms of quality results which include optimal use of time and the quality of the workings of the maximum.

Data used in this study are primary and secondary data obtained from a questionnaire distributed to 33 respondents, namely to the whole staff CV.Aulia Karya Utama Sibolga. The analytical method used is descriptive method and statistical method using multiple linear regression method which is calculated by using SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 on the computer.

And F test results from this study indicate that the independent variable that is monitoring and evaluation jointly have a positive and significant influence on the dependent variable ie the working efficiency of employees at CV. Aulia Karya Utama Sibolga.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan kasih Karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Salawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabat juga keluarganya.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Pengawasan Dan Evaluasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga ” Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga kepada orang tua tercinta Ayahanda H. Janwar Tanjung dan Ibunda Hj. Masdalifah Lubis yang telah banyak memberikan bantuan moril dan spiritual. Penulis juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini telah menyampikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku sekretaris Departemen Manajemen Falkutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi, selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini. 6. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi, selaku Dosen Penguji skripsi ini. 7. Bapak Doli M. Jafar. SE., MSi, selaku Dosen Penguji skripsi ini.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1Pengawasan ... 8

2.1.2Evaluasi ... 15

2.1.3Efisiensi Kerja ... 18

2.1.4Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja ... 22

2.2 Penelitian Terdahulu... 23

2.3 Kerangka Konseptual ... 23

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Batasan Operasional ... 26

3.3 Definisi Operasional ... 26

3.4 Skala Pengukuran Variabel ... 28

3.5 Populasi dan sampel ... 30

3.6 Jenis Data ... 30

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.8 Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 34

4.1.1Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

4.1.2Latar Belakang Perusahaan ... 36

4.1.3Struktur Organisasi ... 37

4.1.4Kegiatan operasional... 41

4.1.5Visi dan misi perusahaan ... 42

4.1.6Kendala ... 42


(6)

4.2.1Analisis dan Evaluasi ... 43

4.2.2Analisis dan Evaluasi Efisiensi Kerja Karyawan ... 45

4.2.3Data Responden ... 45

4.2.4Analisis Terhadap Data-Data Questioner Pengawasan .... 49

4.2.5Analisis Terhadap Data-Data Questioner Evaluasi ... 60

4.2.6Analisis Terhadap Data-Data Questioner Efisiensi Kerja... 66

4.2.7Uji Validitas dan Reliabilitas ... 76

4.3 Pembahasan………... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA……….90


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perbandingan Total Hasil Laba Bersih Pertahun ... 5

Tabel 1.2 : Jumlah Armada dan Biaya Sewa-menyewa ... 6

Tabel 3.1 : Alternatif Jawaban Responden ... 28

Tabel 3.2 : Operasional Variabel ... 29

Tabel 4.1 : Jumlah Armada Perusahaan ... 38

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .... 46

Tabel 4.3 : Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.4 : Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja dan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.5 : Proyek-proyek yang Dikerjakan Selama 2004-2009 ... 49

Tabel 4.6 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda masuk kerja tepat pada waktunya?” ... 50

Tabel 4.7 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Pernahkah anda tidak masuk kerja dengan izin?” ... 51

Tabel 4.8 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Pernahkah anda tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa?” ... 52

Tabel 4.9 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan melakukan pengawasan selama anda bekerja?” ... 53

Tabel 4.10 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda diberi sanksi bila terlambat masuk kerja?” ... 54

Tabel 4.11 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda mempergunakan waktu istirahat sesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaan?” ... 55

Tabel 4.12 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda di tempat kerja selama waktu jam bekerja?”... 56 Tabel 4.13 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda


(8)

Tabel 4.14 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan

perusahaan?” ... 58 Tabel 4.15 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

perusahaan memperhatikan tingkat absensi anda?” ... 59 Tabel 4.16 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

hasil evaluasi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target perusahaan?”... 60 Tabel 4.17 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan selama ini?” ... 61 Tabel 4.18 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

evaluasi yang dilakukan perusahaan berdampak baik bagi

pekerjaan karyawan yang bersangkutan?” ... 62 Tabel 4.19 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

perusahaan merasa puas terhadap hasil kerja para karyawan yang bersangkutan setelah di evaluasi?” ... 63 Tabel 4.20 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan tingkat

pengawasan di lapangan sewaktu bekerja?” ... 64 Tabel 4.21 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

perusahaan memberikan perbaikan dan teguran setelah

dilakukan evaluasi terhadap karyawan yang bersangkutan?” ... 65 Tabel 4.22 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

efisiensi kerja berpengaruh baik pada target perusahaan?” ... 66 Tabel 4.23 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah

penilaian perusahaan terhadap karyawan yang bersangkutan?” .... 67 Tabel 4.24 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target efesiensi yang ditetapkan perusahaan?” ... 68 Tabel 4.25 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah

kemampuan kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target kualitas produksi yang ditetapkan perusahaan?” ... 69


(9)

Tabel 4.26 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai

dengan target waktu yang ditetapkan perusahaan?” ... 70

Tabel 4.27 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan memperhatikan efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan?” ... 71

Tabel 4.28 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan puas dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan?” ... 72

Tabel 4.29 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah tingkat kuantitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir? ... 73

Tabel 4.30 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah tingkat kualitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir?” ... 74

Tabel 4.31 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah karyawan yang bersangkutan menjalankan perintah sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan?” ... 75

Tabel 4.28 : Hasil Perhitungan SPSS: Item-Total Statistics... 77

Tabel 4.33 : Hasil Perhitungan SPSS: Uji Validitas Butir Pertanyaan ... 78

Tabel 4.34 : Hasil Perhitungan SPSS: Reliability Statistics ... 79

Tabel 4.35 : Hasil Perhitungan SPSS: Koefisien X1 dan X2 ... 81

Tabel 4.36 : Hasil Perhitungan SPSS: Adjusted R2 ... 83


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual ... 25 Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Perusahaan ... 37


(11)

DAFTAR GRAFIK


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Variabel Bebas (Monitoring X1) ………..92

Lampiran 2 : Angket Variabel Bebas (Evaluasi X2)………94


(13)

ABSTRAK

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Evaluasi adalah proses penilaian, baik itu penilaian yang bersifat netral, negatif, maupun bernilai positif. Sedangkan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang di dapat dari questioner yang disebar kepada 33 responden, yaitu kepada keselurahan pegawai CV. Aulia Karya Utama. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistik dengan menggunakan metode regresi linear berganda yang dihitung dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 pada komputer.

Hasil dan uji F dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yakni Pengawasan dan evaluasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga.


(14)

ABSTRACT

Aim to undertake this work is to investigate and analyze the influence of supervision and evaluation of employee work efficiency CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Supervision is a process of monitoring employee activity, keeping the organization in order to keep walking towards the achievement of targets, and make corrections if necessary for the implementation of tasks in accordance with the original plan.Evaluation is the process of assessment, both assessments are neutral, negative, or positive value. While the work efficiency is the ratio between a job best done with the results achieved by the employment is in accordance with well targeted in terms of quality results which include optimal use of time and the quality of the workings of the maximum.

Data used in this study are primary and secondary data obtained from a questionnaire distributed to 33 respondents, namely to the whole staff CV.Aulia Karya Utama Sibolga. The analytical method used is descriptive method and statistical method using multiple linear regression method which is calculated by using SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 on the computer.

And F test results from this study indicate that the independent variable that is monitoring and evaluation jointly have a positive and significant influence on the dependent variable ie the working efficiency of employees at CV. Aulia Karya Utama Sibolga.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang aktif dari setiap aktifitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin, uang dan materil yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta di atur sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap para karyawannya dalam bekerja, karena terkadang banyak karyawan yang melakukan pengingkaran dalam bekerja jika tidak diawasi seperti menunda waktu pekerjaan, bekerja tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan sehingga akan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.

Pengawasan merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Daft (2002: 11). Pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang


(16)

akan di tekan sekecil mungkin jika pengawasan yang telah dilakukan pihak manajemen telah terlaksana dengan baik. Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi, dapat segera di antisipasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan demi kelancaran aktifitas perusahaan.

Pengawasan adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Pengawasan akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Pengawasan, menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah.

Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring, “You can't have one without the other”. Seperti pada sebuah program pengawasan tidak boleh dirancang tanpa


(17)

jelas mengetahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidakmampuan dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan. Pengawasan untuk memantau kepentingan adalah pemantauan yang seharusnya akan menjadi tidak pernah selesai.

Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini biasa menjadi netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan

tentang

Menurut Sedarmayanti (2001:112) efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal. Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi, dapat segera di antisipasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan demi kelancaran aktifitas perusahaan.

CV. Aulia Karya Utama Sibolga merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang, General Contractor, General Trade, Supplier parts, Engine Diesel & menyewakan alat-alat berat yang didirikan pada Tahun 1997 oleh Bapak H. Janwar Tanjung di Sibolga. Pada awalnya perusahaan seperti ini bisa dikatakan pertama kalinya untuk wilayah Sibolga kota, sebelumnya sudah ada


(18)

juga akan tetapi tidak memiliki alat-alat berat sendiri yang akan disewakan, oleh karena itulah sangat prospek sekali pada saat itu untuk membangun perusahaan seperti ini.

Alat-alat berat sangat dibutuhkan bagi kota yang sedang berkembang dan membangun, sementara jarak tempuh kota Medan ke Sibolga sangat jauh dan makan waktu apabila dibutuhkan alat-alat berat yang menopang keadaan kota dan sekitarnya. Sibolga yang sangat dekat dengan perairan laut dan pegunungan sangatlah bagus untuk usaha seperti ini.

CV. Aulia Karya Utama Sibolga awalnya hanya mempunyai 1 (satu) alat berat dan beberapa dumptruck untuk pelengkap bagi alat berat tersebut, namun seiring berkembangnya kota Sibolga dan semakin dibutuhkannya alat-alat ini untuk pembangunan, maka membuat pendiri perusahaan ini untuk menambah unit alat-alat beratnya karena dibutuhkan, sehingga membuka peluang kerja juga bagi masyarakat umum lainnya.

Perusahaan ini cenderung memakai pekerja pada lapangan, bukan di kantor pada umumnya, karena perusahaan yang bergerak dibidang yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sehingga pengawasan untuk para pekerja sangatlah dibutuhkan. Pengawasan yang sejalan dengan evaluasi ini sering mendapatkan kecurangan kecurangan dan pergantian para karyawan dikarenakan hal yang melanggar dari sebuah perjanjian kerja dan kewajiban karyawan tersebut kepada perusahaan. Tim yang mengawasi para karyawan di lapangan cenderung di percayakan kepada saudara dekat dari pimpinan perusahaan sendiri, faktor kecurangan di lapangan yang sangat tinggi dan rentan sehingga mengakibatkan


(19)

pimpinan perusahaan mengambil langkah untuk mempercayakan pengawasan kepada kerabat sendiri. Menurut data yang ada peningkatan dan penurunan laba yang dialami perusahaan sangat signifikan yaitu:

Tabel 1.1

Perbandingan Total Hasil Laba Bersih Pertahun Yang Diperoleh Dari Tahun 2004 – 2009 Pada

CV. Aulia Karya Utama Sibolga

Tahun Laba Bersih

2004 Rp.400.000.000

2005 Rp.300.000.000

2006 Rp.475.000.000

2007 Rp.225.000.000

2008 Rp.575.000.000

2009 Rp.415.000.000

Sumber: Data Internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga 2010

Tingginya tingkat laba dan rentan nya persaingan yang dialami oleh perusahaan memerlukan tingkat pengawasan yang intensif dan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus.

CV. Aulia Karya Utama Sibolga mempunyai asset sebagai berikut: 1. Dam Truck = 7 unit

Tugas nya: untuk membuang dan mengangkat material Biaya sewa: 350 ribu/ hari/bln 10 juta

2. Excavator/ Beko = 5 unit

Tugas nya untuk: mengangkat, meratakan materil seperti tanah pasir batu dsb Biaya sewa: per 1 jam= Rp. 175000, perbulan dengan kontrak


(20)

Jumlah Armada Dan Biaya Sewa - Menyewa Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga

ARMADA JUMLAH BIAYA

SEWA/JAM HARI BULAN

Truck 7 - 350.000 10.000.000

Excavator 5 175.000 - 35 juta (200 jam)

Total 12

Sumber: data internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga 2010

Pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah cukup baik, namun berdasarkan hasil pra survei terhadap beberapa orang karyawan di CV. Aulia Karya Utama Sibolga, mereka berpendapat bahwa berkurangnya tingkat kehadiran para karyawan dikarenakan adanya masalah- masalah yang sifatnya pribadi seperti adanya keperluan mendadak, sakit, tidak ada keterangan, kemalangan, terlambat dan sebagainya. Dalam hal ini pimpinan menanggapi hal tersebut dengan memberikan peringatan dan sanksi, akan tetapi para karyawan belum juga sadar dan memahami keinginan pimpinan agar tingkat kehadiran mereka lebih baik dari sebelumnya.

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul skripsi ”Pengaruh Hubungan Monitoring dan Evaluasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga”.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Pengawasan dan Evaluasi berpengaruh secara positif terhadap efesiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga?”


(21)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat :

a. Bagi perusahaan yang diteliti, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan, untuk mengetahui seberapa jauh hubungan pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga.

b. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

c. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian selanjutnya di bidang yang sama.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Uraian Teoritis 2.1.1Pengawasan

a) Pengertian Pengawasan

Perusahaan melakukan perekrutan, penempatan dan memperkerjakan karyawan maka selanjutnya adalah melakukan pengawasan. Ini penting bagi perusahaan agar kegiatan operasionalnya dapat terlaksana dengan baik.

Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.

Menurut Harahap (2001 : 14) Pengawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya mencapai keseluruhan tujuan organisasi. Sedangkan menurut Maringan (2004 : 61) Pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,kebijakan yang telah ditentukan. Sementara itu menurut Terry dalam Hasibuan (2001 : 242) pengawasan adalah proses penentuan apa yang harus dicapai, yaitu standar, apa


(23)

yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar.

Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan atau pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik.

b) Fungsi Pengawasan

Menurut Ernie dan Saefulah (2005 : 12) fungsi pengawasan adalah : a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai

dengan indikator yang di tetapkan.

b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.

c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Maringan (2004 : 62) fungsi pengawasan adalah :

a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab pekerja yang diserahi tugas dalam melaksanakan pekerjaan.

b. Mendidik para pekerja agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.


(24)

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah mengevaluasi hasil dari aktifitas pekerjaan yang telah dilakukan dalam perusahaan dan melakukan tindakan koreksi bila diperlukan.

c) Langkah-Langkah dalam Pengawasan

Menurut Silalahi (2002: 396) langkah-langkah dalam pengawasan adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan standar

Standar adalah kriteria dari hasil yang diinginkan atau peristiwa yang diharapkan dalam melaksanakan kegiatan, pelaksanaan dan hasil kerja atau perubahan yang terjadi dalam mencapai tujuan. Menetapkan suatu standar akan memberikan suatu nilai atau petujuk yang menjadi ukuran sehingga hasil-hasil yang nyata dapat dibandingkan. Ada dua tipe standar yang diakui yaitu : Standar keluaran dan standar masukan. Standar keluaran mengukur hasil kerja berupa kuantitas dan kualitas. Sedangkan standar masukan mengukur usaha-usaha kerja.

b. Monitor dan Ukur Kinerja

Agar pelaksanaan pengukuran kinerja berlangsung dengan tepat, maka perlu dikumpulkan data dan mendeteksi permasalahan. Untuk mengumpulkan data tentang kinerja dapat dilakukan dengan metode observasi, wawancara atau angket, pengamatan atas laporan, baik laporan lisan maupun laporan tertulis. Jika data atau informasi sudah dikumpulkan melalui individu, kelompok atau unit kerja yang dikontrol, harus diuji


(25)

validitasnya. Sebab ada kemungkinan karyawan akan memberikan data palsu dapat dihindarkan.

c. Bandingkan Hasil Aktual dengan Standar

Tahap ketiga dalam proses pengawasan ini ialah membandingkan hasil kinerja aktual dengan standar. Untuk itu dibutuhkan standar yang jelas dan pasti yang digunakn sebagai ukuran yang diperbandingkan. Perbandingan ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan ini menentukan kebutuhan untuk tindakan.

