Pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di kawasan pemukiman Jakarta Timur

(1)

PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL

DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR

UBAIDILLAH RALIBI 1110092000063

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL

DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR

UBAIDILLAH RALIBI Nim: 1110092000063

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

(4)

(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 5 Januari 2015

Ubaidillah Ralibi 1110092000063


(6)

RINGKASAN

UBAIDILLAH RALIBI, Pengaruh Kesadaran, Persepsi, dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur (Di bawah bimbingan LILIS IMAMAH ICHDAYATI dan SITI ROCHAENI).

Buah merupakan produk hortikultura yang memiliki prospek yang cukup cerah untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pertumbuhan perekonomian di sektor pertanian yang memiliki daya saing tinggi di pasar domestic maupun internasional. Keikutsertaan Indonesia pada lembaga internasional CAFTA, mendorong pemerintah menerima aturan yang berlaku mengenai masuknya buah impor di Indonesia. Sementara ekspor buah Indonesia hanya sedikit dengan nilai rendah. Buah impor mudah dijumpai di pasar menambah keragaman buah yang dijual, disamping buah lokal yang sudah tersedia di pasar. Namun persepsi konsumen bahwa harga buah impor yang lebih murah serta kualitas lebih baik dari buah lokal dapat menyebabkan pergeseran perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah dari buah lokal ke buah impor. Hal ini terjadi karena preferensi konsumen berubah, lebih menyukai buah impor, karena kualitas buah lokal belum mempunyai standar dan lambat produksi buah lokal mengikuti musim.

Tujuan penelitian ini adalah : 1). Mengidentifikasi kesadaran konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 2). Mengidentifikasi persepsi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 3). Mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 4). Menganalisis pengaruh kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.Pemilihan tempat dengan convenience, penentuan sampel menggunakan rumus slovin. Pertimbangan memilih Jakarta Timur sebagai tempat penelitian bahwa di wilayah Jakarta Timur adalah salah satu kota yang terkenal dengan Urbanisasi. Jenis data inimenggunakan data primer dengan metode wawancara dan dibantu instrument kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji F, Uji t, R2, Uji Asumsi Klasik. Diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : (1) Kesadaran responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berdapa pada level rendah mendekati sedang menunjukkan kesadaran tentang pengetahuan buah lokal, kandungan gizi buah dan keberadaan buah lokal untuk membeli. (2) Persepsi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada level rendah mendekati sedang yang menunjukkan persepsi terkait buah lokal dari segi warna, ukuran, tampilan, kualitas dan juga rasa untuk mendorong konsumen mengkonsumsi buah lokal. (3) Preferensi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada level sedang menunjukkan preferensi dalam memilih, membeli dan mengkonsumsi buah lokal dari segi kepuasaan dan kesukaan responden. (4) Analisis


(7)

pengaruh kesadaran, persepsi, preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur : a). Variabel Kesadaran dan Persepsi konsumen di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berpengaruh terhadap Perilaku Mengkonsumsi buah lokal. Sedangkan Preferensi tidak berpengaruh terhadap perilaku mengkonsumsi di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Kesadaran dan preferensi memiliki arah positif sementara persepsi memiliki arah negative terhadap Perilaku Mengkonsumsi. b) Secara bersama - sama Variabel kesadaran, persepsi, dan preferensi berpengaruh signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal. c) Besaran R2 adalah 0,715 yang menunjukkan bahwa kontribusi kesadaran, persepsi, dan preferensi mampu menjelaskan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal sebesar 71,5% dan sisanya 28,5% dijelaskan oleh faktor lain.


(8)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama Lengkap : Ubaidillah Ralibi Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 12 April 1992

Alamat : Jl. Kebagusan wates Rt.011 Rw.005 No.20B Jagakarsa Jakarta Selatan

Email : ubai_ralibi@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1997 – 1998 : TK Kencana Puri Jagakarsa, Jakarta Selatan 1998 – 2004 : SDN 13 Pagi Jagakarsa, Jakarta Selatan 2004 – 2007 : SMPN 175 Jakarta Selatan

2007 – 2010 : Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Jakarta 2010 – 2014 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta ORGANISASI

2011 – 2013 : Anggota Pramuka Lintas Racana

2013 : Ketua KKN Akamsi Desa Ciasmara, Pamijahan,

Bogor. PRESTASI

2008 : Peringkat 2 Pertamanan Tingkat Dasar antar Sekolah Menengah Atas se-Jakarta Selatan PENGALAMAN KERJA

2009 : Praktik Kerja Lapangan di CV. Hara Nursery Budidaya Tanaman Hias Parung, Bogor

2011 : Mengajar Kepramukaan di SDN 07 & SDN 14 Jagakarsa, Jakarta Selatan

2013 : Dinas Pertamanan Jakarta Barat, Perawatan Tanaman dan Assisten Dosen Praktikum Tanaman

2013 : Praktik Kerja Lapangan di Rumah Kompos UIN


(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji serta syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT dengan rahmat, petunjuk serta pertolongannya penulis akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan Judul : Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.

Dukungan adalah salah satu wujud kebersamaan secara moril maupun spiritual dan tak satupun insan dapat berdiri sendiri dalam menyongsong suatu keberhasilan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. 2. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua Prodi Studi Agribinis

Fakultas Sains dan Teknoogi.

3. Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Seketaris Program Studi Agibisnis Fakultas Sains dan Teknologi yang selalu memberi saran serta masukan dalam membantu mahasiswa Jurusan Agribisnis.

4. Ibu Dr. Lilis Imamah Ichdayati dan Ibu Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku dosen pembimbing.


(10)

5. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Mirhan S.Pdi dan Ibu Asmalah S.Pdi yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang tidak ada hentinya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Ucapan terma kasih kepada kakak – kakak Islamiah Hayat S.Pdi, Laily

Magribfah S.Pd dan Masdar yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta M.Irsyadul Ibad sebagai adik dan M.Raffa Billah sebagai keponakan selalu memberikan semangat kepada sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada sahabat seperjuangan Agribisnis 2010 Bagus, Nailul, Ridwan, Teguh, Deni, Mulki, Inay dan Nira yang memberikan motivasi dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

8. Pihak – pihak lain yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata atas semua yang telah membantu penulis mengucapkan terima kasih banyak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih memiliki kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, karena tiada yang sempurna selain Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, Januari 2015


(11)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kesadaran ... 7

2.2 Persepsi ... 8

2.3 Preferensi ... 9

2.4 Perilaku Konsumen ... 10

2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah ... 11

2.5 Produk Buah ... 12

2.5.1 Potensi Buah Lokal ... 12

2.5.2 Produksi Buah ... 13

2.5.3 Konsumsi Buah Per Kapita Per Tahun ... 14

2.5.4 Harga... 15

2.6 Penelitian Terdahulu ... 15

2.7 Kerangka Pemikiran ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Desain, Waktu, dan Lokasi ... 20


(12)

ii

3.3 Metode Penentuan Sampel ... 21

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 22

3.5 Definisi Operasional Variabel danInstrumen Penelitian... 23

3.6 Validasi Model ... 27

3.6.1 Uji Validitas ... 28

3.6.2 Uji Reliabelitas ... 28

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 28

3.7 Identifikasi Variabel ... 32

3.8 Metode Analisis Regresi Linier Berganda ... 32

BAB IVGAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Kota MadyaJakarta Timur ... 35

4.2 Visi dan Misi Kota Madya Jakarta Timur ... 35

4.3 Letak Geografi ... 36

4.4 Demografi dan Penduduk Kota Madya Jakarta Timur ... 38

4.5 Potensi Kota ... 39

4.6 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

5.2 Karakteristik Responden ... 42

5.2.1 Responden Menurut Jenis Kelamin ... 42

5.2.2 Responden Menurut Usia ... 43

5.2.3 Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 43

5.3.4 Responden Menurut Status Pernikahan... 44

5.4.5 Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 45

5.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel ... 46

5.3.1 Kesadaran (X1) ... 46

5.3.2 Persepsi (X2) ... 47

5.3.3 Preferensi(X3) ... 48

5.4.4 Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) ... 49

5.4 Uji Asumsi Klasik ... 50

5.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 50

5.4.2 Hasil Uji Multikoliniertias ... 51


(13)

iii 5.5 Pengaruh Kesadaran, Persepsi, Preferensi Terhadap Perilaku

Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta

Timur ... 52

5.5.1 Pengaruh Kesadaran... 54

5.5.2 Pengaruh Persepsi ... 55

5.5.3 Pengaruh Preferensi ... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

6.1 Kesimpulan ... 59

6.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(14)

iv DAFTAR TABEL

1. Volume dan Nilai Impor Komoditas Buah di Indonesia Tahun

2009-2014 ... 1

2. Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Buah di Indonesia Tahun 2011 ... 2

