BAB II PENGATURAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN DI KOTA MEDAN
A. Tinjauan Umum Tentang Retribusi
4. Pengertian Retribusi
Istilah retribusi atau retribute berasal dari Bahasa Inggris yang mana penggunaannya mulai dipakai oleh bangsa-bangsa penjajah terhadap negara
jajahannya untuk membayar sesuatu kepada bangsa penjajah tersebut berupa upeti atau pembayaran dari kelompok yang menang. Kemudian pembayaran itu dikuti
oleh suatu prestasi kembali dimana kelompok penerima upeti harus melindungi kelompok yang membayar upeti atau kelompok yang kalah, maka dipakai
kata Re yang maksudnya “Kembali”. Jadi retribusi adalah pembayaran yang
diikuti kembali kepada sipembayar. Ini adalah pengertian retribusi dalam terminology. Kemudian istilah retribusi ini berkembang sampai pada zaman
sekarang dan dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan untuk negara maupun untuk pendapatan pemerintahan daerah.
17
Retribusi merupakan suatu kata yang sudah familier dan sering di dengar dalam menjalankan suatu aktifitas kehidupan sehari-hari. Retribusi sering dilihat
di tempat-tempat umum seperti di pasar, terminal, tempat rekreasi atau tempat- tempat tertentu yang digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Secara
awam retribusi merupakan suatu pungutan atas pemakaian dan pemanfaatan suatu fasilitas tertentu. Namun apakah semua pungutan-pungutan atas fasilitas tertentu
17
Ahmad Yani, Hubungan Keuangan Antara Pemerinth Pusat dan Daerah d Indonesia, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,2002, hal 13
18
Universitas Sumatera Utara
merupakan suatu retribusi atau tidak semua pungutan atas beragam fasilitas yang digunakan merupakan retribusi.
18
Retribusi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi daerah Pasal 1 angka 64 menyatakan bahwa: Retribusi Daerah, yang
selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah menurut Panca Kurniawan yang juga diambil berdasarkan
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yaitu
“Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.”
19
Retribusi Daerah, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
20
Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oeh negara bagi penduduk secara
perorangan.
21
18
Samsuri Azhari, Implementasi Perda Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Retribusi Jasa Usaha Angkutan Umum Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Studi Kota
Padangsidimpuan, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan 2014, hal 17
19
Kurniawan, Panca, Agus Purwanto, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia. Cet. 1. Penerbit Bayumedia, Malang, 2005, hal 5
20
Abdul Kadir, dkk, Op. Cit, hal 19
21
Marihot P. Siahaan,. Op.Cit, hal 5
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Pasal 1 angka 26 menyatakan bahwa : Di Indonesia saat ini penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi, retribusi yang
dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi daerah. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Retribusi Daerah, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
22
Dari pengertian retribusi di atas dapat simpulkan bahwa adalah suatu pembayaran yang dilakukan oleh mereka yang menikmati suatu pelayanan, dan
biasanya dimaksudkan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya pelaksanaannya.
Retribusi daerah ditetapkan sesuai dengan undang-undang yang pelaksanaannya untuk di daerah diatur lebih lanjut dengan perda. Peraturan daerah
tentang retribusi tidak dapat berlaku surut dan sekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai:
23
a. Nama, objek dan subjek retribusi.
b. Golongan retribusi.
c. Cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan.
22
Op.Cit, Pasal 1 angka 30
Universitas Sumatera Utara
d. Prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi.
Peraturan daerah harus mencantumkan jenis-jenis retribusi dan mencantumkan prinsip penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi.
e. Struktur dan besarnya tarif retribusi.
f. Wilayah pumungutan.
g. Tata cara pemungutan, termasuk mengatur ketentuan pembayaran, tempat
pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran. h.
Sanksi administrasi.
5. Jenis-jenis Retribusi