Formula Melodi melodie fomula Kantur Contour

a. Pola kadensa odak-odak 1. 2. 3.

4.5.7 Formula Melodi melodie fomula

Dalam medeskripsikan formula melodik, ada tiga hal yang penting untuk dibahas, yaitu bentuk, frasa, dan motif. Netll 1964:149-150 mengatakan bahwa bentuk adalah hubungan diantara bagian-bagian dari sebuah komposisi, termasuk hubungan diantara unsur- unsur melodis dan ritmis, atau dengan pemahaman sederhana, bentuk merupakan suatu aspek yang menguraikan tentang organisasi musikal. Frasa adalah suatu unit dari melodi di dalam komposisi. Sedangkan motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Bentuk disimbolkan dengan huruf A, B, C, dan seterusnya, sedangkan frasa dituliskan ke dalam angka-angka. Ada beberapa jenis bentuk form menurut Malm 1976:8 antara lain : a. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian yang mengalami pengulangan. b. Ireratif, yaitu suatu bentuk nyanyian yang menggunakan formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian Universitas Sumatera Utara c. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis.Namun pada lagu Odak- odak tidak ditemukan bentuk form tersebut. d. Strofic, yaitu bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun menggunakan teks yang baru. Namun pada lagu odak-odak tidak ditemukan bentuk tersebut. e. Progressive, yaitu bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Namun dalam lagu Odak-odak, bentuk form ini tidak ada, karena bentuk melodinya mengalami pengulangan.

4.5.8 Kantur Contour

Kontur adalah garis atau melodi pada sebuah lagu Malm 1964:8. Defenisi yang sama kontur adalah alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik garis. Ada beberapa jenis kontur yang dikemukakan oleh Malm Malm dalam Jonson 2000: 76, antara lain: a. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnnya naik dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi, seperti gambar : b. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke nada yang rendah, seperti gambar : Lagu odak-odak Universitas Sumatera Utara c. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang rendah ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah. Begitu juga sebaliknya, seperti gambar : d. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti gambar: Universitas Sumatera Utara e. Statis, yaitu garis melodi yang sifatnya tetap atau apabila gerakan-gerakan intervalnya terbatas, seperti gambar: Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP