Pembutan bagian Upper Pembutan bagian Layer

2.4.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produk jadi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pengkilat sepatu, yaitu cairan yang diberikan pada finishing untuk menambah kesan yang lebih bagus pada produk akhir. 2. Mereklabel sepatu 3. Kemasan atau kotak sepat

2.4.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Lem sepatu, yaitu cairan untuk merekatkan bahan-bahan sepatu 2. Benang nilon, digunakan untuk menjahit bagian sepatu yang akan disatukan

2.4.4. Uraian Proses Produksi

Uraian proses produksi pembuatan sepatu terbagi atas dua bagian besar yaitu pembuatan upper dan layer, berikut adalah uraian proses produksi :

1. Pembutan bagian Upper

a. Pembuatan pola sepatu Universitas Sumatera Utara Pada tahap ini pola sepatu yang telah ada dijadikan sebagai mal cetakan yang digambarkan sesuai pola ke bahan andalas dan lupin menggunakan pena secara manual. b. Pengguntingan Pola Setelah pola digambar pada bahan dasar maka selanjutnya pola-pola ini akan digunting sesuai dengan gambar dasar yang ada pada bahan menggunakan gunting dan dilakukan secara manual. c. Perekatan bahan Setelah bahan di gunting kemudian bahan yang telah berbentuk pola-pola ini disatukan yaitu bahan andalas dan lupin tersebut menggunakan lem sepatu dan dilakukan menggunakan kuas secara manual. d. Menyesep Proses menyesep adalah proses meratakan atau menipiskan bagian dari pola sepatu yang nantinya akan dilipat sehingga harus ditipikan terlebih dahulu agar lebih mudah dalam pengerjaannya nanti. Proses ini dilakukan menggunakan mesin sesep. e. Menyatukan Pola Tahap terakhir pada pembuatan upper adalah menyatukan semua pola yang telah siap dikerjakan dengan cara dijahit menggunakan mesin jahit sehingga pola dari sepatu bagian atas telah selesai dikerjakan. Universitas Sumatera Utara

2. Pembutan bagian Layer

a. Pembuatan pola Pada proses ini bahan dasar layer yaitu texon dibentuk dengan mal sesuai dengan pola ukuran sepatu yang akan dibuat. Penggambaran pola sepatu diatas texon dilakukan dengan menggunakan mal dan pena secara manual. b. Pemotongan Pola Pada proses ini pola yang telah digambar pada bahan texon kemudian di potong secara kasar tidak mengikuti pola yang ada satu persatu-satu setiap gambaran pola menggunakan pisau potong secara manual. c. Perataan pola Pola texon yang telah dipotong secara kasar kemudian di pakukan ke acuan sepatu sesuai ukuran, kemudian dengan menggunakan pisau potong operator meratakan pinggiran pola sesuai dengan bentuk acauan sepatu. d. Pengolesan lem sepatu Pada proses ini pola sepatu yang telah disatukan dengan acuan diolesi lem sepatu dengan menggunakan kuas secara manual hal ini dilakukan untuk menyatukan pola texon dengan upper sepatu. e. Penarikan upper Pada proses ini upper dipasangkan ke acuan sepatu dan ditarik pinggiran- pinggirannya dan direkatkan pada pola texon dibagian bawah acuan sepatu menggunakan tang kakak tua sampai merata dan membentuk badan sepatu secara utuh. Universitas Sumatera Utara f. Pemasangan sol sepatu Proses ini dilakukan setelah penarikan upper dilakukan kemudian bagian bawah sepatu di olesi dengan lem sepatu menggunakan kuas begitu juga bagian sol sepatu, setelah itu sol direkatkan pada bagian bawah sepatu dan ditokok-tokok pinggirannya agar kuat menggunakan tang kakatua. g. Pelepasan acuan sepatu Proses ini dilakukan setelah menunggu sepatu sudah benar-benar dapat dilepas dari acuan sepatu sekitar 4-5 jam dari proses pemasanagn sol sepatu. Acuan di lepaskan dengan cara menarik acuan sepatu menggunakan besi pengkait secara manual h. Pengolesan cairan pengkilat Tahap terakhir pada proses pembuatan sepatu adalah pemberian cairan pengkilat sepatu. Cairan sepatu diolesi dengan menggunakan busa ke seluruh bagian luar sepatu hal ini dilakukan untuk menambah nilai dari produk yang dihasilkan. i. Pengemasan Sepatu yang telah selesai dikerjakan kemudian di masukkan kedalam plastik dan disusun sesuai pasangan sepatu sebanyak 12 pasang dalam 1 lusin. Universitas Sumatera Utara

2.5. Mesin dan Peralatan