Modal pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal aktif menunjukkan penggunaan dana yang tertera di sisi aktiva
aktiva lancar dan aktiva tetap yaitu yang menggambarkan bentuk-bentuk dalam sebelah mana dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan. Sedangkan modal pasif
menunjukkan sumber dana yang tertera di sisi pasiva yang menggambarkan sumber- sumber dana dari mana diperoleh atau asal dana diperoleh. Modal pasif terdiri atas
hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Menurut Sawir 2001: “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Gitosudarmo 2002
“Besarnya modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam dalam aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan atau sesudah
dikurangi besarnya hutang lancar”. Sedangkan Riyanto 2002 mengemukakan : Modal adalah baik yang berupa barang – barang konkrit yang masih ada dalam rumah
tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang – barang itu yang ada di sebelah kredit. Jadi yang tercatat
disebelah debet dari neraca disebut modal konkrit dan yang tercatat disebelah kredit disebut modal abstrak.
2.4 Produksi dan Tingkat Pendapatan
Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian ada dimiliki oleh seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan
Universitas Sumatera Utara
sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian
keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing
faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan
harga dari barang tersebut. Sukirno, 2002. Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan input, yang juga
disebut sebagai faktor produksi factors of production termasuk segala sesuatunya yang harus digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi
keluaran output. Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan masukan yang mencakup tenaga kerja, bahan baku seperti; terigu, gula dan modal yang telah
diinvestasikan untuk panggangan, mixer serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan akan menghasilkan produk berupa roti.
Menurut Pyndick Salvatore, 2006 menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi
produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut : Q = f{K, L}................................................ .......................................... 2.1
Persamaan ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal dan tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang paling sering digunakan dalam penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah hasil produksi sebagai
fungsi dari modal capital dengan faktor tenaga kerja labour. Dengan demikian dapat pula dijelaskan bahwa hasil produksi dengan kuantitas atau jumlah tertentu
akan menghasilkan taraf pendapatan tertentu pula. Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Q =
β α
K AL
........................................................................................ 2.2 Dimana Q adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan
barang modal. A, α alpha dan β beta adalah parameter-parameter positif yang
dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju. Parameter
α mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L sementara K dipertahankan konstan. Demikian pula parameter
β, mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen K sementara L
dipertahankan konstan. Jadi, α dan β masing-masing merupakan elastisitas output
dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang
konstan atas skala produksi; jika α + β 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat
atas skala produksi dan jika α + β 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang
menurun atas skala produksi. Pada fungsi produksi Cobb-Douglas Salvatore, 2006. Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat
dirumuskan bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam upaya mendapatkan cerminan
Universitas Sumatera Utara
tingkat pendapatan suatu usaha produksi seperti Industri Kecil. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja serta modal peralatan yang merupakan input dalam kegiatan
produksi Pengusaha Industri Kecil dapat memberikan beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang mungkin diperoleh.
Selanjutnya, Widayat 2001 menjelaskan bahwa proses produksi pada umumnya membutuhkan berbagai macam faktor produksi, misalnya tenaga kerja,
modal dan berbagai bahan mentah. Pada setiap proses produksi, faktor-faktor produksi tersebut digunakan dalam kombinasi tertentu. Misalnya dari faktor-faktor
produksi yang digunakan itu input X
1
, penggunaan terus ditambah sedangkan input yang lain tetap, maka fungsi produksi dianggap tunduk pada hukum yang disebut The
Law of Diminishing Returns. Hukum ini mengatakan bahwa : bila satu macam input penggunaannya terus ditambah sedang input-input yang lain penggunaannya tidak
berubah, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula menaik akan tetapi kemudian menurun bila input
tersebut ditambah. Untuk selanjutnya, input yang berubah itu dinamakan input variabel. Tambahan output yang diperoleh karena adanya tambahan satu unit input
tersebut dinamakan Marginal Physical Product MPP, dari input tersebut dapat ditulis:
1 1
x Q
MPPxn ∂
∂ =
Kalau hubungan antara output dan input variabel digambarkan dalam suatu grafik maka akan didapat suatu kurva yang dinamakan kurva Total Physical Product
Universitas Sumatera Utara
TPP. Kurva Total Physical Product TPP ini didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan tingkat produksi total Q pada berbagai tingkat penggunaan input
variabel dan input lainnya dianggap tetap, sehingga:
TPP = f X
1,
X
2,
... X
n
Kurva lain yang dapat diturunkan dari kurva Total Physical Product TPP adalah kurva Marginal Physical Product MPP dan kurva Average Physical Product
APP. Kurva Marginal Physical Product MPP adalah kurva yang menunjukkan tambahan Total Physical Product TPP karena adanya tambahan penggunaan satu
input variabel. Secara matematis dapat ditulis:
x x
f x
Q x
TPP MPP
∂ ∂
= ∂
∂ =
∂ ∂
=
Kurva Average Physical Product APP adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata per unit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut, dan
ditulis secara matematis:
x x
f x
Q x
TPP APP
= =
=
Hubungan antara Marginal Physical Product MPP dan Average Physical Product APP di atas selanjutnya dapat menjelaskan tentang elastisitas produksi.
Mubyarto 2000 menyatakan bahwa dengan elastisitas produksi yang berbeda-beda, maka dapat diketahui apakah pendapatan tersebut dalam keadaan increasing atau
decreasing. Apabila nilai elastisitas produksi lebih besar dari satu, bila produksi total menaik maka pendapatan ada pada daerah increasing, dan sebaliknya bila nilai
Universitas Sumatera Utara
elastisitas produksi lebih besar dari nol tetapi lebih kecil dari satu, maka pendapatan tersebut ada pada daerah decreasing. Elastisitas produksi Ep adalah persentase
perubahan dari output sebagai akibat dari persentase perubahan dari input. Ep ini dapat dituliskan melalui rumus sebagai berikut Soekartawi, 2003:
Y X
X Y
Ep atau
X X
Y TPP
Ep .
, Δ
Δ =
Δ Δ
=
Di mana : Y adalah hasil produksi output X adalah faktor produksi input
Karena ΔY⁄ΔX = MPP, dan Y⁄X = APP maka Ep = MPP⁄APP
Akan tetapi karena besarnya koefisien elastisitas produksi dapat diketahui dari hasil fungsi produksi Cobb Douglas hasil analisis OLS dan besarnya Average
Physical Product APP dapat dihitung berdasarkan data yang tersedia, maka Marginal Physical Product MPP juga dapat dihitung dengan menggunakan
koefisien elastisitas produksi sebagai berikut : MPPxi = Ep Y⁄Xi
= ai Y⁄Xi = ai . APP
2.5 Konsep Pendidikan