Hasil dari perbandinga kinerja aktual dan standar mengarah kepada dua kemungkinan yaitu secara sinifikan berbeda dengan standar. Tetapi ketika membandingkan hasil actual dengan standar perlu menentukan batas yang dapat diterima tentang derajad penyimpangan.

d. Ambil Tindakan Perbaikan

Tindakan korektif atau penyesuaian biasanya mengambil satu dari tiga bentuk, yaitu : Maintain Current Status jika hasil akhir konsisten dengan standar; make adjustment jika hasil menyimpang dari standar karena pelaksanaan tidak tepat; change the standard jika hasil secara signifikan menyimpang dari standar karena standar yang digunakan tidak tepat. Hasil kinerja yang sesuai dengan standar maka respon yang tepat dari manajer adalah mengakui kinerja dapat diterima dan memelihara status quo dan kemudian melakukan monitor dan mengukur pelaksanaan hasil kerja, namun jika hasil kinerja actual menyimpang dari, tidak sesuai dengan atau belum


(26)

mencapai standar yang ditentukan maka atasan melakukan tindakan perbaikan atau penyesuaian hingga mengubah standar yang digunakan.

d) Jenis-jenis Pengawasan

Menurut Maringan (2004 : 62) pengawasan terbagi 4 (empat) yaitu: 1) Pengawasan dari dalam perusahaan

Pengawasan yang dilakukan oleh atasan untuk mengumpul data atau informasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk menilai kemajuan dan kemunduran perusahaan

2) Pengawasan dari luar perusahaan

Pengawasan yang dilakukan oleh unit diluar perusahaan . Ini untuk kepentingan tertentu.

3) Pengawasan Preventif

Pengawasan dilakukan sebelum rencana itu dilaksakaan. Dengan tujuan untuk mengacah terjadinya kesalahan/kekeliruan dalam pelaksanaan kerja.

4) Pengawasan Represif

Pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.

Menurut Ernie dan Saefullah (2005 : 327) jenis pengawasan terbagi atas 3 (tiga) yaitu:


(27)

Pengawasan yang dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan perkerjaan.

2) Pengawasan Proses

Pengawasan dilakukan pada saat sebuah proses pekerjaan tengah berlangsung untuk memastikan apakah pekerjaan tengah berlangsung untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan ang ditetapkan.

3) Pengawasan Akhir

Pengawasan yang dilakukan pada saat akhir proses pengerjaan pekerjaan.

e) Tujuan Pengawasan

Secara filosofis dikatakan bahwa pengawasan sangat penting karena manusia pada dasarnya mempunyai sifat salah atau khilaf, sehingga manusia dalam organisasi perlu diawasi, bukan untuk mencari kesalahannya kemudian menghukumnya tetapi untuk mendidik dan membimbingnya. Husnaini (2001:400) menyatakan bahwa tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

1) Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, dan hambatan

2) Mencegah terulang kembalinya kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan.

3) Meningkatkan kelancaran operasi perusahaan 4) Meningkatkan kinerja perusahaan.


(28)

5) Melakukan tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam pencapaian kinerja yang baik.

Menurut Maringan (2004:61) tujuan pengawasan adalah sebagai berikut: 1) Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan,

ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan.

2) Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tujuan perusahaan dapat tercapai, jika fungsi pengawasan dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan-penyimpangan sehingga lebih bersifat mencegah (prefentive control).

Dibandingkan dengan tindakan-tindakan pengawasan sesudah terjadinya penyimpangan, maka tujuan pengawasan adalah menjaga hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. Ketentuan-ketentuan dan infrastruktur yang telah ditetapkan benar-benar diimplementasikan. Sebab pengawasan yang baik akan tercipta tujuan perusahaan yang efektif dan efisien.

f) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan.

Fakor-faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut akan dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

Reksohadiprojo (2000:152) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan antara lain:

1) Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi.


(29)

2) Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan.

3) Kesalahan/Penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan.

g) Teknik-Teknik Pengawasan

Menurut Siagian (2003:112) proses pengawasan pada dasarnya dilakukan dengan mempergunakan 2 (dua) macam teknik yaitu:

1) Pengawasan Langsung

Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan.

Pengawasan langsung dapat berbentuk: - Inspeksi langsung

- On-the-Spot observatiton - On-the-spot report 2) Pengawasan tidak langsung

Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis maupun lisan.

2.1.2Evaluasi

Proses terakhir dalam kegiatan organisasi adalah penilaian atau evaluasi. Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas setiap kegiatan organisasi serta dapat diketahui kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya proses administrasi. Kelemahan yang ada dapat ditanggulangi dan kelebihannya


(30)

dapat dipertahankan. Selain itu, dapat diketahui apakah rangkaian seluruh kegiatan dalam organisasi telah sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Penilaian atau yang biasa juga disebut dengan pengukuran adalah upaya sistematis mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menafsirkan data, fakta dan informasi (yang dapat dipertanggung jawabkan) dengan tujuan menyimpulkan nilai atau peringkat kompetensi seseorang dalam satu jenis atau bidang keahlian keprofesian berdasarkan norma kriteria tertentu, serta menggunakan kesimpulan tersebut dalam proses pengambilan keputusan kinerja yang direkomendasikan (Sagala : 2007).

Menurut Suharsimi Arikunto, mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, yang bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran relatif baik dan buruk, penilaian ini bersifat kualitatif. Lalu yang dikatakan mengadakan evaluasi adalah meliputi kedua langkah tersebut, yaitu mengukur dan menilai.

Penilaian merupakan metode yang digunakan untuk menilai kinerja individu atau kelompok atau program. Menurut Griffin dan Nix (1991), penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.

Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan penilaian dan pengukuran yang berupa kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil suatu keputusan untuk langkah berikutnya.


(31)

a) Tujuan Evaluasi

Dalam pelaksanaan evaluasi, bukan hanya sekadar melaksanakan tahapan akhir suatu proses atau kegiatan. Tetapi yang akan diketahui adalah tujuan dari pelaksanaan evaluasi tersebut, yaitu mengukur sejauh mana hasil pencapaian dari target tujuan organisasi tersebut. Yang tentunya hasil dari proses evaluasi tersebut yang sangat berguna bagi kemajuan atau peningkatan mutu suatu organisasi.

Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala dan menyeluruh sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada semua bidang. Penilaian juga harus didukung oleh data-data yang dapat membawa ke arah perubahan yang positif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan. Setiap tahapan proses hendaknya dilakukan penilaian agar untuk tahapan berikutnya sudah dapat memberikan kontribusi peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas.

Beberapa tahap dalam penilaian adalah menentukan aspek-aspek yang akan dinilai, menentukan kriteria penilaian, kemudian mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kriteria tersebut. Semua data yang terkumpul diakumulasikan sehingga diperoleh kesimpulan yang akhirnya dapat menjadi suatu keputusan. Pada umumnya akan ditemui tiga jenis hasil penilaian yaitu:

1) Hasil yang dicapai melebihi harapan dan target. 2) Hasil yang dicapai sama dengan harapan dan target. 3) Hasil yang dicapai kurang dari harapan dan target.


