Skala Job Demand METODE PENGUMPULAN DATA

Azwar, 2010. Terdapat dua skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala job demand dan skala cyberloafing.

1. Skala Job Demand

Metode pengambilan data job demand dilakukan dengan menggunakan skala yang dikembangkan dari Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work QEEW oleh Van Veldhoven 2002. Skala tersebut berisi 30 aitem dengan jumlah 10 aitem untuk dimensi work overload, 10 aitem untuk dimensi emotional load, dan 10 aitem cognitive load. Skala ini menggunakan format Likert yang terdiri dari empat macam kategori jawaban yaitu: SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Skala Likert ini meniadakan kategori jawaban yang ditengah yaitu N Netral berdasarkan alasan yaitu kategori tersebut mempunyai arti ambigu. Skor untuk setiap respon aitem favorabel adalah nilai 4 untuk jawaban SS Sangat Setuju sampai dengan nilai 1 untuk jawaban STS Sangat Tidak Setuju. Sedangkan skor untuk setiap respon aitem unfavorabel adalah nilai 1 untuk jawaban SS Sangat Setuju sampai dengan nilai 4 untuk jawaban STS Sangat Tidak Setuju. Skor pada skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi job demand karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah job demand karyawan. Aitem skala job demand sebelum diuji coba dapat dilihat pada lampiran 1. Blue print skala job demand dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 1-Blue Print Skala Job Demand Sebelum Uji Coba No Dimensi Indikator Perilaku Butir Aitem Jumlah Jumlah F UF 1 Work overload Kuantitas pekerjaan yang banyak 1, 2 11 10 33.3 Waktu yang sedikit dalam melakukan pekerjaan 3 20 Kualitas pekerjaan yang kompleks 4, 7 6, 23, 25 2 Emotional load Situasi kerja yang tidak menyenangkan atau membuat marah 8, 9 10 10 33.3 Lingkungan kerja menimbulkan emosi negatif terancam tersinggung 12, 17, 22 18 Berhubungan dengan orang yang menyulitkan dalam bekerja 13, 15 24 3 Cognitive load Pekerjaan melibatkan konsentrasi tinggi 5, 26 19, 21 10 33.3 Pekerjaan melibatkan ketepatan memori 27, 28 4 Pekerjaan melibatkan atensi terus menerus 6 29, 30 Total 17 13 30 100 2. Skala Cyberloafing Perilaku cyberloafing yang dilakukan oleh karyawan akan diukur dengan menggunakan skala Lim dan Chen 2012 yang dikembangkan oleh peneliti yang terdiri dari aktifitas emailing dan browsing. Skala tersebut berisi 12 aitem, yang terdiri dari 11 aitem favorable untuk aktifitas browsing dan 1 aitem favorable untuk aktifitas emailing. Skala ini menggunakan format Likert yang terdiri dari lima rentang pilihan jawaban, yaitu: TP Tidak Pernah, Jarang JR, Kadang-Kadang KK, Sering SR, dan SS Sangat Sering. Skor untuk setiap respon adalah nilai 0 untuk jawaban TP Universitas Sumatera Utara Tidak Pernah sampai dengan nilai 4 untuk jawaban SS Sangat Sering. Skor pada skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi frekuensi cyberloafing yang dilakukan oleh karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah frekuensi cyberloafing yang dilakukan oleh karyawan. Aitem skala cyberloafing sebelum diuji coba dapat dilihat pada lampiran 2. Blue print skala cyberloafing dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2-Blue Print Skala CyberloafingSebelum Uji Coba No. Kategori Jenis Aitem Jumlah Jumlah F UF 1 Emailing 5 – 1 8.3 2 Browsing 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 – 11 91.6 Total 12 – 12 100 Keterangan : - = kosong

E. UJI INSTRUMEN PENELITIAN 1. Validitas Alat Ukur