3. Impor dan Ekspor Buah di DKI Jakarta ... 3

4. Jumlah Penduduk di Kota Madya Jakarta Timur Berdasarkan Pembagian Kecamatan Tahun 2010 ... 4

5. Produksi Buah – buahan di Indonesia (Ton) Tahun 2011-2013 ... 14

6. Rata-rata Konsumsi Kalori (KKal) per Kapita Menurut Kelompok Makanan Tahun 2011-2013 ... 14

7. Konsep Operasional Variabel ... 26

8. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Madya Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012... 40

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ... 42

10.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ... 43

11.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ... 44

12.Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ... 45

13.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ... 46

14.Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kesadaran ... 47

15.Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Persepsi ... 48


(15)

v 17.Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perilaku

Mengkonsumsi Buah Lokal ... 49 18.Estimasi Model Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal ... 52


(16)

vi DAFTAR GAMBAR

1. Skema Kerangka Pemikiran ... 19 2. Logo Kota Madya Jakarta Timur ... 35 3. Peta Wilayah Kota Madya Jakarta Timur ... 37


(17)

vii DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner Penelitian...63 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...70

3. Hasil Uji Asumsi Klasik……….………71

4. Tabulasi Skor Variabel Kesadaran Terhadap Perilaku Mengkonsumsi

Buah Lokal ... 72 5. Tabulasi Skor Variabel Persepsi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah

Lokal...75 6. Tabulasi Skor Variabel Preferensi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi...78 7. Tabulasi Skor Variabel Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal……….81


(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Buah merupakan produk hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pertumbuhan perekonomian di sector pertanian yang memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun internasional.Prospek cukup cerah ini menjadi sasaran pemasar buah untuk memperluas pangsa pasar baik lokal maupun internasional.

Era globalisasi dan keikutsertaan Indonesia pada lembaga internasional seperti World Trade Organization (WTO), Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific

Economic Cooperation (APEC), dan Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA)

mendorong pemerintah untuk menerima aturan yang berlaku mengenai masuknya produk buah – buahan di wilayah Indonesia, volume dan nilai impor buah secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Volume dan Nilai Impor Komoditas Buah di Indonesia Tahun 2009-2011

No Komoditas

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

Volume (Ton) Nilai (US$) Volume (Ton) Nilai (US$) Volume (Ton) Nilai (US$)

1 Mangga 821 555 1.129 817 990 808

2 Jeruk 19.586 15.328 19.859 19.851 42 163

3 Anggur 34.961 66.762 45.516 45.516 10 122

4 Semangka 761 287 1.036 609 830 446

5 Apel 153.512 128.458 197.487 105.215 213.000 186.414

6 Pisang 214 107 2.026 895 1300 574

Jumlah 209.855 211.497 226.053 172.903 216.172 188.527


(19)

2

Berdasarkan data BPS (2012 : 5)menunjukkan adanya pertambahan volume buah impor pada tahun 2009 – 2010 dan terjadi penurunan jumlah volume pada tahun 2011, sehingga tidak mengejutkan apabila buahi mpor sangat mudah dijumpai di pasaran.

Impor buah itu sendiri tidak diiringi dengan peningkatan volume dan nilai ekspor buah, karena volume dan nilai ekspor buah masih berada di bawah volume dan nilai impor buah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2.Volume dan Nilai Ekspor Buah di Indonesia Tahun 2011

No Komoditas Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Volume (Ton) Nilai (US$) Volume (ton) Nilai (US$) Volume (Ton) Nilai (US$)

1 Mangga 1.116 1.335 996 1.065 1.485 2.000

2 Jeruk 9 26 0 0 0 0

3 Anggur 0 0 564 45.516 356 9.500

4 Semangka 483 281 42 609 169 140

5 Apel 56 25 0 0 0 0

6 Pisang 701 341 0 0 19 17

Jumlah 2.365 2.008 1.602 47.190 2.029 11.702

Sumber : BPS (2012 : 6)

Dari Tabel 2 terlihat adanya penurunan jumlah volume ekspor buah pada tahun 2009 – 2010 dan jumlah volume bertambah pada tahun 2011 untuk buah tertentu. Volume dan nilai ekspor buah lokal pertumbuhan masih berada jauh di bawah volume dan nilai buah impor. Data diatas menunjukkan bahwa telah terjadi serbuan buah impor di pasar – pasar memenuhi kebutuhan buah yang sulit dipenuhi buah lokal khususnya di Wilayah Jakarta. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.


(20)

3

Tabel 3. Impor dan Ekspor Buah di DKI Jakarta 2013

No Komoditi Volume (Kg) Impor Volume (Kg) Ekspor

1 Pisang 6.400.00 2.690

2 Kurma 9.258.915.00 3.346

3 BuahAra 6.583.00 23.1842

4 Nanas 259.664.00 261

5 Jeruk 22.566.781.00 89.016

6 Anggur 18.180.262.00 529.273

7 Melon dan Semangka 26,000.00 7.929.667

8 Apel 25.366.633.00 654.300

9 Pir 1.879.446.00 1.552.810

10 Aprikot, Ceridan Persik 941.159.00 22.9514

Sumber :KementerianPertanian Indonesia (2014 : 5)

Dari data Tabel 3 di atas menunjukkan jumlah impor buah beberapa kali lipat banyaknya dari data jumlah ekspor buah khususnya di Wilayah DKI Jakarta. Buah impor ini membanjiri setiap pasar di Wilayah DKI Jakarta, sehingga konsumen mudah memperoleh buah yang dibutuhkannya, baik dari buah lokal maupun buah impor. Tetapi karena buah impor lebih mudah dijumpai di pasar akan terjadi pergeseran perilaku konsumen yang beralih dari mengkonsumsi buah lokal ke buah impor.

DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia yang merupakan sentral bagi aktivitas ekonomi di Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk yang secara terus menerus meningkat disebabkan bukan hanya karena pertumbuhan penduduk itu sendiri namun juga banyaknya penduduk yang bermigrasi salah satunya untuk mencari pekerjaan, khususnya di wilayah kota Jakarta Timur yang juga dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi selain kota Jakarta Selatan. Hal itu dapat dilihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik


(21)

4

(2010 : 1) yang menyatakan bahwa jumlah penduduk kota Jakarta Timur memiliki kepadatan penduduk yang tinggi di setiap kecamatannya. Data penduduk tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4.Jumlah Penduduk di Kota Madya Jakarta Timur Berdasarkan Pembagian Kecamatan Tahun 2010

NamaKecamatan Laki-laki Perempuan Total Rasio

PASAR REBO 96.465 92.767 189.232 103.99

CIRACAS 128.388 123.369 251.757 104.07

CIPAYUNG 116.576 111.960 228.536 104.12

MAKASAR 94.125 91.705 185.830 102.64

KRAMAT JATI 138.066 134.413 272.479 102.72

JATINEGARA 138.012 128.722 266.734 107.22

DUREN SAWIT 193.261 191.487 384.748 100.93

CAKUNG 262.273 241.573 503.846 108.57

PULO GADUNG 130.626 131.702 262.328 99.18

MATRAMAN 74.508 73.898 148.406 100.83

KOTA JAKARTA TIMUR 1.372.300 1.321.596 2.693.896 103.84

Sumber : BPS Kota Madya Jakarta Timur (2010 : 1)

Tabel 4menunjukkan bahwa kota Jakarta Timur memiliki 10 kecamatan. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi berada pada Kecamatan Cakung sebesar 503.846 jiwa kemudian kepadatan penduduk terendah berada pada Kecamatan Matraman sebesar 148.406. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk akan mendorong meningkatnya permintaan buah lokal dan buah impor. Hanya saja buah yang dipilih merupakan buah yang lebih disukai dan memenuhi harapan konsumen berdasarkan preferensi konsumen. Dengan semakin banyaknya buah impor yang dapat ditemukan di supermarket sampai pedagang kaki lima memudahkan konsumen memilih dan mengkonsumsi buah. Dengan demikian peningkatan volume impor buah mengindikasikan terjadi pergeseran perilaku


(22)

5

mengkonsumsi buah. Kini konsumen buah di Kota Madya Jakarta Timur lebih menyukai buah impor dibanding buah lokal karena berkembang persepsi konsumen bahwa buah impor dianggap lebih mudah dijumpai, memiliki kualitas fisik dan rasa yang lebih enak serta harga yang lebih terjangkau.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik dan focus untuk mengangkat permasalahan diatas sebagai penelitian dengan judul“PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KOSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR”.