(32)

Tindak lanjut yang dilakukan disesuaikan dengan hasil penilaian tersebut. Semua informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi harus dijadikan umpan balik. Sehingga tercipta suatu sistem umpan balik yang harus melibatkan seluruh komponen organisasi, agar keberhasilan organisasi bisa terwujud dengan total, bukan parsial.

b) Sasaran Evaluasi

Secara sederhana sasaran evaluasi adalah pada masukan, proses dan keluaran. Semua proses kegiatan organisasi selalu melalui ketiga tahapan tersebut. Dalam perusahaan yang termasuk obyek dari masukan adalah pekerja/pegawai dari perusahaan tersebut, yang merupakan bahan mentah sewaktu akan memasuki proses pekerjaan di kantor ataupun lapangan.

2.1.3Efisiensi Kerja

1) Pengertian Efisiensi Kerja

Secara umum efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya.

Menurut Miraza (2004: 87) efisiensi adalah pemakaian biaya atau bentuk pengorbanan lainnya dari setiap komponen pada setiap aktivitas usaha yang berjalan secara wajar. Komponen tersebut meliputi biaya, waktu, dan tenaga kerja. Sedangkan Menurut Siagian (2003: 113) efisiensi adalah perbandingan yang negatif antara input dan output. Negatif karena sumber, alat dan tenaga kerja yang dipergunakan lebih kecil dari hasil yang diperoleh.


(33)

Dan menurut Sedarmayanti (2001:112) efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.

Perbandingan ini dilihat dari: a. Segi waktu,

Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu yang baik dan maksimal.

b. Segi kinerja,

Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Berdasarkan uraian diatas bahwa perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika efisiensi kerja pada umunya merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan prosedur kerja.Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah, tercepat, termurah, teringan, dan terpendek.

2) Sumber-Sumber Efisiensi Kerja

Menurut Sudarmayanti (2001: 118) sumber utama efisiensi kerja adalah manusia, karena dengan akal, pikiran dan pengetahuan yang ada , manusia mampu


(34)

menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur efisien yang melekat pada manusia adalah:

a. Kesadaran

Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan midal utama bagi keberhasilannya.Dalam hal ini efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisien sangat membantu usaha-usaha kearah efisiensi. Efisiensi sesungguhnya berkaitan erat dengan soal tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup seseorang dapat mengarah perbuatan yang efisien atau sebaliknya. Adanya kesadaran mendorong orang untuk berkeinginan mambangkitkan semangat atau kehendak untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan kesadarannya.

b. Keahlian

Sesuatu yang dikerjakan oleh orang yang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat dari pada apabila sesuatu itu dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya. Unsur keahlian dalam efisiensi, melekat juga pada manusia. Keahlian manusia akan sesuatu perlu ditunjang dengan adanya peralatan, supaya efisiensi yang dicapai dapat lebih tinggi dari pada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa disertai dengan adanya fasilitas, tidak mungkin dapat diterapkan guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kalau disertai dengan fasilitas. Dengan demikian keahlian merupakan unsur jaminan akan dapat hasil yang lebih efisien.


(35)

c. Disiplin

Kedua unsur termasuk belum akan menjamin hasil kerja yang baik, kalau tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu dalam efisiensi termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin adalah satu unsur penting dalam efisiensi. Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran, sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran. Hanya bedanya kalau kesadaran timbulnya atau prosesnya dapat memakan waktu lama dan sulit dilaksanakan sedangkan disiplin dapat dipaksakan dengan menggunakan suatu aturan, apabila disiplin dapat diwujudkan dengan baik maka semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik.

3) Syarat Dapat Dicapainya Efisiensi Kerja

Syarat dapat dicapainya hasil efisiensi kerja antara lain:

a. Berhasil guna atau efektif kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, artinya target tercapai sesuai denganwaktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis usaha pencapaian tujuan yang efisien termasuk biaya, tenaga kerja, material, waktu, dan lain-lain.

c. Pelaksanaan kerja yang dapat di pertanggung jawabkan membuktikan bahwa didalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan yg telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata. Berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Sebab bagaimanapun juga kemampuan setiap orang


(36)

berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja, dan waktu yg tersedia.

e. Prosedur kerja yang praktis pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan yang merupakan kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan lancar.

2.1.4 Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja

Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan cara yang baik. Efisiensi dapat ditingkatkan melalui organisasi yang sederhana, efisiensi dapat tercapai apabila kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab dapat dicegah serta ada pendelegasian wewenang yang sistematis. Efisiensi juga dapat dicapai melalui sistem pergerakan yang dapat merangsang para bawahan bekerja dengan ikhlas, jujur, loyal. Singkatnya efisiensi dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi organik dan fungsi pelengkap dengan setepat-tepatnya.

Salah satu sasaran pokok manajemen dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi ialah efisiensi yang semaksimal-maksimalnya. Seperti halnya Siagian (2003:113) yang menyatakan bahwa fungsi organik pengawasan harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena pelaksanaa fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar pula dalam meningkatkan efisiensi.


(37)

2.2Penelitian Terdahulu

a. Hasil penelitian Harahap (2005) tentang “Pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja pada PT. Sunindo Varia Motor Gemilang Medan. Menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja dengan koefisien determinasi sebesar 16,56%. b. Hasil penelitian Rahman (2006) tentang ”Pengaruh pengawasan terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. Satuan Harapan. Hasil penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier sederhana dan menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan dengan koefisien determinasi 41,6%.

2.3 Kerangka Konseptual

Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan paling bawah, tetapi bukan berarti bahwa fungsi ini kurang penting dari fungsi-fungsi lain karena pengawasan justru sudah ada sejak penetapan struktur perusahaan itu sendiri. Di dalam teknik atau cara pengawasan, terdapat dua bentuk yang tidak terpisahkan satu sama lain dalam mencapai efisiensi kerja karyawan didalam perusahaan yakni pengawasan secara langsung dan pengawasan secara tidak langsung (Siagian, 2003:114).

Pengawasan secara langsung yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan. Pengawasan secara langsung dilakukan


(38)

Pengawasan dari jarak jauh. Di mana pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis mau pun lisan.

Perlu adanya pengawasan atasan langsung/pimpinan yang mendidik dan membimbing dan mengarahkan pencapaian hasil, agar pencapaian hasil bisa di dapat kan secara maksimal. Dalam memaksimalkan pengawasan, perlu ada nya diadakan evaluasi terhadap sub sub bagian pekerjaan tersebut, sehingga mendapat panel standarisasi dalam melakukan evaluasi.

Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu pengawasan dan evaluasi harus berjalan seiring. seperti pada sebuah program monitoring tidak boleh dirancang tanpa jelas mengetahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidakmampuan dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan.

Menurut Sedarmayanti (2001 : 112) efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Jika suatu perusahaan melakukan pengawasan baik itu pengawasan langsung maupun tidak langsung dengan maksimal maka akan semakin tinggi pula tingkat efisiensi waktu dan juga kinerja karyawan pada perusahaan.


(39)

Berdasarkan uraian di atas maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber: Siagian (2003:114) dan Sudarmayanti (2001 : 112) diolah.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Sumarsono (2004 : 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Pengawasan dan Evaluasi berpengaruh positif terhadap Efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga”.

Efisiensi Kerja (Y)

Evaluasi (X2) Pengawasan (X1)


(40)

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Aulia Karya Utama Sibolga Jalan. SM. Raja Km. 4,5 Sarudik.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2010 sampai Maret 2011.

3.2 Batasan operasional

Penelitian ini membahas tentang hubungan pengawasan dan evaluasi yang merupakan variabel bebas (independent) dengan efisiensi kerja sebagai variabel terikat (dependent) di CV. Aulia Karya Utama Sibolga.

3.3 Definisi operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : a. Pengawasan (X1)

Pengawasan adalah memantau aktivitas/pekerjaan karyawan untuk menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan perusahaan. Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapan oleh perusahaan sebelumnya (Siagian, 2003 : 112).


