Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

(1)

PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI

DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan oleh :

DIAN AGARISTA PERMATA SARI

0613010109/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

JAWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

DIAN AGARISTA PERMATA SARI

0613010109/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(3)

PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

Disusun oleh ;

DIAN AGARISTA PERMATA SARI 0613010109/FE/EA

telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 27 Mei 2011

Tim Penguji ;

Pembimbing Utama Ketua

DRA. EC. SRI HASTUTI, MSI DRA. EC. SRI HASTUTI, MSI

Sekretaris

DRA. EC. ENDANG SUSILOWATI, MSI

Anggota

Tanggal... DRA. EC. DYAH RATNAWATI, MSI

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(4)

Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan Rahmat,

Hidayah, dan Karunia-Nya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan

menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula

memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam

penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang

dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan

dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun

sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1.

Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan dan bantuannya

secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini sehingga

mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.

2.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak. Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Surabaya.


(5)

Surabaya

5.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Ibu Dra. Ec. Sri Hastuti, MSi selaku Dosen Pembimbing yang dengan

kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang

sangat berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7.

Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”

Jawa Timur.

8.

My lovely ”joko” yang selama ini dukung, ngasi semangat, nemenin sampai

meraih gelar sarjana. Makasih sayang...!!!!!!!love u,,,,,,

9.

Buat mantanku ”david” makasih banyak selama ni udah bantu n ngasih

semangat buat aq...

10.

Teman-teman seluruhnya yang selalu membantu dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa masih jauh dari sempurna didalam penulisan

skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi

perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Mei 2011


(6)

KATA PENGANTAR...

i

DAFTAR ISI………...

iii

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR GAMBAR………...

x

DAFTAR LAMPIRAN………...

xi

ABSTRAK………...

xii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1. Latar Belakang Masalah………... 1

1.2. Rumusan Masalah………... 8

1.3. Tujuan Penelitian ………... 9

1.4. Manfaat Penelitian………... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 11

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu………... 11

2.2. Landasan Teori………... 20

2.2.1. Akuntansi………... 20

2.2.1.1. Pengertian Akuntansi………... 20

2.2.1.2. Tujuan Akuntansi………... 21

2.2.2 Minat ………... 22

2.2.2.1. Pengertian Minat ………... 22


(7)

2.2.4.Kualitas dan Potensi Dosen pengajar...

26

2.2.4.1.Pengertian Mengajar……….

27

2.2.4.2.Prinsip-prinsip Mengajar yang efektif…...

27

2.2.5. Pemahaman Akuntansi………... 28

2.2.5.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi………

28

2.3. Pengaruh Minat, Motivasi, Kualitas dan Potensi Tenaga

Pengajar

Akuntansi

Terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi………... 29

2.3.1.Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.. 29

2.3.2.Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi ………...

30

2.3.3.Pengaruh Kualitas dan Potensi Tenaga Pengajar Akuntansi

Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi... 31

2.4. Kerangka Pikir………...

32

2.5. Hipotesis………...

32

BAB III METODE PENELITIAN………...

34

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………...

34

3.1.1. Definisi Operasional………...

34

3.1.2. Pengukuran Variabel………...

35

3.2. Teknik Penentuan Sampel………..

38


(8)

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data………... 40

3.3.2. Cara Pengumpulan data………... 40

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis………... 41

3.4.1. Teknik analisis……….... 41

3.4.2. Uji Validitas, Uji Reabilitas, dan Uji Normalitas………... 42

3.4.2.1. Uji Validitas………... 42

3.4.2.2. Uji Realibilitas………... 42

3.4.2.3. Uji Normalitas………... 43

3.4.3. Uji Asumsi Klasik………... 43

3.4.4. Uji Hipotesis………...

46

3.4.4.1. Uji Kesesuaian Model………

45

3.4.4.2. Uji t………

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

48

4.1.

Deskripsi Obyek Penelitian...

48

4.1.1.Sejarah Umum Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”Jawa Timur... 48

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan...

49

4.1.2.1. Falsafah...

49

4.1.2.2. Visi...

49

4.1.2.3. Misi...

50


(9)

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi...

52

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi...

52

4.2.

Deskripsi Sampel Penelitian...

53

4.3.

Deskripsi Hasil Penelitian...

53

4.3.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel Minat (X

1

)...

54

4.3.2. Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi (X

2

)...

55

4.3.3. Rekapitulasi Jawaban Variabel Kualitas dan Potensi Dosen

Pengajar Akuntansi (X

3

)... 56

4.3.4. Rekapitulasi Jawaban Variabel Pemahaman Akuntansi (Y).. 56

4.4. Uji Kualitas Data...

57

4.4.1.Uji Validitas...

57

4.4.1.1.Hasil Uji Validitas Varibel Minat (X

1

)...

58

4.4.1.2.Hasil Uji Validitas Varibel Motivasi (X

2

)...

58

4.4.1.3.Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas dan Potensi

Dosen Pengajar Akuntansi (X

3

)... 59

4.4.1.4.Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Akuntansi

(Y)...

60

4.4.2.Uji Reabilitas...

61

4.4.3.Uji Normalitas...

61

4.5. Uji Asumsi Klasik...

62


(10)

4.6. Analisa dan Pengujian Hipotesis………

65

4.6.1 Persamaan Regresi Linier Berganda...

65

4.6.2 Koefisien Determinasi………..

68

4.6.3.Hasil Pengujian Hipotesis...

68

4.6.3.1 Hasil Uji Kesesuaian Model………..

68

4.6.3.2 Hasil Uji t………

69

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian...

71

4.7.1.Implikasi Penelitian...

71

4.7.2.Konfirmasi Hasil Penelitian dengan Tujuan dan Manfaat

Penelitian...

