Lokasi dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Intrumen Penelitian

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan, mengingat rumah sakit pendidikan yang memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli hingga Agustus 2015. Penelitian ini dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang ditetapkan karena proses administrasi yang berlangsung selama satu bulan, setelah mendapat izin dari dosen pembimbing dan rumah sakit penelitian ini dimulai pada September hingga awal Oktober.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan pada peneliti setelah mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dari RSUP H. Adam Malik Medan, serta mendapatkan surat etik dari komisi etik penelitian kesehatan fakultas keperawatan USU untuk melakukan penelitian. Pertimbangan etik yang perlu diperhatikan menurut Nursalam 2009 yaitu peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak mengikuti penelitian self determination. Peneliti menyerahkan lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu harus menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan Inform concent. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar Universitas Sumatera Utara pengumpulan data yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya akan diberi kode tertentu anonymity. Kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian confidentiality.

5. Intrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan lembar observasi yang didasarkan pada tinjauan pustaka. Kuesioner terdiri dari dua bagian, yaitu data demografi dan data untuk mengidentifikasi self efficacy. Sementara untuk mengobservasi perilaku nyeri menggunakan lembar observasi yang sudah baku dari penelitian Keefe Block, 1982; Keefe Smith, 2002 dalam Harahap 2007. 5.1 Data Demografi Terdiri dari usia, status pernikahan, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan. Data demografi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden, deskripsi frekuensi, dan presentasi demografi responden. 5.2 Lembar Observasi Perilaku Nyeri Lembar observasi perilaku nyeri dengan menggunakan The Pain Behavior Observation Protocol PBOP. PBOP ini terdiri dari lima item meliputi terjaga, menahan rasa sakit, menggosok bagian yang nyeri, meringis, dan mendesah. Perilaku nyeri diobservasi secara langsung pada saat pasien menunjukkan delapan task yang disesuaikan dari protokol Keefe dan Block pada tahun 1982, terdiri dari duduk selama satu Universitas Sumatera Utara menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berdiri selama satu menit dan kemudian diulangi selama dua menit, berbaring sebanyak dua kali masing-masing selama satu menit, berjalan sebanyak dua kali masing- masing selama satu menit Keefe Block, 1982; Keefe Smith, 2002 dalam Harahap 2007. Tingkat perilaku nyeri menggunakan skala Likert dengan nilai 0= tidak ada, 1= kadang-kadang, dan 2= selalu. Jumlah skor merupakan penjumlahan dari lima item tersebut. Skor tertinggi mengindikasikan ekspresi perilaku nyeri yang tertinggi. Untuk menginterpretasikan skor PBOP, jumlah skor perilaku nyeri dibagi menjadi tiga tingkatan meliputi rendah 0-3, sedang 4-7, dan tinggi 8-10. Skor pada masing-masing PBOP juga dibagi menjadi tiga tingkatan: rendah 0-0.67, sedang 0.77- 1.24, dan tinggi 1.34-2.00. 5.3 Data Mengidentifikasi Pain self Efficacy Untuk mengidentifikasikasi pain self efficacy, peneliti menggunakan menggunakan skala differensial semantik Pain Self Efficacy Questionnaire PSEQ yang didesain oleh Nicholas pada 1989. Kuesioner ini pernyataan akan diberi skor 0 sampai 6. Skor 0 mengindikasikan bahwa klien sangat tidak yakin sampai skor 6 mengindikasikan bahwa klien sangat yakin. Skor tertinggi dalam instrumen ini adalah 60 sedangkan skor terendah nol. Berdasarkan rumus statistika: Universitas Sumatera Utara Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah Sudjana, 1992 sebesar 60 dibagi ke dalam tiga kelas yaitu self efficacy yang rendah, self efficacy sedang dan self efficacy yang tinggi, maka diperoleh panjang kelas sebesar 20. Dengan p=20, dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka self efficacy dikategorikan atas interval sebagai berikut: 0-20 = self efficacy rendah 21-40 = self efficacy sedang 41-60 = self efficacy tinggi

6. Uji Validitas dan Reabilitas