Sifat-sifat Penjumlahan pada Bilangan Bulat Pengurangan Bilangan Bulat

c Menggunakan keping Ambil 4 keping yang bermuatan negatif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.19 Menyatakan bilangan 4 Karena penjumlahan maka terjadi proses penambahan atau penggabungan. Maka ambil 2 keping yang bermuatan negatif kemudian masukkan ke dalam kotak. Dari hasil penggabungan tersebut, didapatkan 6 keping bermuatan negatif. Sehingga, -4 + -2 = -6 Gambar 2.20 Menyatakan hasil penjumlahan -4+-2 = -6

b. Sifat-sifat Penjumlahan pada Bilangan Bulat

1 Sifat komutatif pertukaran Contoh: 1. Apakah 2 + 3 = 3 + 2? 2 + 3 = 5 sedangkan 3 + 2= 5, maka 2 + 3 = 3 + 2 = 5 2. Apakah -3 + 5 = 5 + -3 ? -3 + 5 = 2 sedangkan 5 + -3 =2, maka -3 + 5 = 5 + -3 =2 Hasil penjumlahan dari dua bilangan bulat di atas ternyata selalu memperoleh hasil yang sama walaupun dipertukarkan tempatnya. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a+b=b+ a. Sifat ini disebut sifat komutatif. 2 Sifat Asosiatif pengelompokan Contoh: 1. Misalkan ada 3 sembarang bilangan bulat, yaitu, 3, -5, dan 6. Apakah 3+-5+6 = 3+-5+6 ? 3+-5+6 = -2+6 = 4 3+-5+6 = 3+1 = 4 Maka, 3+-5+6 = 3+-5+6 = 4 2. Apakah -4+-7+2 = -4+-7+2 ? -4+-7+2 = -11+2 = -9 -4+-7+2 = -4 + -5 = -9 Maka, -4+-7+2 = -4+-7+2= -9 Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa: Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku: a + b + c = a + b + c . Sifat ini disebut sifat asosiatif penjumlahan. 3 Unsur Identitas Contoh : 0 + -3 = -3 2 + 0 = 2 Dari penjumlahan bilangan di atas, ternyata jika 0 ditambah dengan suatu bilangan atau suatu bilangan ditambah dengan 0, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. sehingga 0 disebut unsur identitas. 4 Sifat Tertutup Contoh : 1. -8 + 6 = -2, -8 dan 6 adalah bilangan bulat. -2 juga bilangan bulat 2. -9 + -10 = -19 -9 dan -10 adalah bilangan bulat. -19 juga bilangan bulat. Dari contoh di atas ternyata penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat ini disebut sifat tertutup.

c. Pengurangan Bilangan Bulat

Bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif dapat diatur berpasangan seperti ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.21 Invers jumlah Tiap anggota dari pasangan bilangan disebut lawan atau invers jumlah dari anggota yang lain. -3 lawan dari 3 atau lawan dari 3 adalah -3 -2 lawan dari 2 atau lawan dari 2 adalah -2 Lawan invers dari a adalah –a Lawan invers dari –a adalah a Mengurangi artinya mengambil. Mengurangi dengan suatu bilangan sama saja artinya dengan menambah dengan lawan pengurangnya. 1 Pengurangan 5 – 3 a Menggunakan mistar hitung Pengurangan dengan mistar hitung bisa berarti juga memotong. Untuk 5-3, maka dari 5 satuan, akan dipotong sebanyak 3 satuan. Pasangkan bilangan 5 pada mistar bawah dengan pengurangnya yaitu 3 pada mistar atas. Lalu lihat bilangan 0 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan 2 pada mistar hitung bawah. Sehingga 5 – 3 = 2. 3 Gambar 2.22 Pengurangan 5-3 5 3 2 1 -1 -2 -3 5 4 3 2 1 -1 2 b Menggunakan garis bilangan Pengurangan 5 - 3 diselesaikan dengan cara melangkah 5 satuan ke kanan dari 0 dikurangi berarti mundur, melangkah berlawanan arah dengan bilangan pengurangnya. Bilangan pengurangnya merupakan bilangan bulat positif. Karena berlawanan arah, maka melangkah 3 satuan ke kiri. Hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung kedua yaitu 2. Gambar 2.23 Pengurangan 5-3 Jadi, 5 – 3 = 2 Akan dibandingkan dengan 5 + -3 Gambar 2.24 Penjumlahan 5+-3 Jadi, 5+-3 = 2 Sehingga 5 - 3 = 5+-3 = 2 c Menggunakan keping Ambil 5 keping bermuatan positif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.25 Menyatakan bilangan 5 Lakukan proses pengurangan dengan mengambil 3 buah keping bermuatan positif yang ada di dalam kotak tersebut. Gambar 2.26 Menyatakan hasil pengurangan 5-3 = 2 Setelah 3 keping diambil, maka keping yang tersisa adalah 2 buah. Sehingga, 5 – 3 = 2 2 Pengurangan -5 – 3 a Menggunakan mistar hitung Untuk pengurangan, pasangkan bilangan -5 pada mistar bawah dengan pengurangnya yaitu 3 pada mistar atas. Lalu lihat bilangan 0 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan -8 pada mistar hitung bawah. Sehingga -5 – 3 = -8. Gambar 2.27 Pengurangan -5-3 b Menggunakan garis bilangan Pengurangan -5 – 3 diselesaikan dengan cara melangkah 5 satuan ke kiri dari 0 dikurangi berarti mundur, berlawanan arah dengan bilangan pengurangnya. Bilangan pengurangnya 3 yaitu bilangan bulat positif. Karena berlawanan arah, maka melangkah 3 satuan ke kiri. Hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung kedua yaitu -8. Gambar 2.28 Pengurangan -5-3 Jadi, -5 – 3 = -8 Akan dibandingkan dengan -5 + -3 Gambar 2.29 Penjumlahan -5+-3 -8 -5 3 9 8 7 6 4 -8 -7 -6 -5 1 -1 -2 -3 -4 5 3 2 1 Jadi, -5+-3 = -8 Sehingga -5 - 3 = -5+-3 = -8 c Menggunakan keping Ambil 5 keping bertanda negatif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.30 Menyatakan bilangan -5 Lakukan pengurangan dengan mengambil 3 keping bermuatan positif. Karena keping yang bermuatan positif tidak ada, maka kita akan mengingat kembali sifat bilangan bulat yaitu suatu bilangan jika ditambah nol hasilnya tidak berubah. Maka ambil 3 pasang keping bermuatan positif dan negatif dan masukkan ke dalam kotak. Terdapat 8 keping bermuatan negatif dan 3 keping bermuatan positif. Sehingga dapat dilakukan proses pengurangan. Gambar 2.31 Pengurangan -5 - 3 Kemudian ambil 3 keping bermuatan positif. Setelah diambil 3 keping bermuatan positif, diperoleh keping yang tersisa di dalam kotak adalah 8 keping bermuatan negatif. Sehingga, -5 – 3 = -8 Tambahkan pasangan keping bernilai 0 -3 5 8 Gambar 2.32 Menyatakan hasil pengurangan -5 – 3 = -8 3 Pengurangan 5--3 a Menggunakan mistar hitung Untuk pengurangan, pasangkan bilangan 5 pada mistar bawah dengan pengurangnya yaitu -3 pada mistar atas. Lalu lihat bilangan 0 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan 8 pada mistar hitung bawah. Sehingga 5 – -3 = 8. Gambar 2.33 Pengurangan 5--3 b Menggunakan garis bilangan Pengurangan 5–-3 diselesaikan dengan cara melangkah 5 satuan ke kanan dari 0 dikurangi berarti mundur, berlawanan arah dengan bilangan pengurangnya. Bilangan pengurangnya - 3 yaitu bilangan bulat negatif. Karena berlawanan arah, maka melangkah 3 satuan ke kanan. Hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung kedua yaitu 8. -9 -8 7 6 8 5 4 3 2 1 -1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 Gambar 2.34 Pengurangan 5--3 Jadi, 5 –-3 = 8 Akan dibandingkan dengan 5 + 3 Gambar 2.35 Penjumlahan 5+3 Jadi, 5+ 3 =8 Sehingga 5 –-3 = 5+3 = 8 c Menggunakan keping Ambil 5 keping bermuatan positif dan letakkan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.36 Menyatakan bilangan 5 Lakukan proses pengurangan dengan mengambil 3 buah keping bermuatan negatif. Tetapi di dalam kotak ternyata hanya terdapat 5 buah keping bermuatan positif. Seperti pada contoh sebelumnya, kita akan mengingat kembali sifat bilangan bulat yaitu suatu bilangan bila ditambah dengan nol maka hasilnya tidak berubah. Kita ambil 3 pasang keping bermuatan positif dan negatif kemudian masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.37 Pengurangan 5--3 Sekarang ambil 3 buah keping bermuatan negatif yang berada di dalam kotak tersebut. Setelah ketiga keping bermuatan negatif diambil, maka keping yang tersisa di dalam kotak adalah 8 buah keping bermuatan positif. Sehingga, 5 – -3 = 8 Gambar 2.38 Menyatakan hasil pengurangan 5--3 = 8 4 Pengurangan -5--3 a Menggunakan mistar hitung Untuk pengurangan, pasangkan bilangan -5 pada mistar bawah dengan pengurangnya yaitu -3 pada mistar atas. Lalu lihat bilangan 0 pada mistar hitung atas, ternyata bersesuaian dengan bilangan -2 pada mistar hitung bawah. Sehingga -5 – -3 = -2. Gambar 2.39 Pengurangan -5--3 -5 -3 2 3 1 -2 -3 -4 -1 -6 -5 1 -1 -2 -3 -4 -2 Tambahkan pasangan keping bernilai b Menggunakan Garis Bilangan Pengurangan -5 – -3 diselesaikan dengan cara melangkah 5 satuan ke kiri dari 0 dikurangi berarti mundur, berlawanan arah dengan bilangan pengurangnya. Bilangan pengurangnya -3 yaitu bilangan bulat negatif. Karena berlawanan arah, maka melangkah 3 satuan ke kanan. Hasilnya adalah angka yang terletak pada ujung kedua yaitu -2. Gambar 2.40 Pengurangan -5--3 Jadi, -5 –-3 = -2 Akan dibandingkan dengan -5 + 3 Gambar 2.41 Penjumlahan -5+3 Jadi, -5+ 3 = -2 Sehingga -5 –-3 = - 5+3 = -2 c Menggunakan Keping Ambil 5 keping bermuatan negatif dan masukkan ke dalam kotak. Gambar 2.42 Menyatakan bilangan -5 Lakukan proses pengurangan dengan mengambil 3 buah keping bermuatan negatif. Akan dihitung bola yang tersisa di dalam kotak. Dari proses pengurangan tersebut, didapatkan 2 buah keping bermuatan negatif yang masih ada di dalam kotak. Gambar 2.43 Menyatakan hasil pengurangan -5- -3 = -2 Maka, -5 – -3 = -2

d. Sifat-sifat pengurangan

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Efektivitas remediasi dengan metode tugas yang direpresentasikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika: Studi Eksperimen pada siswa kelas II cawu II pokok bahasan cahaya di SLTP Negeri 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 2 87

Diagnosis kesulitan belajar metematika siswa dan solusinya dengan pembelajaran remedial: penelitian deskriptif analisis di MAN 7 Jakarta

5 33 133

Upaya meningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran pkn pada pokok bahasan sejarah berdirinya asean melalui penerapan metode jigsaw pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang Tahun ajaran 2012/2013

0 22 114

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Analisis kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS terpadu pokok bahasan pajak penghasilan di SMP Fatahillah Pondok Pinang

1 11 0

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64