QFD Quality Function Deployment

3. Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relatif tidak jauh berbeda dengan kondisi fisik pada saat pengukuran kerja dilakukan. 4. Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat yang sesuai untuk seluruh periode kerja yang ada.

3.7. QFD Quality Function Deployment

9

1. Klarifikasi Tujuan

Cohen 1995 mendefinisikan Quality Function Deployment adalah metode terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan dari Quality Function Deployment tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan, tapi juga berusaha melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai cara untuk berkompetensi dengan saingannya, sehingga diharapkan konsumen tidak menolak dan tidak komplein, tapi malah menginginkannya. Perancangan produk dengan QFD melalui beberapa langkah yaitu seperti yang dijelaskan sebagai berikut: Tahap ini bertujuan untuk mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan perancangan serta hubungannya satu sama lain. Akhir dari klarifikasi tujuan ini adalah sekumpulan tujuan perancangan objek yang harus dibuat walaupun tujuan- 9 Ginting, Rosnani. 2009. Perancangan Produk. Universitas Sumatera Utara tujuan yang dibuat itu mungkin saja berubah dalam proses perancangan selanjutnya. Metode yang relevan: Pohon Tujuan Objective Tree Metode ini memberikan bentuk dan penjelasan dari pernyataan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan pertimbangan. Prosedur : 1. Mempersiapkan daftar tujuan rancangan. 2. Menyusun daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. 3. Membuat diagram pohon tujuan.

2. Penetapan Fungsi

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem dari rancangan produk baru. Titik pangkal untuk metode ini adalah memusatkan pada apa yang didapat dari desain baru. Metode yang relevan: Analisis Fungsional Prosedur: 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi inputoutput. 2. Mengelompokkan sub–sub fungsi. 3. Menggambar blok diagram. 4. Menggambar pembatasan sistem. Universitas Sumatera Utara 5. Mencari komponen yang sesuai untuk menghasilkan sub–sub fungsi dan interaksi diantara sub–sub fungsi tersebut.

3. Menyusun Kebutuhan

Pada tahap ini ditujukan untuk menetapkan spesifikasi kinerja yang akurat dari solusi rancangan yang diperlukan. Metode yang relevan : Performance Specification Method Prosedur: 1. Mempertinggi berbagai level yang sifatnya umum dari solusi yang diusulkan. 2. Menentukan level yang sifatnya umum yang mana akan digunakan dalam operasi level of generality. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu persiapan 5W, yaitu : a. What apa Produk apa yang akan dirancang? b. Who siapa Kepada siapa produk ini akan dipasarkan? c. Why mengapa Mengapa produk ini dibuat? d. Where dimana Dimana produk ini digunakan? e. When kapan Kapan produk ini digunakan? Universitas Sumatera Utara 4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas untuk setiap atribut.

4. Penentuan Karakteristik

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan target yang akan dicapai oleh karakteristik teknis produk sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode yang relevan: Quality Functional Deployment QFD Prosedur : 1 Mengidentifikasi kebutuhan konsumen dalam batas pada atribut produk kebutuhan konsumen. 2 Menentukan kepentingan relatif dari atribut. 3 Mengevaluasi atribut dari produksi pesaing. 4 Menggambarkan matriks dari produk atribut dengan karakteristik teknis. 5 Mengidentifikasikan hubungan antara karakteristik dan produk atribut. 6 Mengidentifikasi interaksi antara karakteristik teknis. 7 House of Quality. Keuntungan yang didapat dari penggunaan QFD antara lain adalah: a. Memperbaiki kualitas b. Memperbaiki performansi perusahaan c. Biaya mendesain dan manufaktur lebih rendah d. Menaikkan reliabilitas produk e. Menurunkan waktu keputusanperancangan f. Menaikkan produktivitas staf dan teknisi Universitas Sumatera Utara g. Menurunkan jaminan klaim h. Menaikkan kesempatan dan peluang pemasaran Kekuatan QFD terletak pada keterlibatan sebuah tim, masing-masing dengan pengetahuan dan pengalaman individual. Mereka menetapkan konsensus opini pada bagaimana kebutuhan end-user. Proses penyusunan QFD memerlukan disiplin pemikiran dan diskusi. Proses ini berguna jika digunakan untuk menghadapi banyak situasi kompleks seperti yang pernah terjadi pada masalah karat badan mobil Toyota pada tahun 1960 dan 1970. Penggunaan QFD sebaiknya tidak dibatasi oleh pemecahan masalah saja. Fungsi utama QFD adalah mengungkapkan kepuasan konsumen melalui perbaikan kualitas. Basic feature sangat diharapkan bahkan seringkali harus dimasukkan begitu saja tanpa banyak pertimbangan taken for granted.

3.8. Dasar-dasar Sampling