27 Sistem penjajaran koleksi terbitan berseri dalam rak disesuaikan dengan
ketentuan yang dibuat oleh perpustakaan. Kartu kartu terbitan berseri dimuat dalam satu tempat yang disusun secara alfabetis menurut judul terbitan berseri
dalam satu kotak yang berukuran 30x22x10cm. Dengan demikan kartu kartu dapat tersusun dalam posisi berdiri sehingga memudahkan pengecekan karena
setiap saat dibutuhkan baik untuk melihatterbitan berseri yang adatidak ada ataupun untuk pencatatan terbitan berseri yang baru masuk ke perpustakaaan.
2.7.7 Pelayanan Terbitan Berseri
Tugas perpustakaan perguruan tinggi yaitu memberikan pelayanan pada seluruh aktivitas akademika yang terdiri darimahasiswa, staf pengajar, peneliti,
dan staf administrasi. Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan perpustakaan dengan baik, maka perpustakaan harus dapat menyediakan bahan pustaka yang
sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakan demikian karena bahan pustaka merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi mahasiswa dalam
penyelesaian tugas yang telah diberikan oleh dosen, bagi staf pengajar untuk keperluan mengajar, sedangkan bagi peneliti untuk menyelesaikan tugas
penelitian yang sedang dilakukannya. 1.
Sistem Layanan Terbuka open access. Sistem layanan terbuka memungkinkan pengguna untuk mengambil
langsung bahan pustaka ke rak. Hal ini sesuai seperti yang dimuat dalam Pedoman Umum Pengolahan Koleksi PerpustakaanPerguruan Tinggi 2000, 24 bahwa:
Layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memungkinkan pengguna menelusur jajaran koleksi penempatan relatif akan lebih menguntungkan karena
Universitas Sumatera Utara
28 pengguna memiliki kesempatan menemukan pustaka lain yang berkaitan dengan
pustaka yang dibutuhkannya. Dalam melaksanakan sistem pelayanan terbuka perpustakaan harus dapat melakukan beberapa hal antara lain:
a. Penataan Koleksi
Koleksi perpustakaan harus ditata dan diatur secara sistematis menurut klasifikasi agar pengguna mudah mencari dan menemukan
bahan pustaka yang dibutuhkan.
b. Rambu-rambu
Rambu-rambu petunjuk arah pencarian bahan pustaka harus dibuat dengan jelas tetapi singkat serta ditempatkan pada tempat yang tepat.
Rambu-rambu tersebut dapat berwujud panah atau tulisan.
c. Tata Ruang
Tata ruang harus baik sehinggamemungkinkan pengawasan petugas kepada setiap pengunjung secara seksama.
d. Katalog
Meskipun pengunjung perpustakaan dapat memilih bahan pustaka secara langsung ke rak, katalog perpustakaan tetap diperlukan dan
harus ada. Soeatminah 1992, 130
2. Sistem Layanan Tertutup Closed Access
Layanan tertutup adalah suatu sistem layanan yang tidak memungkinkan pengguna perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Dalam sistem ini pengguna
perpustakaan tidak diberi izin untuk masuk dan mengambil langsung bahan pustaka ke rak, tetapi bahan pustaka yang diminta pengguna diambil oleh petugas
perpustakaan. Pengguna memilih bahan pustaka yang ingin dipinjam melalui katalog perpustakaan dan setelah ditemukan sandi bukunya maka petugas
perpustakaan dapat mengambil koleksi ke rak akan tetapi dibantu oleh petugas sirkulasi. Sehubungan dengan uraian diatas pelaksanaan sistem layanan tertutup
perpustakaan perlu memperhatikan beberapa hal yaitu: a.
Penataan koleksi
Universitas Sumatera Utara
29 Koleksi pada sistem tertutup tidak harus ditata secara sistematis
menurut urutan klasifikasi. Sehingga pengambilan bahan pustaka dan pengembaliannya tidak dapat dilakukan dengan cepat. Nomor urut
lebih memungkinkan pengambilan dan pengembalian dilakukan dengan cepat.
b. Rambu-rambu
Petugas yang sudah hafal letak pustaka, rambu-rambu petunjuk arah kurang diperlukan.
c. Tata ruang
Berhubungan karena pengguna tidak boleh masuk, ruang koleksi harus di pisahkan dari ruang pengguna.
d. Katalog perpustakaan
Katalog perpustakaan sangat vital karena merupakan satu-satunya alat untuk mencari dan menentukan bahan pustaka yang ingin dibaca
atau dipinjam. Perpustakaan dengan sistem tertutup tidak mungkin tanpa katalog. Soeatminah 1992, 131.
Menurut Yusuf dan Suhendar 2005, 69 menggolongkan pelayanan menjadi dua bagian yang berbeda yaitu:
a. Pelayayan Langsung
Dikenal dengan nama pelayanan langsung karena bentuk pelayanannya berupa pemberian pelayanan secara langsung oleh
petugas kepada pengguna dan hasilnya bisa secara langsung diterima oleh pengguna tersebut.
b. Pelayanan Tidak Langsung
Bentuk pelayanan yang tidak langsung memberikan hasil seketika. Pelayanan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi kepada pengguna agar pendayagunaan koleksi tetap terpelihara.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah