Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kategori-Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif

hasil revisi. Taksonomi ini umum digunakan dalam bidang pendidikan Winarti et al, 2015; Kiong et al, 2012; Winarti, 2015. Tahapan problem solving yang digunakan mengacu pada model Minnesota.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang ingin diteliti, yaitu: 1. Bagaimana tahapan problem solving yang siswa tempuh saat menyelesaikan soal fisika tentang perubahan wujud? 2. Bagaimana proses kognitif siswa saat menyelesaikan soal fisika tentang perubahan wujud? C. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Responden penelitian berjumlah empat orang siswa kelas X. 2. Materi yang digunakan pada soal adalah perubahan wujud. 3. Bentuk soal yang digunakan berupa tes esai.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. mendeskripsikan tahapan problem solving yang siswa tempuh saat menyelesaikan soal fisika tentang perubahan wujud; 2. mendeskripsikan proses kognitif siswa saat menyelesaikan soal fisika tentang perubahan wujud. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru a. Guru dapat mendiagnosis letak kekurangan kemampuan problem solving siswa untuk kemudian ditindaklanjuti; b. Guru dapat mengetahui kecenderungan cara siswa mengerjakan soal tentang perubahan wujud; c. Guru dapat mengetahui proses kognitif siswa saat menyelesaikan soal fisika; d. Hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi untuk guru supaya melatih kemampuan problem solving siswa dengan soal-soal yang melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Bagi Siswa a. Siswa dapat mengetahui letak kekurangan ataupun kelebihan kemampuan problem solving fisika mereka; b. Siswa dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi ketika menyelesaikan soal fisika. 8 BAB II LANDASAN TEORI

