Tipologi Bangunan Bagian ini

Lepar Benana Kayu, dan Jabu Lepar Ujung Kayu, sebagai kelompok keluarga dekat raja Ginemgem yang artinya dilindungi, sedangkan penghuni Jabu Sidapurkeun Benana Kayu, Sidapurken Lepar Benana Kayu, Sidapurken Ujung Kayu, dan Sidapurken Lepar Ujung Kayu dapat dianggap sebagai rakyat biasa Derip.

2.8. Tipologi Bangunan

Menurut bentuk atap terdapat dua tipologi rumah yaitu rumah biasa dan rumah Raja Sibayak. Pembagian lain adalah rumah dengan atap Tersek tak bertingkat Rumah Kurung Manik, rumah beratap satu tingkat Sada Tersek, dan rumah dengan atap bertingkat dua dilengkapi dengan menara Anjung- anjung. Secara umum Rumah Karo berbentuk empat persegi panjang dengan dua buah teras ture sebagai pintu utama, yaitu pintu yang menuju hulu Ture Julu dan pintu yang menuju hilir Ture Jahe sebagai pintu kedua. Bagian-bagian atapnya berbentuk perpaduan trapesium dimana bagian depan atap berbentuk segi tiga yang disebut dengan wajah rumah ayo atau lambe-lambe, dan bagian dinding yang juga berbentuk trapesium yang ditopang oleh dinding papan berbentuk lunas perahu dapur-dapur yang terletak di atas beberapa tiang. Rumah tradisional Karo diperuntukkan bagi delapan keluarga Jabu yang memiliki pertalian keluarga satu sama lain. Susunan ruang bagi setiap keluarga diatur sesuai dengan kedudukan dan fungsi setiap keluarga. Jabu diartikan juga sebagai satu bagian ruangan yang terdapat pada rumah Karo. FIRMAN EDDY : PERANAN GENDER DALAM ARSITEKTUR STUDI KASUS : ARSITEKTUR KARO, 2008 USU e-Repository © 2008 Sumber : Buku Raibnya Para Dewa Gambar 2.4. Rumah Kurung Manik dan Perspektif Potongan Kehidupan bersama di dalam rumah tradisional diatur oleh kepercayaan dan adat. Aturan yang terdapat pada rumah yang satu dengan yang lain, mungkin memiliki sedikit perbedaan namun prinsipnya tetap sama. Sanksi yang dikenakan terhadap suatu pelanggaran ketentuan kepercayaan, bergantung kepada besar kecilnya sifat pelanggaran. Seorang yang terlambat pulang pada malam hari dan lupa memasang palang pintu ngeruk pintun, sehingga terjadi pencurian, akan dikenakan sanksi membersihkan halaman dan kolong rumah yang merupakan simbol dunia bawah atau neraka. Bagian dalam si waluh jabu baik yang digunakan oleh rakyat biasa Derip maupun oleh bangsawan sibayak tidak memiliki pembatas fisik yang memisahkan FIRMAN EDDY : PERANAN GENDER DALAM ARSITEKTUR STUDI KASUS : ARSITEKTUR KARO, 2008 USU e-Repository © 2008 antara ruang satu keluarga dan keluarga lainnya. Pemisah antara ruang yang berhadapan hanya dapur yang digunakan oleh setiap dua keluarga yang berdekatan. Dengan demikian bangunan ini sepintas hanya terdiri dari satu ruang besar yang ditempati oleh delapan keluarga, yang masing masing menempati daerah yang berukuran kurang lebih 4,00 x 4,00 m, sehingga mereka dapat saling melihat. Meskipun setiap ruang ditempati oleh satu keluarga, namun pada dasarnya semua ruang dapat digunakan untuk berbagai fungsi secara komunal tergantung dari aktifitas yang sedang dilakukan, seperti untuk tempat makan, tempat tidur, menerima tamu, dan lain sebagainya. Namun pada kenyataannya terdapat pembatas psikologis dan kultural yang yang sangat tegas diantara ruang tersebut yang disertai dengan berbagai macam tabu yang berlaku diantara keluarga sesuai dengan keyakinan dan adat.

2.9. Pendirian Bangunan Tulo Mulo