Fakultas Adab dan Humaniora. Beberapa sumber liannya yang didapat, juga berasal dari pribadi, dan dari teman penulis.
4. Analisa Data
Data-data yang sudah terkumpul kemudian masuk pada tahap analisa untuk mendapat sumber yang otentik dan otoritatif. Data tulisan diklasifikasi
untuk menentukan waktu penulisan dan isi dari dokumen tersebut. Sedangkan data hasil wawancara akan dilakukan transkrip dalam bentuk kertas kerja yang
disadur dalam bentuk tulisan. Selain proses analisis di atas, data-data tersebut akan masuk ke fase kritik
sumber. Pada tahap inilah, sumber itu mulai terlihat layak atau tidaknya data itu disebut otentik, sehingga karya sejarah ini dapat diuji secara ilmiah. . Kemudian
fakta sejarah yang telah dianalisis dengan metode kritik sumber akan diadakan interpretasi dengan menggunakan pendekatan multidesipliner dalam ilmu-ilmu
sosial.
E. Tinjauan Pustaka
Banyak tulisan baik berbentuk buku, jurnal, dan karya akademisi lainnya tentang konflik pandangan Abdurrahman Wahid terkait dengan konflik Palestina-
Israel. Tetapi, dari semua tulisan itu masih terserak dan belum ada yang menyajikan secara komprehensif pandagan Abdurrahman Wahid tentang konflik
kemanusiaan tersebut. tulisan Riza Sihbudi 2002 yang berjudul Respon Internasional Terhadap Politik Diskriminasi dan Rasisme Israel, menyinggung
masalah keterlibatan Abdurrahman Wahid dalam proses pembebasan Palestina. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa menurut Wahid, Indonesia harus menjalin
hubungan diplomatik dengan Israel, jika ingin lebih berperan dalam perjuangan bangsa Arab.
Selain itu, Greg Barton 2010 dalam buku Biografi Gus Dur: The Authorized of Abdurrahman Wahid, menulis tentang kunjungan Abdurrahman
Wahid ke Israel pada bulan Oktober 1994. Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman Wahid menyaksikan perjanjian perdamaian Israel dengan Yordania.
Wahid bahkan sempat berkunjung ke Jerusalem dan berkeliling Israel. Selain itu,ada pula skripsi yang ditulis oleh Novita Rakhmawati 2002
dari FISIP-UI yang berjudul Hubungan Indonesia-Israel: Tinjauan terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap
Israel Periode tahun 1993-2001. Dalam skripsi tersebut, dikatakan bahwa dengan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, maka Indonesia akan menemuka
“jalan pintas” untuk memulihkan ekonomi dalam negeri. Tulisan ini hanya berkutat pada masalah-masalah kebijakan diplomatik kedua negara tersebut.
Dari berbagai kajian yang ada, pandangan Abdurrahman Wahid tentang konflik Palestina-Israel belum diutarakan secara jelas dan komprehensif. Inilah
yang menjadi objek studi penulis.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Berisi tentang signifikansi tema yang diangkat, pembatasan dan perumusan
masalah, metodologi penelitian, tujuan penulisan serta sistematika penulisan. Bab II
Berisi tentang latar belakang konflik Palestina-Israel, kaitannya dengan negara-negara Arab lainnya. Tokoh-tokoh yang menempati ruang sentral
dalam konflik tersebut. serta hakikat tentang pendudukan Israel ke Palestina Bab III
Membahas tentang biografi intelektual Abdurrahman Wahid yang meliputi riwayat hidup yang terdiri dari: Latar belakang lingkungan dan latar belakang
pendidikan. Dilanjutkan dengan karir dan pemikiran Abdurrahman Wahid tentang perdamaian.
Bab IV Menjelaskan tentang pandangan Abdurrahman Wahid terhadap dua negara
yang bertikai, baik Palestina maupun Israel. Pemecahan konflik tersebut. Komentar Wahid terhadap metode perjuangan PLO. Dan faktor yang
melatarbelakangi bergabungnya Abdurrahman Wahid ke Yayasan Simon Perez.
Bab V Merupakan bab penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh isi tulisan.
18
BAB II SEJARAH KONFLIK PALESTINA ISRAEL