BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan yang berada di jalan Imam Bonjol no 35. Gedung SMA Yayasan Pendidikan
Harapan 1 Kota Medan bersatu dengan SD, SMP, dan Sekolah Tinggi yang juga berada di bawah Yayasan Pendidikan Harapan. Seluruh kelas berada di lantai dua
dan tiga. SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan memiliki fasilitas olahraga seperti lapangan basket, futsal, dan voli yang sering digunakan siswa
untuk mengisi kegiatan. Selain di lokasi sekolah terdapat kantin, di sekitar pekarangan sekolah juga banyak penjual makanan. Karena terletak di pusat kota,
akses sekolah ke tempat pusat keramaian juga mudah dikunjungi sepulang sekolah seperti mall.
5.1.2 Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah siswa SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan yang menyetujui dan mengisi inform consent.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling dengan jenis simple random sampling untuk mendapatkan 10 kelas. Kemudian didapatkan 104
responden sebagai kelompok kasus overweight dan obesitas dan 153 responden sebagai kelompok kontrol non-obesitas. Kemudian dilakukan simple random
sampling untuk mendapatkan 100 responden pada kelompok kasus dan 100 responden pada kelompok kontrol. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 26
Agustus 2015.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Karakteristik Responden No
Karakteristik Responden Jumlah n
Persentase 1 Jenis Kelamin
- Laki-Laki
- Perempuan
111 89
55,5 44,5
2 Usia -
14 -
15 -
16 -
17 -
18 9
45 81
61 4
4,5 22,5
40,5 30,5
2 3 Kelas
- X
- XI
- XII
28 57
115 14
28,5 57,5
4 Suku -
Batak -
Karo -
Jawa -
Melayu -
Minangkabau -
Aceh -
dan lain-lain 73
5 49
27 23
16 7
36,5 2,5
24,5 13,5
11,5 8
3,5 5
Status Tinggal -
Bersama orang tua -
Bersama saudara -
Kostasrama 191
7 2
95,5 3,5
1 Karakteristik reponden dapat dilihat pada tabel 5.1. Perbedaan persentase
responden laki-laki dan perempuan sebesar 11,1. Rentang usia responden 14-18 tahun dengan nilai median 16 tahun. Lebih dari 50 responden berasal dari kelas
XII. Responden berasal dari berbagai macam suku dan suku Batak memilki persentase terbesar 36,5. Hampir semua responden tinggal bersama orang
tuanya, hanya 3,5 yang tinggal di bersama saudara dan 1 kost asrama.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden No
Karakteristik Responden Kasus
Kontrol Total
n n
1 Jenis Kelamin -
Laki-Laki -
Perempuan 59
41 59
41 52
48 52
48 111
89 2 Usia
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
6 20
45 29
6 20
45 29
3 25
36 32
4 3
25 36
32 4
9 45
81 61
4 3 Kelas
- X
- XI
- XII
15 29
56 15
29 56
13 28
59 13
28 59
28 57
115 4 Suku
- Batak
- Karo
- Jawa
- Melayu
- Minangkabau
- Aceh
- dan lain-lain
40 2
25 28
7 6
2 40
2 25
28 7
6 2
33 3
24 9
16 10
5 33
3 24
9 16
10 5
73 5
49 27
23 16
7 5 Status Tinggal
- Bersama orang tua
- Bersama saudara
- Kostasrama
95 5
95 5
96 2
2 96
2 2
191 7
2 Berdasarkan tabel 5.2, responden yang mengalami overweight dan obesitas
terdiri dari 59 berjenis kelamin laki-laki dan 41 berjenis kelamin peremuan. Kemudian berdasarkan usia, responden yang mengalami overweight dan obesitas
paling banyak usia 16 tahun sebesar 45 orang 45. Selanjutnya, berdasarkan suku, responden yang mengalami overweight dan obesitas dengan persentase
terbanyak terdapat pada suku Batak, Jawa, dan Melayu. Sebaliknya, suku dengan persentase terkecil overweight dan obesitasnya yaitu, Karo, Minangkabau, dan