1.2. PerumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adanya pergeseran konsumsi terhadap buah lokal. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur ?

b. Bagaimana persepsi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur ?

c. Bagaimana preferensi konsumen dalam mengkonsumsi buah-buahan lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur ?

d. Apakah terdapat pengaruh antara kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah-buahan lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur?


(23)

6 1.3. TujuanPenilitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengidentifikasi kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

b. Mengindentifikasi persepsi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

c. Mengidentifikasi preferensi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

d. Menganalisis pengaruh antara kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

1.4. ManfaatPenelitian

a. Bagi mahasiswa sebagai bahan pengembangan ilmu dan wawasan khususnya pemasaran hasil pertanian.

b. Bagi penulis merupakan penerapan dan pengembangan ilmu yang diperoleh selama mendapat perkuliahan.

c. Bagi pihak yang terkait diharapkan sebagai referensi bagi pemerintah dan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian.


(24)

7

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1. Kesadaran

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 86) pemikiran yang tidak disengaja dapat menimbulkan kesadaran pemikiran akan kebutuhan. (Kotler dan Armstrong, 2008 : 342) bahwa kesadaran dapat dikatakan sebagai tahap pertama dari proses adopsi terhadap suatu produk atau ide baru. Kesadaran adalah suatu keadaan ketika konsumen menyadari keberadaan suatu produk. Kesadaran produk hanya sebatas kesadaran konsumen atas keberadaan suatu produk, namun informasi yang diketahui seputar produk tersebut masih sedikit.

Kesadaran adalah kesadaran diri tentang dirinya, inilah yang disebut tingkat sensitivitas. Seorang konsumen dengan kesadaran tinggi dapat mengevaluasi produk-produk yang akan dimiliki atau digunakan dengan lebih kritis dibandingkan dengan orang yang memiliki kesadaran rendah (Sumarwan, 2011:75).

Kesadaran yang dialami individu tidak datang begitu saja, melainkan dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru, pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang.Kesadaran konsumen diukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai keberadaan suatu produk (Peter dan Olson 1996 : 76).


(25)

8

2.2. Persepsi

Menurut Schiffman dan Kanuk (2004 : 137) persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambaran yang masuk akal mengenai dunia.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 214) persepsi merupakan proses yang dialami seseorang dalam memilih, mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran yang berarti mngenai suatu objek (dunia).

Menurut Robbin (1996 : 124) persepsi dapat di definisikan sebagai suatu proses dengan nama individu – individu mengorganisasikan dan menafsirkan elemen – elemen kesan – kesan indera seperti ukuran, warna, rasa dan keunikan produk agar memberi makna bagi lingkungan mereka.

Menurut Sarwono (1994 :89) persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan. Kemampuan tersebut antara lain : kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan untuk memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memliki persepsi berbeda, walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan.

Menurut Simamora (2008:106) persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor :

a. Faktor internal, yang termasuk proses di dalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman, kebutuhan, pertahanan diri, dan adaptasi yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri.


(26)

9 b. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, warna, posisi, dan keunikan. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusia, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.

2.3.Preferensi

Preferensi konsumen merupakan keputusan evaluasi konsumen dengan mempertimbangkan dua atau lebih obyek. Preferensi selalu melibatkan pembandingan antar-obyek.

Menurut Simamora (2003 : 87) preferensi adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari pribadi. Dengan kata lain preferensi konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.

Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003: 88), terdapat beberapa langkah yang harus dilalui oleh konsumen hingga membentuk preferensi, yaitu:

a. Konsumen diasumsikan melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Sebagai contoh sebotol teh siap minum merupakan sekumpulan atribut yang terdiri dari rasa, harga, kemasan, volume, promosi, aroma, dan ketersediaan produk/distribusi. Tiap-tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut yang relevan dengan kepentingan masing-masing.


(27)

10 b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi. c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada

setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand

image.

d. Tingkat kepuasan kensumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.

e. Konsumen selanjutnya sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

2.4 Perilaku Konsumen

Menurut Deliarnov dalam Astrina (2008: 23) konsumsi adalah bagian dari pendapatan yang dibelanjakan untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa guna mendapatkan kepuasan dan memenuhi kebutuhan.

Menurut Shiffman dan Kanuk (2008 : 230) perilaku konsumsi adalah untuk menerangkan berbagai kejadian yang tindakan atau hasil tindakannya yang tidak pasti, tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha memperoleh konsumen untuk mengkonsumsi (atau membeli).

Menurut Engel dalamMangkunegara (2002 : 3) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang


(28)

11 jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut.

Menurut Tambunan (2001:1) keinginan untuk mengkonsumsi barang – barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan maksimal dalam konsumsi.

Menurut Fromm (1995:23) keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya.Perilaku konsumsi sering kali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan, meskipun sebenarnya yang diperoleh hanya bersifat semu.

2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah

Permasalahan yang utama dihadapi dalam konsumsi buah adalah secara nasional konsumsi buah penduduk Indonesia masih berada di bawah konsumsi yang dianjurkan. Berbagai faktor berpengaruh terhadap pola dan perilaku konsumsi buah masyarakat, yang dapat dikelompokkan dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas faktor – faktor yang berpengaruh positif dan negatif terhadap konsumsi buah yang berasal dari pengetahuan dan sikap. Faktor eksternal merupakan peluang dan hambatan yang berpengaruh terhadap konsumsi buah yang berasal dari luar diri (Aswatini, dkk, 2008 : 12).


(29)

12

2.5. Produk Buah

Menurut Soekartawi (2002 : 9-10) ciri – ciri produk pertanian yaitu :

a. Produk pertanian adalah musiman artinya tiap macam produk pertanian tidak mungkin tersedia setiap saat.

b. Produk pertanian besifat segar dan mudah rusak. Artinya tiap macam produk pertanian sebenarnya diperoleh dalam keadaan segar (masih basah)

c. Produk pertanian itu bersifat bulky. Artinya volume besar tetapi nilai relatif

kecil.

d. Produk pertanian lebih mudah terserang hama dan penyakit. Sehingga tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit itu juga besar.

e. Produk pertanian tidak selalu mudah didistribusikan ke lain tempat. Ini dimasudkan bila produk tersebut terserang hama dan penyakit maka tidak terjadi penularan.

f. Poduk pertanian bersifat lokal atau kondisional. Ini artinya tidak semua produk pertanian dapat dihasilkan dari satu lokasi, melainkan berasal dari berbagai tempat.

g. Produk pertanian mempunyai kegunaan yang beragam.

h. Produk pertanian kadang memerlukan keterampilan khusus yang ahlinya di bidang pertanian disediakan.

i. Produk pertanian dapat dipakai sebagai bahan baku produk lain disamping juga dapat dikonsumsi langsung.


(30)

13 Buah – buahan segar merupakan produk pertanian yang sulit untuk diiklankan, karena keunggulan produknya lebih pada rasa dan warna selain itu juga sifatnya mudah rusak dan sulit diharapkan seragam dengan satu standar tertentu kecuali melalui proses grading yang baik.

Produk pertanian khususnya buah – buahan dikenal sangat dekat dengan masyarakat Indonesia yang agraris. Produk – produk pertanian khususnya produk segar seperti buah – buahan dan sayuran membutuhkan penanganan yang serius disebabkan produk – produk ini sangat sensitif terhadap kerusakan oleh hama dan penyakit, kesegaran saat mulai dipanen dan kerusakan mekanis akibat pengangkutan dan penyimpanan.

2.5.1 Potensi Buah-Buahan Lokal

Potensi berasal dari kekuatan (strength) yang dapat mendukung

pengembangan hortikultura yaitu, iklim dan agroekosistem yang sesuai.Kondisi iklim dan agroekosistem Indonesia sangat sesuai untuk budidaya berbagai komoditas hortikultura, terutama hortikultura tropis. Budidaya hortikultura dapat dilakukan sepanjang tahun di seluruh wilayah tanpa terpengaruh perbedaan musim yang terlalu signifikan.Sementara variasi agroekosistem yang dimiliki Indonesia juga memungkinkan budidaya bermacam-macam hortikultura dilakukan di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.Tersedianya sumberdaya genetik yang melimpah, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia.Berbagai

sumber daya genetik yang merupakan potensi usaha hortikultura tersedia di wilayah Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura 2014 :2).