74

4.7.3.Perbedaan Penelitan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu. 75

4.7.4.Keterbatasan Penelitian... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 78

5.1. Kesimpulan... 78

5.2. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(11)

Tabel 1.1. Hasil survey pendahuluan………... 6

Tabel 2.1. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian

Sekarang………... 19

Tabel 3.1. Ketentuan ada tidaknya autokorelasi………... 45

Tabel 4.1. Karakteristik Responden... 53

Tabel 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Minat (X

1

)... 54

Tabel 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Motivasi (X

2

)... 55

Tabel 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas dan Potensi Dosen

Pengajar Akuntansi (X

3

)... 56

Tabel 4.5. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Pemahaman Akuntansi

(Y)... 57

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Minat (X

1

)... 58

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Motivasi (X

2

)... 59

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Kualitas dan Potensi

Dosen Pengajar Akuntansi (X

3

)... 59

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Kuesioner Untuk Variabel Pemahaman Akuntansi

(Y)... 60

Tabel 4.10. Uji Reabilitas... 61

Tabel 4.11. Uji Normalitas... 62

Tabel 4.12. Hasil Uji Autokorelasi... 63


(12)

Tabel 4.16. Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat... 68

Tabel 4.17. Hasil Uji Kesesuain Model... 69

Tabel 4.18. Hasil Uji t ... 70

Tabel 4.19. Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian


(13)

(14)

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Tabel Hasil Pertanyaan

Lampiran 3 : Prosentase hasil kuesioner

Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 : Hasil Uji Reabilitas dan Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik


(15)

Oleh :

Dian Agarista Permata Sari

ABSTRAK

Dalam Rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan dirasa

penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk

pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran

kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan prioritas utama yang

mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendidikan

mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan bangsa karena pendidikan

dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa

dalam segala bidang.

Saat ini realitas yang kita hadapi adalah terus bertambahnya lulusan

Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun. Setiap tahun puluhan ribu lulusan perguruan

tinggi (Sarjana dan Diploma) masuk ke pasar kerja, namun hanya sebagian kecil saja

yang dapat diserap oleh dunia kerja. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas sebagian

besar lulusan perguruan tinggi sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lowongan

kerja yang ada, disamping faktor masih terbatasnya lowongan kerja terbaru.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang berupa

kuesioner terhadap mahasiswa jurusan akuntansi tahun angkatan 2007. Teknik

penarikan sampel menggunakan

random sampling

. Teknik analisis menggunakan

linier berganda.

Berdasarkan hasil uji F berpengaruh signifikan variabel minat, motivasi, dan

kualitas dan potensi dosen pengajar terhadap pemahaman akuntansi. Sedangkan

secara parsial semua variabel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

Keywords

: Minat, Motivasi, Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar, Pemahaman


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan masyarakat Indonesia berjalan searah dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Negara kita adalah negara yang sedang berkembang yang memerlukan tenaga yang terampil dan memiliki keahlian untuk membangun negara. Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan dirasa penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan prioritas utama yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang.

Saat ini realitas yang kita hadapi adalah terus bertambahnya lulusan Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun. Setiap tahun puluhan ribu lulusan perguruan tinggi (Sarjana dan Diploma) masuk ke pasar kerja, namun hanya sebagian kecil saja yang dapat diserap oleh dunia kerja. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas sebagian besar lulusan perguruan tinggi sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lowongan kerja yang ada, di samping faktor masih terbatasnya lowongan kerja baru.(Anonim 2008)


(17)

Sementara itu beberapa kalangan yang berkepentingan juga mengemukakan pendapat bahwa dunia perguruan tinggi kurang cepat menanggapi dengan tepat tuntutan persyaratan baru dunia kerja terhadap kemampuan, keterampilan, dan sikap para lulusan di sektor modern. Berbagai kekurangan dikeluhkan, seperti dasar pengetahuan yang kurang memadai, belum siap kerja, kurang produktif, kurang dapat bekerjasama dalam tim, dan lain sebagainya. Dikemukakan juga pendapat bahwa perguruan tinggi kurang antisipatif terhadap perkembangan besar yang akan dihadapi di masa depan dengan globalisasi dan pasar bebas Asia Pasifik (Anonim, 2007). Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam sebuah perusahaan, kompetensi yang paling dibutuhkan tentu saja adalah mampu bekerjasama dengan baik, dapat mengelola diri, serta memiliki semangat motivasi tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya (Anonim, 2009). Sesuai dengan kondisi yang demikian maka setiap perguruan tinggi baik swasta maupun negeri perlu memperhatikan seberapa besar tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mahasiswanya sehingga nantinya dapat diperoleh lulusan yang berkualitas.

Menurut Budhiyanto dan Nugroho (2004), tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai–nilai yang didapatkan, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep–konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu


(18)

akuntansi yang sudah diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di dunia kerja.

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia melalui pendidikan tinggi. Dalam prosesnya, kualitas tenaga dosen merupakan titik sentral yang akan sangat menentukan tinggi-rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi. Dosen adalah SDM perguruan tinggi yang memiliki peran yang sangat sentral dalam semua aktivitas di perguruan tinggi. Dalam era globalisasi ini, seorang dosen bukan hanya dituntut pakar dalam bidang kajian ilmunya (mengajarkan, meneliti, dan mengabdikannya kepada masyarakat) tetapi juga dituntut untuk mampu berkomunikasi (verbal dan tulisan), mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; memiliki jejaring yang luas, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar, dan lain-lain. (Anonim,2010).

Untuk memperoleh lulusan mahasiswa yang berkualitas, peran dosen tidaklah penting bila tidak diimbangi dengan dorongan dari dalam mahasiswa itu sendiri. Menurut Purwanto (1990, 73), secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Slameto (2003:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri


(19)

dengan sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Menurut Slameto (2003 : 2), mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya. Purwanto (1990 : 102) menyatakan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor yang ada dalam individu itu sendiri yang disebut faktor individual, seperti faktor kematangan pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan pribadi. Sedangkan faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial, seperti keluarga, pengajar atau guru, cara mengajar, alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, serta faktor kesempatan yang tersedia.

Dari pernyataan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor intern dan faktor ekstern sangat mempengaruhi mahasiswa dalam proses penerimaan atau pembelajaran dalam perkuliah. Faktor intern disini misalnya minat, motivasi, dan sikap seorang mahasiswa, sedangkan faktor ekstern misalnya kualitas dan potensi tenaga pengajar, serta media pendidikan. Untuk itu, kedua faktor tersebut harus saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, karena apabila kedua faktor tersebut tidak sejalan, maka akan mengakibatkan proses perkuliahan akan mengalami kegagalan. Berhasil atau tidaknya perkuliahan yang dilakukan mahasiswa dapat diukur melalui hasil evaluasi belajar mahasiswa pada akhir semester dan tingkat pemahaman serta


(20)

kemampuan masing – masing individu dapat diketahui ketika mereka memasuki dunia kerja.

