sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam menuju masyarakat sehat. Pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth lebih mengutamakan orang yang paling
membutuhkan tanpa membedakan suku, bangsa, agama dan golongan sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
4.1.5 Tujuan dan Fungsi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tujuan Rumah Sakit Santa Elisabeth adalah mewujudkan secara nyata Kharisma Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth dalam bentuk pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum tanpa membeda-bedakan dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh holistik bagi orang-orang sakit dan
menderita serta membutuhkan pertolongan. Fungsi Rumah Sakit Santa Elisabeth adalah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitative serta menyediakan tempat umtuk praktek STIKes Santa Elisabeth Medan.
4.2 Deskriptif
4.2.1 Batita Penderita Pneumonia yang Dirawat Inap
Proporsi penderita pneumonia pada batita yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 di
bawah ini:
Tabel 4.1 Proporsi Penderita Pneumonia Batita yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2015
Batita yang dirawat inap f
Penderita Pneumonia 106
8,6 Bukan Penderita Pneumonia
1.122 91,4
Total 1.228
100
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 1.228 orang batita yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2015, 106 orang
8,6 diantaranya adalah penderita pneumonia dan 1.122 orang 91,4 bukan penderita pneumonia.
Ada 8,6 anak batita penderita pneumonia dari seluruh anak batita yang dirawat di Rumah Sakit Santa Elisabet Medan tahun 2015. Hal tersebut berarti
bahwa dari setiap 100 anak batita penderita pneumonia ada 8,6 atau 9 orang anak yang merupakan penderita pneumonia. Angka tersebut memang sangat kecil
namun sangat membahayakan jika ada anak penderita pneumonia yang meninggal dunia. Pneumonia sering sekali dianggap sepele seperti flu biasa namun pada
kenyataannya dapat menyebabkan kematian pada anak sehingga harus dicegah dan tidak berulang bagi penderita yang sudah sembuh.
4.2.2 Sosiodemografi
Distribusi proporsi batita penderita pneumonia yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2015 berdasarkan sosiodemografi
dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Batita Penderita Pneumonia yang Dirawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2015
No. Sosiodemografi
f 1.
Umur bulan
0-11 33
31,1 12-23
26 24,5
24-35 47
44,4 Total
106 100
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 64
60,4 Perempuan
42 39,6
Total 106
100
3. Suku
Batak 99
93,5 Jawa
3 2,9
Minang 1
0,9 Nias
1 0,9
Tionghoa 1
0,9 Lain-lain
1 0,9
Total 106
100
4. Agama
Islam 10
9,4 Kristen Protestan
80 75,5
Katolik 15
14,2 Budha
1 0,9
Total 106
100
5. Tempat Tinggal
Kota Medan 68
64,2 Luar Kota Medan
38 35,8
Total 106
100 Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa proporsi batita penderita
pneumonia berdasarkan umur terbanyak pada kelompok umur 24 - 35 bulan yaitu sebanyak 47 orang 44,3 dan paling sedikit pada kelompok umur 12-23 bulan
sebanyak 26 orang 24.5. Proporsi batita penderita pneumonia berdasarkan jenis kelamin lebih banyak pada laki-laki yaitu sebanyak 64 orang 60,4
sedangkan pada perempuan sebanyak 42 orang 39,6. Proporsi batita penderita pneumonia berdasarkan suku terbanyak pada Suku Batak sebanyak 99 orang
93,5 dan paling sedikit pada Suku Minang, Suku Nias, Suku Tionghoa dan suku lain-lain, masing-masing sebanyak 1 orang 0,9. Proporsi batita penderita
pneumonia berdasarkan agama terbanyak beragama Kristen Protestan sebanyak
Universitas Sumatera Utara