67
kelompok control dan eksperimen. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara motivasi belajar pada kelompok
kontrol dan eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu:
a. Jika harga sig 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan antara
motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen b.
Jika harga sig 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara antara motivasi belajar pada kelompok kontrol
dan eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Dari analisis yang dilakukan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen didapatkan bahwa harga sig kelompok kontrol adalah 0,950 atau
0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Dengan kata lain tidak terjadi pengaruh antara kelompok control dengan kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran STAD.
B. Pembahasan
Hasil penelitian pertama diperoleh dari analisis data menggunakan program computer SPSS for Windows ada perbedaan antara siswa yang
menggunakan mtode kooperatif tipe STAD dengan siswa menggunakan metode konvensional. Hal tersebut terlihat dengan analisis data kenaikan skor pada
keduanya. Kelompok eksperimen lebih tinggi prosentase hasil peningkatannya karena menggunakan metode kooperatif learning hal tersebut sejalan dengan
kajian teori yang telah dipaparkan diatas bahwa hasil belajar salah satu faktornya ditentukan oleh metode pembelajaran yang tepat.
68
Wasliman dalam susanto, 2014: 12 faktor hasil belajar ditentukan dua faktor yaitu internal dan eksternal. Metode pembelajaran tipe STAD merupakan
unsur eksternal yang mampu merangsang siswa dalam proses belajar. Metode cooperative tipe STAD dalam penelitian ini sangat tepat karena telah terbukti dari
hasil analisis mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada kenyaataannya metode yang diterapkan pada SD Negeri Kramat 5 cukup berhasil
karena mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Observasi dilakukan ketika penelitian berlangsung siswa sangat antusias dalam model
pembelajaran yang diterapkan. Observasi tersebut sejalan dengan Roger dan Johnson dalam Suprijono, 2013: 58 yang berpendapat unsur pembelajaran
kooperatif adalah ketergantungan positif tanggung jawab, interpersonal skill, pemrosesan kelompok. Empat unsur tersebut telah dijalankan oleh siswa
sehingga tercipta suasana interaktif yang berdampak pada keberhasilan belajar siswa.
Anlisis yang kedua tidak ada perbedaan motivasi belajar antara siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD dengan siswa dengan
menggunakan metode konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari analis data menunjukan motivasi belajar pada kelompok kontrol dan eksperimen didapatkan
bahwa harga sig kelompok kontrol adalah 0,950 atau 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Metode kooperatif learning tidak berpengaruh terhadap motivasi
siswa ada beberapa faktor. Dimyati dan mudjiono 2010: 97-100 menjelaskan ada 6 faktor 1cita-cita 2kemampuan belajar 3kondisi jasmani dan rohani
4kondisi lingkunagan kelas 5unsur dinamis belajar 6upaya guru menjelaskan. Sedangkan menurut Slameto faktor yang berpengaruh dibagi menjadi empat
1kesehatan 2perhatian 3minat 4bakat. Beberapa faktor tersebut belum ditemukan ketika proses penelitian berlangsung seperti lingkungan kelas yang
kurang mendukung dan perhatian siswa terhadap guru masih kurang. Lingkungan kelas kurang mendukung dikarenakan sekolah tempat penelitian berdekatan
69
dengan jalan raya sehingga lingkungan sekolah kurang kondusif dikarenakan suara kendaraan lewat. Sementara lingkungan sekolah kurang kondusif
menyebabkan perhatian siswa kurang. Banyak siswa teralihkan fokus keluar kelas karena banyak suara kendaraan yang melintas.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V akan membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian
dan menjawab hipotesis penelitian. Pada bagian saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
1. Ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model
cooperative learning tipe STAD dengan model konvensional. Dari hasil perhitungan uji perbedaan skor pretest ke posttest bahwa harga sig
kelompok kontrol adalah 0,002 atau 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan
posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok kontrol.
Sedangkan harga sig untuk kelompok eksperimen adalah 0,032 atau 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang
signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke
posttest pada kelompok eksperimen.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang mengikuti model
cooperative learning tipe STAD dengan model pembelajaran konvensional. Dari analisis yang dilakukan antara motivasi belajar pada
kelompok kontrol dan eksperimen didapatkan bahwa harga sig kelompok kontrol adalah 0,9530 atau 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak.
Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar pada