Meskipun beberapa kalangan yang berkepentingan dalam dunia kerja berpendapat bahwa masih ada yang dikeluhkan dari para lulusan modern saat ini, yaitu salah satunya adalah dasar pengetahuan yang kurang memadai, namun mereka justru berpendapat sebaliknya. Mereka merasa bahwa mereka telah paham terhadap dasar pengetahuan mereka. Hal ini tampak pada tingginya presentase mahasiswa yang cukup paham terhadap mata kuliah akuntansi.

Pembuat keputusan yang menggunakan laporan akuntansi akan memiliki informasi lebih baik ketika laporan terdiri dari informasi yang relevan. Hal ini berarti tidak hanya penjelasan suplemen dari rincian tambahan yang mendukung data financial yang dilaporkan, tapi juga pelaporan dan penjelasan kejadian nonfinansial yang penting didalam organisasi. Informasi tambahan ini dilaporkan baik didalam kerangka pelaporan keuangan atau berupa catatan yang menyertai laporan keuangan.

Studi-studi tentang perilaku memberikan pencerahan penting pada karakteristik dan penyebab perilaku manusia dan mungkin berpengaruh pada cara akuntan mendisain system informasinya. Riset akuntansi keperilakuan memiliki dampak yang cukup mendalam pada teori dan praktik akuntansi dimasa yang akan datang.

Dalam program studi akuntansi, mahasiswa akan diberi bekal mengenai penyusunan dan pemeriksaan laporan keuangan, perencanaan perpajakan, dan


(21)

mengambil keputusan, penyusunan dan pengembangan system informasi akuntansi, dan bagaimana memanfaatkan informasi akuntansi. Akuntansi banyak disalah artikan, sebagai bidang studi yang banyak menggunakan angka-angka untuk menghasilkan laporan keuangan. Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran yang membutuhkan logika berfikir (Suryanti dan Ika, 2004).

Tabel 1.1. Hasil survey pendahuluan

No Item pertanyaan Jawaban

Total TP KP CP P SP 1 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah Pengantar Akuntansi

4 5 5 5 5 25 16% 20% 20% 20% 24% 100% 2 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah AKM I

3 2 4 11 5 25 12% 8% 16% 44% 20% 100% 3 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah AKM II

4 3 2 9 7 25 16% 13% 8% 36% 28% 100% 4 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah AKL I

12 6 2 3 2 25 48% 24% 8% 12% 8% 100% 5 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah AKL II

3 2 1 9 10 25 12% 8% 4% 36% 40% 100% 6 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi I

3 1 2 9 10 25 12% 4% 8% 36% 40% 100% 7 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

1 2 4 12 6 25 4% 8% 16% 48% 24% 100% 8 Apakah anda sudah mengerti

isi kandungan mata kuliah Teori Akuntansi

2 5 3 8 7 25 8% 20% 12% 32% 28% 100%

(Sumber : Data Kuesioner) Keterangan :

STP = Sangat Tidak Paham TP = Tidak Paham


(22)

Bedasarkan hasil survey terhadap 25 mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya angkatan 2007 menunjukkan bahwa 24% sangat paham terhadap mata kuliah pengantar akuntansi dan 16% mahasiswa tidak paham terhadap pemahaman mata kuliah pengantar akuntansi. Hasil Survey untuk mata kuliah AKM I menunjukkan bahwa 44% mahasiswa merasa paham mata kuliah AKM I dan 16% mahasiswa cukup paham terhadap pemahaman mata kuliah AKM I. Hasil Survey untuk mata kuliah AKM II menunjukkan bahwa 36% mahasiswa paham terhadap pemahaman mata kuliah AKM II dan 28% mahasiswa sangat paham terhadap pemahaman mata kuliah AKM II. Hasil Survey untuk mata kuliah AKL I menunjukkan bahwa 48% mahasiswa tidak paham terhadap pemahaman mata kuliah AKL I dan 24% mahasiswa kurang paham terhadap mata kuliah AKL I. Hasil Survey untuk mata kuliah AKL II menunjukkan bahwa 40% mahasiswa sangat paham terhadap pemahaman mata AKL II dan 36% mahasiswa paham terhadap pemahaman mata kuliah AKL II. Hasil Survey untuk mata kuliah Pemriksaan Akuntansi I 40% mahasiswa sangat paham terhdap pemahaman mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi I dan 36% mahasiswa paham terhadap Pemahaman Akuntansi I. Hasil Survey untuk mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II menunjukkan bahwa 48% mahasiswa paham terhadap pemahaman mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II dan 24% mahasiswa sangat paham terhadap pemahaman mata kuliah Pemeriksaan Akutansi II. Hasil Survey untuk mata kuliah Teori Akuntansi menunjukkan bahwa 32% mahasiswa paham terhadap pemahaman mata kuliah Teori


(23)

Akuntansi dan 8% mahasiswa tidak paham terhadap pemahaman mata kuliah Teori Akuntansi.

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini yaitu tingkat pemahaman akuntansi yang diproksikan dengan rata-rata mata kuliah yang berkaitan dengan akuntansi, yaitu mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, dan teori akuntansi. Variabel idependen pada penelitian ini adalah factor belajar yang dikembangkan menjadi 3 komponen yaitu minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur”.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan masalah yaitu :

Apakah minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi ?


(24)

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penyusunan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui dan menguji pengaruh minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa serta sebagai upaya untuk melatih berpikir secara ilmiah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang ada. 2. Bagi Universitas

Mampu memberikan umpan balik bagi pihak perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan akuntan yang berkualitas dan memberikan masukan kepada pihak program studi dalam menetapkan kebijaksanaan – kebijaksanaan di masa yang akan datang serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk keperluan penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.


(25)

3. Bagi Pembaca

Memberikan informasi kepada pembaca tentang beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian terdahulu

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh:

1. Budhiyanto dan Nugroho (2004) Penelitian ini mengambil Judul :

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”

a. Perumusan Masalah :Apakah kecerdasan emosionl mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi dan seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Yang diajukan :

1. Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

3. Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi 4. Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

5. Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.


(27)

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial.

2. Variabel – variabel kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Melandy, dkk (2007)

Penelitian ini mengambil judul :

“Sinkronisasi Komponen Kecerdasan Emosional Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dalam Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Akuntansi”

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah terdapat sinkronisasi atau hubungan positif antar komponen kecerdasan emosional.

