B. Pola Peresepan Antibiotika
Peresepan yang dideskripsikan dalam penelitian ini hanya meliputi proporsi frekuensi jumlah peresepan penggunaan antibiotika selama periode Juli
2012 – Juni 2013. Informasi tersebut diperoleh dari 44 rekam medik pasien.
Tabel III. Frekuensi dan Persentase Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Rawat Inap Puskesmas Mlati II Sleman Periode Juli 2012
– Juni 2013.
Golongan Antibiotika
Nama Antibiotika
Kode ATC
Frekuensi Jumlah Peresepan
Persentase Kombinasi
TMP-SMX Kotrimoksazol
J01EE03 35
66,06 Β-laktam
penisilin Amoksisilin
J01CA04 16
30,18 Imidazol
Metronidazol P01AB01
1 1,89
Kloramfenikol Kloramfenikol J01BA01 1
1,89 Total
53 100
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa persentase penggunaan antibiotika jenis kotrimoksazol merupakan persentase tertinggi
dengan jumlah peresepan sebanyak 35 peresepan, diikuti dengan persentase antibiotika amoksisilin dengan jumlah peresepan sebanyak 16 peresepan dan
antibiotika kloramfenikol dan antibiotika metronidazol dengan jumlah peresepan sebanyak 1 peresepan. Antibiotika yang tersedia di Puskesmas Mlati II memiliki 7
macam jenis antibiotika, yaitu kotrimoksazol, amoksisilin, kloramfenikol, metronidazol, eritromisin, doksisiklin, dan ciprofloxacin. Macam jenis antibiotika
yang terdapat di rumah sakit dan puskesmas berbeda, karena variasi penggunaan antibiotika di puskesmas lebih sedikit jika dibandingkan dengan penggunaan
antibiotika di rumah sakit.
Kotrimoksazol merupakan jenis antibiotika yang paling banyak diresepkan. Kotrimoksazol adalah salah satu contoh antibiotika golongan
sulfonamid, yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan asam folat bakteri. Kotrimoksazol umumnya digunakan dalam praktik umum, tetapi dalam
banyak situasi seperti di rumah sakit, kotrimoksazol digunakan sebagai first line therapy
untuk pengobatan pneumonia pneumocistis dan nocardiosis Pesic et al, 2005. Kotrimoksazol banyak digunakan untuk berbagai penyakit infeksi di
masyarakat dan masih tergolong aman jika diberikan kepada anak. Kotrimoksazol merupakan jenis antibiotika kombinasi dari trimetoprim dan sulfametoksazol
sehingga kombinasi tersebut akan menghasilkan efek sinergis untuk menghambat mikroba penyebab penyakit infeksi Setiabudy, 2009. Pada penelitian ini juga
banyak ditemukan peresepan antibiotika jenis amoksisilin. Hal ini dikarenakan antibiotika amoksisilin merupakan antibiotika golongan penisilin yang sangat
efektif baik terhadap bakteri gram positif seperti Enterokokus maupun negatif seperti E. coli, salmonella, N. Meningitis, Diplokokus pneumonia Kemenkes,
2011.
C. Nilai Prescribed Daily Dose PDD