(31)

14

2.5.2 Produksi Buah

Berdasarkan data BPS (2013 :1)menunjukkan adanya pertumbuhan volume produksi buah pada tahun 2011 – 2012 dan terjadi penurunan jumlah produksi pada tahun 2012 – 2013, yang menunjukkan bahwa petumbuhan terjadi secara fluktuatif. Produksi buah - buahandapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Produksi Buah – buahan di Indonesia (Ton) Tahun 2011 - 2013

No Komoditi Tahun

2011 2012 2013

1 Alpukat 275.953 294.200 276.318

2 Belimbing 80.853 91.794 71.431

3 Duku 171.113 258.457 202.690

4 Durian 211.836 888.130 689.685

5 Jambu Biji 1.818.949 2.108.151 1.701.810

6 Jeruk 883.969 1.611.784 144.229

7 Mangga 117.595 2.376.339 2.058.609

Sumber : BPS (2013 :1)

2.5.3. Konsumsi Buah Per Kapita Per Tahun

Tabel 6. Rata-rata Konsumsi Kalori (KKal) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan Tahun 2011-2013

No. Komoditi Tahun

2011 2012 2013

1 Padi-padian 919.10 894.92 876.58

2 Umbi-umbian 43.49 31.05 31.09

3 Ikan 47.83 45.19 44.09

4 Daging 44.71 52.52 39.96

5 Telur dan susu 55.97 48.89 53.50

6 Sayur-sayuran 37.40 37.54 34.96

7 Buah-buahan 39.44 37.11 35.65

JUMLAH 1952.01 1852.64 1842.75

Sumber : BPS (2014:2)

Dilihat dari tabel diatas bahwa kebutuhan kalori dalam mengkonsumsi khususnya buah – buahan terjadinya penurunan pada tiap tahunnya. Menurut standar


(32)

15 FAO kebutuhan mengkonsumsi buah kalori per kapita sebesar 175 gr/hari, sedangkan dari tabel di atas menunjukkan bahwa dalam mengkonsumsi buah masih cenderung sangat minim yang tidak memenuhi dengan angka kebutuhan yang ditetapkan, hal ini dapat dikatakan mengkonsumsi buah cenderung kurangnya pengetahuan akan pentingnya dalam konsumsi buah bagi kebutuhan tubuh.

2.5.4. Harga Buah

Menurut Rai dan Poerwanto ( 2008:3) harga buah lebih ditentukan oleh mutu, bukan onggokan atau kuantitas. Misalnya harga mangga satu pohon tidak ditentukan oleh berapa kuintal hasilnya, melainkan oleh mutu buahnya yaitu besar – besar dan manis atau kecil dan asam.

2.6 Penelitian Terdahulu

Darmawan (2013 : 5) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perilaku Konsumen Buah Lokal dan Buah Impor Pada Supermarket Robinson Plaza Andalas Kota Padang. Meningkatnya permintaan buah di dalam negeri berdampak pada peningkatan pertumbuhan penjualan buah-buahan di Indonesia. Namun peningkatan itu lebih didominasi oleh buah impor dari pada buah-buahan varietas lokal. Hal ini juga berkembang ke supermarket sebagai salah satu pemasar buah-buahan lokal dan impor yang menggunakan konsep modern. Di Kota Padang, Supermarket Robinson Plaza Andalas merupakan salah satu supermarket yang menjual buah lokal dan buah impor kepada konsumen. Penelitian ini akan mengkaji penyebab tingginya permintaan buah lokal daripada buah impor melalui sikap konsumen terhadap atribut buah tersebut. Selain itu, faktor-faktor lingkungan toko/supermarket yang


(33)

16 mempengaruhi pembelian buah lokal dan buah impor juga akan dibahas pada penelitian ini. Penelitian ini telah dilakukan di Supermarket Robinson, Kota Padang dan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan metode survei dan metode pengambilan responden menggunakan teknik convenience

sampling. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 44 orang

petani.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa buah impor memiliki keunggulan dari atribut kebersihan, rasa, warna, dan kemasan. Sedangkan keunggulan buah lokal dibandingkan buah impor terletak pada kesegaran buah dan harga yang lebih murah. Secara keseluruhan, konsumen lebih menyukai buah impor dibandingkan buah lokal. Untuk faktor-faktor pada toko yang mempengaruhi pembelian adalah kebersihan rak buah, kebersihan lantai dan ruangan, intensitas suhu di toko, metode pembelian dimana konsumen bebas melihat dan memilih buah sendiri, intensitas cahaya pada ruangan, cahaya di rak atau display buah, aroma ruangan, ketersediaan beragam jenis buah-buahan di supermarket, serta kepedulian dan ketanggapan pramuniaga.

Nafisah (2013 : 6) melakukan penelitian dengan judul Sikap dan Persepsi Konsumen Terhadap Jeruk Lokal dan Jeruk Impor di Pasar Modern Kota Bogor. Jeruk merupakan salah satu buah yang memiliki produksi semakin menurun dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Masuknya buah jeruk impor ke pasar dalam negeri membuat konsumen buah jeruk memiliki beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli buah jeruk. Kota Bogor merupakan tujuan pemasaran buah jeruk yang potensial karena memiliki pengeluaran rata-rata per kapita per bulan


(34)

17 untuk buah-buahan yang cenderung meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, model fishbein, dan pemetaan persepsi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen adalah perempuan, menikah, berusia 27 - 34 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan pendapatan lebih dari Rp. 4.000.000. Berdasarkan hasil analisis model fishbein, pelanggan lebih menyukai atribut kinerja buah jeruk lokal. Berdasarkan hasil pemetaan persepsi, atribut jeruk lokal yang memiliki persepsi baik adalah harga, rasa, kemudahan memperoleh, kadar air, kondisi kesegaran, tingkat kematangan dan tekstur daging buah.

2.7 Kerangka Pemikiran

Buah merupakan produk hortikultura yang dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber perekonomian di sektor pertanian.Kebutuhan serta permintaan masyarakat akan pangan khususnya buah yang mengandung vitamin yang tinggi. Semakin bertambah jumlah penduduk, menyebabkan secara kuantitatif buah yang dikonsumsi semakin banyak. Selain itu sejalan dengan pendapatan dan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan meningkat pula kesadaran masyarakat akan kebutuhan komposisi gizi yang seimbang dan serangkaian promosi yang secara terus menerus.

Hal ini menyebabkan di masa mendatang permintaan pasar produk buah-buahan di dalam negeri akan meningkat. Peningkatan permintaan buah-buah-buahan harus diimbangi dengan penyediaan buah.Volume buah impor lebih besar dari volume ekspor buah sehingga tidak mengejutkan, bahwa konsumen sangat mudah menjumpai


(35)

18 buah impor di pasaran. Dengan meneliti kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal khususnya di Kasawan Pemukiman Jakarta Timur. Kesadaran dan persepsi konsumen dalam memilih produk mana yang akan di konsumsinya baik buah lokal maupun buah impor. Produk yang dipilih merupakan buah yang lebih disukai dan diharapkan konsumen berdasarkan preferensi.

Mengindentifikasi responden pada variabel kesadaran, persepsi dan preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel kesadaran, persepsi dan preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.


(36)

19 Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Mengkonsumsi buah lokal segar di wilayah Jakarta Timur

Kawasan Pemukiman

Konsumen

Perilaku Konsumen

Preferensi Persepsi

Kesadaran

Identifikasi dan analisis regresi berganda Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal


(37)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain, Waktu, dan Lokasi

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah cross-sectional study.

Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur pada Kecamatan Jati Negara, Ciracas, Pulo Gadung dan Cakung. Alasan memilih tempat kecamatan tersebut karena akses menuju tempat tersebut lebih mudah. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2014 sampai bulan Juli 2014.

3.2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2004 :72).

Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berdasarkan data dari BPS tahun 2013 pada Tabel 4 dapat dilihat jumlah penduduk Kota Madya Jakarta Timur sebesar 2.693.896 jiwa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004 : 73)

Jumlah penduduk Kota Madya Jakarta Timur merupakan populasi penelitian ini dan untuk menentukan ukuran sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2003:78) sebagai berikut.