2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Yang diajukan :

1. Pengendalian diri berhubungan positif terhadap pengenalan diri 2. Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri


(28)

3. Empati beruhubungan positif terhadap pengenalan diri

4. Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri 5. Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

6. Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri 7. Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri 8. Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri

9. Keterampilan sosial berhubungan positif terhdap pengendalian diri 10.Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman

akuntansi

11.Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi 12.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi 13.Empati berhubungan positif terhadap motivasi

14.Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap terhadap motivasi

15.Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi 16.Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati

17.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati 18.Motivasi diri berhubungan positif terhadap empati

19.Keteranpilan sosial diri berhubungan positif terhadap empati 20.Empati berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi


(29)

22.Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial

23.Motivasi berhubungan positif terhadap keterampilan sosial 24.Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial 25.Keteranpilan sosial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi 26.Lima komponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh

terhadap tingkat pemahaman akuntansi c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Secara simultan komponen kecerdasan emosional saling memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk keterampilan sosial dan empati tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

2. Bila dilihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi menunjukkan bahwa ke semua komponen kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap tingkat pemahaman akuntannsi baik diuji secara parsial maupun secara simultan.

3. Menurut Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga


(30)

pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak didiknya.

3. Ernawatie (2007)

Penelitian ini mengambil judul :

“Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

2. Apakah motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.

b. Yang diajukan :

1. Diduga minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. 2. Diduga motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi teruji kebenarannya.


(31)

2. Variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi tidak terbukti kebenarannya.

4. Husna (2008)

Penelitian ini mengambil judul :

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Pemahaman Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.

a. Perumusan Maalah :

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat Pemahaman Akuntansi.

2. Apakah motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat Pemahaman Akuntansi.

b. Yang diajukan :

1. Ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat Pemahaman Akuntansi.

2. Motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap Pemahaman Akuntansi.

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Bahwa hanya pengendalian diri yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati


(32)

dan keterampilan sosial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pemahaman akuntansi.

2. Pengendalian diri mempunyai dominan terhadap pemahaman akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Praptiningsih (2009)

Penelitian ini mengambil judul :

“Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Pemahaman Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.

a. Perumusan Masalah :

1. Apakah faktor kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi.

2. Apakah variabel motivasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

b. Yang diajukan :

1. Diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Diduga motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

c. Kesimpulan yang dihasilkan :

1. Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri,


(33)

pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji kebenarannya.

2. Variabel motivasi dan empati secara parsial mempengaruhi kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.


(34)

Tabel 2.1.

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama

Peneliti

Variabel Penelitian Alat analisis

Yang digunakan Kesimpulan 1 Joan Suryanti

Budhiyanto dan Paskah Ika Nugroho (2004)

-Pengenalan diri (X1) Regresi Linier -Pengendalian diri (X2) Berganda -Motivasi (X3)

-Empati (X4)

-Keterampilan sosial (X5) -Pemahaman akuntansi (Y)

-Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial.

-Variabel – variabel kecerdasan emosional (pengenalan diri,

pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. 2 Rissyo Melandy, dkk

(2007)

-Pengenalan diri (X1) Regresi Linier -Pengendalian diri (X2) Berganda -Motivasi (X3)

-Empati (X4)

-Keterampilan sosial (X5) -Pemahaman akuntansi (Y)

Secara simultan komponen kecerdasan emosional memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya komponen pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi yang saling berpengaruh.

3 Lilik Ernawatie (2007)

-Minat (X1) Regresi Linier -Motivasi (X2) Berganda -Kualitas dan potensi

dosen pengajar (X3) -Media pendidikan (X4) -Pemahaman akuntansi (Y)

-Minat, motivasi, kualitas&potensi tenaga pengajar serta media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi teruji

kebenarannya.

-Motivasi berpengaruh dominan terhadap pemahaman akuntansi tidak terbukti kebenarannya

4 Wildan Nur Husna (2008)

-Minat (X1) Regresi Linier -Motivasi (X2) Berganda -Kualitas dan potensi

dosen pengajar (X3) -Pemahaman akuntansi (Y)

-Minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar secara silmutanberpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan secara parsial, hanya sikap yang berpengaruh signifikan.

-Sikap merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi.

5 Elok Praptiningsih (2009)

-Pengenalan diri (X1) Regresi Linier -Pengendalian diri (X2) Berganda -Motivasi (X3)

-Empati (X4)

-Keterampilan sosial (X5) -Pemahaman akuntansi (Y)

-Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap pemahman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji kebenarannya. -Variabel motivasi dan empati secara

parsial mempengaruhi kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.

6 Dian Agarista (2011) -Minat (X1) Regresi Linier -Motivasi (X2) Berganda -Kualitas dan potensi

dosen pengajar (X3) -Pemahaman akuntansi (Y)

-Minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar secara silmutanberpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan secara parsial, hanya sikap yang berpengaruh signifikan.

-Sikap merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. (Sumber : Data Skripsi)


(35)

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lilik Ernawatie dan Elok Praptiningsih. Dalam penelitian terdahulu tersebut terdapat kesamaan tempat yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan alat analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Akuntansi

2.2.1.1.Pengertian Akuntansi

Siegel dan Marconi (1989) dalam Ikhsan dan Ishak (2005: 4), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai maslah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 5 ), Akuntansi pada dasarnya juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktis. Artinya teori akuntansi memiliki hubungan yang bersifat definitif dengan praktik akuntansi. Kalau suatu struktur akuntansi sebagai hasil rekayasa telah diterapkan dalam lingkungan tertentu, maka secara sempit, akuntansi dapat dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan


(36)

dasar, yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara tertentu, untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Sedangkan America Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan perbuatan, pertimbangan dan keputusan berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses atas kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisaasi dengan cara–cara tertentu untuk menghasilkan suatu informasi yang relevan bagi semua pihak yang berkepentingan.

2.2.1.2.Tujuan Akuntansi

Informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya : 1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan

bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberi kredit.


(37)

2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.

3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang – utangnya.

5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber– sumber pendanaan perusahaan.

6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk kedalam perusahaan.

2.2.2.Minat

2.2.2.1 Pegertian Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuati dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat – minat baru. (Slameto, 2003:180)


(38)

2.2.3. Motivasi

2.2.3.1. Pengertian Motivasi

Beberapa pendapat para ahli mengenai motivasi yang dikemukakan oleh Purwanto (1990 : 72), antara lain :

1. Duncan, dalam buku organitatuonal behavior mengemukakan: “di dalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi”.

2. Menurut Vroom, motivasi mengacu pada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam- macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.

3. Menurut John P.Kambel, motivasi merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku.

4. Hoy dan Miskel dalam buku educational administration (1982 : 137), mengemukakan bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan kompleks, dorongan–dorongan, kebutuhan–kebutuhan, pertanyaan–pertanyaan ketegangan atau mekanisme–mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan–kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan–tujuan personal.


(39)

Berdasarkan pendapat–pendapat yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

2.2.3.2. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu ( Purwanto, 1990 : 73).

2.2.3.3. Teori Motivasi

Purwanto ( 1990: 74), mengemukakan beberapa teori motivasi, yaitu :

a. Teori Hedonisme

Hedonisme suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal – hal yang sulit dan menyusahkan, atau yang mengandung resiko berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.


(40)

b. Teori Naluri

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang disebut juga naluri, yaitu :

- dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri, - dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan - dorongan nafsu (naluri) mempertahankan jenis.

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan– kebiasaan dan tingkah laku manusia yang dilakukannya sehari–hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri itu. Oleh karena itu, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.

c. Teori reaksi yang Dipelajari atau Teori Lingkungan Kebudayaan Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri – naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar sangat banyak dari banyak kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan.

d. Teori Daya Pendorong

Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dan teori reaksi yang dipelajari. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum.


(41)

e. Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

2.2.4. Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar Akuntansi

Dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar pengantar akuntansi, akuntansi menengah 1, akuntansi menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, dan teori akuntansi mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala frase dan proses perkembangan anak didiknya. (Slameto, 2003:97)

Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.


(42)

2.2.4.1. Pengertian Mengajar

Pada dasarnya mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Dengan demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana yang digunakan dalam kegiatan mengajar dapat dirancang sedemikian hingga prose belajar dapat berlangsung dengan optimal. Dari pihak anak didik yang belajar, tujuan dan rancangan tersebut memberinya pengetahuan tentang kemampuan, kegiatan dan materi apa yang harus dipelajari pengetahuan ini dapat berguna sebagai pedoman belajarnya. Dengan demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan anak didiknya belajar.(Slameto, 1991 : 84)

2.2.4.2. Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif

Menurut Mahmud (1989: 23), mengajar yang efektif meliputi tiga langkah, yaitu :

1. Langkah sebelum mengajar, meliputi :

a. Menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

b. Memilih strategi mengajar untuk memilih tujuan-tujuan tersebut dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk mengjar tersebut.


(43)

c. Menyadari tingkat kesiapan anak didiknya untuk menerima materi- materi yang diajarkan.

d. Merencanakan cara penilaian. 2. Langkah pelaksanaan mengajar

Langkah ini berupa pelaksanaan strategi–strategi yang telah dirancang untuk membawa anak didik mencapai tujuan pengajaran. Pada umumnya langkah ini meliputi komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol.

3. Langkah sesudah mengajar

Langkah ini berupa pengukuran dan penelitian hasil mengajar sehubungan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tenga pengajar sebelum mengajar. Dari proses penilaian ini dapat diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan anak didik, tepat tidaknya strategi mengajar yang digunkana dan bahkan derajat relevansi dan ketepatan prosedur penilaian yang ditempuh.

2.2.5. Pemahaman Akuntansi

2.2.5.1.Pengertian Pemahaman Akuntansi

Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki


(44)

pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi. (Melandy, dkk, 2007)

Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai–nilai yang didapatkan, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep–konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi yang sudah diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau dapat dipraktekkan di dunia kerja. (Budhiyanto dan Nugroho, 2004).

2.3. Pengaruh Minat, Motivasi, Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar Akuntansi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

2.3.1. Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut Slameto (2003, 180), Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Mengembangkan minat pada sesuatu pada dasarnya adalah membantu mahasiswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini menunjukkan bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan–tujuannya, memuaskan


(45)

kebutuhan–kebutuhannya. Bila mahasiswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap penting, dan bila mahasiswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.

Dengan demikian, minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu, sehingga apa yang menarik minat seseorang akan mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Jika seorang mahasiswa akuntansi memiliki minat yang sangat besar untuk dapat memahami akuntansi, maka kemungkinan besar ia akan berhasil.

2.3.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut John P.Kambel dalam Purwanto (1990 : 72), motivasi merupakan suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku. Menurut Goleman (2001) dalam Budhiyanto dan Nugroho (2004), motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif, dan bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan kegagalan dan frustasi. Motivasi yang paling ampuh adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.


(46)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat mempengaruhi tingkat pemahman akuntansi. Seorang mahasiswa akuntansi dapat termotivasi untuk berprestasi, akan lebih jeli untuk menemukan cara - cara untuk belajar lebih baik, berusaha membuat inovasi, atau menemukan keunggulan kompetitif.

2.3.3. Pengaruh Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar Akuntansi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Menurut Purwanto (1990: 104), dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak didiknya. Slameto (2003: 66), menyatakan bahwa proses belajar mengajar terjadi antara seorang pendidik dengan siswanya. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam prose situ sendiri. Jadi cara berpikir mahasiswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan dosenya. Menurut Ernawatie (2007), kualitas dan potensi tenaga pengajar akuntansi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dosen pengajar akuntansi dan cara mengajarnya merupakan salah satu faktor yang penting. Apabila seorang pendidik memiliki kualitas dan potensi yang baik dalam


(47)

memberikan perkuliahan kepada anak didiknya, maka kemungkinan besar mahasiswa akan memiliki pemahaman yang luas pula karena hal tersebut membantu mahasiswa untuk menerima informasi yang diberikan oleh seorang dosen pengajar dengan baik. Sehingga bagi mahasiswa akuntansi, hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman akuntansi mereka.

2.4. Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut :

Uji Statistik Regresi Linier Berganda Gambar 2.1. Kerangka Pikir 2.5.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan maslaah, dan landasan teori yang digunakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Pemahaman akuntansi (Y) Motivasi (X2)

Kualitas& potensi dosen pengajar (X3)


(48)

1. Minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar, berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.


(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Variabel-veriabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi hanya satu macam variabel terikat (Y) dan 3 macam variabel bebas (X).

Adapun pengertian dari kelima variable tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman Akuntansi (Y)

Adalah tingkat kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi, yang dapat diukur berdasarkan nilai mata kuliah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, akuntansi keuangan lanjutan, auditing, dan teori akuntansi.

2. Minat (X1)

Adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang mendorong.

3. Motivasi (X2)

Adalah suatu usaha untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar mempunyai dorongan untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.


(50)

4. Kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi (X3)

Dosen pengajar pengantar akuntansi, akuntansi menengah 1, akuntansi menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, dan teori akuntansi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengajar untuk mendorong atau membimbing anak didiknya dalam proses belajar mengajar.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X), antara lain :

a. Pemahaman Akuntansi (Y)

Skala pengukuran variabel (Y) adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang digunakan adalah semantic differential scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrument yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningrum (2003) dengan 8 item pertanyaan.

Sangat tidak paham Sangat paham

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pemahaman akuntansi yang berarti mahasiswa belum mengerti dan


(51)

paham dengan mata kuliah akuntansi, nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 8 item pertanyaan dan nilai 5 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi.

b. Minat (X1)

Skala pengukuran variabel (X1) adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang digunakan adalah semantic differential scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrument yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningrum (2003) dengan 5 item pertanyaan.

Sangat rendah Sangat tinggi

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pemahaman akuntansi yang berarti mahasiswa belum mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi, nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 5 item pertanyaan dan nilai 5 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa tertarik akan mata kuliah akuntansi dan selalu bersemangat dalam menyelesaikan semua tugas – tugasnya yang diberikan oleh dosen.


(52)

c. Motivasi (X2)

Skala pengukuran variabel (X2) adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang digunakan adalah semantic differential scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrument yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningrum (2003) dengan 5 item pertanyaan.

Sangat tidak paham Sangat paham

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pemahaman akuntansi yang berarti mahasiswa belum mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi, nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 5 item pertanyaan dan nilai 5 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa memiliki kesiapan dan kegigihan untuk menyesuaikan dirinya dan memiliki dorongan untuk lebih baik lagi dalam memahami mata kuliah akuntansi.

d. Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar akuntansi (X3)

Skala pengukuran variabel (X3) adalah skala interval. Teknik pengukuran skala yang digunakan adalah semantic differential scale artinya penskalaan yang meminta responden untuk memberikan


(53)

penilaian terhadap sejumlah pertanyaan tentang variabel yang diteliti yang terukur melalui tujuh skala sikap yang pada kedua sisinya ditutup dengan kata sifat. Instrument yang digunakan dikembangkan oleh Trisniwati dan Suryaningrum (2003) dengan 3 item pertanyaan.

Sangat tidak paham Sangat paham

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pemahaman akuntansi yang berarti mahasiswa belum mengerti dan paham dengan mata kuliah akuntansi, nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap 3 item pertanyaan dan nilai 5 berarti cenderung sangat setuju bahwa mahasiswa tertarik akan mata kuliah akuntansi dan selalu bersemangat dalam menyelesaikan semua tugas – tugasnya yang diberikan oleh dosen.

3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek/obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek/obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian. (Sumarsono, 2004:44).

Penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”


(54)

Jawa Timur angkatan 2007 dengan jumlah 170 mahasiswa (Admik FE ‘10/’11) dengan alasan untuk memperoleh data lebih mudah karena peneliti berasumsi bahwa mahasiswa angkatan 2007 telah mengalami proses pembelajaran yang lama dan sedang mengerjakan tugas akhir.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sampel harus merupakan representatif dari sebuah populasi.(Sumarsono, 2004: 44). Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak. Rumus dari taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (1998:82) yang kemudian dikutip kembali oleh Riduwan (2004:65) sebagai berikut :

N

n =

N.d2 + 1 Dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2= Presisi yang diterapkan

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasionel “Veteran” Jawa Timur Jurusan Akuntansi angkatan 2007, sebagai berikut :


(55)

N 170

n = =

N.d2 + 1 170(0,1)2+1

170 170

n = =

170(0,01)+1 2,7 n = 63 responden

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis-jenis data yang diperoleh adalah (Natzir, 1998:58):

Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari obyeknya, yaitu berupa kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa Akutansi angkatan 07 UPN Veteran Jatim , selanjutnya akan menjadi dasar analisis data untuk keperluan penguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

3.3.2. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk memperoleh data antara lain: (Riduwan,2004 : 99)

1. Wawancara

Yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi lansung dari sumbernya.


(56)

2. Kuesioner

Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain (responden) dan bersedia memberikan respon sesuai dengan permintan pengguna.

3.4.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Teknik Analisis

Untuk mempermudah analisis maka data – data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program computer SPSS dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode statistic yaitu metode analisis regresi linier berganda, dengan persamaan regresi :

Y =  + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3

(Riduwan, 2004, 155) Keterangan :

Y = Pemahaman akuntansi

 = Konstanta

1, 2 , 3 = Koefisien Regresi

X1 = Minat

X2 = Motivasi

X3 = Kualitas dan potensi dosen pengajar


(57)

3.4.2. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Normalitas 3.4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui bagaimana alat pengukur (kuesioner) dapat mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing – masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan, apabila korelasi antara skor total dengan skor masing – masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004 : 31).

3.4.2.2. Uji Reliabilitas

Menurut Sumarsono (2004 : 34), Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat pengukur yang sama. (Sumarsono, 2004 : 34)


(58)

Menurut Nunnaly (1960) dalam Ghozali (2009: 46), pengukuran nilai reabilitas menggunakan nilai cronbach alpha. Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.6.

3.4.2.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang dioleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode siantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro Wilk, dengan menggunakan program SPSS.

Menurut sumarsono (2004 : 40-42), pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi normal adalah:

1. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal

3.4.3. Uji Asumsi Klasik

Pada uji asumsi klasik persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi klasik berikut ini :


(59)

1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heteroskedasitas

Apabila ada salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. (Firdaus, 2004: 97).

1. Autokorelasi

Autokorelasi merupakan gangguan pada fungsi regresi regresi yang berupa korelasi di antara faktor gangguan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autiokorelasi yang paling banyak dilakukan adalah sengan menggunakan uji Durbin Watson (uji DW). Uji ini dapat digunakan bagi sembarang sampel, baik besar maupun kecil, tetapi uji DW hanya berhasil baik apabila autokorelasinya berbentuk autokorelasi linier order pertama, artinya faktor pengganggu et berpengaruh kepada faktor pengganggu et-1 (Firdaus, 2004, 100) Persamaan Uji Durbin Watson :

n

∑ (et - et-1 )2 t = 2

DW= n ∑ et2

t = 2

Keterangan :

DW = nilai Durbin Watson et = residual pada waktu ke t


(60)

et-1 = residual pada waktu ke t – 1 (satu periode sebelumnya) n = banyaknya data

Tabel 3.1.

Ketentuan ada tidaknya autokorelasi

DW Kesimpulan Kurang dati 1,10

1,10 dan 1,54 1,55 dan 2,46 2,46 dan 2,90 Lebih dari 2,91

Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi

(Firdaus,2004 : 101) 2. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas mempunyai arti bahwa antarvariabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). (Algifari 1997, 84)

Uji multikolinieritas diketahui dari nilai VIF untuk masing – masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas dari multikolinier adalah apabila nilai VIF prediktor tidak melebihi nilai 10. (Anonim, 2005 : 38)

3. Heteroskedasitas

Menurut Ghozali (2006:125) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang


(61)

bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedastisitas yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman, dimana :

a. Nilai probabilitas > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas < 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas.

3.4.4. Uji Hipotesis

3.4.4.1. Uji Keseuaian Model

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi dihasilkan guna mempengaruhi pengaruh X1, X2, X3, terhadap Y. Prosedur uji F dengan kriteria sebagai berikut :

a. H0 : β1 < 0 (model regresi yang dihasilkan tidak cocok). H1 : β1 > 0 (model regresi yang dihasilkan cocok) b. Level signifikan (α) = 0,05

c. Kriteria pengujian :

 Jika nilai probabilitas (P value) / signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

 Jika nilai probabilitas (P value) / signifikan < 0,05 maka H0 di tolak dan H1 diterima.


(62)

3.4.4.2. Uji t

Uji t dpat digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, digunakan uji t dengan prsedur sebagai berikut :

a. Hipotesis

H0 : β1 = 0 (secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat).

H1 : β1 ≠ 0 (secara parsial terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel bebas).

b. Level of signifikan (α) = 0,05 c. Ketentuan pengujian :

1. Jika nilai probabilitas (P value) / signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jika nilai probabilitas (P value) / signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.


(63)

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Umum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu:

1. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/MEN-TRANVED/68.

3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur.


(64)

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan 4.1.2.1. Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.2.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.


(65)

4.1.2.3. Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman. b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan

produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.2.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.


(66)

4.1.3. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta. Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai

B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A


(67)

berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.

4.1.3.1. Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.

4.1.3.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.3.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu


(68)

intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2. Deskripsi Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2007 yang berjumlah 170 mahasiswa.

Total kuesioner yang disebarkan sebanyak 63 buah. Kuesioner disebarkan secara simple random sampling, dimana penulis menyebarkan kueioner secara acak, langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan, sehingga setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama. Berdasarkan jumlah sebaran yang ada, kuesioner yang diisi lengkap dan dikembalikan menghasilkan sampel berjumlah 63 reponden. Deskripsi responden yang telah mengembalikan kuesioner disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase

Jenis kelamin Laki – laki 30 48%

Perempuan 33 52%

Total 63 100%

Total SKS 130 -140 48 76%

141 – 150 15 24%

IPK < 3,00 25 40%

> 3,00 38 60%

(Sumber : Data Responden)

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang jawaban reponden atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai


(69)

variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu variabel minat (X1), motivasi (X2), kualitas dan potensi dosen pengajar (X3), dan variabel pemahaman akuntansi (Y).

4.3.1.Rekapitulasi Jawaban Variabel Minat (X1)

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk memperoleh pendapat responden mengenai minat mahasiswa untuk mempelajari akuntansi, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Minat (X1)

Item pertanyaan

Skor

Total 1 2 3 4 5 1 0 0% 4 6.35% 18 28.57% 35 55.6% 6 9.5% 63 100% 2 0 0% 3 4.76% 21 33.3% 35 55.6% 4 6.35% 63 100% 3 0 0% 2 3.17% 24 38.1% 28 44.4% 9 14.29% 63 100% 4 0 0% 0 0% 22 34.92% 36 57.14% 4 7.94% 63 100% 5 0 0% 4 6.35% 16 25.4% 35 55.6% 8 12.7% 63 100% Rata-rata 0% 4.12% 32.06% 53.65% 10.15%

(Sumber : Lampiran 3)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai skor rata-rata dari jawaban respoden mengenai minat antara 4.12% - 53.65% (terendah sampai tertinggi). Untuk nilai rata-rata sebesar 4.12% (terendah) pada skala 2 menunjukkan bahwa responden kurang berminat untuk mempelajari akuntansi. Sedangkan untuk nilai rata-rata 53.65% (tertinggi) pada skala 4 menunjukkan bahwa minat responden yang sangat besar untuk mempelajari akuntansi.


(70)

4.3.2.Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi (X2)

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk memperoleh pendapat responden mengenai motivasi mahasiswa untuk mempelajari akuntansi, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3.

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Motivasi (X2)

Item pertanyaan

Skor

Total 1 2 3 4 5 1 0 0% 3 4.76% 19 30.16% 35 55.56% 6 9.52% 63 100% 2 0 0% 2 3.17% 14 22.22% 44 69.84% 3 4.76% 63 100% 3 0 0% 0 0% 23 36.51% 39 61.90% 1 1.59% 63 100% 4 0 0% 3 4.76% 21 33.33% 33 52.38% 6 9.52% 63 100% 5 0 0% 2 3.17% 17 26.98% 41 65.08% 3 4.76% 63 100% Rata-rata 0% 3.17% 29.84% 60.95% 6.03%

(Sumber : Lampiran 3)

Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa nilai skor rata-rata dari jawaban respoden mengenai motivasi antara 3.17% - 60.95% (terendah sampai tertinggi). Untuk nilai rata-rata sebesar 3.17% (terendah) pada skala 2 menunjukkan bahwa responden kurang memiliki motivasi untuk mempelajari akuntansi. Sedangkan untuk nilai rata-rata 60.95% (tertinggi) pada skala 4 menunjukkan bahwa motivasi responden yang sangat besar untuk mempelajari akuntansi.


