Kerangka Pikir Hipotesis Instrumen Penelitian

sebelumnya sehingga laporan-laporan keuangan tersebut tidak dapat diandalkan lagi. Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. 11. PSAP No. 11: Laporan keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. Dalam standar ini proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun- akun timbal balik reciprocal accounts. Namun demikian apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hal tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

2.3. Kerangka Pikir

Laporan Keuangan Pemerintah merupakan Laporan pertanggung jawaban secara financial dalam Pemerintahan. Seperti halnya pada Laporan keuangan sektor swasta, Laporan Keuangan Pemerintah merupakan salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh Mahasiswa. Oleh karena itu bagi Mahasiswa Akuntansi, pemahaman akan Laporan Keuangan Pemerintah sangatlah penting. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pemahaman seseorang adalah lingkungan dimana individu itu berada. Baron dan Greeberg seperti yang dinyatakan dalam Kustono 2001 menyatakan bahwa kondisi lingkungan individu berpengaruh terhadap proses pengolahan informasi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan telaah teori yang telah di kemukakan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir yang dapat digunakan dalam penyelesaian permasalahan ini. Sumber kerangka pemikiran adalah bahasa landasan teori yang dihubungkan dengan variabel penelitian dalam upaya untuk memecahkan masalah, sehingga untuk diagram kerangka pikir dapat digambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut : Gambar 1 : Kerangka Pikir PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI KEUANGAN PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI MANAJEMEN PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PEMAHAMAN MAASISWA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PAHAM TIDAK PAHAM PAHAM TIDAK PAHAM PAHAM TIDAK PAHAM

2.4. Hipotesis

Dari kerangka pikir diatas, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitiannya sebagai berikut: H : Tidak terdapat perbedaan antara Mahasiswa Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Sektor Publik dalam memahami Laporan Keuangan Pemerintah H 1 : Terdapat perbedaan antara Mahasiswa Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Sektor Publik dalam memahami Laporan Keuangan Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional menurut Nazir 2005 adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman. Pemahaman adalah pandai dan mengerti benar serta memiliki kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari pada Laporan Keuangan Pemerintah.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan dengan pernyataan yang bersifat tertutup. Dalam pertanyaan tertutup responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia atas beberapa item pernyataan yang diberikan. mengukur Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah. Kuesioner diajukan kepada responden dengan memberikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap 36 Laporan Keuangan Pemerintah. Seluruh pernyataan akan diukur dengan skala dichotomous. Hal ini dilakukan untuk menghindari pernyataan tidak tahu pada skala median karena scope penelitian berada di daerah yang notabene menganut budaya netral dalam memberikan suatu pernyataan sehingga akan menimbulkan efek bias pada hasil penelitian. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi dengan cara memberi skor atau nilai untuk setiap jawaban. Ketentuan pemberian skor adalah apabila responden menjawab dengan benar pernyataan yang terdapat pada kuesioner maka akan mendapat skor 1 satu. Apabila jawaban responden salah maka akan diberi skor 0 nol. Tabel 3.1 : Pegukuran Variabel Variabel Indikator Pemahaman terhadap Laporan Keuangan Pemerintah  Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Pemerintah  Peranan Pelaporan Keuangan Pemerintah  Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah  Jenis-jenis Laporan Keuangan Pemerintah  Laporan keuangan Pemerintah menurut SAP sumber : Peneliti

3.2. Teknik Pengumpulan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Sekaran, 2000. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi jenjang strata satu pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Sesuai data yang diperoleh, dari TU FE UPN “Veteran” Jatim jumlah Mahasiswa Akuntansi sebanyak 870 Mahasiswa. Pertimbangan peneliti adalah karena pada saat kuesioner disebar hanya ketiga mahasiswa tersebut yang statusnya aktif.

3.2.2. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan penelitian terhadap keseluruhan populasi. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terhadap sampel untuk mewakili populasinya. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dipilih secara detail Sekaran, 2000. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non probability sampling yang berupa purposive sampling. Non probability sampling merupakan metode pengambilan sampel yang setiap anggota populasinya mempunyai kesempatan yang tidak sama untuk dipilih menjadi sampel Sekaran, 2000. Purposive sampling adalah metode pengumpulan informasi dari target- target tertentu yaitu orang-orang tertentu yang memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti Sekaran, 2000. Purposive sampling digunakan oleh peneliti dengan alasan karena sampel yang diambil bias representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Selain itu dengan metode ini pengumpulan data bisa dilakukan dengan cepat dan dengan biaya lebih murah. Mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 2. Mahasiswa akuntansi jenjang strata satu yang telah lulus dalam mata kuliah Akuntansi Sektor Publik atau sedang mengambil mata kuliah akuntansi sektor publik. 3. Mahasiswa Akuntansi yag telah mengambil konsentrasi Keuangan, Manajemen, atau Sektor Publik. Dari kriteria diatas jumlah sampel penelitian ini sebanyak 90 Mahasiswa. Yang masing-masing konsentrasi 30 sampel.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Sekaran 2000 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari individu, kelompok-kelompok tertentu, dan juga responden yang telah ditentukan secara spesifik oleh peneliti yang memiliki data secara spesifik dari waktu ke waktu.

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penyebaran kuesioner dilakukan dengan mengunjungi universitas yang dijadikan sampel oleh peneliti. Peneliti akan menyebarkan kuisioner untuk mahasiswa akuntansi secara langsung dengan terlebih dahulu memastikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan adalah mahasiswa fakultas ekonomi jurusan akuntansi yang sedang dan atau telah menempuh konsentrasi Akuntansi. Kemudian peneliti memberi penjelasan ringkas mengenai cara pengisian kuesioner dan kemudian peneliti menunggu pengisian kuesioner itu, sehingga tingkat pengembalian kuesioner diharapkan bisa lebih tinggi.

3.4. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner dengan pernyataan tertutup. Kuisioner tertutup merupakan kuisioner dengan jawaban yang telah disediakan oleh penyusun kuisioner. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan materi yang terkandung dalam Laporan Keuangan Pemerintah. Kuisioner ini terdiri dari tiga bagian : 1. Pada bagian pertama berisi data umum responden yaitu mengenai Nama Responden, Jenis Kelamin, NPM, Konsentrasi, Angkatan, serta data yang diperlukan sebagai syarat dalam pengisian kuisioner. 2. Pada bagian kedua terdiri dari petanyaan deskripsi pengetahuan umum Mahasiswa terhadap kondisi Laporan Keuangan Pemerintah yang terjadi saat ini. 3. Pada bagian ketiga terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan Pemahaman Mahasiswa terhadap Laporan Keuangan Pemerintah yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Pertanyaan no.1 dan 2 digunakan untuk mengukur pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Pemerintah. b. Pertanyaan no.3 digunakan untuk mengukur pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Peranan Pelaporan Keuangan Pemerintah. c. Pertanyaan no.4 digunakan untuk mengukur pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah. d. Pertanyaan no.5 - 17 digunakan untuk mengukur pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Laporan Keuangan Pemerintah yang terkandung dalam Standar Akuntansi Pemerintah Dalam Kuisioner ini terdapat beberapa pertanyaan negatif yang tertuang pada no. 6, 7, 12 dan 15. Semakin banyak Responden memilih jawaban ”salah” semakin tinggi pemahaman Mahasiswa terhadap Laporan Keuangan Pemerintah.

3.5. Teknik Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45 (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 88

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

0 4 98

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI, KEMAMPUAN INTELEKTUAL, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 101

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 112

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

0 0 17

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45 (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23