A. Kategori-Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif

Kognitif didefinisikan sebagai proses mental atau aktivitas pikiran Suharnan, 2005: 2. Proses mental atau pikiran itu meliputi bagaimana seseorang memperoleh informasi, bagaimana informasi itu direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana pengetahuan itu disimpan dalam ingatan kemudian dimunculkan kembali. Jadi, definisi proses kognitif sama dengan kognitif itu sendiri. Proses kognitif tidak dapat diamati secara langsung. Anderson L. W. dan David R. K. pada tahun 2001 mempublikasikan hasil revisi terhadap Taksonomi Bloom khususnya pada dimensi kognitif. Taksonomi Bloom hasil revisi terdiri dari enam kategori, yaitu mengingat, memahami , mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kategori mengingat, memahami, dan mengaplikasikan termasuk kemampuan berpikir tingkat rendah lower order thinking skills. Kategori menganalisis, mengevaluasi , dan mencipta termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi higher order thinking skills Winarti et al, 2015: 66. Buku terjemahan berjudul Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen karangan Anderson dan David, 2010 menyebutkan bahwa setiap kategori terdiri dari beberapa proses kognitif. Kategori-kategori tersebut dijabarkan sebagai berikut. Tabel 2.1 Rangkuman Definisi Proses-Proses Kognitif No. Kategori dan Proses Kognitif Nama-nama lain Definisi 1 MENGINGAT – Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang Mengenali Mengidentifikasi Membandingkan informasi yang baru diterima dengan pengetahuan identik di memori jangka panjang. Mengingat kembali Mengambil Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang untuk diproses di memori kerja karena soal menghendaki demikian. 2 MEMAHAMI – Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru Menafsirkan Mengklarifiksasi Memparafrasakan Merepresentasi Menerjemahkan Mengubah satu bentuk informasi misalnya, angka menjadi bentuk lain misalnya, kata-kata. Mencontohkan Mengilustrasikan Memberi contoh Memberi contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mengklasifikasikan Mengkategorikan Mengelompokkan Menentukan bahwa sesuatu termasuk dalam kategori tertentu. Merangkum Menggeneralisasi Mengabstraksi Mengabstraksikan tema umum atau poin-poin penting. Menyimpulkan Mengekstrapolasi Menginterpolasi Memprediksi Membuat kesimpulan logis dari informasi yang diterima. Membandingkan Mengontraskan Memetakan Mencocokkan Menentukan persamaan dan perbedaan antara dua ide, dua objek, peristiwa, dan semacamnya. Menjelaskan Membuat model Membuat model sebab-akibat dalam sebuah sistem 3 MENGAPLIKASIKAN – Menggunakan atau menerapkan suatu prosedur dalam keadaan tertentu Mengeksekusi Melaksanakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familiar Mengimplementasikan Menggunakan Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang tidak familiar 4 MENGANALISIS – Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan hubungan antarbagian, antara bagian-bagian, dan struktur keseluruhannya Membedakan Menyendirikan Memilah Memfokuskan Memilih Membedakan bagian materi pelajaran uang relevan dari yang tidak relevan, bagian yang penting dari yang tidak penting dari sebuah struktur. Mengorganisasi Menemukan Koherensi Membuat garis besar Menstrukturkan Memadukan Mendeskripsikan peran Mengidentifikasi elemen-elemen dan mengenali bagaimana elemen-elemen itu membentuk sebuah struktur yang koheren. Mengatribusikan Mendekonstruksi Menentukan sudut pandang, bias, nilai, atau maksud di balik materi. 5 MENGEVALUASI – Mengambil keputusan berdasarkan kriteria danatau standar. Memeriksa Mengoordinasi Mendeteksi Memonitor menguji Menemukan inkonsistensi atau kesalahan dalam suatu proses atau produk; menentukan apakah suatu proses atau produk memiliki konsistensi internal; menemukan efektivitas suatu prosedur yang sedang dipraktikkan. Mengkritik Menilai Menemukan inkonsistensi antara suatu produk dan kriteria eksternal; menentukan apakah suatu produk memiliki konsistensi eksternal;menemukan ketepatan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah. 6 MENCIPTA –memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal Merumuskan Membuat hipotesis Membuat hipotesis berdasarkan kriteria. Merencanakan Mendesain Merencanakan prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas Memproduksi Mengkonstruksi Menciptakan suatu produk. a. Mengingat Mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal belajar yang bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam tugas-tugas yang lebih kompleks. Kategori Mengingat terdiri dari proses kognitif mengenali dan mengingat kembali. 1 Mengenali Proses kognitif mengenali adalah mengambil pengetahuan identik yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Jika menerima informasi baru, seseorang menentukan apakah informasi tersebut sesuai dengan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya atau tidak dan mencari kesesuaian di antara keduanya. Istilah lain dari proses kognitif mengenali adalah mengidentifikasi. 2 Mengingat Kembali Proses kognitif mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian. Soalnya sering berupa pertanyaan. Dalam mengingat kembali , seseorang mencari informasi di memori jangka panjang dan membawanya ke memori kerja untuk diproses. Istilah lain dari proses kognitif mengingat kembali adalah mengambil. b. Memahami Seseorang dikatakan Memahami bila dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Pengetahuan baru dihubungkan dengan pengetahuan lama. Pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk proses memahami. Kategori Memahami meliputi proses kogntif menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum , menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. 1 Menafsirkan Proses kognitif menafsirkan adalah mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain. Proses kogntif menafsirkan berupa pengubahan kata-kata jadi kata-kata lain, gambar jadi kata-kata, kata-kata jadi gambar, angka jadi kata-kata, kata-kata jadi angka, dan semacamnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Istilah lain dari proses kognitif menafsirkan adalah menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan, dan mengklarifikasi. 2 Mencontohkan Proses kognitif mencontohkan adalah memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. Proses kognitif mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum dan menggunakan ciri-ciri untuk memilih atau membuat contoh. Istilah lain dari proses kognitif mencontohkan adalah mengilustrasikan dan memberi contoh 3 Mengklasifikasikan Proses kognitif mengklasifikasikan adalah mengetahui bahwa sesuatu misalnya, suatu contoh termasuk dalam kategori tertentu misalnya, konsep atau prinsip. Proses kognitif mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut. Istilah lain dari proses kognitif mengklasifikasikan adalah mengkategorikan dan mengelompokkan 4 Merangkum Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstrasikan sebuah tema. Proses kognitif merangkum melibatkan proses membuat ringkasan. Istilah lain untuk proses kognitif merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Menyimpulkan Proses kognitif menyimpulkan adalah proses menemukan pola dalam sejumlah contoh. Proses kognitif menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat mengabstrasikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan mencermati dan menarik hubungan di antara ciri-ciri setiap contohnya. Proses kognitif menyimpulkan melibatkan proses kognitif membandingkan seluruh contohnya dan juga proses kognitif mengeksekusi, yang merupakan proses kognitif dalam kategori mengaplikasikan. Istilah lain dari proses kognitif menyimpulkan adalah mengekstrapolasi, menginterpolasi, dan memprediksi. 