Asumsi Normalitas Metode Analisis Data

57

3. Asumsi Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji terjadi atau tidaknya ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain dalam model regresi. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Asumsi ini berkaitan dengan nilai residual antar variabel independen. Asumsi ini terpenuhi bila grafik plot dari residu tidak menunjukkan adanya pola tertentu yang terbentuk atau dapat dikatakan acak. Ghozali, 2009:139

4. Asumsi Normalitas

Pada analisis regresi majemuk, harus dipastikan bahwa variabel dependen dan independen memiliki sifat kenormalan. Pemenuhan asumsi ini dilihat dari visualisasi histogram residu, atau melalui normal probability plot yang diperoleh dari hasil pengolahan data. Jika histogram menunjukkan grafik distribusi normal atau plot menunjukkan hubungan yang linear, maka asumsi ini dapat terpenuhi. Tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis data ini dilakukan dengan mengolah data menggunakan metode Analisis Regresi Majemuk Multiple Regression Analysis. Multiple Regression Analysis Analysis Regresi Majemuk diperkenalkan oleh Pearson pada tahun 1908. Multiple Regression Analysis Analysis Regresi Majemuk digunakan untuk penelitian premature sign off audit procedures karena metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya proporsi dari suatu variabel yang kontinu yang berhubungan atau 58 dijelaskan oleh lebih dari satu variabel. Metode pengolahan data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis apakah faktor – faktor tersebut mempengaruhi premature sign off audit procedures atau tidak. Ghozali, 2009: 160 Analisis regresi majemuk atau berganda adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen Hair 2003:176. Tujuan dari analisis regresi majemuk ini adalah untuk menggunakan variabel independen yang nilainya sudah diketahui untuk memprediksi sebuah variabel dependen yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dalam melakukan analisis regresi majemuk atau berganda ini, jenis data yang digunakan haruslah metrik. Sehingga, jenis data non-metrik harus ditransformasi kedalam data jenis metrik agar dapat diolah menggunakan metode ini. Selain itu, metode ini juga mengkondisikan bahwa variabel independen dan variabel dependen telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Hair 2003:176 menyebutkan terdapat 2 macam masalah yang dapat diselesaikan dengan analisis regresi majemuk, yaitu: 1. Prediksi menggunakan regresi majemuk Salah satu fungsi utama dari regresi majemuk adalah untuk memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan beberapa variabel independen. Dengan demikian, regresi majemuk dapat memenuhi salah satu dari tujuannya yaitu memaksimalisasi kekuatan prediksi dari variabel independen prediktif atau membandingkan dua atau lebih model untuk mengetahui mana model yang lebih baik konfirmatori. 59 2. Penjelasan menggunakan regresi majemuk Regresi majemuk juga dapat digunakan untuk mempelajari derajat dan karakteristik dari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dari hal ini dapat dilihat seberapa penting variabel independen dalam memprediksi nilai dari variabel dependen. Adapun rumus regresi majemuk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = Dysfunctional Audit Behavior a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Locus Of Control X 2 = Kinerja X 3 = Komitmen Organisasi X 4 = Turnover Intention e = Error

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

Pengaruh komitmen organisasi, motivasi kerja gaya kepemimpinan dan locus of control terhadap kepuasan kerja auditor : studi empiris pada kantor akutansi publik di jakarta

0 7 159

Pengaruh Locus Of Control Dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor Pada Situasi Konflik Audit (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Di Bandung)

1 20 58

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik

0 1 12

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN PROFESI DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PERILAKU ETIK AUDITOR DALAM SITUASI KONFLIK AUDIT( SURVAI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI KOTA SUR

0 1 15

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA AUDITOR, DAN TURNOVER INTENTION PADA PERILAKU MENYIMPANG DALAM AUDIT.

0 5 29

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

Pengaruh Locus of Control Eksternal, Turnover Intention, Time Budget Pressure dan Komitmen Profesional (Afektif, Kontinu dan Normatif) Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang - Unika Repository

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 18

Pengaruh Locus of Control, Komitmen Organisasi, Kinerja, Turnover Intention, Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Kompleksitas Tugas terhadap Perilaku Disfungsional Auditor - Unika Repository

0 0 136