(38)

21

n = =

, ,

=

,

n = 99 dibulatkan menjadi 100 sampel (pada 4 kecamatan) Dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = 10% kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Dari 100 responden yang terbagi dalam 4 kecamatan memiliki distribusi dan pembagian dalam pengambilan sampel yaitu Kecamatan Cakung memiliki distribusi responden sebesar 35 sampel, dikarenakan wilayah Cakung memiliki jumlah penduduk terbanyak. Kecamatan Jati Negara memiliki distribusi responden sebesar 30 sampel, Kecamatan Pulo Gadung memiiki distribusi responden sebesar 20 sampel dan Kecamatan Ciracas memiliki distribusi responden sebesar 15 sampel.

3.3. Metode Penentuan Sampel

Menetapkan responden yang menjadi sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Kecamatan domisili responden ditetapkan secara sengaja.

Selanjutnya menetapkan responden dengan menggunakan convenience sampling yang

merupakan metode pengambilan sampel dengan kriteria masyarakat bermukim di Kecamatan yang telah ditetapkan, bersedia menjadi responden mudah untuk ditemui serta mau bekerja sama dalam mengisi kuisioner yang disediakan.


(39)

22 Kriteria lain yang harus dimiliki oleh responden sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah penduduk atau konsumen yang pernah membeli dan mengkonsumsi buah, baik buah lokal maupun buah impor di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data menurut Arikunto (2002:197) adalah cara-cara yang tepat yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Jenis data berdasarkan sumber yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

1. Data primer

a. Metode Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian kepada konsumen di sejumlah pemukiman yang berada di Jakarta Timur sebagai responden yang dipilih sehingga diperoleh data yang akurat tentang perilaku konsumen khususnya masalah kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.

b. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan layanan penjualan buah lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Metode ini dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui kuesioner.


(40)

23 2. Data sekunder

Data sekunder dari penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu maupun media tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini.

3.5. Definisi Operasional Variabel dan Instrumen Penelitian

Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep. Untuk menguji kesempurnaan definisi operasional variabel perlu ditentukan item-item yang dituangkan dalam instrumen penelitian.

Sugiyono (2012:59) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Sedangkan dalam bahasa Singarimbun dan Sofyan dalam Umar (1982:42) variabel adalah sesuatu yang memiliki variasi nilai sebagai operasionalisasi dari konsep sehingga dapat diteliti secara empiris.Bertolak dari kedua argumen di atas maka variabel merupakan dimensi konsep yang memiliki variasi nilai dan menjadi pokok yang berperan dalam objek yang diteliti.Dalam penelitian umumnya terdapat dua variabel, yaitu :


(41)

24 a) Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) didefinisikan sebagai perbuatan memakai atau menggunakan buah yang dihasilkan petani/produsen di dalam negeri. Dalam penelitian ini atribut yang digunakan untuk membandingkan perilaku mengkonsumsi buah lokal diberi Skala Likert yaitu : 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju.

b) Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Kesadaran (X1)

Kesadaran atas suatu produk dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru, pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang. Dalam penelitian ini, Skala Likert digunakan untuk membandingkan tingkat kesadaran konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu : 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju.

2.Variabel Persepsi (X2)

Persepsi adalah suatu proses dengan berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna. Dalam penelitian ini, Skala Likert digunakan untuk membandingkan tingkat persepsi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu :


(42)

25 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju.

3.Variabel Preferensi (X3)

Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subyektif (individu), yang diukur dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Dalam penelitian ini, skala likert digunakan untuk membandingkan tingkat preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu : 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju.

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di tinjuan pustaka, setiap variabel yang telah didefinisikan, dikembangkan menjadi subvariabel dan indikator.Setiap indikator yang diperoleh disusun menjadi beberapa item yang menjadi pertanyaan tertutup.Setiap pertanyaan yang tertutup dilengkapi jawaban berdasarkan Skala Likert. Dengan demikian variabel kesadaran memiliki 10 item, variabel 12 item, variabel preferensi 7 item, variabel perilaku mengkonsumsi 10 item. Sedangkan konsep operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.


(43)

26 Tabel 7. Konsep Operasionl Variabel

Variabel Definisi Indikator Atribut Butir

Pertanyaan Kesadaran

(X1)

Kesadaran yang dialami individu tidak datang begitu saja, melainkan dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru, pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang. Kesadaran konsumen diukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai keberadaan suatu produk (Peter dan Olson, 1996:76).

 Pengetahuan

 Kebutuhan

 Keberadaan

Pengalaman inovatif  pengetahuan konsumen atas produksi buah serta kandungan gizi buah  kebutuhan konsumen dalam konsumsi buah

 keberadaan buah lokal mudah didapatkan  pengalaman konsumen mengkonsumsi buah local

 buah lokal dapat berinovatif terus menerus 1,2,3,4 5,6,7 8 9 10 Persepsi (X2)

Menurut Robbin (1996 : 124) persepsi dapat di definisikan sebagai suatu proses dengan nama individu – individu mengorganisasikan dan menafsirkan elemen – elemen kesan – kesan indera seperti ukuran, warna, rasa, dan harapan produk agar memberi makna bagi lingkungan mereka. ukuran, warna rasa harapan lingkungan.

 Ukuran yang sama rata

 Warna yang menarik

 Rasa yang cocok

 Buah local mampu bersaing dengan non lokal, kualtas dan kebersihannya

 Lingkungan yang mempengaruhi 1,2 3,4 5,6 7,8,9,10,11 12 Preferensi (X3)

Menurut Simamora (2003 : 87) preferensi adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari pribadi. Dengan kata

Kepuasan

Kesukaan

Kesempatan

 Konsumen puas terhadap

pelayanan,kebers ihan buah lokal segar

 Konsumen akan memilih buah lokal segar

 Konsumen akan

1,2,3


(44)

27 lain preferensi konsumen

merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya. mengulangi mengkonsumsi buah lokal 7 Perilaku mengkons umsi buah lokal (Y)

Menurut Shiffman dan Kanuk (2008 : 230) perilaku konsumsi adalah untuk menerangkan berbagai kejadian yang tindakan atau hasil tindakannya yang tidak pasti, tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha memperoleh konsumen untuk mengkonsumsi (atau membeli). Keinginan Mengkonsumsi  Membeli  Memperoleh

 Keinginan untuk membeli buah lokal

 Konsumen terus mengkonsumsi buah lokal

 Berapa kali konsumen membeli buah lokal  Keinginan konsumen untuk memperoeh 1 2,3 4,5,6,7,8,9 10

3.6. Validasi Model

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk Validdan Reliabel. Di dalam penelitian yang menggunakan kuesioner uji validitas dan uji reliabilitas sangat diperlukan.

Kuesioner dikatakan Validapabila pertanyaan yang ada mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut. Sedangkan kuesioner dikatakan Reliabel apabila jawaban atas pertanyaan yang diajukan menghasilkan jawaban yang konstan stabil dari waktu kewaktu.


(45)

28 Pengujian Validitas dan Reliabilitas biasanya digunakan untuk mengevaluasi item-item pernyataan/pertanyaan (indikator) yang mengukur konstrak/faktor penelitian dalam suatu kuesioner.

3.6.1. Uji Validitas

Untuk pengujian validitas instrumen peneliti menggunakan software SPSS

versi 18.0. Item pernyataan (indikator) secara empiris dikatakan valid jika korelasi

(r) lebih besar dari 0,197. Cara menentukan valid atau tidaknya instrumen dengan cara menentukan df (degree of fredom) derajat bebas yang sesuai dengan jumlah

sampel dikurang 2, berarti besaran df adalah 100-2 = 98 dengan tingat signifikansi 0,05. Hasil Uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Instrumen peneltian dapat dikatakan reliabel apabila nilai croncbach’s alpha

melebihi 0,60. Cara menentukan reliabel atau tidaknya instrument penelitian dengan cara menentukan df (degree of fredom) derajat bebas yang sesuai dengan jumlah

sampel dikurang 2, berarti 100-2 = 98 dengan tingat signifikansi 5%. Hasil uji reliabelitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk menguji instrumen penelitian menggunakan software SPSS versi 18.0.

3.6.3. Uji Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda.Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 18.0. Peneliti melakukan uji asumsi klasik


(46)

29 terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas Data

Menurut Erlina (2007:103) bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji t dan uji F yang mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.Uji normalitas data menggunakan metode uji grafik dan uji statistik. a. Uji grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Dasar pengambilan keputusan:


(47)

30

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

 Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati - hati, karena secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bias atau sebaliknya.Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik, Kolmogorov-Smirnov. Jika Asymp.sig > nilai signifikansi (0,05) maka data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan dalam pengujian signifikansi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinieritas didalam model regresi ini dengan melihat nilai Variance Inflation

Factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai VIF > 10.Apabila nilai Vif < 10 berarti tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005:92).


(48)

31 3. Uji heteroskedaktisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedaktisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan cara melihat grafik plot dan uji Glejser.

a. Melihat Grafik Scatterplot

Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, kearah samping maka terjadi heteroskedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau homoskedastisitas

b. Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel

independen dengan persamaan regresi.Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen (sig < 0.05), maka ada indikasi heteroskedastisitas.


(49)

32

3.7. Identifikasi Variabel

Analisis identifikasi variabel dilakukan untuk mendapatkan gambaran deskriptif mengenai variabel – variabel penelitian yang digunakan.Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yang berarti menggunakan skoring, untuk setiap item pertanyaan dalam kuisioner.Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5.Dari angka tersebut dapat diketahui sejauh mana tingkat penilaian responden atas indikator dalam variabel-variabel penelitian.Rentang jumlah skor dari pengisian pertanyaan setiap variabel-variabel yang diteliti ditentukan dengan 5 level yaitu :

1 = Sangat rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat tinggi

Penentuan level tersebut ditentukan dengan cara = (rentang dari jumlah skor per variabel) + 1 / 5. Penentuan level ini ditunjukan untuk mencari atau mengambarkan rata – rata dari jawaban responden (Sugiyono, 2004: 182)

3.8. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regesi linier berganda digunakan untuk menentukan ketetapan prediksisejauh mana variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.Dengan analisis ini dapat diketahui variabel-varibel yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel terikat tersebut.


(50)

33 Dalam penelitian ini persamaan regresinya mengacu kepada Sugiyono (2004:204) sebagai berikut.

Y = a + b1X1 +b2 X2 + b3X3 + e

Keterangan :

y = perilaku mengkonsumsi buah lokal

a = bilangan konstanta

b1, b2, b3 = koefisien regresi X1, X2, X3

X1 = kesadaran

X2 = persepsi

X3 = preferensi

e = kesalahan yang di toleransi 1. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.Semakin tinggi nilai koefisien determinasi berarti model dugaan yang diperoleh semakin akurat untuk meramal variabel dependen.Sebaliknya, jika semakin rendah atau mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

2. Uji Signifikansi Simultan yang Digunakan adalah Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah regresi linier berganda berikut perhitungan koefisien regresi secara bersama – sama menunjukkan ada pengaruh signifikan atau tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian dengan analisis F hitung (Sugiyono, 2004:196). Secara keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, hipotesis yang digunakan yaitu :


(51)

34 H0 : bi = 0, artinya seluruh variabel bebas (independent) dalam model tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)

H0 : bi ≠ 0, artinya seluruh variabel bebas (independent) dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)

Kriteria Uji :

H0 ditolak apabila : Fhitung> Ftabel, derajat bebas tertentu H1 ditolak apabila : Fhitung< Ftabel, derajat bebas tertentu 3. Uji untuk Masing-masing Parameter yang digunakan adalah Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengujian dengan tingkat

signifikansi (α) = 0,05 ditentukan sebagai berikut :

H0 : bi = 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas (independent) dalam

model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)

H0 : bi ≠ 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas (independent) dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)

Kriteria Uji :

H0 ditolak apabila : T hitung >T tabel, derajat bebas tertentu H1 ditolak apabila : T hitung < T tabel, derajat bebas tertentu

Pengolahan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda menggunakan softwareSPSS versi 18.0.


(52)

35 BAB IV

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Kota Madya Jakarta Timur

Kota Madya Jakarta Timur merupakan salah satu dari 5 (lima) wilayah kota administrasi yang ada di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.

Gambar 2. Logo Kota Madya Jakarta Timur Sumber : Kota Madya Jakarta Timur(2014:5)

Lambang Kota Madya Jakarta Timur berbentuk perisai lima di dalamnya terlukis Burung Sri Gunting dan Bambu Apus adalah fauna dan flora maskot Jakarta Timur. Burung yang menengok ke kanan menyimbolkan kebenaran. Burung bertengger di atas bambu menyimbolkan kekuatan ekonomi rakyat. Ujung bambu runcing menyimbolkan perlindungan. 10 ujung bambu runcing melambangkan 10 kecamatan (Gambar 2).

4.2. Visi dan Misi KotaMadya Jakarta Timur

Menurut Kota Madya Jakarta Timur (2014 : 2) visi Kota Madya Jakarta Timur berbunyi :

“Terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Timur yang berorientasi kepada pelayanan publik menuju kota berekonomi modern.”


(53)

36 Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Kota Madya Jakarta Timur menjalankan misi-misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Koordinasi dan pengendalian pelayanan publik kota Administrasi.

2. Meningkatkan Koordinasi dan pengendalian pengembangan Sentra Primer Timur.

3. Meningkatkan Koordinasi dan pembinaan wilayah kerja Kota Administrasi, kompetensi aparatur dan kesadaran hokum aparatur.

4. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian kualitas sarana dan prasarana publik, serta pemanfatan ruang, sumber daya alam dan kualitas lingkup hidup.

5. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

6. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian ekonomi kota serta melakukan pengelolaan keuangan, asset, sertaketatausahaan yang efisien, efektif, transparan, akuntabel.

4.3. LetakGeografi

Wilayah Kota Madya Jakarta Timur Jakarta Timur terdiri dari 95 % daratan dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 meter dari permukaan air laut. Kota Madya Jakarta Timur dilalui oleh 7 (tujuh) sungai atau kali yaitu Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kalimalang, Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung.


(54)

37

U

Gambar 3. Peta Wilayah Kota Madya Jakarta Timur Sumber : Kota Madya Jakarta Timur (2014:3) Posisi yang melengkapi wilayah Jakarta Tmur dengan batas-batas: • Sebelah Utara berbatasan dengan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara • Sebelah Barat berbatasan dengan Jakarta Selatan

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Daerah Tk.II Bogor • Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Daerah Tk.II Bekasi.

Kota Madya Jakarta Timur merupakan bagian wilayah Provinsi DKI Jakarta yang terletak antara 106⁰49’35” Bujur Timur dan 06⁰10’37” Lintang Selatan, memiliki luas wilayah 188,03 Km2. Luas wilayah Jakarta Timur merupakan 28,39% dari wilayah Provinsi DKI Jakarta yakni 662,33 Km2. Kota Madya Jakarta Timur terdiri atas 10 kecamatan dan 65 kelurahan (Gambar 3) dengan penduduk yang menghuni wilayah ini sekitar 2.640.145 jiwa (Kota Madya Jakarta Timur, 2014:6).


(55)

38 4.4 Demografi dan Penduduk Kota Madya Jakarta Timur

Secara demografis Kota Madya Jakarta Timur juga mempunyai karakteristik yang unik dan sangat berbeda dengan wilayah kota lainnya. Penduduk Kota Madya Jakarta Timur terdir imulti etnis, yaitu hamper semua ragam suku di Indonesia dengan membawa serta agama, adat istiadat, seni budaya dan kebiasaan di kampung halamannya.

Dengan kondisi seperti tersebut di atas, mengakibatkan strata sosial masyarakat Kota Madya Jakarta Timur berlapis-lapis, mulai dari strata kaya sampai dengan yang paling miskin. Dilihat dari profesinya, masyarakat Jakarta Timur juga bervariasi seperti budayawan, wartawan, guru, konglomerat, guru besar, sampaiartis (Kota Madya Jakarta Timur, 2014:7).

DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia yang merupakan sentral bagi masyarakat untuk mencari nafkah dengan berbagai profesi. Jumlah penduduk semakin meningkat karena banyak penduduk luar DKI Jakarta bekerja, khususnya di Jakarta Timur. Bagi Jakarta Timur yang dikenal dengan daerah urban atau pemukiman. Jumlah penduduk Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 menjelaskan penduduk di wilayah Jakarta Timur setiap kecamatannya. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk (SP) 2010, jumlah penduduk Kota Jakarta Timur adalah 2.693.896 orang, terdiri atas 1.372.300 laki-laki dan 1.321.596 perempuan. Sementara jumlah rumah tangga di Kota Administrasi Jakarta Timur tercatat sebanyak 621.876 KK dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0.37 persen per tahun.


(56)

39 Dengan luas wilayah Jakarta Timur sekitar 188.33 kilometer persegi yang di diami oleh 2.693.896 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Jakarta Timur adalah sebanyak 14.268 orang perkilometerpersegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Matraman yakni sebanyak 30.461 orang perkilometerpersegi, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Cipayung yakni sebanyak 8.037 orang perkilometerpersegi.

4.5Potensi Kota

Kota Madya Jakarta Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan potensi al atau unggulan untuk dapat dikembangkan. Kawasan unggulan merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiata sector strategis, seperti industri, pariwisata, perdagangan, pertanian, permukiman dan lain-lain.Sektor strategis merupakan sektor yang menempati prioritas utama karena tingkat peranannya dalam pembangunan. Kawasanstrategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi untuk mengembangkan, dan melestarikan serta mengkoordinasikan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah (Kota Madya Jakarta Timur, 2014:8-9).


(57)

40 4.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Madya Jakarta Timur Tahun 2012

Perekonomian Jakarta Timur pada tahun 2012 tumbuh sebesar 6,56 persen atas dasar harga konstan 2000, sedikit mengalami percepatan pertumbuhan disbanding tahun sebelumny atahun 2011 yang tumbuh sebesar 6,28 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yakni 11,96 persen disusul oleh sector jasa sebesar 7,81 persen dan sector perdagangan, hotel dan retoran sebesar 7,72 persen. Urutan selanjutnya juga tumbuh cukup besar adalah sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 6,30 persen dan konstruksi sebesar 6,09 persen. Sementara itu sektor – sector lainnya pertumbuhan di bawah 6 persen, masing – masing adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,09 persen, sector industri pengolahan sebagai leading sektor di Jakarta Timur hanya tumbuh sebasar 2,93 persen dan sektor yang paling kecil pertumbuhannya adalah sector pertanian yaitu sebesar 0,93 persen (BPS, 2013:4). Secara rinci pertumbuhan Kota Madya Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :

Tabel 8. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Madya Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 SumberPertumbuhan

Rata-rata

Pertanian 0,84 1,25 0,93 0,00 1,007

IndustriPengolahan 3,41 3,43 2,93 0,91 3,25

Listrik, Gas, Air 5,22 5,72 5,09 0,03 5,34

Konstruksi 5,68 8,33 6,09 0,56 6,7

Perdagangan, Hotel Restoran

5,44 6,74 7,72 1,57 6,63

Pengangkutan & Komunikasi

15,14 12,2 11,96 1,90 13,1

Keuangan, Real esat &

jasa peusahaan 4,52 4,56 6,30 0,81 5,12

Jasa – jasa 5,86 6,02 7,81 0,78 6,56

Jumlah 6,06 6,28 6,56 6,56 6,3


(58)

41

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya suatu pertanyaan yang digunakan sebagai instrumen penelitian untuk menjadi suatu data. Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai Corrected Item – Total

Correlationdengan nilai r tabel dengan tingkat ฀ 0,05 yaitu sebesar 0,197. Apabila nilai Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari r tabel maka indikator layak

(sahih) dan sebaliknya (Ghozali, 2006:45).

Setelah diuji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui jawaban yang konstan dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabititas menunjukan bahwa semua variabel dari koefisien Alpa cukup besar yaitu diatas 0,60 atau dapat dikatakan bahwa semua indikator masing – masing variabel dari kuisioner dikatakan reliabel. Sehingga untuk selanjutnya item – item pada masing masing variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.Hasil uji validitas dan reliabilitas secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berdasarkan Lampiran 2 dapat ditunjukkan bahwa semua indikator (observed)

adalah valid, hal ini ditandai dengan nilai Corrected Item – Total Correlation > r

tabel (0,197). Pembuktian ini menunjukkan bahwa semua indikator (observed) layak

digunakan sebagai indikator dari konstruk (laten variabel). Demikian pula koefisien alpha (Cronbach alpha) memiliki nilai diatas r tabel (0,197) diatas 0,60 sehingga


(59)

42 kesadaran, persepsi, prefersi dan perilaku mengkonsumsi buah lokal adalah reliabel atau memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga mempunyai ketepatan yang tinggi untuk dijadikan variabel (konstruk) pada sumber penelitian.

5.2. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mayarakat di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur dengan jumlah 100 responden berdasarkan perhitungan Slovin. Karakteristik identitas responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan jenis pekerjaan.

5.2.1. Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu laki – laki dan wanita, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Karakteristik Respnden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kawasan Pemukiman

Jakarta Timut Tahun 2014

No. Jenis kelamin Jumlah Responden %

1 Laki – laki 34 34

2 Perempuan 66 66

Total 100 100,0

Berdasarkan Tabel 9 menunjukan bahwa dari 100 responden yang mengisi kuisioner tertinggi adalah responden wanita sebesar 66 %. Pengambilan sampel dilakukan di4 kecamatan di Kota Madya Jakarta Timur dengan cara bertemu langsung dengan responden yang bersediadiwawancarai. Responden yang sering ditemui adalah responden yang berjenis kelamin wanita.Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh wanita.


(60)

43

5.2.2 Responden Menurut Usia

Karakteristik responden menurut usia memberikan gambaran rata-rata usia responden dalam penelitian ini. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 10berikut:

Tabel 10.KarakteristikResponden Berdasarkan Usia di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014

No Usia Jumlah Responden %

1 19-26 43 43,0

2 27-34 25 25,0

3 35-42 19 19,0

4 43-49 3 3,0

5 > 50 8 8,0

Total 100 100,0

Berdasarkan Tabel 10 menunjukan bahwa dari 100 responden yang mengisi kuisioner tertinggi adalah responden yang memiliki usia diantara 19 tahun sampai 26 tahun yaitu sebesar 45 %. Hal ini di dapat karena pada saat mengambil sampel, respoden yang sering ditemui secara langsung di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur didominasi oleh responden yang memiliki usia 19 tahun sampai 26 tahun. Hal ini disebabkan pada usia ini mulai mapan dalam hal ekonomi dan merupakan usia produktif dalam bekerja serta terus mengkonsumsi buah yang sehat.

5.2.3. Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan daya pikir yang dimiliki oleh seorang responden. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan akan memberikan gambaran rata-rata responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan responden dapat diklasifikasikan


(61)

44 menjadi 5 (lima) kelompok yaitu SD, SMP, SMA, Sarjana, dan Pascasarjana. Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.

Tabel 11.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014

No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden %

1 SMP 4 4,0

2 SMU 41 41,0

3 Sarjana 49 49,0

4 Pasca Sarjana 6 6,0

Total 100 100,0

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang mengisi kuisioner ini didominasi oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan sarjana (S1) yaitu sebesar 49 %.Pada saat pengambilan sampel kelompok responden tersebut lebih koperatif dalam mengisi kuisioner.Hal tersebut mengindikasikan semakin tinggi pendidikan konsumen berarti semakin mempunyai kesadaran mengkonsumsi buah.

5.2.4 Responden Munurut Status Pernikahan

Karakteristik responden menurut status pernikahan akan memberikan gambaran rata-rata responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini.Dalam penelitian ini status pernikahan responden diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian yaitu belum menikah dan menikah.Karakteristik responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.


(1)

73

Lampiran 4. Lanjutan

No Nama Butir Pernyat aan Tot al Sort Level

39 Sri Hidayant i 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 42 38 40 Dest iaPut ri 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35 38 41 Dw i M artha 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 38 42 Dest y 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 40 38 43 Hust ina 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5 41 38 44 Nuraini 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 44 38 45 Dw ilestari 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 43 38 46 M aria A 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 40 38 47 Delfie 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 37 38 48 Heri 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 36 38 49 Rahma 4 5 3 3 4 4 3 5 4 4 39 38 50 SuciAmalia 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 39 51 WahyuWidiana 3 3 5 4 5 4 3 5 4 5 41 39 52 Ruslan 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 39 53 Am ron 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 43 39 54 M askendi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 39 55 Khairulnisa 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35 39 56 Fauqiah 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 36 39 57 Am in 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 37 39 58 Am if 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 39 59 Erw in 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 44 39 60 Novi 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 39 61 Nurleli 4 3 3 5 5 4 4 5 4 5 42 39

62 Eka 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 44 39

63 Feranika 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 39 64 Ferdiansyah 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 33 39

65 Ade 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 40

66 AstriM aulani 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 36 40 67 Ahm ad M 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 40 68 Sit i 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 40

69 Dicky 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 44 41 level 3 70 Nurm ilati 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 39 41

71 Ariah 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 34 41 72 Sadiah 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 41 73 Widiah 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34 41 74 AgusNugroho 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 41 75 Abdul Aziz 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 41 76 M ayang 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37 41 77 Dedi K 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 36 41 78 Hendra 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43 42 79 Oktavia 3 3 5 5 4 4 3 3 4 4 38 42