(41)

1) Pengawasan langsung

Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan.

2) Pengawasan tidak langsung

Yaitu pengawasan dari jarak jauh. dimana pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis mau pun lisan.

b. Evaluasi (X2)

Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Pengawasan dan Evaluasi harus berjalan seiring seperti pada sebuah program pengawasan tidak boleh dirancang tanpa jelas mengetahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidak mampu dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan.

c. Efisiensi Kerja (Y)

Menurut Sedarmayanti (2001 : 112) Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.


(42)

1) Waktu

Yaitu hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu.

2) Kinerja

Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86) untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5. Adapun skor yang diberikan dapat dilihat dari Tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Alternatif Jawaban Responden 1

Sumber : Sugiyono, 2004 : 86

Berdasarkan uraian di atas, maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel, definisi operasional variabel, dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 3.2 berikut ini :

No. Jawaban Skor

1 Sangat baik 5

2 Baik 4

3 Cukup 3

4 Tidak baik 2


(43)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Definisi Operasional Variabel Skala Pengukuran

Variabel Pengawasan (X1)

a. Pengawasan langsung b. Pengawasan

tidak langsung

a. Pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan

b. Pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh oleh pimpinan

Skala Likert

Evaluasi (X2)

a. Hasil yang dicapai melebihi harapan dan target b. Hasil yang

dicapai sama dengan harapan dan target. c. Hasil yang

dicapai kurang dari hrpan dan target

a. Apakah evaluasi penting bagi kerja anda

b. Kinerja anda meningkat setelah dilakukan evaluasi akhir

c. Bekerja lebih baik setelah dievaluasi.

d. Lebih bertanggung jawab

dengan pekerjan anda Skala Likert

Variabel Efisiensi Kerja (Y)

a. Waktu b. Kinerja

a. Hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang

diinginkan untuk

memperoleh sesuatu

b. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

Skala Likert

Sumber : Siagian (2003 : 113) dan Sedarmayanti (2001 : 112) diolah

3.5 Populasi dan sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga berjumlah 33 karyawan yang terbagi dalam bagian


(44)

masing-penulis memasukkan semua anggota populasi menjadi sampel, karena jumlah populasi relatif kecil. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2004 : 73).

3.6 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Data Primer

Data yang diperolah langsung dari responden malalui kuisioner atau pertanyaan tentang variabel yang diteliti dan wawancara langsung dengan atasan.

b) Data Skunder

Data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan (sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain), buku ilmiah dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a) Daftar Pertanyaan (kuesioner)

Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan atau pernyataan sistematis dan tertulis kepada responden untuk dijawab.

b) Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan karyawan dan pimpinan pada CV. Aulia Karya utama Sibolga untuk


(45)

mendapatkan data-data yang akurat seperti masalah pengawasan di perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain.

c) Studi Dokumentasi,

Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari dokumen, buku-buku, literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada (Sugiyono 2004 : 181) bahwa, untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

a) Metode Analisis Deskriptif

Metode penganalisisan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya selanjutnya menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

b) Analisis Statistik Metode Regresi Berganda

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dan variabel tidak bebas dengan menggunakan metode regresi berganda (Multiply Regression) dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0.

Rumusnya adalah sebagai berikut:


(46)

Yi = Efesiensi Kerja

a = Konstanta

b1,b2 = Koefesien regresi

X1 = Monitoring

X2 = Evaluasi

e = Standart Error

c) Pengujian Hipotesis 1) Uji t (Uji Parsial)

Dilakukan uji t, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan pengawasan sebagai variabel bebas terhadap efisiensi kerja sebagai variabel terikatnya.

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%


(47)

Uji F stastistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas (Xi) secara bersama-sama (serentak) terhadap

variable tidak bebas (Yi).

H0 : b1, b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi).

Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara

bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi).

Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika F hitung < F tabel

Ha diterima jika F hitung > F tabel

Pada tingkat kepercayaan 95%

3) Identifikasi Determinan (R²)

Untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R²) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1Sejarah singkat perusahaan

Untuk membangun suatu usaha tentunya memerlukan modal serta waktu yang tidak sedikit, diperlukan suatu keberanian untuk mengambil suatu resiko dalam setiap membuka ataupun merealisasikan suatu usaha baru apalagi dimana orang yang akan membukanya belum memiliki pengalaman sama sekali dalam bidang usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut Bapak H. Janwar Tanjung memulai merintis usaha yang dilakoni nya hingga saat ini. Usaha yang dirintis Bapak H. Janwar Tanjung dimulai dari keahliannya mengenai mesin-mesin. Beliau memulai usaha bengkel mobil di Sibolga pada awal tahun 80-an dan sangat menekuni keahlian dan usahanya tersebut untuk pengembangan ke depannya.

Seiring mulai ramainya aktivitas antar kota dan kabupaten pada saat itu, maka usaha yang dirintis bapak H. Janwar Tanjung mulai mengalami kenaikan, pada awal tahun 1985 Beliau mulai mengembangkan usahanya dengan membuka toko spareparts mobil, truk dan sebagainya dibidang otomotif. Alasan beliau untuk membuka toko karena sebagai pelengkap dari usaha bengkel beliau sehingga orang yang datang ke bengkel tidak perlu lagi untuk membeli suku cadang dari toko lainnya diluar Sibolga, dan tingkat pendapatan daerah juga masyarakat mulai baik,dan


(49)

meningkat pada tahun tersebut sehingga tingginya permintaan masyarakat sibolga dan sekitarnya pada suku cadang dan perbaikan mobil-mobil tersebut.

Beliau terus menekuni dan mengembangkan usahanya tersebut, karena semakin banyak juga permintaan akan mobil ke kota Sibolga, beliau juga akhirnya menemukan relasi dari Medan untuk mejualkan mobil-mobil bekas ke Sibolga melalui Bapak H. Janwar Tanjung. Akhirnya ada 3 (tiga) jenis usaha yg dilakoni oleh beliau pada saat itu bengkel mobil, toko spareparts, dan agen jual beli mobil baru dan bekas.

Seiring bertambahnya penduduk dan ekonomi, pada tahun-tahun berikutnya semakin banyak juga orang yang melakoni usaha tersebut, mulai banyak bermunculan bengkel-bengkel baru dan took-toko baru, persaingan usaha pun semakin ketat pada awal tahun 1990.

Dari tahun 1990 beliau mulai mengumpulkan dana dengan tidak lagi menambah barang dan pasokan pada bengkel dan toko sparepartsnya, beliau mulai mendekati dan belajar untuk ikut serta pada proyek-proyek pembangunan di Sibolga dan proyek-proyek yang datangnya dari pemerintah.

Berdasarkan pengalaman dan relasi yang dianggap cukup, pada tahun 1997 Bapak H. Janwar Tanjung mendapat suntikan motivasi dari saudara beliau Alm. H. Rusmin Tanjung untuk membuka usaha sewa menyewa alat-alat berat. Saudara beliau tersebut sudah lama terlebih dahulu berkecimpung pada usaha alat berat tersebut dan berlokasi juga bertempat tinggal di Jakarta, beliau akhirnya


(50)

menjual 1 (satu) unit Excavator-200 Hitachi miliknya kepada beliau untuk bisa memulai usahanya, dan tidak terlalu terbebani masalah pembayarannya karena mendapatkan alat tersebut dari saudara kandung sendiri diman usaha cantractor seperti ini masih baru sekali pada kota Sibolga pada tahun 1997 tersebut, dan akhirnya Bapak H. Janwar Tanjung memberi nama usahanya CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Dimana CV. Aulia Karya Utama ini merupakan perusahaan swasta yang pertama di Sibolga dan bergerak dibidang, General Contractor, General Trade, Supplier parts, Engine Diesel & menyewakan alat-alat berat yang didirikan pada Tahun 1998 oleh Bapak H. Janwar Tanjung di Sibolga.

