Bahan pengikat Bahan tambahan

menjadi bentuk asamnya, yang kemudian dapat bereaksi dengan sumber karbonat untuk menghasilkan reaksi effervescent Mohrle, 1980.

3. Bahan pengisi

Pada peracikan obat dalam jumlah yang sangat kecil diperlukan bahan pengisi, untuk memungkinkan suatu pengempaan. Bahan pengisi ini menjamin granul memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan Voigt, 1994. Pengisi juga dapat ditambah karena alasan yang lain yaitu untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung jika ingin dibuat menjadi tablet atau untuk memacu aliran Banker and Anderson, 1986.

4. Bahan pengikat

Bahan pengikat yaitu bahan yang dapat membantu untuk mengikat bahan-bahan lain menjadi satu biasanya digunakan untuk mengikat serbuk menjadi granul. Kebanyakan bahan pengikat yang digunakan sama untuk pembuatan tablet maupun granul. Penggunaan bahan pengikat pada granul effervescent dibatasi karena dapat menimbulkan reaksi karbonasi. Bahan pengikat seperti gom selulosa, gelatin dan pasta tidak banyak digunakan karena larutnya lama dan meninggalkan residu. Pengikat kering seperti laktosa, dekstrosa dan manitol sering digunakan tetapi tidak efektif pada konsentrasi rendah. Sifat bahan pengikat yang digunakan untuk granul effervescent adalah memiliki kelarutan yang baik dalam air water soluble, contohnya adalah polyvinylpyrrolidone atau polyvinylpyrrolidone-poly vinyl acetate-copolymer Lindberg, et al., 1992. Polyvinylpyrolydone PVP merupakan bahan pengikat yang paling efektif untuk granul effervescent Mohrle,1980. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bahan tambahan

Dalam tablet effervescent biasanya sering ditambahkan bahan pemanis dan pewarna untuk memperbaiki penampilan dan rasa tablet. Tetapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahan tersebut harus mudah larut dalam air agar tidak meninggalkan residu Mohrle, 1980.

J. Pemerian Bahan 1. Natrium bikarbonat anhidrat

Natrium bikarbonat merupakan sumber utama penghasil karbon dioksida pada sistem effervescent. Bersifat mudah larut dalam air, tidak higroskopis, murah, jumlahnya banyak, dan dalam perdagangan terdapat dalam lima tingkatan berdasarkan ukuran partikelnya dari yang berbentuk serbuk halus sampai dengan bentuk granul yang free-flowing. Penggunaan yang lain yaitu sebagai antasida ataupun sebagai salah satu komponen dalam produk antasida. Dalam produksi makanan digunakan sebagai baking soda. Merupakan basa natrium yang paling ringan, memiliki pH 8,3 pada larutan berair dengan konsentrasi 0,85. Reaksi natrium bikarbonat dengan asam dapat menghasilkan 52 karbon dioksida Mohrle, 1980. Natrium bikarbonat berupa serbuk hablur putih, stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan-lahan terurai. Larutan segar dalam air dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang kuat atau dipanaskan. Larut dalam air, tidak larut dalam etanol Anonim, 1995. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI