24
2. Respon Terpimpin Yaitu proses ketika seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan
pedoman atau urutan secara benar. 3. Mekanisme
Yaitu proses ketika seseorang bertindak tanpa menunggu ajakan atau perintah dari orang lain.
4. Adopsi Yaitu suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, yang berarti
tindakan tersebut telah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut.
2.2.2 Cara Mengembangkan Kesadaran
Sunny dan Hor 2008:46 menyatakan bahwa mengembangkan kesadaran diri dapat dilakukan dengan cara menganalisis diri, yang dilakukan dengan cara
merefleksikan diri pikiran dan perasaan, yang meliputi : 1. Perilaku
Yakni motivasi, pola berpikir, pola tindakan dan pola interaksi dalam relasi dengan orang lain.
2. Kepribadian Yakni kondisi karakter atau temperamen diri yang relatif stabil sebagai hasil
bentukan faktor sosial, budaya dan lingkungan sosial. 3. Sikap
Yakni cara respon seseorang terhadap stimulus objek luar tertentu menyenangkan atau tidak menyenangkan.
25
4. Persepsi Yakni suatu proses ketika seseorang menyerap informasi dengan panca
indera kemudian memberikan pemaknaan atau penilaian. 2.3 Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi
mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:146
persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
rangsangan - rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Sedangkan Sugihartono, dkk 2007: 8 mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk
menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Setiap individu mempunyai kecenderungan dalam melihat objek yang sama dengan cara
yang berbeda – beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandang Wardi, 2006: 118.
Sumarwan 2003:70 menyebutkan tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman sebagai persepsi, dimana persepsi ini bersama dengan memori akan
mempengaruhi pengolahan informasi. Persepsi setiap individu terhadap suatu obyek akan berbeda
– beda. Oleh karena itu persepsi memiliki sifat yang
26
subyektif yang sangat dipengaruhi oleh pikiran seseorang dan lingkungan yang membentuknya.
Setiadi 2003:161-166 menjelaskan bahwa proses pembentukan persepsi diantaranya sebagai berikut :
1. Seleksi Persepsi Seleksi persepsi terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus
berdasarkan psychological berbagai informasi yang ada di dalam memori yang dimiliki oleh konsumen. Stimulus akan diterima oleh indera penerima konsumen.
Sebelum seleksi persepsi terjadi, stimulus harus mendapatkan perhatian dari konsumen terlebih dahulu.
Tidak semua stimulus yang dipaparkan dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian konsumen dikarenakan konsumen memiliki keterbatasan
sumber daya pemikiran untuk mengolah semua informasi yang diperolehnya. Oleh karena itu konsumen melakukan seleksi terhadap setiap informasi dan
stimulus yang diterimanya. 2. Pengorganisasian Persepsi
Pengorganisasian persepsi
berarti proses
ketika konsumen
mengelompokkan informasi dari berbagai sumber kedalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas sebuah pemahaman.
Pengorganisasian ini akan mempermudah untuk memproses informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi serta evaluasi terhadap stimulus.
27
3. Interpretasi Persepsi Proses terakhir dari pembentukan persepsi adalah memberikan
interprestasi atas stimulus yang diterima konsumen. Setiap stimulus yang diterima oleh konsumen baik disadari ataupun tidak disadari akan
diinterpretasikan oleh konsumen. Interpretasi tersebut didasarkan pada pengalaman penggunaan suatu produk pada masa lalu, dimana pengalaman
tersebut tersimpan dalam memori jangka panjang konsumen. Pada proses ini konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam
memori jangka panjangnya long term memory yang akan membantu konsumen melakukan evaluasi atas berbagai stimulus. Tahap inilah yang disebut persepsi
konsumen terhadap obyek atau citra produk product images sebagai output dari penerimaan konsumen terhadap stimulus. Proses pembentukan persepsi secara
terperinci dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4 Proses Pembentukan Persepsi
Sumber : Setiadi 2003:161-166
Setiap individu akan memandang pada satu objek yang sama tetapi akan mempersepsikannya secara berbeda. Sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang menurut Robbin 1996:124-128 yaitu pelaku persepsi, target
Stimulus Penglihatan, bau, rasa
Indra Penerima
Seleksi
Pengorganisasian Persepsi
Interpretasi Persepsi
28
dan situasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang secara
terperinci dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Sumber : Robbin 1996:124-128
a. Pelaku Persepsi Setiap individu sebagai pelaku persepsi dalam proses pembentukan
persepsi akan dilatar belakangi oleh kemampuan individu untuk mempelajari
Motif Pengalaman
Harapan Hal yang baru
Suara Ukuran
Latar belakang Kesamaan
Kedekatan Waktu
Objek Kebiasaan
Pelaku Persepsi
Target
Situasi Persepsi
29
sesuatu attitude. Jika pelaku persepsi memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, maka penafsiran itu dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi yaitu motif individu terhadap sesuatu yang akan dipersepsikan, pengalaman individu dalam
menyusun persepsi serta harapan individu dalam menentukan persepsi tersebut. b. Target
Karakteristik dalam target yang diamati seseorang akan dapat mempengaruhi apa yang akan dipersepsikan. Karakteristik target yang dapat
mempengaruhi yaitu objek yang akan dipersepsikan merupakan perihal yang baru novelty
, adanya gambaran hidup yang mempengaruhi dalam membentuk persepsi motion, suara
– suara yang timbul pada saat membentuk persepsi sound
, ukuran dari persepsi size, latar belakang pembentukan persepsi background
, kedekatan persepsi dengan objek lain yang dapat membentuk persepsi yang hampir sama proximity, serta kesamaan dari persepsi dengan
persepsi lain similarity. c. Situasi
Situasi merupakan konteks yang penting untung melihat suatu obyek atau peristiwa, sehingga unsur
– unsur dalam lingkungan sekitar akan mempengaruhi persepsi seseorang. Situasi dalam membentuk persepsi seseorang dipengaruhi
oleh momen waktu yang tepat, struktur dari objek yang dipersepsikan, serta kebiasaan yang berlaku dalam sosial masyarakat untuk merumuskan persepsi.
30
2.4 Preferensi
Menurut Simamora 2003:87, bahwa preferensi merupakan konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari
kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadi seseorang. Dengan kata lain preferensi konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi
barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.
Sedangkan menurut Kotler 2005:49 preferensi diartikan sebagai derajat kesukaan seseorang terhadap suatu jenis produk. Preferensi dapat terbentuk
melalui pola pikir konsumen yang didasari oleh beberapa alasan, antara lain : a Pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
Konsumen merasakan kepuasaan dalam membeli produk ini dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya. Maka
konsumen akan terus menerus memakai atau menggunakan merek produk tersebut, sehingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli.
b Kepercayaan turun – temurun.
Dikarenakan kebiasaan keluarga menggunakan produk tersebut, maka konsumen merasa puas untuk mengulangi membeli produk tersebut.
Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora 2003:88 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen yaitu atribut,
kepentingan, kepercayaan dan kepuasan. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen secara terperinci dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.