ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
16 Dua kata kunci tersebut di atas, akan mewarnai proses perancangan sebuah pusat
perbelanjaan, selain kata kunci utama sebagai bangunan komersial, yaitu bertujuan menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya
2.2. Klasifikasi Pusat Perbelanjaan 1.
Berdasarkan Skala Pelayanan
Berdasarkan skala pelayanannya, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
- Pusat perbelanjaan lokal neighborhood center
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan yang meliputi 5.000 sampai 40.000 penduduk skala lingkungan, dengan luas bangunan berkisar
antara 2.787-9.290 m
2
. Unit penjualan terbesar pada pusat perdagangan golongan ini adalah supermarket.
- Pusat perbelanjaan distrik community center
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan 40.000 sampai 150.000 penduduk skala wilayah, dengan luas bangunan berkisar antara 9.290-
27.870 m
2
. Unit-unit penjualannya terdiri atas junior department store, supermarket dan toko-toko.
- Pusat perbelanjaan regional main center
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan seluas daerah dengan 150.000 sampai 400.000 penduduk, dengan luas bangunan 27.870-92.990
m
2
. Pusat perbelanjaan golongan ini terdiri dari 1-4 departement store dan 50-100 toko retail, yang tersusun mengitari pedestrian, dan dikelilingi oleh daerah parkir
2. Berdasarkan Fungsi dan Kegiatan
a. Pusat Perbelanjaan Murni Pusat perbelanjaan yang berfungsi sebagai tempat berbelanja dan sebagai tempat
pertemuan masyarakat community center untuk segala urusan, baik untuk bersantai, mencan hiburan. Misalnya Plaza Senayan, Blok M Plaza, Pondok Indah
Mall dll.
b. Pusat Perbelanjaan Multi Fungsi
ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
17 Fungsi sebagai pusat perbelanjaan di campur dengan fungsi lain yang berbeda
namun saling menunjang dan meningkatkan nilai komersialnya.
3. Berdasarkan Sistem Transaksi
Berdasarkan sistem transaksinya, sebuah pusat perbelanjaan dapat dibedakan sebagai berikut :
- Toko Grosir
Adalah toko yang menjual barang dalam partai besar. Barang-barang tersebut biasanya disimpan di gudang atau di tempat lain, sedangkan yang ada di toko
grosir hanya contohnya.oleh karena penjualan dilakukan dalam partai besar, biasanya etalase pada pada toko grosir hanya memerlukan tempat yang relatif
kecil, sedangkan bagian terbesarnya adalah gudang atau tempat penyimpan persediaan.
Aktifitas lain yang juga tidak kalah penting pada toko seperti ini adalah pengepakan. Oleh karena penjualannya dilakukan dalam jumlah besar sekaligus,
maka pengepakan memerlukan ruang tersendiri yang juga relatif besar, yaitu ruang dropping barang. Area ini sebaiknya berdimensi cukup besar yang
memungkinkan kendaraan pengangkut barang berhenti pada proses pembongkaran atau pemuatan barang belanjaan.
- Toko Eceran
Menjual barang dalam partai kecil atau per satuan barang. Toko eceran lebih banyak menarik pembeli karena tingkat variasi barangnya yang tinggi. Pada toko
semacam ini, area display barang dagangan memerlukan ruang dengan dimensi yang relatif besar untuk mewadahi variasi barang dagangan yang tinggi.
Sebaliknya, gudang mungkin hanya memerlukan area dengan dimensi yang lebih kecil. Area dropping barang merupakan area vital pada toko jenis ini.
4. Berdasarkan Lokasi
- Pasar market,
Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana los, toko, kios, dan sebagainya yang berada disuatu area tertentu pada suatu wilayah. Fasilitas perbelanjaan ini dapat
bersifat terbuka atauun berada di dalam bangunan, biasanya berada dekat kawasan
ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
18 pemukiman, merupakan fasilitas perbelanjaan untuk memennuhi kebutuhan biasanya
sehari-hari masyarakat di sekitarnya.
