Garis Bilangan Keping Penjumlahan Bilangan Bulat

Gambar 2.5 Mistar hitung

b. Garis Bilangan

Untuk garis bilangan, misalkan dibuat suatu perjanjian aturan sebagai berikut: 1 Bilangan bulat positif sepadan dengan melangkah ke kanan. Misalnya, jika ada bilangan positif 3, maka dari titik nol, melangkah ke kanan sebanyak 3 langkah. 2 Bilangan bulat negatif sepadan dengan melangkah ke kiri. Misalnya, jika ada bilangan bulat negatif 3, maka dari titik nol, melangkah ke kiri sebanyak 3 langkah. 3 Ditambah berarti maju, maka melangkah searah dengan penambahnya. Jika suatu bilangan ditambah dengan bilangan bulat positif, maka melangkah ke kanan. Sedangkan jika suatu bilangan ditambah dengan bilangan bulat negatif, maka melangkah ke kiri. 4 Dikurangi berarti mundur, maka melangkah berlawanan arah dengan pengurangnya. Jika suatu bilangan dikurangi dengan bilangan bulat positif, maka melangkah ke kiri. Sedangkan jika suatu bilangan dikurangi dengan bilangan bulat negatif, maka melangkah ke kanan. -1 6 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 -1

c. Keping

Keping yang digunakan terdiri dari 2 warna yang berbeda. Asumsikan bahwa keping tersebut bermuatan positif dan negatif. Akan dibuat kesepakatan terlebih dahulu bahwa satu warna mewakili nilai +1, satu warna yang lain mewakili nilai -1, dan sepasang keping yang bernilai +1 dan -1 tersebut bernilai nol. Kesepakatan yang akan dibuat adalah sebagai berikut: a. = +1 b. = -1 c. = 0 Jika pada garis bilangan: Gambar 2.6 Menyatakan keping pada garis bilangan

a. Penjumlahan Bilangan Bulat

1 Penjumlahan -3 + 6 a Menggunakan mistar hitung Penjumlahan pada mistar hitung berarti menyambung. Sebagai contoh -3+6, artinya, menyambung -3 dengan 6. Letakkan titik 0 pada mistar atas bersesuaian dengan bilangan -3 pada mistar hitung bawah. Lalu lihat bilangan 6 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan 3 pada mistar hitung bawah. Sehingga -3 + 6 = 3. 6 -3 Gambar 2.7 Penjumlahan -3+6 b Menggunakan garis bilangan Untuk menjumlahkan -3 dengan 6, maka langkahkan ke arah kiri 3 satuan dari titik nol. Ditambah berarti searah dengan penambahnya. Sedangkan penambahnya merupakan bilangan bulat positif, maka harus melangkah ke kanan 6 satuan. Sehingga hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu, 3. -6 -5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 3 Gambar 2.8 Penjumlahan -3+6 Jadi, -3+6 = 3 c Menggunakan keping Penjumlahan dengan menggunakan keping sama artinya dengan menggabungkan keping-keping tersebut menjadi satu. Ambil tiga keping yang bermuatan negatif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.9 Menyatakan -3 Karena penjumlahan maka terjadi proses penambahan atau penggabungan. Maka ambil 6 keping yang bermuatan positif kemudian masukkan ke dalam kotak. Sebelumnya telah disepakati bahwa sepasang keping negatif dan positif bernilai 0. Maka ambil semua pasangan keping yang bernilai 0. Gambar 2.10 Penjumlahan -3 + 5 Terdapat 3 pasang keping yang bernilai nol. Setelah ketiga pasang keping diambil, diperoleh 3 keping positif yang masih ada di dalam kotak. Sehingga, -3 + 6 = 3 Gambar 2.11 Menyatakan hasil dari penjumlahan -3+6=3 2 Penjumlahan 5 + -4 a Menggunakan mistar hitung Letakkan titik 0 pada mistar atas bersesuaian dengan bilangan 5 pada mistar hitung bawah. Lalu lihat bilangan -4 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan 1 pada mistar hitung bawah. Sehingga 5 + -4 = 1. -4 Gambar 2.12 Penjumlahan 5+-4 1 5 -6 -5 6 1 -1 -2 -3 -4 5 4 3 2 1 -1 Ambil pasangan keping yang bernilai 0 b Menggunakan garis bilangan Untuk menjumlahkan 5 dengan -4, maka langkahkan ke arah kanan 5 satuan dari titik nol. Ditambah berarti searah dengan penambahnya. Sedangkan penambahnya merupakan bilangan bulat negatif, maka harus melangkah ke kiri 4 satuan. Sehingga hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung langkah kedua, yaitu 1. Gambar 2.13 Penjumlahan 5+-4 Jadi, 5+-4 = 1 c Menggunakan keping Ambil lima keping yang bermuatan positif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.14 Menyatakan bilangan 5 Karena penjumlahan maka terjadi proses penambahan atau penggabungan. Maka ambil 4 keping yang bermuatan negatif kemudian masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.15Penjumlahan 5+-4 Terdapat 5 keping positif dan 4 keping negatif. Ambil 4 pasang keping yang bernilai 0. Setelah pasangan keping yang bernilai 0 diambil, didapatkan 1 keping bermuatan positif yang ada di dalam kotak. Sehingga, 5+-4 = 1 Gambar 2.16 Menyatakan hasil penjumlahan 5+-4=1 3 Penjumlahan -4 + -2 a Menggunakan mistar hitung Letakkan titik 0 pada mistar atas bersesuaian dengan bilangan -4 pada mistar hitung bawah. Lalu lihat bilangan -2 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan -6 pada mistar hitung bawah. Sehingga -4 + -2 = -6. Ambil 4 pasang keping yang bernilai 0 -2 Gambar 2.17 Penjumlahan -4+-2 b Menggunakan garis bilangan Untuk menjumlahkan -4 dengan -2, maka langkahkan ke arah kiri 4 satuan dari titik nol. Ditambah berarti searah dengan penambahnya. Sedangkan penambahnya merupakan bilangan bulat negatif, maka harus melangkah ke kiri 2 satuan. Sehingga hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung langkah kedua yaitu -6. Gambar 2.18 Penjumlahan -4+-2 Jadi, -4+-2 = -6 -4 2 3 4 5 1 -1 -2 -6 -5 1 -1 -2 -3 -4 -6 c Menggunakan keping Ambil 4 keping yang bermuatan negatif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.19 Menyatakan bilangan 4 Karena penjumlahan maka terjadi proses penambahan atau penggabungan. Maka ambil 2 keping yang bermuatan negatif kemudian masukkan ke dalam kotak. Dari hasil penggabungan tersebut, didapatkan 6 keping bermuatan negatif. Sehingga, -4 + -2 = -6 Gambar 2.20 Menyatakan hasil penjumlahan -4+-2 = -6

b. Sifat-sifat Penjumlahan pada Bilangan Bulat

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Efektivitas remediasi dengan metode tugas yang direpresentasikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika: Studi Eksperimen pada siswa kelas II cawu II pokok bahasan cahaya di SLTP Negeri 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 2 87

Diagnosis kesulitan belajar metematika siswa dan solusinya dengan pembelajaran remedial: penelitian deskriptif analisis di MAN 7 Jakarta

5 33 133

Upaya meningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran pkn pada pokok bahasan sejarah berdirinya asean melalui penerapan metode jigsaw pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang Tahun ajaran 2012/2013

0 22 114

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Analisis kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS terpadu pokok bahasan pajak penghasilan di SMP Fatahillah Pondok Pinang

1 11 0

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64