menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik kemudian diverifikasi.
2. Beberan Display Data Berbagai data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dibeberkan
dengan tertata rapi dalam bentuk narasi plus matrik, gambar, grafik, atau diagram. Pembeberan data dilakukan secara sistematik, interaktif, dan
inventif. 3. Penarikan Kesimpulan
Analisis data dalam penelitian tindakan mirip dengan penelitian kualitatif. Analisis dilakukan sepanjang proses tindakan penelitian. Penarikan
kesimpulan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada siklus I, kemudian kesimpulan pada siklus II, dan
kesimpulan terevisi dari siklus III. Kesimpulan pertama dan terakhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Kesimpulan mencakup semua
perubahan atau peningkatan pada diri peneliti dan anggota penelitian lainnya serta situasi tempat penelitian dilakukan.
G. Kriteria Keberhasilan
Proses analisis data yang telah dilakukan saat proses tindakan, akan memunculkan suatu bentuk perolehan hasil penelitian. Untuk mengetahui
berhasil tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan berdasar pada rencana tindakan yang ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah
bersumber dari tujuan dilakukannya tindakan. Untuk itu dalam kriteria keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Data Kinerja Siswa Data kinerja siswa berupa lembar observasi kinerja siswa selama
proses perlakuan. Lembar observasi ini akan diisi oleh observer. Kriteria keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah dengan kriteria
keberhasilan baik. 2 Data Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa yang menggunakan penilaian bentuk test uraian, diambil tingkat kriteria keberhasilan kooperatif sebesar 75,00.
Dimana nilai ini adalah nilai batas bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang terendah. Selain itu juga siswa yang mendapatkan nilai
minimal 75,00 dinyatakan tuntas dan berhasil memenuhi nilai KKM tersebut.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum tindakan dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan pra observasi pada siswa kelas X TP SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Dari hasil pra observasi tersebut peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi di kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru
yang mengajar di kelas tersebut masih menggunakan metode ceramah sebagai metode dalam mengajar. Kondisi siswa ketika mengikuti kegiatan
belajar mengajar pada umumnya masih bersifat pasif. Pada saat penyampaian materi, siswa cuma mendengarkan dan mencatat setelah
diperintahkan oleh guru. Suasana kelas sepi karena siswa takut untuk bertanya atau mengeluarkan pendapatnya walaupun sudah diberikan
kesempatan bertanya oleh guru. Kondisi belajar mengajar seperti diatas jelas belum terlaksanakan
secara opotimal. Dalam pembelajaran masih bersifat satu arah, sehingga interaksi antara guru dan siswa belum terlihat. Kondisi seperti itulah yang
menyebabkan siswa menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu lulusan SMK harus
mempunyai kompetensi dengan yang dibutuhkan oleh industri. Secara umum hal ini dapat berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri.