HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DAN PENURUNAN HIPOTESIS

adalah Range, yang mana menunjukkan selisih antara nilai maksimum dan minimum. Adapun skewness berfungsi untuk mengukur kemiringan distribusi data, sedangkan kurtosis 53 digunakan untuk mengukur puncak distribusi data. Keduanya merupakan ukuran untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal ataukah tidak. a. Hosmer and Lemeshow Test Hosmer dan Lemeshow,s Goodness of Fit Test menguji hipotesis bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit test statistic sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan anatara model dengan nilai observasinya sehingga Goodnes of Fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistic Hosmer aand Lemeshow Goodnes of Fit lebih besar dari 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya.

b. Nagelkerke R

2 Koefisien Determinasi Majemuk Koefisien ini digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel dependennya dapat dijelaskan oleh variasi nilai dari variabel – variabel bebasnya. Dengan kata lain nilai – nilai statistik tersebut mengukur tingkat keberhasilan model regresi yang kita gunakan dalam memprediksi nilai variabel dependen atau mengetahui kecocokan goodness of fit dari model tersebut. Nilai Nagelkerke R-square memiliki rentang nilai antara nol dan satu 0 R2 1. Semakin mendekati nilai satu maka hampir semua variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen dan model tersebut dapat dikatakan semakin baik. Nilai R-square pada model logit akan menghasilkan nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai R2 pada regresi OLS biasa. Oleh karena itu nilai R-square tidak terlalu dipermasalahkan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ObyekSubyek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2010-2014 yang diperoleh dari website http:www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory ICMD. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan tertulis berupa laporan keuangan perusahaan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh peneliti. Adapun kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah: 1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2014 2. Perusahaan menyampaikan laporan keuangan 31 Desember secara rutin pada periode 2010-2014 terutama item – item laporan keuangan yang di hitung menjadi rasio – rasio keuangan dan digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini. 3. Perusahaan yang mengalami financial distress adalah dengan menggunakan model Altman atau yang lebih dikenal dengan Z- Score: Zi =1,2 +1,4 + 3,3 + 1,0 + 0,6 Dimana : WC = Working Capital RE = Retained Earning EBIT = Earning Before Interest Tax S = Sales EQ = Equity TA = Total Assets TL = Total Liabilities Model ini menghasilkan 3 kategori,antara lain sebagai berikut :  Z-score ≤ 1,81 dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan yang sangat besar dan beresiko tinggi sehingga kemungkinan bangkrut pun sangat terbuka lebar.  1,81 Z-score 2,99 berada di daerah abu – abu sehingga dikategorikan sebagai perusahaan yang memiliki kesulitan keuangan, namun kemungkinan terselamatkan dan kemungkinan bangkrut sama besarnya, tergantung dari keputusan kebijaksanaan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan.  Z-score ≥ 2,99 dikategorikan sebagai perusahaan yang sangat sehat sehingga tidak mengalami kesulitan keuangan. Setelah melakukan perhitungan rasio-rasio Altman untuk memprediksi kondisi financial distress, maka di dapat perincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Gambaran Tingkat Kesehatan Perusahaan di Indonesia Tahun Sehat Sakit Jumlah Persentase Jumlah Persentase 2010 54 21,86 12 11,88 2011 56 22,67 16 15,84 2012 46 18,62 18 17,82 2013 49 19,84 27 26,73 2014 42 17 28 27,72 Total 247 100 101 100 Sumber: Lampiran 1 Berdasarkan penghitungan besarnya Z-score dari perusahaan- perusahaan yang menjadi sampel untuk tahun 2010 – 2014, maka didapat 101 sampel yang mengalami financial distress dan 247 sampel tidak mengalami financial distress. Sedangkan 132 sampel lainnya berada pada area abu-abu, bisa saja mengalami financial distress atau malah perusahaan berkembang sehat tergantung dari kebijakan manajemen perusahaan.

B. Uji Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Deskriptif statistik menjelaskan besarnya nilai rata-rata, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum untuk variabel-variabel kecuali variabel dummy. Hasil statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.2 di bawah ini. Sumber : Lampiran 3 Hasil Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan deskriptif statistik masing- masing variabel penelitian. Nilai rata-rata likuiditas sebesar 2,493562. Nilai minimum likuiditas sebesar 0,157449 dan nilai maksimum likuiditas sebesar 13,872114. Standar deviasi sebesar 2,337316113. Nilai rata-rata dari hasil uji statistik deskritif untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 0,0546098. Nilai terendah variabel profitabilitas bernilai negatif sebesar 0,755758 dan nilai tertinggi sebesar 0, 748437. Nilai Tabel 4.2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Zi 348 1 0.29 0.455 CR 348 0.157449 13.872114 2.493562 2.337316113 DER 348 -31.7814 70.831585 1.648008 5.91589908 ROA 348 - 0.755758 0.748437 0.0546098 0.119986269 Valid N listwise 348

Dokumen yang terkait

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 20 92

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011).

0 0 14

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

ANALISIS LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17