- Shopping Street
Merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari deretan toko atau kios terbuka pada suatu penggal jalan. Area perbelanjaan ini merupakan jenis pasar yang
berlokasi di sepanjang tepi suatu penggal jalan. Jenis perbelanjaan semacam ini biasanya berkembang di kawasan-kawasan wisata, atau kawasan pertokoan yang menarik
dkunjungi wisatawan.
- Shopping Precint
Merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada suatu ruang terbuka yang bebas. Perbelanjaan ini biasanya tumbuh di dekat obyek atau kawasan wisata.Contohnya
yaitu Nakamise-dori,Senso-ji’s temple precint’s shopping street, Asakusa, Tokyo, Jepang
Gambar 2.1. Shopping street in the center of old Valencia
Gambar 2.2. Shopping Percint in St john,Liverpool
ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
19 -
Shopping Center Merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan toko dan kios yang berada di bawah
satu atap. Pada shopping center, barang yang diperdagangkan didominasi oleh kebutuhan sekunder dan tersier, sedangkan pada jenis pasar, barang yang diperdagangkan terutama
didominasi oleh kebutuhan primer manusia. Shopping center secara khusus mempunyai pola visual dan sirkulasi yang diperuntukkan
bagi pengunjung untuk berjalan mengelilinya, bahkan tidak hanya mencakup kompleks yang berukuran besar berskala monumental, tetapi juga berskala manusia.
- Department Store
Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang yang berada di bawah satu atap. Pada perbelanjaan ini transaksi masih menggunakan tenaga pelayan
untuk membantu konsumen memilih dan mencari benda yang dikehendaki. Penataan barang-barangnya memiliki tata letak khusus yang memudahan sirkulasi dan mencapai
kejelasan akses. Luas lantainya berkisar antara 10.000 sampai 20.000 m
2
.
- Supermarket
Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri self service. Pemilihan dan pencarian produk dilakukan secara mandiri oleh
konsumen. Pelayan hanya digunakan untuk membantu proses pembayaran. Jumlah bahan makanan yang dijual pada toko jenis ini kurang dari 15 dari seluruh barang yang
diperdagangkan. Luas lantainya berkisar antara 1.000 sampai dengan 2.500 m
2
.
Setiap supermarket mempunyai sekuen kejadian, diawali dengan masuknya konsumen sehingga proses pembelian, pembeyaran dan perginya konsumen. Sekuen kejadian ini
perlu dikaji melalui sebuah program yang termasuk di dalamnya adalah perilaku pembeli dan penjual seperti disampaikan dalam Lang 1987:114.
- Superstore
Merupakan pusat perdagangan dengan luas area penjualan lebih dari 2.500 m
2
. Pada umumnya luas superstore berkisar antara 5.000 m
2
sampai dengan 7.000 m
2
. Superstore ini menempati satu lantai bangunan dan terletak di pusat kota. Sistem pelayanan yang
digunakan adalah sistem self timer.
ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
20 Oleh Karena system pelayanannya mandiri, perlu penataan dan pengelompokan barang
yang jelas sehingga memudahkan pembeli menemukan barang yang diinginkan.
- Hypermarket
Merupakan bentuk perluasan dari superstore, dengan luas lantai minimum 5.000 m
2
. Hypermarket merupakan simbol perdagangan disuatu kota kota karena tempat tersebut
mencerminkan adanya kecendrungan penduduk yeng mengikuti trend perdagangan dengan munculnya produk-produk yang ditawarkan. Sistem penjualannya pun dibedakan
antara pembeli eceran adan pembeli sistem grosir.
Pada hypermarket yang bergabung dengan plaza atau shopping park, kecendrungannya adalah ruangan untuk hypermarket diletakkan di area paling belakang karena
membutuhkan lahan bangunan yang paling luas sehingga tidak menutupi area retail atau counter lain yang luasannya lebih kecil.
- Shopping mall
Merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. Jadi mall dapat disebut
sebagai jalan pada area pusat usaha yang terpisah dari lalu lintas umum, tetapi memiliki akses mudah terhadapnya, sebagai tempat berjalan-jalan, duduk-duduk, bersantai, dan
dilengkapi dengan unsur-unsur dekoratif untuk melengkapi kenyamanan.
2.3. Pengertian Shopping Mall