Aceh. Terakhir, hampir tidak ada beda jumlah overweight dan obesitas dan non- obesitas yang tinggal bersama orang tua.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Hasil Analisis Data Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Uji Statistik Berdasarkan Faktor Risiko
No Variabel
Kasus Kontrol
OR CI 95
p-value n
n Min
Maks 1
Fast Food
Frekuensi mengonsumsi fast food dalam seminggu
- 3kali minggu
- 3 kali minggu
Porsi mengonsumsi fast food -
1 porsi -
1 porsi 30
70 11
89 30
70 11
89 30
70 23
77 30
70 23
77 1
0,41 0,73
0,19 1,35
0,90 1
0,02 2
Konsumsi Serat
Frekuensi mengonsumsi sayuran dalam seminggu
- 3 kali minggu
- 3kali minggu
Frekuensi mengonsumsi buah- buahan dalam seminggu
- 3 kali minggu
- 3kali minggu
51 49
49 51
51 49
49 51
55 45
53 47
55 45
53 47
0,85
0,85 0,48
0,48 1,48
1,48 0,57
0,57 3
Aktivitas Fisik
Intensitas olahraga -
Ringan -
Sedang Frekuensi olahraga
- 2 kali minggu
- 2 kali minggu
Durasi olahraga -
30 menit -
30 menit 32
68 59
41 42
58 32
68 59
41 42
58 38
62 67
33 46
54 38
62 67
33 46
54 0,76
0,70 0,85
0,42 0,39
0,48 1,37
1,26 1,48
0,37 0,24
0,56 4
Uang Saku
Jumlah uang saku -
Rp 20.000,00 -
Rp 20.000,00 Persentase penggunaan uang
saku untuk membeli fast food -
50 -
50 Persentase penggunaan uang
saku untuk membeli makanan berserat
- 50
- 50
85 15
26 74
79 21
85 15
26 74
79 21
81 19
24 76
79 21
81 19
24 76
79 21
1,32
1,11
1 0,63
0,58
0,50 2,79
2,11
1,97 0,45
0,74
1
Universitas Sumatera Utara
No Variabel
Kasus Kontrol
OR IK 95
p-value n
n Min
Maks 5
Pengaruh Kelompok
Tingkat pengaruh kelompok -
Berpengaruh -
Tidak berpengaruh Pesepsi terhadap diri sendiri
- Merasa gemuuk
- Merasa normal
Memiliki pengalaman buruk terkait berat badan
- Pernah
- Tidak
Kebiasaan menimbang berat badan
- Sering
- Jarang
Menghabiskan waktu bersama teman di luar sekolah
- 1 jam
- 1 jam
Kebiasaan teman responden mengonsumsi fast food
- Sering
- Jarang
Kebiassaan mengikuti teman membeli fast food
- Sering
- Jarang
Kebiasaan teman responden mengajak mengonsumsi fast
food -
Sering -
Jarang Kebiasaan teman responden
mengajak olahraga -
Jarang -
Sering Kebiasaan Olahraga Bersama
teman -
Jarang -
Sering 44
56 56
44 41
59 32
68 80
20 73
27 47
53
45 55
60 40
64 46
44 56
56 44
41 59
32 68
80 20
73 27
47 53
45 55
60 40
64 46
51 49
14 86
23 77
24 76
88 12
74 26
54 46
57 43
59 41
56 44
51 49
14 86
23 77
24 76
88 12
74 26
54 46
57 43
59 41
56 44
0,75 7,81
2,32
1,49
0,54
0,95
0,75
0,61
1,04
1,39 0,43
3,92
1,26
0,80
0,25
0,50
0,43
0,35
0,59
0,72 1,31
15,57
4,29
2,77
1,18
1,78
1,31
1,07
1,83
2,46 0,32
0,001
0,006
0,20
0,12
0,87
0,32
0,09
0,88
0,24
Keterangan: signifikan
Tabel 5.3 menunjukan hasil analisis faktor risiko overweight dan obesitas. Untuk faktor risiko fast food dilakukan analisis terhadap frekuensi mengonsumsi
per minggu dan porsi per kali konsumsi. Berdasarkan frekuensi mengonsumsi fast food per minggu, didapat hasil yang sama antara kasus dan kontrol dengan 30
orang mengonsumsi fast food ≥ 3 kali per minggu dan 70 orang mengonsumsi 3 kali per minggu. Dari hasil analisis statistik, tidak ada hubungan frekuensi
Universitas Sumatera Utara
mengonsumsi fast food ≥ 3 kali per minggu dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA Harapan 1 Kota Medan p-value: 1. Kemudian
berdasarkan porsi kuantitas konsumsi fast food, kelompok yang mengalami overweight dan obesitas 11 mengonsumsi fast food 1 porsi dan 89
mengonsumsi satu porsi sedangkan kelompok non-obesitas 23 mengonsumsi fast food 1 porsi dan 77 mengonsumsi satu porsi. Dari hasil analisis statisik,
terdapat hubungan yang bermakna antara kuantitas konsumsi fast food 1 dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA Harapan 1 Kota Medan
p-value: 0,02; CI 95: 0,19-0,9; OR: 0,41.
