LAMPIRAN VII
Transkrip Wawancara Responden A Kode Responden
:A Kode Peneliti
:P
Bagian I: Responden A mengerjakan soal hingga Selesai A : {responden A membaca soal tanpa bersuara}
P : ”Menurumu, bagaimana maksud soalnya itu?”
A : ”Eee… jadi ini pake asas black ngerjainnya”
P : ”Peristiwanya apa itu?”
A : ”Pencampuran. Es bersuhu -5
C, ini kan dicampur sama air yang lebih panas, berarti es nya nanti suhunya pasti naik sampai 0
C kemudian diubah, kalau kalornya diserap, diubah jadi air. Sedangkan yang air ini dari 6
C kan dicampur sama yang lebih dingin, es, jadi suhunya nanti turun
.”
Gambar 4.1 Pola grafik perubahan wujud A
: ”Diminta untuk menyelidiki wujud akhir campuran es dan air, terus suhu akhir campuran. berarti nanti pakai asas black ini.
” P :
”Kemudian apa yang harus dimulai?” A
: ”Berarti harus dicari dulu kalor yang dilepas air itu cukup ga untuk menaikan suhu es dari -5
C ke 0 C. Maksudnya kalor yang dilepas air dari 6
C ke 0 C
.” A
: ”Jadi misalnya, {sambil menulis persama.an seperti gambar 4.2} ini kalor es. Ini berarti
, kalor yang dibutuhkan es untuk mencapai suhu 0 C itu
sama dengan 612,5 kal.”
Gambar 4.2 Perhitungan panas perubahan suhu untuk es A
: ”Terus kalau yang kalor dari air {sambil menulis persamaan seperti gambar 4.3}. Massanya 5,6 kali 1 kali
∆T nya 6 sama dengan 33,6 kal.”
Gambar 4.3 Perhitungan panas perubahan suhu untuk air A
: ”Ini berarti kalor yang diperlukan es untuk menurunkan suhu dari -5 C sampe 0
C itu lebih banyak dari kalor yang dilepaskan air untuk menurunkan suhu dari 6
C ke 0 C.
Berarti yang berubah wujud menjadi es itu yang air. Soalnya kalor yang dibutuhkan es itu masih lebih banyak dari pada yang dilepaskan si air.
” P :
”Kemudian pengerjaannya?” A
: ”Jadi nanti {sambil menulis persamaan }.
” A
: ”Berarti coba kalor yang dilepaskan air untuk berubah jadi es seluruhnya {sambil menulis persamaan seperti gambar 4.4}
. . Massanya 5,6 kali 80 sama
dengan 448 .”
A : ”Berarti kalor yang harus dilepaskan dari air untuk berubah jadi es itu sebesar 448
kal .”
Gambar 4.4 Perhitungan panas perubahan wujud air menjadi es P :
”Itu kalor yang diapakan oleh air?” A :
”Kalor yang dilepas air” P :
”Supaya?” A
: ”Supaya berubah jadi es. Terus ini kan 448 ditambah 33,6 itu masih kurang dari ini {menunjuk
yang nilainya 612,5 kal} .Berarti suhu campurannya kurang dari 0
C. ”
A : ”Berarti yang melepaskan air kan, 5,6.”
A :{berhenti sejenak dan baru menyadari bahwa satuannya belum sesuai}. A :
”Oh… satuannya. Ini harusnya kilogram diubah ke gram.” A : {memperbaiki nilai hasil akhir
. Semula 612,5 menjadi 612500 seperti pada gambar 4.5}
Gambar 4.5 Perbaikan perhitungan panas perubahan suhu untuk es A : {memperbaiki nilai perhitungan
. Semula 33,6 kal menjadi 5600 kal seperti gambar 4.6}
Gambar 4.6 Perbaikan perhitungan panas perubahan suhu untuk air A : {memperbaiki nilai perhitungan
pembekuan. Semula 448 kal menjadi 448000 kal seperti gambar 4.7}
Gambar 4.7 Perbaikan perhitungan panas perubahan wujud air menjadi es A : {kemudian responden lanjut masuk ke persamaan seperti gambar 4.8}
A : ”Q dari 6
C sampe 0 C ditambah Q laten ditambah lagi Q yang dari 0
C sampe T sama dengan Q es yang dari T sampe -5
C. Ini tambah tambah
sama dengan . Ini massanya 5600, c nya 1, nya 6 ditambah 5600 kali 80
ditambah massanya 5600 kali ½ kali nya 0-T sama dengan massanya 245 kali ½
kali nya T-5.”