4.1.2Latar Belakang Perusahaan

Adapun latar belakang pendirian usaha CV. Aulia Karya Utama Sibolga ini adalah:

a. Belum adanya perusahaan sejenis di kota sibolga, namun permintaan akan penggunaan jasa sangat tinggi, pangsa pasar juga mempunyai prospek yang baik.

b. Alasan lain nya adalah, semakin berkembang nya suatu daerah dipastikan akan melakukan pembangunan pembangunan di daerah terkait, sehingga penggunaan sewa alat-alat berat akan banyak digunakan.

c. Belum ada nya alat-alat berat tersebut di pemerintahan kota Sibolga di bagian Pekerjaan Umum/P.U dan Dinas Jalan Jembatan.


(51)

d. Jauhnya jarak tempuh Sibolga – Medan dan kondisi jalan yang sangat jelek pada saat itu, sehingga bila memerlukan alat berat tersebut sangat makan waktu juga biaya.

e. Lokasi Kota Sibolga yang berdekatan dengan laut dan gunung sangat menjanjikan untuk pembangunan ke depannya menggunakan alat-alat berat seperti ini.

4.1.3Struktur Organisasi

Usaha CV. Aulia Karya Utama Sibolga merupakan usaha yang masih bersifat sederhana, namun perusahaan ini memiliki sistem manajemen yang cukup baik. Meskipun struktur organisasi tidak yang tertulis, namun usaha ini dapat terus berjalan. Struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Pembayaran


(52)

Struktur manajemen perusahaan belum melakukan manajemen secara maksimal, umumnya pemilik terjun langsung didalam operasional perusahaan sehari-hari, sub pembagian tugas karyawan juga mengalami timpang tindih di dalam melaksanakan tugasnya.

CV. Aulia karya Utama dalam perkembangannya bermula dengan fasilitas dan asset yang belum sempurna namun berkat kemauan serta keyakinan pemilik perusahaan serta karyawan maka CV. Aulia Karya Utama Sibolga mulai menambah armada yang telah dimiliki sebelum nya dengan penambahan armada dan penggantian armada yang lama menjadi terbaru maka hingga sekarang ini perusahaan masih dapat kepercayaan dari pelanggan pelanggan yang notabene nya melaksanakan proyek proyek yang berskala menengah dan besar seperti pengerjaan lahan perkebunan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan dan sebagainya.

Jumlah armada dan tenaga kerja yang di miliki perusahaan sekarang ini adalah: Tabel 4.1

Jumlah Armada pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga

Sumber: Data Internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga

ARMADA JUMLAH

Dump Truck 7

Excavator 5


(53)

Proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga operator, yang di dukung oleh asisten/kernet dan tenaga teknis. Untuk pengoperasian 1 dump truck, yang berfungsi untuk mengangkat material-material pekerjaan, umumnya dilakukan oleh 2 orang, 1 orang sebagai supir dan 1 orang lagi sebagai kernek.

Untuk operasional excavator, tenaga operasional yang dibutuhkan juga tidak terlalu berbeda dengan operasional dump truck, namun untuk tenaga kernek digantikan oleh tenaga teknis dalam mendukung pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.

Penyewaan umum nya dilakukan dengan metode sewa per bulan atau sama dengan maksimal 200 jam dan minimal seminggu atau 50 jam untuk excavator. Dikarenakan umumnya pelaksanaan pekerjaan memerlukan waktu yang lebih panjang ,sedangkan untuk penyewaan dump truck, penyewaannya berdasarkan harian,minggua n, dan bulanan.

Dump truck berfungsi sebagai pengangkat material-material yang telah di bersihkan oleh excavator, umumnya material tersebut bersifat batuan keras, pasir, dan sebagainya. CV Aulia Karya Utama Sibolga memiliki keunggulan perlengkapan peralatan di bandingkan dengan perusahaan sejenis pada tahun 1999 - 2002. Umumnya perusahaan sejenis hanya memiliki 1 jenis peralatan, yaitu excavator saja ataupun dump truck saja.

Pelaksaan kegiatan setiap karyawan telah dibagi menurut kemampuanya masing-masing yaitu :


(54)

1. Tenaga operator (operator excavator), yang bertugas untuk mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator.

2. Tenaga supir (dump truck), yang bertugas untuk menjalankan dump truck dan merawat mesinnnya.

3. Asissten (asissten/kernet), yang bertugas untuk membantu mengamankan, melancarkan pengoperasian alat-alat berat dan dump truck selama dalam pekerjaan dan di daerah sekitar wilayah operasi alat-alat berat bekerja. 4. Tenaga mekanik, yang bertugas untuk memperbaiki alat-alat berat dan

dump truck apabila rusak pada saat bekerja, di mana mekanik disini harus siap kapan diperlukan.

5. Pengawas lapangan, yang bertugas untuk mengawasi jam kerja dan melancarkan pekerjaan alat-alat berat juga dump truck dalam penyelesaian pekerjaannya.

6. Konsultan

Untuk proyek besar seperti dari Pemerintah Kota setempat, dimana konsultan disini bertugas untuk membuat proposal penawaran kerja dan maket juga hitungan jam dan kubikasi untuk diajukan kepada Pemko setempat, dan menyusun laporan akhir dari pekerjaan yang dikerjakan. 7. Sekretaris, yang bertugas mendata dan melaporkan hasil kerja semua

karyawan kepada pimpinan setelah menerima laporan penyelesaian dari pengawas lapangan.

8. Staff Administrasi, yang bertugas mengerjakan perihal surat menyurat, berkas-berkas perusahaan, pajak usaha, gaji pegawai, dan sebagainya yang


(55)

berhubungan dengan data-data perusahaan.

4.1.4Kegiatan operasional

a) Karyawan

Usaha ini memiliki 33 orang karyawan. Terdiri dari:

• Tenaga operator = 5 orang

• Tenaga supir = 8 orang

• Tenaga kernek = 13 orang

• Tenaga mekanik = 2 orang

• Pengawas lapangan = 2 orang

• Konsultan = 1 orang

• Sekretaris = 1 orang

• Staff Administrasi = 1 orang

Total karyawan yang dimiliki adalah 33 orang. Dan dikarenakan perusahaan yang bergerak dibidang sewa menyewa alat-alat berat maka kebanyakan pekerja yang dimiliki adalah merupakan pekerja lapangan.

b) Kegiatan Usaha

Dalam melaksanakan operasional, setiap karyawan melakukan tugas-tugas berdasarkan keahliannya masing-masing, 1 orang tenaga supir untuk pengoperasiannya selalu di dampingi oleh 1 orang tenaga kernet. 1 orang operator excavator, di dampingi oleh 1 orang kernek dan 1 orang mekanik selalu siap di tempat. Sebagai contoh : penyewaan 2 buah dump truck dan 1 buah excavator oleh


(56)

satu perusahaan menggunakan 2 orang supir, 3 orang kernet, 1 orang operator , 1 mekanik dan 1 orang pengawas lapangan total = 8 orang.

c) Waktu

Waktu operasional di dalam melaksanakan pekerjaan umumnya tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak, terkadang ada pengerjaan yang dilakukan pada malam hari (lembur), namun umumnya pekerjaan dilaksanakan dari jam 08.00 s/d 16.00 WIB.

4.1.5Visi dan misi perusahaan

Visi dan misi perusahaan ini adalah untuk mengembangkan perusahaan di kota Sibolga dan meluaskan jaringan ke luar daerah Sibolga, untuk meningkatkan taraf hidup keluarga pemilik perusahaan, dan para pekerja perusahaan, juga untuk membuka lowongan pekerjaan dan meningkatkan pembangunan kota Sibolga.

