kota Bandung. Namun, para pejuang di Bandung tidak mau begitu saja meninggalkan kota Bandung. Mereka tidak rela kotanya jatuh ke tangan musuh.
Maka dipilihlah cara supaya kota Bandung tidak dimanfaatkan Sekutu. Sebelum meninggalkan kota Bandung, para pejuang menghancurkan dan membakar kota
Bandung. Dalam waktu singkat kota Bandung berubah menjadi lautan api.
67
Akibat peristiwa tersebut, rumah yang dihuni Ismail Marzuki di Bandung terkena dampaknya. Atap rumahnya terbakar akibat mortir yang ditembakan oleh
pasukan Inggris. Demi pertimbangan keselamatan, mereka kemudian mengungsi lagi ke daerah sekitar gunung Patuha, di Ciwidey Bandung Selatan. Di tempat
inilah ilham Ismail Marzuki dalam mencipta lagu kembali muncul.
B. Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Lagu Perjuangan
Perjuangannya mempertahankan kemerdekaan kembali terbukti dari ciptaan lagu marsnya yang berjudul Halo-halo Bandung. Lagu ini mampu
mengobarkan semangat para pejuang kemerdekaan di kota Bandung, meskipun lagu ini pernah terjadi kontroversi tentang siapa pencipta aslinya. Selain itu syair
yang terdapat di dalamnya, ―mari Bung rebut kembali‖, memberi inspirasi para
para pejuang untuk merebut kembali kota Bandung dari tangan musuh.
Selain lagu Halo-halo Bandung, setelah tahun 1945 ini Ismail Marzuki lebih aktif menciptakan lagu yang berkisah tentang perjuangan bangsa Indonesia.
Lagu-lagu itu di antaranya, Saputangan dari Bandung Selatan lagu lembut yang mengartikan tanda mata dalam perjuangan, Karangan Bunga dari Selatan lagu
67
Djen Amar, Bandung Lautan Api, Bandung: Dhiwantara, 1963 hal. 148-149.
yang mengartikan tanda mata ketika gugur dalam pertempuran, O Angin Sampaikan Salamku lagu lembut bernafaskan Ketuhanan, Gugur Bunga lagu
yang mengisahkan semangat berjuang dan taktik perang semesta, dan Sepasang Mata Bola Lagu yang mengajak setiap orang untuk melihat kembali langkah
pejuang yang berangkat ke medan juang.
68
Dari judul lagu-lagu di atas, Ismail Marzuki lebih ingin mengangkat tentang jiwa heroisme atau kepahlawanan para
pejuang Indonesia ketika menghadapi pertempuran. Selain mengangkat jiwa kepahlawanan, Ismail juga mengangkat
perempuan dalam penciptaan lagu-lagunya. Karena dalam perjuangan Indonesia, perempuan memiliki peran yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan.
Perempuan menjadi inspirasi dan sumber dukungan bagi para pejuang, Hal ini kemudian muncul ide bagi Ismail Marzuki untuk menciptakan lagu Melati di
Tapal Batas bernuansa seriosa pada tahun 1947. Jika dilihat dari syair lagunya, Ismail mengartikan bahwa gadis pejuang di tapal batas itu adalah melati yang jadi
simbol kehalusan, tetapi juga Srikandi, pendekar putri sejati.
69
Pada tahun 1948 atau masa akhir revolusi kemerdekaan Indonesia, tercipta beberapa lagu yang di antaranya, Siasat Asmara, Bandung Selatan di Waktu
Malam, dan Gita Perwira. Tema yang diangkat Ismail Marzuki dalam beberapa lagunya ini masih sama dengan lagu-lagunya sebelumnya, yaitu tentang
perjuangan. Agar lagu yang dihasilkannya terdengar lebih indah di telinga para pejuang dan pendengar, tidak jarang Ismail Marzuki memasukkan unsur romantis
68
Dieter Mack, op.cit., hal. 70.
69
Ninok Leksono, op.cit., hal. 98.
dalam lagu-lagu perjuangannya. Hal ini membuat lagu-lagu bertema perjuangan ini banyak disukai banyak orang.
Usaha untuk mempertahankan kemerdekaan dalam masa revolusi kemerdekaan ini terus dilakukan Ismail Marzuki hingga akhir tahun 1948.
Ancaman dan segala kontroversi yang dia terima di masa sebelum kemerdekaan tidak membuatnya jera dalam proses penciptaan lagu di masa ini. Justru Ismail
Marzuki semakin memiliki semangat perjuangan demi membela nusa dan bangsa. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pada tahun 1945-1948 ini adalah periode
istimewa bagi lagu-lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dari beberapa lagu yang telah diciptakannya ini, Ismail Marzuki berupaya
memberi dorongan semangat juang kepada para pejuang untuk menghadapi pihak Sekutu. Semangat perjuangan, jiwa gagah berani, dan tidak takut mati demi
membela nusa dan bangsa telah dibuktikannya melalui perjalanan kariernya sebagai pemusik pejuang Indonesia. Ismail Marzuki juga telah memberikan
sumbangsih tak ternilai, bukan saja bagi bidang musik Indonesia, tetapi juga dalam perjuangan menegakkan Republik Indonesia.
48
BAB V KESIMPULAN