(71)

4.3.3. Rekapitulasi Jawaban Variabel Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar Akuntansi (X3)

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk memperoleh pendapat responden mengenai kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi dalam proses pembelajaran akuntansi, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4.

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas dan Potensi Dosen Pengajar

Item pertanyaan

Skor

Total 1 2 3 4 5 1 0 0% 3 4.8% 16 25.4% 38 60.3% 6 9.5% 63 100% 2 0 0% 2 3.2% 12 19.0% 38 60.3% 11 17.5% 63 100% 3 0 0% 4 6.3% 20 31.7% 32 50.8% 7 11.1% 63 100% Rata-rata 0% 4.77% 25.37% 57.14% 12.7%

(Sumber : Lampiran 3)

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa nilai skor rata-rata dari jawaban respoden mengenai motivasi antara 4.77% - 57.14% (terendah sampai tertinggi). Untuk nilai rata-rata sebesar 4.77% (terendah) pada skala 2 menunjukkan bahwa kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi responden tidak tersedia dengan baik. Sedangkan untuk nilai rata-rata 57.14% (tertinggi) pada skala 4 menunjukkan bahwa kualitas dan potensi dosen pengajar akuntansi tersedia dengan baik untuk membantu proses belajar akuntansi.

4.3.4. Rekapitulasi Jawaban Variabel Pemahaman Akuntansi (Y)

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk memperoleh pendapat responden mengenai pemahaman akuntansi dalam proses


(1)

  78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian serta pembahasn yang telah diuraiankan pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel minat, motivasi, dan kualitas dan potensi dosen pengajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” JATIM.

2. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel minat, motivasi, dan kualitas dan potensi dosen pengajar secara parsial atau individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” JATIM.

3. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel kualitas dan potensi dosen pengajar mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi daripada variabel motivasi yang dihipotesakan.


(2)

  79

5.2.Saran

1. Bagi Pembaca

Khususnya bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah atau menggunakan variabel lain selain variabel dalam penelitian ini, sehingga mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi

Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah daftar pertanyaan kuesioner yang lebih spesifik mengenai tingkat pemahaman akuntansi dengan mencantumkan ukuran dari nilai mata kuliah akuntansi yang diperoleh oleh responden (dari nilai A sampai dengan E) agar responden dapat mengisi dengan tepat sesuai dengan hasil yang mereka peroleh.

2. Bagi Universitas

Diharapkan dapat meningkatkan fasilitas dan pelayanan agar mahasiswa dapat merasa nyaman dan bersemangat ketika memasuki area kampus dan ketika mengikuti materi perkuliahan akuntansi, sehingga mereka dapat menyerap ilmu dengan baik yang nantinya dapat menghasilkan lulusan-lulusan terbaik. Bagi tenaga pengajar diharapkan dapat terus membantu meningkatkan motivasi mahasiswanya dalam mempelajari ilmu akuntansi yang keberadaannya memang benar berguna bagi mahasiswa ketika mereka mengahadapi dunia kerja.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks :

Algifari, 1997, Analisis Regresi, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi, penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Firdaus, Muhammad, 2004, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif, Penerbit

PT Bumi Aksara, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariaye dengan Program SPSS,

Edisi 4, badan penerbit universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1978, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keprilakuan, Penerbit

Salemba Empat, Jakarta.

Mahmud, Dimyati, 1989, Psikologi pendidikan suatu Pendekatan Terapan,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Natzir 1998, Psikologi pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Slameto, 1991, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem kredit Semester (SKS),

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Riduwan,2004, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti


(4)

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya, penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Suharjo, Bambang, 2008, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Suharyadi, dan Purwanto S.K., 2004, Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, Surabaya.

Web :

Anonim, 2007, Peningkatan Kesepadanan Antara Keahlian Dan Kemampuan

Kerja Lulusan Dengan Tuntutan Dunia Kerja, http://www.dikti.go.id/

Archive2007/kpptjp/5.3.html yang diakses tanggal 26 Januaru 2010.

_______, 2008, (1) Realitas, http://www.stmik-jabar.ac.id/index, diakses tanggal 12 November 2009.

_______, 2008, (2) Jumlah Mahasiswa Fakutas Ekonomi Berdasarkan Her

Registrasi dan Krs Gasal Tahun 2008/2009, Admik FE ‘08/’09.

_______, 2009, (1) Kompetensi di dunia kerja, http://ilmusdm.wordpress.com/ 2009/12/04/kompetensi-di-dunia-kerja-apa-yang-dibutuhkan/

_______, 2009. (2) Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi

Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa


(5)

_______, 2010, Kegiatan Magang Bagi Dosen Yunior, http://ditnaga,dikti.go.id /ditnaga/ opendoc/ yang diakses pada tanggal 20 Februari 2010.

Jurnal :

Amarullah, Fitriani, dan Dahlia Sari,2008, Studi Pelaksanaan metode PBL dan

Hubungannya dengan Soft Skill dan Prestasi Belajar, Simposium

Nasional Akuntansi 11, Pontianak.

Budhiyanto, Suryanti , Joan, dan Paskah Ika Nugroho, 2004, Pengaruh Kecerdasan

Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Jurnal Ekonomi

dan Bisnis, Volume X No. 2 September 2004,hal 260-281.

Machfoedz, Mas’ud, 1999, Studi Persepsi mahasiswa Terhadap Profesionalisme

Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi, Jurnal Akuntansi dan Auditing

Indonesia, Volume No.3 1 Juni 1999, hal 3 – 28.

Melandy, Rissyo, dkk , Sinkronisasi Komponen Kecerdasan Emosional Dan

Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dalam Sistem

Pendidikan Perguruan Tinggi Akuntansi, Simposium Nasional

Akuntansi X, Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.

Skripsi Penelitian :

Ernawatie, Lilik, 2007, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Skripsi FE-UPN


(6)

Praptiningsih, Elok , 2009, Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Pemahaman Akuntansi Di Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur, Skripsi FE-UPN “Veteran” Jawa


Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25