Gambar 4.8 Perhitungan dengan asas black A : {responden A meninjau kembali pengerjaan
yang semula dikerjakan} A :
”O…Kok salah. Oh.. ini belum tak kali 6 {sambil menunjuk perhitungan yang
diawal}. ”
A : ”Ini. Eh.. ulangi wae lah mas hehehe.”
{Responden A mengulangi pekerjaan dari awal pada lembar baru} A : {Responden menuliskan kembali perhitungan
pada lembar baru seperti pada gambar 4.9}
A : ” . Massanya 245000, c nya ½, nya 0--5. Ini… 245000 kali 2,5.
Hasilnya 612500 kal. ”
Gambar 4.9 Perhitungan ulang panas perubahan suhu untuk es A :
”Terus ini yang {Responden menuliskan kembali perhitungan
seperti pada gambar 4.10}
.” A :
” . Massanya 5600, c nya 1, nya 6. Hasilnya 33600 kal.”
Gambar 4.10 Perhitungan ulang panas perubahan suhu untuk air A :
”Terus yang Q air jadi es {Responden menuliskan kembali perhitungan seperti gambar 4.11}
.”
Gambar 4.11 Perhitungan ulang panas perubahan wujud air menjadi es A : {Responden menuliskan perhitungan
seperti gambar 4.12}
A : ”5600 kali 1 kali 6 tambah 5600 kali 80 terus tambah lagi 5600 kali c nya ½ kali ∆T
nya 0--T, T nya kan negatif. ”
P : ”Kenapa negatif itu? {peneliti menanyakan T yang bernilai negatif}”
A : ”Soalnya suhunya nanti kan di bawah 0
C .”
P : ”Suhu apanya? Suhu yang mana?”
A : ”Suhu akhirnya.”
A : ”Terus sama dengan 24500 kali ½ kali -5--T”
Gambar 4.12 Perhitungan ulang dengan asas black A :
”Loh? Salah?” P :
”Salahnya dimana? Dapatnya berapa itu? Coba ditulis aja jawaban yang didapat itu A :
”91,40” P
: ”Kok tau salah itu dari mana?” A
: ”Harusnya suhu campurannya antara -5 C sampai 6
C. {sambil menunjukkan gambar 4.13}
”
Gambar 4.13 Rentang kemungkinan letak suhu akhir campuran P :
”Ternyata didapat 91,4. Salahnya dimana itu?” A : {Responden tampak mulai melakukan perhitungan ulang angka dengan kalkulator}
A : ”Kok salah ya?”
P : ”Di mana kira-kira kelirunya? Sudah ditemukan?”
A : {responden tampak melihat kembali pengerjaannya} A
: ”Emmm… salah positif negatif di ∆T nya.” A :{responden mencoba mengubah-
ubah tanda positif dan negatif pada ∆T}
A :{setelah menunggu cukup lama, peneliti mencoba membantu dengan pertanyaan pancingan
} P :
”Kalau arti ∆T itu menurut kamu apa?” A :
”Perubahan T.” P :
”Jadi kalau dimatematiskan?” A
: ”Yang lebih besar dikurangi yang lebih kecil.” P
: ”Apakah selalu demikian? Yang besar dikurangi yang kecil?” A :
”{responden kebingungan} akhir dikurangi awal, awal dikurangi akhir?” P
: ”Akhir dikurangi awal, atau awal dikurangi akhir, atau yang besar dikurangi yang kecil?
” A : {mencoba mengotak-atik pemikiran dalam waktu yang cukup lama}
A : ”Ah jadi bingung hehehe.”
A : {setelah mencoba-coba cukup lama, responden mulai melakukan pembenaran seperti pada gambar 4.14}
Gambar 4.14 Perhitungan nilai suhu akhir campuran P :
”Gimana? Sudah yakin dengan jawaban itu?” A :
”Insya Allah hehehe.” P
: ”Salahnya di bagian mana tadi?” A
: ”Ini di positif negatif {sambil menunjuk perhitungan ∆T}.”
Bagian II : Peneliti meminta responden A menjelaskan ulang alur pengerjaan