Keunikan dan Pesan Moral Teater India Keunikan dan Pesan Moral Teater Cina

Pelajaran 9 Apresiasi Karya Seni Teater Mancanegara di Asia 135 akting, penulisan, dan pemanggungan penganut aliran Simbolis. Dramawan seperti Strindberg, Brecht, dan Artaud juga terpengaruh teater Timur. Demikian juga dengan sutradara Rusia Vsevolod Meyerhold dan sutradara Jerman Max Reinhardt.

1. Keunikan dan Pesan Moral Teater India

Drama Sanskerta di India mulai berkembang pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi. Drama-drama epik yang rumit tersebut strukturnya lebih berkisar pada sembilan rasa, atau suasana hati, bukan tokoh-tokoh, karena drama tersebut terutama mengenai hal-hal spiritual. Drama India memakai cerita yang bersumber pada epik agung India, Mahabharata dan Ramayana. Panggungnya didekorasi secara rumit, tetapi tidak ada penggunaan dekorasi yang mewakili adegan tertentu. Gerak setiap bagian tubuh, penyampaian vokal, dan lagu diatur secara ketat. Teater baru India yang mulai muncul sekitar tahun 1800 akibat langsung dari penjajahan Inggris. Dua contoh pementas teater “baru” adalah The Prithvi Theatre dan The Indian National Theatre . The Prithvi Theatre merupakan sebuah kelompok keliling berbahasa Hindi yang didirikan pada 1943 yang banyak menggunakan rangkaian tari dan musik. Perubahan set sering dilakukan oleh teater ini. Selain itu, the Prithvi Theater bercirikan gerakan dan warna yang berlebihan. The Indian National Theatre yang didirikan di Bombay pada 1950-an, berpentas untuk para penonton di seluruh India, di pabrik-pabrik, dan tanah-tanah pertanian. Tema-tema yang dibawa adalah masalah nasional, seperti kekurangan pangan. Gaya kelompok ini merupakan perpaduan pantomim dan dialog sederhana. Teater ini menggunakan truk untuk mengangkut properti, kostum, dan aktor. Tidak ada dekorasi dalam teater ini. Gambar 9.15 Opera Peking menekankan akting, nyanyian, tarian, dan gerakan akrobatik Sumber: www.sonic.net

2. Keunikan dan Pesan Moral Teater Cina

Sejak abad ke-19, teater Cina didominasi oleh opera Peking. Opera Peking menekankan akting, nyanyian, tarian, dan gerakan akrobatik. Sebuah pementasan digambarkan sebagai sekumpulan kutipan dari berbagai karya sastra yang dikombinasikan dengan pertunjukan akrobatik. Panggung opera Cina hanya diisi dengan sedikit perabot. Gerak aktornya distilisasikan. Peran- perannya diatur dengan ketat. Tata riasnya rumit dan fantastis. Warna-warnanya bersifat simbolik. Di bawah pemerintahan Komunis, bahan lakonnya berubah, tetapi gaya-gaya yang disebutkan tadi sedikit banyak tetap dipertahankan. Hingga akhir abad ke-20 semua peran dalam opera Peking dimainkan oleh pria. Para aktor pria yang memerankan wanita mengembangkan karakterisasi feminitas masing-masing sehingga banyak pengunjung teater menganggapnya lebih autentik daripada kenyataannya. Di unduh dari : Bukupaket.com Seni Teater untuk SMPMTs Kelas IX 136

3. Keunikan dan Pesan Moral Teater Jepang