Analisa Pemilihan Moda PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

IV.13. Analisa Pemilihan Moda

Dari analisa AHP yang dilakukan, seperti yang di tunjukkan dalam tabel.4.18, responden menganggap faktor waktu perjalanan sebagai prioritas utama, yaitu 25 dan urutan prioritas terakhir pilihan responden adalah faktor Headway yaitu 7 . Analisa AHP mengetahui prioritas pemilihan alternatif moda berdasarkan semua pertimbangan faktor yang dipilih, seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.1. Untuk prioritas pemilihan alternatif berdasarkan faktor waktu perjalanan, responden lebih menyukai naik angkot sebagai pemilihan alternatif moda yaitu 45,2. Sedangkan untuk urutan prioritas terakhir yang menjadi pilihn responden adalah kereta api yaitu 25, berarti pemilihan moda angkot hampir 2 kali pemilihan kereta api. Ditinjau dari faktor waktu tunggu, angkot menjadi prioritas utama oleh responden dalam pemilihan alternatif pemilihan moda yaitu sebesar 46,4. Sedangkan kereta api menjadi pilihan terakhir yaitu sebesar 24,9. Berarti ditinjau dari faktor waktu tunggu hampir sama dengan faktor waktu perjalanan yaitu pemilihan angkot hampir 2 kali pemilihan kereta api. Untuk faktor biaya, angkot masih menjadi prioritas utama oleh responden dalam pemilihan moda yaitu sebesar 43, sedangkan bus menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 28,4. Jadi pemilihan angkot hampir 2 kali pemiliha bus. Ditinjau dari faktor Headway, angkot tetap masih menjadi prioritas utama oleh responden yaitu sebesar 53,6, sedangkan kereta api menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 14,7. Berarti pemilihan moda angkot hampir 4 kali pemilihan kereta api. Untuk faktor kenyamanan, bus sebesar 35,8 sedangkan kereta api sebesar 32,4, perbedaan besar pemilihan antara kedua moda sangat kecil. Sedangkan angkot menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 31,8. Untuk faktor kemudahan angkot merupakan prioritas utama para personden yaitu sebesar 53,8, sedangkan kereta api menjadi prioritas terakhir yaitu sebesar 14. Berarti pemilihan moda angkot hampir 4 kali pemilihan moda kereta api. Universitas Sumatera Utara Untuk faktor keamanan, kereta api menjadi prioritas yang pertama yaitu sebesar 43,5, sedangkan bus menjadi prioritas pilihan moda yang terakhir yaitu sebesar 28,8, yaitu pemilihan kereta api hampir 2 kali pemilihan bus. Alternatif angkot merupakan alternatif yang terpenting bagi responden dalam hal melakukan perjalanan dengan rute Medan –Binjai. Hal ini dikarenakan dari berbagai faktor perjalanan, alternatif angkot mempunyai kelebihan seperti faktor waktu perjalanan, waktu tunggu, biaya, headway, kenyamanan, dan kemudahan. Pemilihan bus menjadi alternatif ke dua yang terpenting bagi responden dalam melakukan perjalanan karena mempunyai kelebihan dibandingkan kereta api seperti waktu perjalanan, waktu tunggu, headway, kenyamanan dan kemudahan. Sedangkan kereta api mempunyai pilihan terakhir bagi responden dalam hal melakukan perjalanan Medan-Binjai. Hal ini di sebabkan waktu yang tidak efisien, baik dalam waktu perjalanan maupun waktu tunggu dan jumlah perjalanan headway moda tersebut kurang efisien di banding moda yang lain, begitu juga dalam hal Aksesibilitas kemudahan moda kereta api sangat kurang. Universitas Sumatera Utara 12 3 8 4 4 8 5 8 2 5 2 4 4 4 7 2 5 1 3 2 7 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Angkot Bus Kereta Api Waktu Perjalanan Waktu Tunggu Biaya Headway Kenyamanan Aksesibilitas Keamanan Universitas Sumatera Utara

IV.14. Analisa Sensitifitas

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Analisa Pemilihan Moda Transportasi Dengan Metode Analytic Hierarchy Process ( AHP ) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan

22 147 107

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Implementasi Metode K- Means Clustering Dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Penilaian Kedisiplinan Siswa (Studi Kasus : SMP Negeri 21 Medan)

20 99 166

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149