4.1.6Kendala

Operasional perusahaan rentang terhadap tindakan manipulasi, baik dilakukan secara internal maupun eksternal, penghitungan pekerjaan umumnya dilaksanakan berdasarkan jam, untuk itu, pelaksanaan operasional yang baik sangat di perlukan di dalam membangun kepercayaan yang dibangun antara kedua belah pihak, hal lain nya yang sangat perlu di perhatikan adalah, operasional peralatan, didalam pelaksanaan, minyak yang digunakan serta peralatan lainnya rentan terhadap manipulasi oleh tenaga teknis dan operator, dikarenakan setiap peralatan di berikan jatah minyak yang sesuai dalam pekerjaannya serta peralatan.


(57)

Tenaga pengawas dilapangan pun sangat diperlukan lebih dari 2 orang, akan tetapi untuk menambah lagi sangat diperlukan ketelitian dalam pemilihan orangnya, karena yang bertugas sekarang ini adalah kerabat dekat dari pemilik perusahaan ini sendiri. Apabila dipekerjakan yang bukan kerabat dekat akan sangat riskan untuk mempecayainya dikarenakan pengalaman perusahaan ini sendiri sudah sering sebelumnya memakai orang lain dalam hal pengawasan.

Karena perusahaan ini cenderung kepada pekerjaan dilapangan, maka tingkat pengawasan harus di perkuat dan ditambah juga dipercayai dalam hal tidak adanya kerjasama dengan pekerja lainnya untuk berbuat curang dan merugikan perusahaan.

4.2Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1Analisis dan Evaluasi

Pengawasan merupakan salah satu instrumen yang vital dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Tanpa pengawasan yang baik dan dikelola dengan cara yang baik, maka segala tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai selain harus ditopang oleh sumber-sumber daya yang ada. Cara-cara yang dipakai juga harus sesuai dan cocok dengan individu, jenis pekerjaan dan iklim kerja sehingga tercipta hubungan yang baik antara pihak atasan dan bawahan dalam perusahaan tersebut.

Agar suatu perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien salah satu caranya yaitu pihak manajemen harus mampu melaksanakan fungsi manajemen


(58)

dengan baik, monitoring merupakan salah satu dari fungsi tersebut. Defenisi tersebut dapat diketahui bahawa pengawasan berfungsi untuk menjaga agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai rencana. Perencanaan dan pengawaasan merupakan fungsi manajemen yang erat kaitan nya dengan produktivitas. Monitoring sebagaimana defenisi tersebut berguna untuk meyakinkan apakah suatu produksi sudah berjalan sesuai rencana dan tidak menyimpang dari perencanaan yang telah dilakukan sebelum nya.

CV. Aulia Karya Utama Sibolga, Sumatera Utara selalu berupaya mengkondisikan dengan baik metode pengawasannya sehingga tetap terjaganya hubungan yang harmonis dan kondusif di lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan pengawasan Perusahaan mengaplikasikan 3 tipe pengawasan yaitu:

a. Pengawasan Korektif.

Melakukan pengawasan secara berkesinambungan dan kontinyu disetiap bagian-bagian sehingga sifatnya melakukan pengamatan dan pengkoreksian di tempat apabila terdapat penyimpangan atau diluar prosedur perusahaan.

b. Pengawasan Prefentif.

Melakukan pengawasan yang cukup ketat dengan menjatuhkan sanksi atau hukuman bagi karyawan yang berbuat pelanggaran atau kesalahan. Biasanya hal ini dilakukan bagi hal-hal yang diluar batas kewajaran, misalnya keterlambatan kerja atau tingkat absenisi yang tinggi dan hal tersebut sering dilakukan oleh karyawan bersangkutan.


(59)

c. Pengawasan Persuasif.

Melakukan pengawasan dengan cara pendekatan individu setiap karyawan dengan tujuan memberitahukan dan menkomunikasikan secara lebih personal dan mendalam sehingga karyawan dapat menerima, memahami dan mengaplikasikannya dengan baik.

Pelaksanaan pengawasan yang baik secara otomatis akan mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga dengan pengawasan yang dilakukan dengan baik seluruh elemen dalam perusahaan akan merasakan hubungan dan iklim yang baik, namun harus menjunjung tinggi keprofesionalitas pekerjaan. Dan dengan adanya pengawasan yang baik tersebut diharapkan seluruh instruksi, saran dan sanksi sekalipun dapat ditaati, dipahami dan diaplikasikan dengan baik demi tercapainya tujuan perusahaan.

4.2.2Analisis dan Evaluasi Efisiensi Kerja Karyawan

Dalam hal ini, pengukuran tingkat efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama bergantung pada tahap pengerjaan proyek yang diterima oleh perusahaan ini, sebagai contoh: untuk pengerjaan satu proyek telah tentukan waktu dan skala pengerjaannya, 1 (satu) unit truk dan beko dalam fungsinya dapat melakukan pengerjaan meratakan, mengangkat material tergantung oleh tingkat kesulitan yang dikerjakan. Oleh karena itu, monitoring yang dilakukan sifatnya berdasarkan proyek pengerjaan. Untuk itu analisa yang dilakukan menggunakan analisa deskriptif.


(60)

4.2.3Data Responden

Hasil penelitian dari 33 responden sampel terdapat 31 pria dan 2 wanita. Karateristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.2

Karaterisitk Responden

Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

No. Usia

Jenis Kelamin

Jumlah (orang) Pria

(orang)

Wanita (orang)

1. 22 – 30 15 - 15

2. 31 – 40 11 2 13

3. 41 – 50 5 - 5

Jumlah 31 2 33

Sumber: Data Perusahaan (diolah)

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa usia responden antara 22 tahun sampai dengan 30 tahun berjumlah 15 orang, dan usia responden antara 31 sampai dengan 40 tahun berjumlah 11 orang, sedangkan usia responden antara 41 sampai dengan 50 tahun berjumlah 5 orang.


(61)

Tabel 4.3

Karaterisitk Responden

Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin

No. Pendidikan

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Pria (orang) Wanita (orang)

1. SD/SLTA 11 - 11

2. SMA/SMK Mesin

maupun Elektro 19 - 19

3. D3 2 2

4. S1 1 - 1

Jumlah 31 2 33

Sumber: Data Perusahaan 2010 (diolah)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan SD/SLTA berjumlah 11 orang, SMA/SMK kejuruan, baik kejuruan mesin maupun elektro berjumlah 19 orang, responden yang berpendidikan D3 berjumlah 2 orang, dan responden yang berpendidikan S1 berjumlah 1 orang.

Tabel 4.4

Karaterisitk Responden

Berdasarkan Masa Kerja dan Jenis Kelamin

No. Masa Kerja

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Pria (orang) Wanita (orang)

1. 1 – 5 25 2 27

2. 6 – 10 2 - 2

3. 11 – 14 4 - 4

Jumlah 31 2 33


(62)

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa masa kerja responden antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun berjumlah 25 orang, dan masa kerja responden antara 6 tahun sampai dengan 10 tahun berjumlah 2 orang, sedangkan masa kerja responden antara 11 tahun sampai dengan 14 tahun berjumlah 4 orang.

Berdasarkan data internal perusahaan. Laba yang diterima oleh CV. Aulia karya utama Sibolga kurun waktu tahun 2004-2009 dapat di lihat pada grafik 4.1:

Grafik 4.1 Laba Perusahaan

CV. Aulia Karya Utama Sibolga

Sumber: Data Perusahaan 2010 (diolah)

Pada frafik dapat dilihat perusahaan mengalami penurunan dan peningkatan yang signifikan. Pada umum nya penurunan dan peningkatan ini bisa disebabkan beberapa faktor, faktor utama ialah proyek yang dikerjakan oleh CV Aulia Karya Utama Sibolga, yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

TAHUN lABA

2004 RP.400.000.000 2005 Rp.300.000.000 2006 Rp.475.000.000 2007 Rp.225.000.000 2008 Rp.575.000.000 2009 Rp.415.000.000

0 200 400 600 800

2004 2005 2006 2007 2008 2009

ju

ta

tahun

laba


(63)

Tabel 4.5

Proyek-proyek yang Dikerjakan Selama 2004-2009 CV. Aulia Karya Utama Sibolga

Jenis Proyek 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Saluran air 2 1 3 1 1 1

Sewa truck 4 — 7

Sewa dump truck 3 8 —

Pematangan lahan 3 2 8 — 13 7

Proyek skala besar Proyek skala kecil

4 1 3 — —

Sumber: Data Perusahaan (diolah)

Namun secara khusus, tingkat laba juga dipengaruhi oleh efesiensi kerja yang didapat oleh perusahaan dalam melakukan monitoring terhadap proyek pengerjaannya.

