BAB 4. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada 46 bayi yang dirawat di unit perinatologi dengan berat badan lahir 2500 g dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bayi yang
menderita kolonisasi dan tidak mengalami kolonisasi jamur sebelumnya. Tabel 4.1. Karakteristik responden penelitian
Karakteristik Jumlah
n=46
Jenis kelamin Laki-laki
26 56.5
Perempuan 20
43.5 Berat badan lahir g
1000-1499 12
26.1 1500-2499
34 73.9
Usia gestasi 32 minggu
17 37
≥ 32 minggu 29
63 Jenis persalinan
Spontan 16
34.8 Sectio caesarean
30 65.2
Komplikasi persalinan Ya
29 63
Tidak 17
37 Kelainan bawaan
Ya 10
21.7 Tidak
36 78.3
Luaran klinis Hidup
36 78.3
Meninggal 10
21.7 Dari karakteristik sampel didapatkan subjek penelitian dengan jenis
kelamin terbanyak yaitu laki-laki 26 orang 56.5 dan perempuan yaitu 20 orang 43.5. Berat badan lahir terbanyak adalah antara 1500 - 2499 g
sebanyak 34 bayi 73.9. Usia gestasi ≥ 32 minggu yaitu 29 bayi 63.
Universitas Sumatera Utara
Jenis persalinan terbanyak adalah secara sectio caesarean yaitu 30 bayi 65.2. Komplikasi persalinan terjadi pada 29 bayi 63 sedangkan
kelainan bawaan terjadi pada 10 bayi 21.7. Luaran klinis pasien terdapat 10 bayi meninggal 21.7 dan 36 bayi hidup 78.3
Tabel 4.2. Karakteristik responden dengan kolonisasi jamur
Karakteristik Jumlah
n=23
Berat badan lahir 1000 – 1499
6 26.1
1500 – 2499 17
73.9 Usia gestasi
32 minggu 9
39.1 ≥ 32 minggu
14 60.9
Jenis persalinan Spontan
11 47.8
Sectio caesarean 12
52.2 Komplikasi persalinan
Ya 13
56.5 Tidak
10 43.5
Kelainan bawaan Ya
5 21.7
Tidak 18
78.2 Hemoglobin g
14 14
60.9 14-24
9 39.1
Leukosit mm
3
6.000 1
4.3 6.000 – 30.000
20 87
30.000 2
8.7 Trombosit mm
3
150.000 13
56.5 ≥ 150.000
10 43.5
Luaran klinis Meninggal
4 17.4
Hidup 19
82.6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 menjelaskan mengenai karakteristik sampel penelitian yang mengalami kolonisasi. Pada tabel ini didapatkan subjek penelitian dengan
berat badan lahir terbanyak adalah antara 1500 - 2499 g sebanyak 17 bayi 73.9. Usia gestasi
≥ 32 minggu yaitu 14 bayi 60.9. Jenis persalinan terbanyak adalah secara sectio caesarean yaitu 12 bayi 52.2. Komplikasi
persalinan terjadi pada 13 bayi 56.6 sedangkan kelainan bawaan terjadi pada 5 bayi 21.7. Luaran klinis pasien terdapat 4 bayi meninggal 17.4
dan 19 bayi hidup 82.6. Tabel 4.3. Jenis spesies dan tempat infeksi jamur
Jenis jamur Lokasi
Rektum Aksila Telinga Oral
Selangkangan Darah
Criptococcus laurentii 1
- -
5 5
-
Stephanoascus ciferrii
2 -
- 4
1 1
Candida albicans -
- 1
3 1
1 Candida famata
2 -
- -
- 1
Candida tropicalis 1
- -
1 -
- Candida parapsilosis
1 -
- 1
- -
Candida dubliniensis 1
- -
- -
- Candida lusitaniae
- 1
- -
- -
Kodamaea ohmeri -
- -
- -
1 Total
8 1
1 14
7 4
Tabel 4.3 menjelaskan mengenai jenis spesies jamur dan lokasi infeksi jamur. Dari 23 sampel penelitian yang mengalami kolonisasi dijumpai 6 bayi
yang mengalami kolonisasi jamur di 2 tempat yang berbeda dan 1 bayi yang mengalami kolonisasi jamur di 3 tempat yang berbeda. Empat 8.7 bayi
mengalami infeksi jamur sistemik dan 3 75 diantaranya meninggal dunia. Jenis spesies jamur penyebab infeksi jamur sistemik yang dijumpai pada
Universitas Sumatera Utara
keempat bayi tersebut adalah Stephanoascus ciferrii, C. albicans, C. famata, dan Kodamaea ohmeri.
Tabel 4.4 Faktor risiko terjadinya infeksi jamur sistemik pada bayi berat lahir rendah dengan analisis univariat
Faktor Risiko Infeksi jamur
sistemik + Infeksi jamur
sistemik - OR
IK 95 P
Jenis Persalinan Spontan
16 38.1 -
- 0.28
Sectio caesarean 4 100
26 61.9 Berat badan lahir
1000 – 1499 1 25
11 38.1 0.94
0.18 – 19.31 1.00
1500 – 2499 3 75
31 61.9 Masa gestasi
32 minggu 17 40.5
- -
0.28 ≥ 32 minggu
4 100 25 59.5
2 antibiotik Ya
4 40 95.2
- -
1.00 Tidak
0 100 2 4.8
Nutrisi Parenteral Ya
3 75 17 40.5
4.41 0.42 – 46.05
0.30 Tidak
1 25 25 59.5
Pemasangan ETT Ya
3 75 3 7.1
39.00 3.05 – 499.32
0.005 Tidak
1 25 39 92.9
Pemasangan CPAP Ya
1 25 8 19
1.42 0.13 – 15.47
1.00 Tidak
3 75 34 81
Kolonisasi Ya
2 50 21 50
1.00 0.13 – 7.78
1.00 Tidak
2 50 21 50
Dari hasil analisis univariat yang tercantum dalam tabel 4.4 diketahui bahwa kolonisasi jamur tidak berhubungan dengan infeksi jamur sistemik dan
hanya riwayat pemasangan ETT yang memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya infeksi jamur sistemik dengan menggunakan Fisher exact
Universitas Sumatera Utara
test pada alpha 5 dengan nilai P adalah 0.005. Anak yang menggunakan ETT berpeluang mengalami infeksi jamur sistemik 39 kali IK 95: 3.05 -
499.32 dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan ETT.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5. PEMBAHASAN