(2)

74

Lampiran 4. Lanjutan

No. Nama Butir Pernyat aan Tot al Sort Level

80 Nurul 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 42 42 81 Robianto 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 41 42 82 Liana 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 34 42 83 Indriant i 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 41 42 84 Vian 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42 42 85 Am elia 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 38 43 86 Devie 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43 43 87 Lina S 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 43 88 Fit ra 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43 43 89 Anggoro 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 39 43 90 Rangga 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 42 43 91 Fenny 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 41 43 92 Deral 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 35 43 93 Anna 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 42 43 94 Puji 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 41 44 95 Fem ilia 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38 44 96 Fauziah 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43 44 97 Safit ri 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 44 98 NurUtam i 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 38 44 99 Nur Am i 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38 44

100 Dew iNuraini 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44 49 level 4

3887


(3)

75

Lampiran 5. Tabulasi Skor Variabel Persepsi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah

Lokal

No. Nama But ir Pernyat aan TOTAL Sort Level

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Risky 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 40 39 Level 1 2 Rism anto 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 42 39

3 Anisa 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 52 39 4 Erik 4 3 4 4 3 3 5 4 5 2 3 3 43 40 5 Irna 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 55 40 6 Riski 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 49 41 7 John 4 4 4 5 3 3 2 3 3 4 3 3 41 41 8 Sunjaya 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 41 9 Arif 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 44 41 10 Turyanto 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 40 41 11 Taryudi 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 43 41 12 Nurjaman 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 52 41 13 Rom iah 4 3 4 4 3 3 5 4 5 2 3 3 43 41 14 Ibzal 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 55 41 15 NurHam sih 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 49 41 16 Syahrul 3 4 4 5 3 3 2 3 3 4 3 3 40 42 17 Erna 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 42 18 Efrizal 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 44 42 19 Cicih 4 3 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 44 42 20 Ai Kurnia 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 45 42 21

Sandi

Irawan 3 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 3 42 42

22 Nuriman 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 47 43 Level 2 23 Amah 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 41 43

24 Saodah 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 41 43 25 Nurhayati 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 41 43 26 M uawamah 3 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 4 49 43 27 Kadaryat i 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 2 46 43 28 Suwardi 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 50 44 29 Fahrurozi 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 52 44 30 Reki 4 3 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 44 44 31 Elma 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 45 44 32 Prapti 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 49 44 33 Yoyoh 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 44 44 34 Yuni 3 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 48 44 35 Anton 4 4 4 5 4 5 4 2 3 4 4 4 47 44 36 Sriyatun 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 47 44 37 M aria S 3 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 51 44 38 Juhalis 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 46 44


(4)

76

Lampiran 5. Lanjutan

No. Nama Butir Pernyat aan Tot al Sort Level

39

Sri Hidayant i 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 45 44 40 Dest iaPutri 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 4 3 45 45 41 Dw i M artha 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 41 45 42 Dest y 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 41 45 43 Hust ina 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 50 45 44 Nuraini 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 5 4 51 45 45 Dw ilestari 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 48 45 46 M aria A 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 50 45 47 Delfie 5 4 5 3 3 5 4 5 4 5 4 3 50 45 48 Heri 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 46 45 49 Rahma 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 54 45 50 SuciAmalia 4 5 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3 44 45 51

Wahyu

Widiana 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 42 45 52 Ruslan 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 45 53 Am ron 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 47 45 54 M askendi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 45 46 55 khairulnisa 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 46 46 56 Fauqiah 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 54 46 57 Am in 4 5 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3 44 46 58 Am if 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 43 46 59 Erw in 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 46

60 Novi 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 47 47 Level 3 61 Nurleli 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 45 47

62 Eka 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 42 47 63 Feranika 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 50 47 64 Ferdiansyah 4 4 5 4 3 4 3 2 4 2 3 3 41 47 65 Ade 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 50 47 66 AstriM aulani 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 48 47 67 Ahmad M 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 2 3 41 47 68 Sit i 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 42 48 69 Dicky 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 3 43 48 70 Nurm ilat i 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 51 48 71 Ariah 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 47 49 72 Sadiah 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 46 49 73 Widiah 3 4 3 3 5 5 4 4 3 4 3 4 45 49 74 AgusNugroho 4 4 4 3 2 4 5 3 4 2 4 3 42 49


(5)

77

Lampiran 5. Lanjutan

No. Nama Butir Pernyat aan Tot al Sort Level

75 Abdul Aziz 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 41 49 76 M ayang 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 49 49 77 Dedi K 3 3 2 3 4 4 5 3 4 5 5 4 45 49 78 Hendra 5 4 3 3 4 4 5 3 5 4 3 3 46 49 79 Oktavia 3 2 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 43 49 80 Nurul 3 5 5 5 5 5 4 3 5 3 3 3 49 49 81 Robianto 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 49 50 82 Liana 4 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 46 50 83 Indriant i 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 3 4 49 50 84 Vian 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 2 44 50 85 Am elia 5 3 3 4 3 3 5 5 4 4 3 3 45 50 86 Devie 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 52 50 87 Lina S 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 39 50 88 Fit ra 5 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 44 50

89 Anggoro 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 50 51 Level 4 90 Rangga 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 51 51

91 Fenny 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 4 5 45 51 92 Deral 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 3 5 47 51 93 Anna 5 5 4 3 3 4 5 4 4 3 2 3 45 52 94 Puji 4 3 4 2 3 4 4 5 5 4 3 4 45 52 95 Fem ilia 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 4 49 52 96 Fauziah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 52 97 Safit ri 3 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 4 44 54 98 NurUtam i 4 5 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 47 54

99 Nur Am i 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 3 45 55 Level 5 10

0 Dew iNuraini 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 5 5 50 55

4591 Leve

l2


(6)

78

Lampiran 6. Tabulasi Skor Variabel Preferensi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi

Buah Lokal

no. Nama Butir Pernyat aan TOTAL sort level

1 2 3 4 5 6 7

1 Risky 5 4 5 4 5 5 4 32 22

2 Rism anto 4 4 4 3 3 4 5 27 22

3 Anisa 4 3 5 4 5 3 4 28 22

4 Erik 3 4 3 2 3 3 4 22 22

5 Irna 2 3 4 4 5 4 5 27 24

6 Riski 5 5 4 4 5 4 5 32 24

7 John 5 5 4 4 5 4 5 32 24

8 Sunjaya 5 5 5 5 5 3 4 32 25

9 Arif 4 5 4 4 4 3 4 28 25

10 Turyanto 4 5 4 3 4 3 4 27 26

11 Taryudi 5 4 4 5 5 4 3 30 26

12 Nurjaman 4 5 5 5 4 4 3 30 26

13 Rom iah 5 4 5 4 3 3 4 28 27

14 Ibzal 4 3 4 5 4 3 4 27 27

15 NurHam sih 5 4 3 5 5 5 5 32 27

16 Syahrul 5 4 5 5 5 5 5 34 27

17 Erna 4 5 4 3 5 2 5 28 27

18 Efrizal 5 3 4 3 4 4 4 27 27

19 Cicih 3 4 5 3 5 3 4 27 27

20 Ai Kurnia 4 5 5 5 4 4 3 30 27

21 Sandi Irawan 5 4 5 4 3 3 4 28 27

22 Nuriman 4 3 4 5 4 3 4 27 27

23 Amah 5 4 3 5 5 5 5 32 27

24 Saodah 5 4 5 5 5 5 5 34 27

25 Nurhayati 4 5 4 3 5 2 5 28 27

26 M uawamah 5 4 5 3 4 3 5 29 27

27 Kadaryat i 4 3 3 4 5 5 4 28 27

28 Suwardi 4 3 4 4 4 3 4 26 27

29 Fahrurozi 5 4 4 5 5 4 5 32 27

30 Reki 4 3 5 4 3 5 4 28 27

31 Elma 5 4 5 4 5 5 4 32 27

32 Prapti 4 4 4 3 3 4 5 27 27

33 Yoyoh 4 3 5 4 5 3 4 28 27

34 Yuni 3 4 3 2 3 3 4 22 28

35 Anton 2 3 4 4 5 4 5 27 28

36 Sriyatun 5 5 4 4 5 4 5 32 28

37 M aria S 5 5 4 4 5 4 5 32 28

38 Juhalis 5 5 5 5 5 3 4 32 28