4.2.4Analisis Terhadap Data-Data Questioner Pengawasan

Cara yang digunakan penulis untuk menganalisis data-data questioner yang berasal dari karyawan adalah dengan menyajikan berbagai jawaban dari 33 orang responden yang telah ditetapkan menjadi sampel atas sebuah questioner yang berisikan 10 pertanyaan yang telah disebar mengenai pengawasan yang indikatornya adalah tingkat absensi dan tingkat ketepatan penggunaan waktu. Adapun metode pengukurannya dengan menggunakan skala likert dan akan dianalisis berdasarkan scoring dari tiap jawaban sehingga diperoleh kesimpulan atas jawaban questioner tersebut.

Berikut ini adalah analisis dan evaluasi dari jawaban questioner yang ada mengenai pengawasan yang dilaksanakan oleh CV Aulia Karya Utama :


(64)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah Anda masuk kerja tepat pada waktunya?”

Sumber: Hasil Questioner untuk Responden 2011

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 27,3% responden mengatakan selalu masuk kerja tepat pada waktunya, sebanyak 60,6% responden mengatakan sering masuk kerja tepat pada waktunya, dan sebanyak 12,1% responden yang mengatakan jarang, sedangkan hampir tidak pernah dan tidak pernah masuk kerja tepat pada waktunya tidak ada atau masing-masing sebesar 0%. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan sering masuk kerja tepat pada waktunya, berarti karyawan mempunyai kesadaran disiplin dan ketepatan waktu yang cukup memuaskan dalam bekerja.

No. Jawaban Frekuensi

(orang) Skor

Persentase (%)

1. Tidak Pernah - - -

2. Hampir Tidak Pernah - - -

3. Jarang 4 12.1 12.1

4. Sering 20 60.6 60.6

5. Selalu 9 27.3 27.3


(65)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Pernahkah Anda tidak masuk kerja dengan izin”?

Sumber: Hasil Questioner untuk Responden 2011

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 24,2% responden mengatakan selalu tidak masuk kerja dengan izin, sebanyak 54,5% responden mengatakan sering tidak masuk kerja dengan izin, sebanyak 12,1% responden mengatakan jarang tidak masuk kerja dengan izin, dan sebanyak 9,1% responden yang mengatakan hampir tidak pernah masuk kerja dengan izin, sedangkan tidak pernah tidak masuk kerja dengan izin tidak ada atau sebesar 0%. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan selalu tidak masuk kerja dengan izin, artinya karyawan mempunyai kesadaran yang tinggi dalam hal absensi kerja.

No. Jawaban Frekuensi

(orang) Skor

Persentase (%)

1. Tidak Pernah - - -

2. Hampir Tidak Pernah 3 9.1 9.1

3. Jarang 4 12.1 12.1

4. Sering 18 54.5 54.5

5. Selalu 8 24.2 24.2


(66)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan:

“Pernahkah Anda tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa?

Sumber: Hasil Questioner untuk Responden 2011

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 15,2% responden mengatakan selalu tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa, dan sebanyak 54,5% responden mengatakan sering tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa, dan responden yang mengatakan jarang, hampir tidak pernah sebanyak masing – masing sebanyak 18,2% dan 12,1%, sedangkan tidak pernah tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa tidak ada atau sebesar 0%. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa, berarti karyawan berlaku cukup jujur dalam hal absensi kerja.

No. Jawaban Frekuensi

(orang) Skor

Persentase (%)

1. Tidak Pernah - - -

2. Hampir Tidak Pernah 4 12.1 12.1

3.. Jarang 6 18.2 18.2

4. Sering 18 54.5 54.5

5. Selalu 5 15.2 15.2


(1)

ANGKET / QUESTIONER Data Responden:

Nama :

Status / Golongan :

Umur :

Tingkat Pendidikan : Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar

2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum Anda mulai menjawabnya.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

4. Semua jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan Anda di perusahaan tempat Anda bekerja.

5. Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.

ANGKET VARIABEL BEBAS (MONITORING X1) 1. Apakah Anda masuk kerja tepat pada waktunya?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 2. Pernahkah Anda tidak masuk kerja dengan izin?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 3. Pernahkah Anda tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 4. Apakah Perusahaan melakukan pengawasan selama Anda bekerja?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 5. Apakah Anda diberi sanksi bila terlambat masuk kerja?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 6. Apakah Anda mempergunakan waktu istirahat sesuai dengan waktu yang

ditetapkan perusahaan?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 7. Apakah Anda berada ditempat kerja selama jam waktu bekerja?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 8. Apakah Anda menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah 9. Apakah Anda pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaan?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah LAMPIRAN I


(2)

10.Apakah perusahaan memperhatikan tingkat absensi Anda?


(3)

ANGKET / QUESTIONER Data Responden:

Nama :

Status / Golongan :

Umur :

Tingkat Pendidikan : Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar

2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum Anda mulai menjawabnya.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

4. Semua jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan Anda di perusahaan tempat Anda bekerja.

5. Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.

ANGKET VARIABEL BEBAS (EVALUASI X2)

1. Apakah hasil evaluasi kerja karyawan yang bersangkutan berhubungan dengan target perusahaan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

2. Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan selama ini?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

3. Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan berdampak baik bagi pekerjaan karyawan yang bersangkutan?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik e. Sangat Tidak Baik

4. Apakah perusahaan merasa puas terhadap hasil kerja para karyawan yang bersangkutan setelah di evaluasi?

a. Sangat Puas b. Puas c. Kurang Puas d. Tidak Puas e. Sangat Tidak Puas

5. Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan tingkat pengawasan di lapangan sewaktu bekerja?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

LAMPIRAN II


(4)

6. Apakah perusahaan memberikan perbaikan dan teguran setelah dilakukan evaluasi terhadap karyawan yang bersangkutan?


(5)

ANGKET / QUESTIONER Data Responden:

Nama :

Status / Golongan :

Umur :

Tingkat Pendidikan : Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar

2. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum Anda mulai menjawabnya.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

4. Semua jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan Anda di perusahaan tempat Anda bekerja.

5. Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.

ANGKET VARIABEL TERIKAT (EFISIENSI KERJA) 1. Apakah efisiensi kerja berpengaruh baik pada target perusahaan?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik e. Sangat Tidak Baik

2. Bagaimanakah penilaian perusahaan terhadap karyawan yang bersangkutan? a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik e. Sangat Tidak Baik

3. Apakah tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

4. Apakah kemampuan kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target kualitas produksi yang ditetapkan perusahaan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

5. Apakah tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan perusahaan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai e. Sangat Tidak Sesuai

6. Apakah perusahaan memperhatikan efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan?

a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Hampir tidak pernah e. Tidak pernah LAMPIRAN III


(6)

7. Apakah perusahaan puas dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan? a. Sangat Puas b. Puas c. Kurang Puas d. Tidak Puas e. Sangat Tidak Puas

8. Bagaimanakah tingkat kuantitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir?

a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik e. Sangat Tidak Baik

9. Bagaimanakah tingkat kualitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir? a. Sangat Baik b. Baik c. Kurang Baik d. Tidak Baik e. Sangat Tidak Baik

10.Apakah karyawan yang bersangkutan menjalankan perintah sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan?