Metode Analisis Data Identifikasi proses kognitif siswa dalam menyelesaikan soal Fisika tentang perubahan wujud : sebuah studi kasus.

G. Metode Analisis Data

1. Membuat Transkrip Data Hasil rekaman think aloud dan wawancara diubah menjadi bentuk dialog tertulis untuk mempermudah proses analisis data. Transkrip think aloud dan wawancara digabung menjadi satu naskah untuk tiap responden. Transkrip tersebut terlampir pada lampiran VII, VIII, IX, dan X. 2. Coding Tahapan Problem Solving Responden Coding data dilakukan untuk melihat tahapan problem solving responden. Coding dibuat berdasarkan tahapan problem solving model Minnesota. Panduan coding disajikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Coding data tahapan problem solving Tahapan Problem Solving Kode Fokus Pada Masalah 1 Mengkonstruksi gambaran mental urutan kejadian yang dideskripsikan dalam pernyataan soal 1.1 Membuat sketsa gambar yang mewakili gambaran mental tersebut: termasuk informasi yang diberikan 1.2 Menentukan pertanyaan soal 1.3 Memilih pendekatan yang mengarahkan pada solusi soal 1.4 Deskripsi Soal Secara Fisika 2 Mengkonstruksi diagram untuk menunjukkan hubungan penting dari ruang dan waktu setiap objek 2.1 Memastikan semua simbol yang mewakili besaran pada diagram telah terdefinisi 2.2 Menyatakan besaran yang ditanya 2.3 Menyatakan hubungan matematis dari konsep-konsep dasar dan kendala-kendala khusus 2.4 Merencanakan Solusi 3 Memilih salah satu persamaan yang melibatkan besaran yang ditanya 3.1 Adakah besaran tambahan yang tidak diketahui?  Jika ya, memilih sebuah persamaan baru dari hubungan antar besaran yang mana mencakup besaran baru yang belum diketahui  Jika tidak, menyelesaikan persamaan dari besaran yang belum diketahui tadi dan mensubstitusikan ke persamaan sebelum 3.2 3.3 Menurunkan persamaan untuk besaran yang ditanya dan memeriksa satuan dari hasil penurunan itu 3.4 Mengeksekusi Rencana 4 Memasukkan nilai dan satuan setiap besaran ke persamaan dari besaran yang ditanya 4.1 Memeriksa bahwa setiap besaran tambahan dari penyelesaian sudah dalam satuan yang sesuai 4.2 Mengubah satuan dari besaran-besaran yang belum sesuai 4.3 Menghitung nilai besaran yang ditanya dengan menggabungkan angka dan satuannya 4.4 Mengkonversi satuan yang diperlukan untuk menyederhanakan tampilan ke bentuk yang mudah dipahami 4.5 Mengevaluasi Jawaban 5 Memeriksa bahwa jawaban sudah dinyatakan dengan tepat 5.1 Memeriksa bahwa jawaban sudah masuk akal 5.2 Memeriksa ulang penyelesaian yang dibuat 5.3 Tentukan jika jawaban sudah lengkap 5.4 3. Mengidentifikasi Proses Kognitif Responden Identifikasi proses kognitif responden mengacu pada Taksonomi Bloom hasil revisi. Indikator untuk mengidentifikasi proses kognitif yang dimiliki responden ketika menyelesaikan soal disajikan pada tabel 3.2. Setiap kategori kognitif terdiri dari beberapa proses kognitif. Indikator dibuat untuk setiap proses kognitif. Indikator yang dibuat untuk setiap proses kognitif ada yang berjumlah lebih dari satu. Jika salah satu indikator sudah terpenuhi, maka itu sudah cukup untuk mengidentifikasi proses kognitif yang terlibat. Dari proses kognitif yang terindikasi, selanjutnya bisa diidentifikasi kategori kognitifnya. Tabel 3.2 Indikator proses kognitif Kategori Kognitif Proses Kognitif Indikator Mengingat Mengenali - Responden menyebutkanmenuliskan besaran-besaran yang diketahui dansimbolnya yang sesuai. Besaran dan simbolnya adalah dua hal yang identik karena simbol adalah wujud pemodelan dari besaran. Mengingat kembali - Responden menuliskan persamaan untuk kasus panas yang melibatkan perubahan suhu - Responden menuliskan persamaan untuk kasus panas yang melibatkan perubahan wujud - Responden menuliskan persamaan untuk kasus serah terima panas ketika dua objek dicampur Memahami Menafsirkan - Responden mengkonstruksi kejadian yang dideskripsikan pada soal ke dalam bentuk grafik - Responden menyebutkan arti fisis dari persamaan - Responden menyebutkan arti fisis dari persamaan - Responden menyebutkan arti fisis dari asas black - Responden mengubah fenomena pencampuran ke dalam bentuk persamaan asas black - Responden membaca arti grafik perubahan wujud - Responden menafsirkan hasil perhitungan matematis ke dalam kata-kata sendiri Mengklasifikasikan - Responden mengelompokkan panas mana saja yang termasuk dalam dan Merangkum - Responden mengkonstruksi kejadian yang digambarkan pada soal dengan bahasa sendiri Menyimpulkan - Responden menyimpulkan bahwa jika air lebih kecil dari es, maka es tidak akan sampai melebur Membandingkan - Responden membandingkan bahwa penggunaan panas saat perubahan suhu berbeda dengan panas saat perubahan wujud - Responden membandingkan massa air dan massa es untuk memperkirakan wujud akhir keduanya setelah dicampur - Responden membandingkan nilai air dengan es Menjelaskan - Responden menjelaskan bahwa ketika terjadi pencampuran dua benda yang berbeda suhu, maka benda yang panas akan memberikan kalor pada benda yang lebih dingin. - Responden menjelaskan akibat yang terjadi jika air lebih kecil dari es - Responden menjelaskan makna perubahan suhu jika ditulis secara matematis - Responden menjelaskan akibat yang terjadi jika benda bersuhu 0 C Mengaplikasikan Mengeksekusi - Responden langsung menggunakan persamaan untuk menyelesaikan soal Mengimplementasikan - Responden menggunakan persamaan panas pada konteks yang tepat - Responden memodifikasi persamaan asas black sesuai dengan konteks peristiwa yang terjadi Menganalisis Membedakan - Responden memilih rumus yang tepat untuk menghitung panas ketika terjadi perubahan wujud dan panas ketika terjadi perubahan suhu - Responden membagi empat proses penting: penurunan suhu air, pembekuan air, penurunan suhu air yang sudah membeku sampai ke suhu akhir campuran, dan kenaikan suhu es sampai ke suhu akhir campuran - Responden memecah permasalahan dengan mencari dulu panas yang dilepas air dan panas yang diserap es. Mengorganisasi - Responden memadukan tiga jenis perhitungan panas ke dalam ruas-ruas persamaan asas black yang sesuai. Mengevaluasi Memeriksa - Responden memutuskan bahwa air yang membeku karena memenuhi syarat tertentu yaitu air lebih kecil dari es - Responden melakukan cek ulang jawaban yang didapat berdasarkan kriteria yang masuk akal 38 BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Dokumen yang terkait

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 3 16

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PYTHAGORAS DITINJAU DARI Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 13

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 8 5

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

1 4 15

PENDAHULUAN Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 2 7

PROFIL PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DAN GAYA Profil Proses Berpikir Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Berdasarkan Gaya Belajar Dan Gaya Kognitif.

0 4 15

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL POKOK BAHASAN DALIL PYTHAGORAS ( Siswa kelas VI SDN II Jatisari Jatisrono Wonogiri.

0 3 13

Identifikasi proses kognitif siswa SMA dalam menyelesaikan soal Fisika tentang usaha dan energi : sebuah studi kasus.

0 3 141

Investigasi Proses Visualisasi Matematis: Studi Kasus Siswa Field- Independent Dalam Menyelesaikan Soal Non-Kontekstual

0 0 7

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF MATERI KUBUS DAN BALOK

0 2 7