Kemudian untuk penilaian faktor risiko konsumsi serat dianalisis berdasarkan frekuensi mengonsumsi sayuran dan buah-buahan per minggu.
Berdasarkan frekuensi konsumsi sayuran per minggu, kelompok yang mengalami overweight dan obesitas 51 mengonsumsi sayuran 3 kali per minggu dan 49
mengonsumsi sayuran ≥ 3 kali per minggu sedangkan kelompok non-obesitas 55 mengonsumsi sayuran 3 kali per minggu dan 45 mengonsumsi sayuran ≥
3 kali per minggu. Dari hasil analisis statistik, tidak terdapat ada hubungan antara frekuensi mengonsumsi sayuran 3 kali per minggu dengan kejadian overweight
dan obesitas pada siswa SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan p- value: 0,57. Kemudian berdasarkan frekuensi konsumsi buah-buahan per minggu,
kelompok yang mengalami overweight dan obesitas 49 mengonsumsi buah- buahan 3 kali per minggu dan 51 mengonsumsi buah-buahan ≥ 3 kali per
minggu sedangkan kelompok non-obesitas 53 mengonsumsi sayuran 3 kali per minggu dan 47 mengonsumsi sayuran ≥ 3 kali per minggu. Dari hasil
analisis statistik, tidak ada hubungan antara frekuensi mengonsumsi buah-buahan 3 kali per minggu dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA
Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan p-value: 0,57.
Selanjutnya, untuk penilaian faktor risiko aktivitas fisik dianalisis berdasarkan intensitas olahraga per minggu. Pada penelitian ini diperoleh
kelompok yang mengalami overweight dan obesitas 32 melakukan olahraga dengan intensitas ringan per minggu dan 68 melakukan olahraga intensitas
sedang per minggu sedangkan kelompok non-obesitas 38 melakukan olahraga
Universitas Sumatera Utara
dengan intensitas ringan per minggu dan 62 melakukan olahraga dengan intensitas sedang per minggu. Dari hasil analisis statisik, tidak ada hubungan
antara olahraga dengan intensitas ringan per minggu dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA Yayasan Harapan 1 Kota Medan p-value: 0,37.
Kemudian untuk penilaian faktor risiko uang saku dianalisis besarnya uang saku per hari. Pada penelitian ini diperoleh kelompok yang mengalami
overweight dan obesitas 85 mendapat uang saku ≥ Rp 20.000,00 dan 15 mendapat uang saku Rp 20.000,00 sedangkan kelompok non-obesitas 81
mendapat uang saku ≥ Rp 20.000,00 dan 19 mendapat uang saku Rp 20.000,00. Dari hasil analisis statistik, tidak ada hubungan uang saku ≥ Rp
20.000,00 dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan p-value: 0,45.
Untuk faktor risiko pengaruh kelompok dianalisis berdasarkan penilaian scoring dari pengaruh teman terhadap pola makan dan aktivitas fisik. Pada
penelitian ini diperoleh, kelompok yang mengalami overweight dan obesitas 44 terpengaruh oleh kelompok dan 66 tidak terpengaruh sedangkan kelompok non-
obesitas 51 terpengaruh oleh kelompok dan 49 tidak terpengaruh oleh kelompok. Dari hasil analisis statistik, tidak ada hubungan antara pengaruh
kelompok dengan kejadian overweight dan obesitas pada siswa SMA Yayasan Pendidikan Harapan 1 Kota Medan p-value: 0,32.
5.2. Pembahasan