Siti Erna Latifi Suryana : Implementasi Kebijakan Tentang Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
4. Rendahnya kesadaran pemilik kendaraan akan pentingnya pengujian kendaraan
bermotor tepat pada waktunya. 5.
Habisnya persediaan buku uji kendaraan bermotor.
4.5.5 Manfaat Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor Bagi Masyarakat
Setelah dilaksanakan pengujian kendaraan bermotor di Kabupaten Aceh Tamiang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka sangat banyak manfaat yang
dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai pandangan berikut ini:
Berdasarkan wawancara dengan bapak T. Insyafuddin pada tanggal 2 Juli 2009, bahwa ”Manfaat yang diperoleh untuk masyarakat bila kendaraan umum
melakukan pengujian kendaraan bermotor, yaitu dari segi keamanan dalam berkendaraan karena telah teruji laik untuk berjalan dan dari segi kesehatan dalam
asap buang kendaraan sesuai dengan direkomendasikan oleh peraturan” Didukung oleh bapak H. Khairul pada tanggal 2 Juli 2009, bahwa ”Banyak
manfaat yang diperoleh kepada masyarakat yaitu Keselamatan perjalanan baik untuk pemilik kendaraan maupun pengguna jalan bagi masyarakat, pencegahan dini
terjadinya kecelakaan lalu lintas dan ikut berperan serta memberikan kontribusi kepada pemda, khususnya dari retribusi”.
Siti Erna Latifi Suryana : Implementasi Kebijakan Tentang Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
Pandangan Bapak Suherman dalam manfaat pengujian kendaraan bermotor pada tanggal 19 Juni 2009, mengatakan bahwa ”Apabila kendaraan tersebut telah
diuji kelaikannya dan kami mengetahui kondisi kendaraan tersebut yang mana perlu diperbaiki sehingga supir tidak merasa takut untuk mengemudi kendaraan tersebut
dan kami merasa aman bila ada pemeriksaan dijalan oleh aparat”. Begitu juga yang dirasakan oleh saudara Nandra Alfan sebagai supir tentang
manfaat pengujian kendaraan bermotor 19 Juni 2009 sebagai berikut ”Untuk kami kelancaran dalam bekerja karena tidak perlu khawatir dengan razia kelengkapan
kendaraan dan bagi penumpang atau masyarakat tidak khawatir menggunakan angkutan umum yang lulus uji karena kendaraan tersebut laik jalan”.
Jawaban yang disampaikan oleh dua rekan supir tersebut didukung dengan hasil wawancara saudara Rudi Saputra tanggal 19 Juni 2009 yaitu ”Karena adanya di
uji seperti ini ya kami sebagai supir tidak takut lagi mengendarai kendaraannya karena kendaraan ini sudah di uji dengan alat uji dan apabila belum diuji kami akan
kena tilang kalau ada razia”. Dapat disimpulkan manfaat kebijakan pengujian kendaraan bermotor yang
dirasakan oleh masyarakat, sebagai berikut: 1.
Dari segi keselamatan dalam berkendaraan baik materi maupun jiwa, apabila dinyatakan laik jalan kendaraan tersebut.
Siti Erna Latifi Suryana : Implementasi Kebijakan Tentang Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
2. Dari segi kesehatan, karena polusi udara sebagian besar keluar dari asap gas
buang kendaraan bermotor yang akan mengakibatkan terganggu kesehatan dan dengan melakukan pengujian kendaraan bermotor berarti ikut menjaga
kelestarian lingkungan. 3.
Pengujian kendaraan bermotor dilakukan enam bulan sekali, maka pemilik kendaraan akan lebih teliti dalam kerusakan-kerusakan yang dialami
kendaraan tersebut dan akan mencegah terjadi kecelakaan lalu lintas. 4.
Pengemudi merasa aman bila ada pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor dijalan oleh petugas aparat.
Siti Erna Latifi Suryana : Implementasi Kebijakan Tentang Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Aceh Tamiang, 2009
B A B V P E N U T U P
5.1 Kesimpulan