Penyajian Data Hasil Penelitian

- Soal rumit - Perintah soal tidak jelas - Rumit ketika menyelesaikan soal c. Data Wawancara Wawancara tidak dilakukan kepada seluruh siswa, melainkan hanya pada 20 siswa saja. Hal ini dikarenakan, jawaban dan penjelasan dari siswa yang tidak diwawancarai sudah dapat dipahami oleh peneliti. Wawancara dilakukan di perpustakaan SMP Kristen Kalam Kudus Surakarta, pada hari kamis, 26 Maret 2015 selama 80 menit 2 jam pelajaran. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui alur berpikir siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan serta ingin mengetahui alasan lebih mendalam dari cara menjawab soal-soal tersebut. Transkrip wawancara dapat dilihat pada lampiran B.2 halaman 156.

3. Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh dari penelitian, akan dianalisis berdasarkan level dari soal-soal PISA yang diberikan dan akan dideskripsikan sesuai data yang ada dengan dibantu hasil kuesioner dan hasil wawancara yang akan menguatkan data dari tes yang ada. a. Data Tes Tes tertulis merupakan tes pertama dari serangkaian tes yang dilakukan selama penelitian. Hasil dari tes tertulis ini akan dikategorikan sesuai levelnya dan dianalisis berdasarkan level tersebut. Dari data yang terdapat dalam Tabel 4.2, maka kita dapat menghitung persentase skor tiap soal berdasarkan jawaban siswa. Adapun persentasenya sebagai berikut : Tabel 4. 4 Kriteria Ketercapaian berdasarkan Persentase Skor Tiap Soal Nomor soal Level Skor dalam Kriteria Ketercapaian 1 1 96,1 Baik sekali 2 2 71,1 Baik 3 1 65 Cukup 4 3 70,7 Baik 5 2 82,7 Baik sekali 6 3 92,3 Baik sekali 7 4 36,5 Kurang sekali 8 4 87,7 Baik sekali 9 5 26,9 Kurang sekali 10 6 24,23 Kurang sekali Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa tidak ada yang mendapatkan skor sempurna atau 100 dan tidak ada yang memiliki persentase yang sama ditiap nomor soal. Hal ini menandakan bahwa setiap soal memiliki kesulitan yang berbeda-beda, dan juga kemampuan siswa dalam menyelesaikannya pun berbeda- beda. Berkaitan dengan kemampuan siswa, sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni ingin mengetahui kemampuan litersi mamtematis siswa, maka berikut diberikan tabel mengenai kemampuan literasi 26 siswa utnuk setiap level. Tabel 4. 5 Kemampuan Literasi matematis Tiap Siswa dari Level 1 sampai level 6 Siswa Level 1 2 3 4 5 6 S1 C C BS C KS KS S2 C C C C KS B S3 BS BS BS B BS KS S4 BS C C BS KS KS S5 BS C BS BS KS KS S6 BS BS BS BS BS KS S7 BS C BS C KS BS S8 B BS BS B KS KS S9 C BS KS KS KS KS S10 BS BS BS B KS KS S11 C BS KS K KS KS S12 BS BS BS B BS KS S13 C BS BS B KS KS S14 C C C B KS BS S15 BS BS C C KS KS S16 C C BS BS KS KS S17 BS BS BS B BS BS S18 C BS BS BS BS KS S19 BS B BS K BS KS S20 C KS C C KS KS S21 BS KS C C BS KS S22 C BS BS C KS KS S23 BS C BS KS KS BS S24 BS BS BS BS KS BS S25 BS BS BS C KS KS S26 BS BS BS KS KS BS Keterangan : BS = Baik Sekali B = Baik C = Cukup K = Kurang KS = Kurang Sekali Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, maka dapat dinyatakan persentase kemampuan menyelesaikan soal yang dilihat berdasarkan level soal sebagai berikut. Tabel 4. 6 Persentase Kemampuan Siswa Berdasarkan Level Soal Level Persentase kemampuan siswa Kriteria ketercapaian 1 80,5 Baik sekali 2 76,9 Baik 3 81,5 Baik sekali 4 62,1 Cukup 5 26,9 Kurang sekali 6 24,2 Kurang sekali Apabila melihat hasil persentase skor pada tiap levelnya, maka dapat dikatakan semakin tinggi level semakin rendah persentase skor yang diperoleh begitu juga dengan karakteristik kemampuan siswa, kecuali pada level 3. Level 3 lebih tinggi dari level 1 dan 2, hal ini disebabkan oleh pada level 3 siswa telah terbiasa dengan soal-soal tersebut, dimana soal-soal itu adalah soal-soal analisa yang berkaitan rumus. b. Data Kuesioner Data kuesioner yang diberikan menggambarkan kesulitan kesulitan yang dialami siswa selama menyelesaikan soal-soal PISA yang diberikan. Berikut merupakan paparan lebih lanjut akan data kuesioner yang telah dipaparkan sebelumnya, yakni tentang besar persentase terhadap macam kesulitan yang dihadapi siswa : 1 Level 1  50 siswa mengalami kesulitan pada perhitungan. Bentuk perhitungan yang dimaksud adalah membulatkan hasil perhitungan dan sulit dalam menghitung bilangan dalam jumlah yang besar.  7,7 siswa mengatakan bahwa soal sulit dipahami, sehingga sulit menyelesaikannya. Hal ini terjadi pada soal nomor 3.

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Peningkatan kemampuan reduplikasi dalam karangan narasi dengan metode tugas individu: penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII SMP PGRI 2 Ciputat

12 84 118

Penerapan model treffinger untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Umam Cinere-Depok)

4 12 186

Pendekatan realistic mathematics education untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMPIT Ruhama Depok

0 8 199

Pengaruh pendekatan konstruktivisme strategi react terhadap kemampuan pemahaman relasional matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMPN 18 Kota Tangerang Selatan

0 7 0

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185