Ensambel Gendang Telu Sendalanen

umumnya terdapat pada kebudayaan musik nusantara. Perbedaan keduanya Penganak dan gung adalah dari segi ukuran atau lebar diameternya. Gambar 2.4: Gung karo kiri dan Penganak kanan. Sumber dok: Karo siadi.com Gung memiliki ukuran yang besar diameter 68,5 cm, dan penganak memiliki ukuran yang kecil diameter 16 cm. Gung dan penganak ini terbuat dari kuningan, sedangkan palu-palu pemukulnya terbuat dari kayu dengan benda lunak yang sengaja dibuat di ujungnya untuk menghasilkan suara gung yang lebih enak didengar palu-palu gung.

2.2.1.2 Ensambel Gendang Telu Sendalanen

Secara harfiah Gendang telu sendalanen memiliki pengertian tiga alat musik yang sejalan atau dimainkan secara bersama-sama sama seperti pengertian Gendang Lima Sendalanen. Ketiga alat musik tersebut adalah 1 Kulcapibalobat, 2 ketengketeng, dan 3 mangkok. Dalam ensambel ini ada dua istrumen yang bisa digunakan sebagai pembawa melodi yaitu Kulcapi atau balobat. Pemakaian Kulcapi atau balobat sebagai pembawa melodi dilakukan secara terpisah dalam upacara yang berbeda. Sedangkan Keteng-keteng dan mangkok merupakan alat musik pengiring yang menghasilkan pola-pola ritem yang bersifat konstan dan repetitif. Universitas Sumatera Utara

a. Kulcapi

Kulcapi adalah alat musik petik berbentuk lute yang terdiri dari dua buah senar two- strenged fretted-necked lute. Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren enau namun sekarang telah diganti senar metal. Langkup Kulcapi bagian depan resonator Kulcapi tidak terdapat lobang resonator, justru lobang resonator disebut babah terdapat pada bagian belakang Kulcapi. Dalam memainkan Kulcapi, lobang resonator babah tersebut juga berfungsi untuk mengubah warna bunyi efek bunyi dengan cara tonggum, yakni suatu teknik permainan Kulcapi dengan cara mendekapkan seluruhsebagian babah Kulcapi ke badan pemain Kulcapi secara berulang dalam waktu tertentu. Efek bunyi Kulcapi yang dihasilkan melalui tehnik tonggum ini hampir menyerupai efek bunyi echo pada alat musik elektronik pada umumnya. Gambar 2.5 : Kulcapi Karo Sumber: dok. Egi Sinulingga

b. Balobat

Balobat merupakan alat musik tiup yang tebuat dari bambu block flute. Instrumen ini mirip dengan alat musik recorder pada alat musik barat. Balobat memiliki enam buah lobang nada. Dilihat dari perannya dalam gendang telu sedalanen, balobat memiliki peran yang sedikit atau kurang berperan penting, karena pada sebagian besar penampilan Gendang telu sendalanen biasanya menggunakan Kulcapi pembawa melodi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6: Belobat Sumber: Dok. Egi Sinulingga

c. Keteng-keteng

Keteng-keteng merupakan alat musik yang terbuat dari bambu. Bunyi keteng-keteng dihasilkan dari dua buah “senar” yang diambil dari kulit bambu itu sendiri bamboo idiochord. Pada ruas bambu tersebut dibuat satu lobang resonator dan tepat di atasnya ditempatkan sebilah potongan bambu dengan cara melekatkan bilahan itu ke salah satu senar keteng-keteng. Bilahan bambu itu disebut gung, karena peran musikal dan warna bunyinya menyerupai gung dalam Gendang Lima Sendalanen. Bunyi musik yang dihasilkan keteng- keteng merupakan gabungan dari alat-alat musik pengiring Gendang Lima Sendalanen kecuali sarune karena pola permainan keteng-keteng menghasilkan bunyi pola ritem: gendang singanaki, gendang singindungi, penganak dan gung yang dimainkan oleh hanya seorang pemain keteng-keteng. Gambar. 2.7 : keteng-keteng sumber.dok : Egi Sinulingga. Universitas Sumatera Utara Menurut Sempa Sitepu 1982: 192 kemungkinan terciptanya alat musik ini keteng- keteng ialah untuk menanggulangi kesulitan memanggil gendang Gendang Lima Sendalanen dan untuk acara yang tidak begitu besar seperti ndilo tendi memanggil roh atau erpangir ku lau, alat tersebut dapat menggantikannya. Balobat digunakan sebagai pembawa melodi menggantikan sarune dalam Gendang Lima Sendalanen.

d. Mangkok

Mangkok yang dimaksud dalam hal ini adalah semacam cawan chinese glass-bowl yang pada dasarnya bukan merupakan alat musik, namun dalam gendang telu sedalanen, mangkok tersebut digunakan sebagai instrumen pembawa ritmis. Selain sebagai alat musik, mangkok juga merupakan perlengkapan penting dari guru sibaso dukun dalam sistem kepercayaan tradisional Karo. Mangkok tersebut digunakan sebagai tempat air suci atau air bunga atau juga beras dalam ritual tertentu. Ketika mangkok digunakan atau dipakai sebagai alat musik dalam Gendang telu sendalanen biasanya diisi air putih biasa, tujuannya agar bunyi yang dihasilkan mangkok tersebut menjadi lebih nyaring. Gambar 2.8 : Mangkok meciho Sumber: dok. Egi Sinulingga Universitas Sumatera Utara

2.2.1.3 Instrument tunggal