63
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  adalah  sebagai berikut Yulius, 2010:85:
a. Jika harga sig   0,05 , H
ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang  signifikan  antara  skor  pretest  kelompok  kontrol  dengan  kelompok
eksperimen.  Jika  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  kedua kelompok  maka  kedua  skor  berada  pada  level  yang  tidak  sama  sehingga
akan  digunakan  analisis  perbandingan  antara  selisih  skor  dari  kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Jika  harga  sig  0,05,  H
diterima  dan  Hi  ditolak.  Artinya  tidak  ada perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  kelompok  kontrol  dan
kelompok  eksperimen.  Sehingga  dapat  dikatakan  kedua  skor  berada  pada level  yang sama maka akan digunakan analisis perbandingan skor  posttest
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari  analisis  yang  dilakukan  di  dapatkan  bahwa  harga  sig  adalah  0,592
atau  0,05 maka H ditolak dan Hi diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan  homogen  antara  skor  pretest  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok eksperimen.  Dengan  kata  lain  kedua  skor  pretest  berada  pada  level  yang  sama
sehingga  digunakan  analisis  perbandingan  skor  pretest  dari  kelompok  kontrol dan kelompok eksperimen.
2. Uji Hipotesis
Uji Perbandingan Skor Pretest dan Posttest
Langkah  kedua  dilakukan  untuk  mengetahui  kenaikan  skor  yang signifikan  antara  skor  pretest  ke  posttest  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok
eksperimen.  Hasil  perhitungan  juga  memberikan  penjelasan  kenaikan  dalam bentuk  persentase.  Analisis  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik  parametrik
dalam hal ini paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95.
64
Analisis  data  pada  kedua  kelompok  tersebut  menggunakan  hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang
terjadi antara skor pretest ke posttest. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest.
Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest ke posttest.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu: a.
Jika  harga  sig  0,05,  maka  H0  ditolak  dan  Hi  diterima.  Artinya  ada perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest  pada  kelompok
kontrol  atau  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  terjadi  peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
b. Jika  harga  sig    0,05,  maka  Ho  diterima  dan  Hi  ditolak.  Artinya  tidak  ada
perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest  pada  kelompok kontrol  atau  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  tidak  terjadi
peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Dari  hasil  perhitungan  uji  perbedaan  skor  pretest  ke  posttest  didapatkan
bahwa  harga  sig  kelompok  kontrol  adalah  0,002  atau    0,05,  maka  Ho ditolak  dan  Hi  diterima.  Artinya  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor
pretest  dan  posttest  pada  kelompok  kontrol.  Dengan  kata  lain  terjadi peningkatan  skor  yang  signifikan  dari  pretest  ke  posttest  pada  kelompok
kontrol. Sedangkan harga sig untuk kelompok eksperimen adalah 0,032 atau 0,05,  maka  H0  ditolak  dan  Hi  diterima.  Artinya  ada  perbedaan  yang
signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest  pada  kelompok  eksperimen. Dengan  kata  lain  terjadi  peningkatan  skor  yang  signifikan  dari  pretest  ke
posttest pada kelompok eksperimen.
65
Tabel 2.9 Kenaikan Nilai Kelompok Kontrol dan Eksperimen
No. Kelompok
Kontrol
Peningkat an
Kelompok Eksperime
n
Pret est
Post est
Selisih nilai
Pret est
Post est
Selisih nilai
Peningkat an
1 55
55 0,00
67 93
26 38,81
2 55
69 14
25,45 67
90 23
34,33 3
73 73
0,00 67
97 30
44,78 4
60 60
0,00 50
87 37
74,00 5
50 50
0,00 77
83 6
7,79 6
57 77
20 35,09
67 87
20 29,85
7 55
55 0,00
57 57
0,00 8
73 80
17 9,59
67 87
20 29,85
9 73
80 17
9,59 57
57 0,00
10 73
77 4
5,48 77
77 0,00
11 45
45 0,00
67 83
16 23,88
12 50
50 0,00
57 57
0,00 13
47 47
0,00 57
57 0,00
14 67
70 3
4,48 87
87 0,00
15 67
57 10
-14,93 50
73 23
46,00 16
55 59
4 7,27
50 77
27 54,00
17 77
60 17
-22,08 50
80 30
60,00 18
77 67
10 -12,99
57 57
0,00 19
77 57
20 -25,97
50 67
17 34,00
66
20 67
73 14
8,96 50
67 17
34,00 Ju
mla h
125 3,0
1261 ,0
0,3 1228
,0 1520
,0 5,1
Me an
62,7  63,1 1,50
61,4 76,0
25,56 Dari  tabel  di  atas,  hasil  rata-rata  pretest  dan  postest  kelompok  kontrol
adalah  62,7  dan  63,1.  Sementara  hasil  rata-rata  pretest  dan  postest  kelompok eksperimen  adalah  61,4  dan  76.  Kelompok  Eksperimen  lebih  meningkat  dari
pada kelompok kontrol karena kelompok eksperimen menggunakan model STAD dalam  proses  pembelajarannya,  sementara  kelompok  kontrol  manggunakan
metode konvensional dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata  total  kenaikan  sebesar  5,1  pada  kelompok  eksperimen,  sedangkan  pada
kelompok kontrol sebesar 0,3.
Uji perbandingan Motivasi Belajar
Langkah ketiga dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar yang signifikan antara kelompok control dan eksperimen. Hasil perhitungan juga
memberikan  penjelasan  kenaikan  dalam  bentuk  persentase.  Analisis  statistik yang  digunakan  adalah  statistik  parametrik  dalam  hal  ini  paired  t-test  dengan
tingkat kepercayaan 95. Analisis  data  pada  kedua  kelompok  tersebut  menggunakan  hipotesis
statistik sebagai berikut: H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar pada
kelompok control dan eksperimen. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang  terjadi antara motivasi belajar pada
kelompok control dan eksperimen Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar pada
67
kelompok control dan eksperimen. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara motivasi belajar pada kelompok
kontrol dan eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu:
a. Jika  harga  sig    0,05,  maka  H0  ditolak  dan  Hi  diterima.  Artinya  ada
perbedaan yang signifikan antara antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan antara
motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen b.
Jika  harga  sig    0,05,  maka  Ho  diterima  dan  Hi  ditolak.  Artinya  tidak  ada perbedaan yang signifikan antara antara motivasi belajar pada kelompok kontrol
dan eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Dari analisis yang dilakukan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen  didapatkan  bahwa  harga  sig  kelompok  kontrol  adalah  0,950  atau
0,05,  maka  Ho  diterima  dan  Hi  ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang signifikan  antara  motivasi  belajar  pada  kelompok  kontrol  dan  eksperimen.
Dengan  kata  lain  tidak  terjadi  pengaruh  antara  kelompok  control  dengan kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran STAD.
B. Pembahasan