Diagnosis Terapi Infeksi Candida

pasien dengan infeksi jamur sistemik. 7 Suatu penelitian meta-analitik didapatkan hasil neonatus dengan infeksi jamur sistemik prevalensi endoftalmitis 3, meningitis 15, abses otak 4, endokarditis 5, infeksi ginjal 5 dan adanya jamur dari kultur urin 61. 18

2.1.5. Diagnosis

Kecurigaan terhadap infeksi jamur sistemik pada neonatus dimulai bila timbul gejala sepsis dan ditemukan riwayat faktor risiko. Konfirmasi laboratorium dilakukan dengan melakukan biakan kultur darah, urin, dan cairan serebrospinal yang penting untuk menentukan jamur penyebab. 1,9,19 Survei kultur darah dapat membantu mendiagnosis kandidiema lebih awal, di unit perawatan neonatologi survei kultur darah dilakukan rata-rata 50 pasien terinfeksi jamur.

2.1.6. Terapi

7 1. Amfoterisin B deoxycholate fungizone Merupakan obat pilihan bagi infeksi jamur sistemik. Dosis permulaan berkisar antara 0.5 - 1 mg kilogram berat badan hari secara intravena. Amfoterisin B harus diencerkan dalam dekstrosa 5 dan diberikan selama 2 - 6 jam. Lama pemberian bervariasi tergantung dari respon klinis dan toksisitas obat. Amfoterisin B dalam bentuk lipid pada beberapa penelitian memberikan efikasi yang sama dengan amfoterisin B deoxycholate dengan dosis 5 - 7 mg kilogram berat badan hari dan tidak menimbulkan efek samping pada Universitas Sumatera Utara BBLSR. Resistensi terhadap amfoterisin B jarang, namun resisten terhadap C. lisitaniae pernah dilaporkan. 2. Fluconazole 10 Fluconazole merupakan suatu golongan azole yang bekerja menghambat enzim C-14 lanosterol demethylase dalam bentuk ergosterol. Obat ini mempunyai efikasi yang sama dengan amfoterisin B deoxycholate dan penetrasi ke jaringan sangat baik. Dosis 6 mg kilogram berat badan hari. Tersedia dalam bentuk parental berupa infus intravena. 11 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fukonazole efektif sebagai profilaksis anti jamur untuk mencegah infeksi jamur sistemik. 19 Penelitian multisenter dengan randomised trial tentang profilaksis flukonasol pada preterm didapatkan hasil kolonisasi jamur 9,8 pada group yang mendapat dosis fluconazole 6 mg kilogram berat badan hari dan 7.7 pada group fluconazole 3 mg kilogram berat badan hari dibandingkan dengan 29,2 pada group placebo. 20 Pada suatu penelitian didapati bahwa profilaksis anti jamur pada bayi berat lahir sangat rendah yang mendapat fluconazole 3 mg kilogram berat badan hari ternyata efektif mencegah kolonisasi dan infeksi jamur invasif. 21 3. Variconazole Variconazole merupakan satu-satunya triazole generasi kedua yang digunakan secara luas di USA. Dibandingkan dengan triazole generasi pertama, variconazole memiliki aktivasi anti jamur yang luas dan lebih efektif terhadap spesies Candida, seperti C. krusei dan Candida glabrata yang resisten terhadap fluconazole. Namun demikian efektivitas klinis variconazole Universitas Sumatera Utara pada populasi anak masih belum diteliti secara intensif seperti pada populasi dewasa. 10

2.2. Hubungan kolonisasi dengan infeksi jamur sistemik pada BBLR