Pembuatan Daftar Quisioner Teknik Pengambilan Sampel Prosedur Penentuan Sampel

atau wakil dari instansi yang bersangkutan dengan menunjukkan surat izin penelitian.

IV.4. Pembuatan Daftar Quisioner

Formulir kuisioner ini dirancang agar mudah dipahami dan tidak menimbulkan kerancuan. Daftar yang dibuat berdasarkan variabel-variabel yang terdiri dari I.Daftar karakteristik responden yang menggunakan moda transportasi Medan- Binjai berisi :  Nama  Alamat  Umur  Pekerjaan  Instansi perusahaan  Jenis kelamin  Tujuan perjalanan  Pendapatan setiap bulan 2 Daftar kriteri-kriteria yang mempengaruhi pemilihan moda transportsi Medan- Binjai:  Waktu perjalanan  Waktu tunggu  Biaya  Headway jumlah perjalanan angkutan umum  Kenyamanan  Aksesibilitas kemudahan  Keamanan Formulir kuisioner AHP dapat dilihat pada lampiran A.

IV.5. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk kuesioner AHP disebarkan kepada penumpang, pemerintah dan operator. Khusus untuk responden pemerintah dan operator yang akan mengisi kuesioner AHP sebelumnya telah diwawancarari terlebih dahulu, sehinggga akan Universitas Sumatera Utara dipilih responden yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan pihak para ahli pihak DISHUB dan beberapa dosen transportasi mempunyai peranan dalam memberikan persen bobot masing-masing pihak terhadap penentuan tingkat prioritas kriteria. Menurut Thomas L.Saaty pengarang Decision Making : The Analytical Hierarchy and Network Process, mengambil sample untuk 30 orang sebagai data masukan sudahlah mencukupi, apabila responden tersebut mengetahui permasalahan yang dihadapi. Metode AHP memiliki cara khusus untuk menentukan apakah data yang didapat valid layak, yaitu dengan menghitung konsistensi rationya. Tingkat inconsistency rationya jika lebih dari 10 maka dilakukan perbaikan sehingga inconsistency rationya kurang dari 10.

IV.6. Prosedur Penentuan Sampel

 Pihak Pemerintah dan Operator Metode pengambilan sample yang digunakan adalah sampling nonprobabilitas. Teknik sampel tak-acak yakni judgement sampling purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan pada kondisi khusus yang dianggap mampu mengindikasikan karakter populasi Non probability sampling ini digunakan karena pertimbangan subjektif peneliti, seperti biaya, waktu, lokasi dan informasi yang dibutuhkan akibat responden yang cukup banyak. Maka, dari pihak Pemerintah disebarkan kuesioner kepada 4 instansi yang meliputi : 1. Dinas Perhubungan DISHUB 2 orang 2. Perum Damri 2 orang 3. PT.Kereta Api Medan 2 orang 4. Dinas Pekerjaan Umum 2 orang Sedangkan, dari pihak operator yang meliputi : 1. Operator Angkutan Umum Kota Angkot 1orang 2. Operator Damri 1 orang 3. Operator Kereta Api 1 orang Universitas Sumatera Utara  Pihak penumpang Sebelum melakukan survey langsung penulis melakukan survey pendahuluan pilot survey terhadap responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui terlebih dahulu sejauh mana survei dapat dilakukan serta untuk mengetahui faktor-faktor kriteria-kriteria yang dibutuhkan. Survey pendahuluan dilakukan selama tiga hari. Survey pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan jumlah sampel untuk pihak penumpang. Ukuran sampel pendahuluan dilakukan terhadap 50 orang responden, dengan acuan yang diambil sebagai faktor yang memberikan pengaruh terbesar dalam penentuan kriteria pemilihan moda transportasi Medan-Binjai adalah lama perjalanan menggunakan moda transportasi tersebut. Survey dilakukan pada daerah dimana penumpang angkutan umum akan melakukan perjalanaa dan di dalam moda angkutan umum ketika angkutan umum tersebut sedang melakukan perjalanan. Hasil perhitungan jumlah sampel responden untuk pihak penumpang dapat kita pada tabel 4.1 Hasil perhitungan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Perhitungan Jumlah Sampel Responden Lama Perjalanan menit Nilai Tengah fi xi fixi Fixi 2 5-10 10-15 15-20 20-25 25-30 30-35 35-40 40-45 45-50 50-55 55-60 7,5 12,5 17,5 22,5 27,5 32,5 37,5 42,5 47,5 52,5 57,5 3 2 6 5 8 3 1 10 1 2 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 12 15 32 15 6 70 8 18 90 2 24 45 128 75 36 490 64 162 900 ∑ 50 268 1.926 Rata-rata x = 7,5 + w ∑ ∑ fi fixi = 7,5 + 5 50 268 = 34,3 Universitas Sumatera Utara Standar deviasi 5 = w n n fixi fixi 1 2 2 − − ∑ ∑ = 5 2 49 50 268 926 . 1 − = 15,8036 Standar kesalahan yang dapat diterima acceptable standar error dapat ditentukan dengan asumsi tingkat kepercayaan leel of confidence melalui tabel distribusi T Lampiran c diperoleh. Tingkat kepercayaan 10 ; Z = 1,645 Acceptable error x – m = 0,1 x rata-rata = 01, x 34,3 = 3,43 Maka jumlah sampel minimum 2 5     − = m x Z 2 43 , 3 8036 , 15 . 645 . 1     = = 57,45 Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 58 sampel. Akan tetapi dalam pelaksanaan pengumpulan data yang sesungguhnya dilakukan sebanyak 100 sampel. Hal ini dilakukan atas dasar bahwa lebih banyak data yang bisa dikumpulkan akan memberikan hasil yang lebih merepresentasikan kondisi masyarakat yang menjadi sasaran penelitian. Pengambilan sampel akan dilakukan secara accidental, yaitu penambilan responden dilakukan secara tiba-tiba berdasarkan siapa yan ditemui oleh peneeliti. Responden tersebut tentunya dipilih dari hasil survey yang bisa dianggap mewakili masyarakat pengguna jasa angkutan umum tersebut, yaitu dipilih responden yang dalam melakukan aktivitas perjalanan menggunakan angkutan umum yang masuk dalam wilayah studi angkutan umum dengan rute Medan-Binjai. Universitas Sumatera Utara

IV.7. Perhitungan Bobot Tiap Elemen

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149