6 Membandingkan Proses kognitif membandingkan adalah proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Istilah lain dari proses kognitif membandingkan adalah mengontraskan, memetakan, dan mencocokan. 7 Menjelaskan Proses kognitif menjelaskan adalah proses membuat model sebab- akibat, yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu sistem atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa dan proses menggunakan model ini untuk menentukan bagaimana perubahan pada satu bagian dalam sistem tadi atau sebuah “peristiwa” dalam rangkaian peristiwa tersebut memengaruhi perubahan pada bagian lain. Istilah lain dari proses kognitif menjelaskan adalah membuat model. c. Mengaplikasikan Kategori mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur- prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori mengaplikasikan terdiri dari proses kognitif mengeksekusi dan mengimplementasikan 1 Mengeksekusi Dalam proses kognitif mengeksekusi, seseorang secara rutin menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang sudah familier misalnya soal latihan. Familiaritas tugas acap kali memberikan petunjuk yang cukup untuk memilih prosedur yang tepat dan menggunakannya. Proses kognitif mengeksekusi lebih sering diasosiasikan dengan penggunaan keterampilan dan algoritma ketimbang dengan teknik dan metode. Istilah lain dari proses kognitif mengeksekusi adalah melaksanakan 2 Mengimplementasikan Proses kognitif mengimplementasikan adalah proses memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familier. Lantaran dituntut untuk memilih, seseorang harus memahami jenis masalahnnya dan alternatif-alternatif prosedur yang tersedia. Maka, proses kognitif mengimplementasikan terjadi bersamaan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kategori memahami dan mencipta. Siswa tidak segera mengetahui mana prosedur dari alternatif-alternatif yang ada yang mesti dipakai. Istilah lain dari proses kognitif mengimplementasikan adalah menggunakan. d. Menganalisis Kategori Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Menganalisis juga dapat dipandang sebagai perluasan dari kategori memahami atau sebagai pembuka untuk kategori mengevaluasi atau mencipta. Kategori memahami , menganalisis, dan mengevaluasi kerap kali saling terkait. Namun, terkadang orang yang memahami materi pelajaran belum tentu dapat menganalisisnya dengan baik. Orang yang terampil menganalisisnya belum tentu bisa mengevaluasinya. Kategori menganalisis meliputi proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. 1 Membedakan Proses kognitif membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses kognitif membedakan terjadi sewaktu seseorang mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, dan kemudian memerhatikan informasi yang relevan atau penting. Istilah lain dari proses kognitif membedakan adalah menyendirikan, memilah, memfokuskan, dan memilih. 2 Mengorganisasi Proses kognitif mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam proses kognitif mengorganisasi, seseorang membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan informasi. Proses kognitif mengorganisasi biasanya terjadi bersamaan dengan proses kognitif membedakan. Seseorang awalnya mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan atau penting dan kemudian menentukan sebuah struktur yang terbentuk dari elemen- elemen itu. Istilah lain dari proses kognitif mengorganisasi adalah menstrukturkan, memadukan, menemukan, koherensi, membuat garis besar, dan mendeskripsikan peran. 3 Mengatribusikan Proses kognitif mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. Proses kognitif mengatribusikkan melibatkan proses dekonstruksi yang di dalamnya seseorang menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru. Istilah lain dari proses kognitif mengatribusikan adalah mendekonstruksi. e. Mengevaluasi Kategori mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Standar-standarnya bisa bersifat kuantitatif atau kualitatif. Standar – standar ini berlaku pada kriteria. Kemampuan mengevaluasi membantu seseorang mencari tahu apakah solusi yang dibuat efektif atau tidak. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa keputusan- keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal dan proses kognitif mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal. 1 Memeriksa Proses kognitif memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk. Istilah lain dari proses kognitif memeriksa adalah menguji, mendeteksi, memonitor, dan mengoordinasi. 2 Mengkritik Proses kognitif mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam proses kognitif mengkritik, sesorang mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan membuat keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Istilah lain dari proses kognitif mengkritik adalah menilai. f. Mencipta Kategori mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori mencipta menghendaki seseorang untuk membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen jadi suatu pola yang tidak pernah ada sebelumnya. Kategori mencipta terdiri dari proses kognitif merumuskan, merencanakan , dan memproduksi. 1 Merumuskan Proses kognitif merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria tertentu. Merumuskan melampaui batasan pengetahuan lama dan teori- teori yang ada. Proses kognitif ini melibatkan proses berpikir divergen dan menjadi inti dari apa yang disebut berpikir kreatif. Istilah lain dari proses kognitif merumuskan adalah membuat hipotesis. 2 Merencanakan Proses kognitif merencanakan melibat proses merencanakan metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. Proses kognitif merencanakan adalah mempraktikkan langkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata bagi suatu masalah. Istilah lain dari proses kognitif merencanakan adalah mendesain. 3 Memproduksi Proses kognitif memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi- spesifikasi tertentu. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tujuan- tujuan yang termasuk kategori mencipta bisa atau bisa pula tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memasukkan orisinalitas atau kekhasan sebagai salah satu spesifikasinya. Tujuan yang memasukkan orisinalitas atau kekhasan merupakan tujuan memproduksi. Istilah lain dari proses kognitif memproduksi adalah mengkonstruksi.

B. Masalah Problem

Dokumen yang terkait

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 16

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PYTHAGORAS DITINJAU DARI Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 13

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 8 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

1 4 15

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 2 7

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 15

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS ( Siswa kelas VI SDN II Jatisari Jatisrono Wonogiri.

0 3 13

Identifikasi proses kognitif siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang usaha dan energi : sebuah studi kasus.

0 3 141

Investigasi Proses Visualisasi Matematis: Studi Kasus Siswa Field- Independent Dalam Menyelesaikan Soal Non-Kontekstual

0 0 7

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI KUBUS DAN BALOK

0 2 7