dapat memperlihatkan bahwa antara natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat ada interaksi dalam menentukan kecepatan alir granul.
3. Kandungan lembab
Pengukuran kandungan lembab dilakukan untuk mengetahui kandungan air pada granul kering. Kandungan lembab granul dapat mempengaruhi sifat alir
granul, dan stabilitas granul selama penyimpanan. Kandungan lembab yang terlalu rendah akan menghasilkan granul yang sangat rapuh, sedangkan kandungan
lembab yang terlalu tinggi menyebabkan granul sulit mengalir dan tidak stabil dalam penyimpanan Voigt, 1984. Tetapi untuk granul effervescent kandungan
lembab yang rendah justru memberikan keuntungan. Karena dalam granul effervescent
kandungan lembab yang cukup tinggi dapat mengakibatkan terjadi reaksi effervescent dini.
Granul effervescent yang baik memiliki kandungan lembab 0,4-0,7 Dash, 2000. Pengukuran kandungan lembab pada penelitian ini menggunakan
oven . Proses pemanasan dilakukan pada suhu 105º C, sampai bobot granul
konstan atau dalam penimbangan dua kali berturut-turut perbedaan kedua penimbangan tidak lebih dari 0,25. Hasil pengukuran kandungan lembab granul
dapat dilihat pada tabel VI. Dari hasil pengukuran tersebut hanya formula 1 yang kandungan lembabnya lebih dari 0,7, sedangkan ketiga formula a, b, dan ab
kandungan lembabnya berada pada range 0,4-0,7. Untuk melihat hubungan level eksipien dan respon kandungan lembab
granul, dibuat grafik sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Kandungan Lem bab Granul
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
500 600
700 800
900
Natrium Bikarbonat m g K
a nd
un ga
n
Le m
b a
b G
ra nu
l
LR camp.Asam LT camp.Asam
Uji Kandungan Lem bab Granul
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
450 550
650 750
850
Cam puran Asam Tartrat-Asam Fum arat m g
K a
n du
nga n Le
m b
a b
Gr a
n u
l
LR Basa LT Basa
a b
Gambar 7. Pengaruh natrium bikarbonat a dan campuran asam tartrat-asam fumarat b terhadap kandungan lembab
Berdasarkan gambar 7a dapat dilihat bahwa dengan semakin meningkatnya level natrium bikarbonat dari level rendah ke level tinggi,
kandungan lembab granul akan semakin menurun baik pada penggunaan campuran asam tartrat-asam fumarat level rendah maupun pada level tinggi.
Kurva kandungan lembab granul pada penggunaan campuran asam tartrat-asam fumarat level rendah lebih curam dengan nilai b sebesar
׀ -3,4x10
-4
׀ dibandingkan dengan kurva kandungan lembab granul pada penggunaan
campuran asam tartrat-asam fumarat level tinggi dengan nilai b sebesar ׀ -
3,1x10
-4
׀. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan campuran asam tartrat-asam fumarat pada level rendah lebih mempengaruhi perubahan kandungan lembab
granul dibandingkan penggunaan campuran asam tartrat-asam fumarat level tinggi.
Berdasarkan gambar 7b dapat dilihat bahwa dengan semakin meningkatnya level campuran asam tartrat-asam fumarat dari level rendah ke
level tinggi, kandungan lembab granul akan semakin menurun pada penggunaan natrium bikarbonat level rendah maupun level tinggi. Kurva kandungan lembab
granul pada penggunaan natrium bikarbonat level rendah lebih curam dengan nilai b sebesar 7,0x10
-4
dibandingkan dengan kurva kandungan lembab granul pada penggunaan natrium bikarbonat level tinggi dengan nilai b sebesar 6,7x10
-4
. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan natrium bikarbonat pada level rendah lebih
mempengaruhi perubahan kandungan lembab granul dibandingkan penggunaan natrium bikarbonat pada level tinggi.
Besarnya efek natrium bikarbonat, efek campuran asam tartrat-asam fumarat, dan efek interaksi terhadap waktu larut granul dapat dilihat dari
perhitungan desain faktorial tabel VIII. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa efek natrium bikarbonat sebesar | - 0,11 | yang berperan dalam menurunkan
kandungan lembab granul, efek campuran asam tartrat-asam fumarat sebesar | - 0,21 | yang berperan dalam menurunkan kandungan lembab granul, dan efek
interaksi sebesar | 0,005 | yang berperan dalam meningkatkan kandungan lembab granul. Tetapi efek yang diprediksi lebih dominan dalam mempengaruhi
kandungan lembab granul adalah efek campuran asam tartrat-asam fumarat karena menunjukkan efek yang lebih besar dibandingkan efek natrium bikarbonat dan
efek interaksi. Prinsip perhitungan kandungan lembab granul berdasarkan pada jumlah
lembab yang dilepaskan oleh bahan-bahan dalam granul dalam hal ini natrium bikarbonat dan campuran asam tartrat-asam fumarat. Bentuk hidrat dan anhidrat
berpengaruh terhadap jumlah air yang terikat pada bahan, oleh karena itu natrium bikarbonat, asam tartrat, dan asam fumarat yang digunakan adalah dalam bentuk
anhidrat. Lembab yang terdapat dalam bahan tersebut diperkirakan merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kandungan lembab awal sebelum formulasi dari bahan-bahan tersebut. Kemungkinan kandungan lembab awal campuran asam tartrat-asam fumarat lebih
kecil dibandingkan kandungan lembab awal dari natrium bikarbonat sehingga dalam pengujian kandungan lembab granul ini efek campuran asam tartrat-asam
fumarat lebih dominan dalam menurunkan kandungan lembab granul.
H. Prediksi Formula Optimum Granul