Pengertian Prestasi Belajar Pengertian Mengajar

mengajar untuk bermacam-macam siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual. c. Pembelajaran dalam pengertian kualitatif Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efesien. Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.

4. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Zaenal arifin 1991:3 prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Sedangkan menurut Poerwadarminto 2002:768 yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Dalam hal ini, prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran. Menurut Winkel 1991:162 prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai. Menurut Crownbach dalam Zaenal Arifin 1991:4 mengatakan bahwa kegunaan prestasi belajar adalah sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar, untuk keperluan diaknosis, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan penempatan, untuk penentuan isi kurikulum dan menentukan kebijaksanaan sekolah. Penilaian hasil pendidikan ialah mengetahui sejauh mana kemajuan anak didik. untuk menyatakan adanya suatu kemajuan atau keberhasilan program belajar harus dilakukan dengan pengukuran proses secara terencana. Menurut Robert L Embe dalam Syafuddin Azwar 1987:16 mengatakan bahwa fungsi utama test prestasi di kelas adalah mengukur prestasi belajar para siswa. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh oleh siswa selama melaksanakan proses belajar dengan memperoleh pengetahuan dan keterampilan, yang diukur dengan test yang dilaporkan dengan bentuk raport.

5. Pengertian Mengajar

Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Teaching is the guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn demikian menurut William Burton dalam Widiyati Sunarsasi, 2007:8. Dengan demikian, aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif, sebab murid sebagai subjek didik adalah merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Pada kenyataannya di sekolah-sekolah sering kali guru yang aktif sehingga murid tidak diberi kesempatan untuk aktif. Betapa pentingnya aktifitas belajar murid dalam proses belajar mengajar sehingga John Dewey, sebagai tokoh pendidikan, mengemukakan pentingnya prinsip ini melalui metode proyeknya dengan semboyan learning by doing. Bahkan jauh sebelumnya para tokoh pendidikan lainnya seperti Rosseau, Pestalozi, Frobbel, dan Montessory telah mendukung prinsip aktivitas dalam pengajaran ini dalam Widiyati Sunarsasi 2007:8. Aktivitas belajar murid yang dimaksud disini adalah aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar murid dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain : Aktivitas visual visual activities seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi. 1 Aktivitas lisan oral activities seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi. 2 Aktivitas mendengar listenig activities seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah, pengarahan. 3 Aktivitas menulis writing activities seperti mengarang, membuat makalah, membuat surat. 4 Aktifitas gerak motor activities seperti senam, atletik, menari, melukis. Setiap jenis aktivitas tersebut di atas memiliki kadar atau bobot yang berbeda bergantung pada segi tujuan mana yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Aktivitas kegiatan belajar murid hendaknya memiliki kadar atau bobot yang lebih tinggi.

6. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS PROSES BELAJAR SISWA MELALUI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS Upaya Peningkatan Aktivitas Proses Belajar Siswa Melalui Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA N

0 1 15

Upaya peningkatan hasil belajar IPS kelas V B melalui cooperative learning Student Teams Achievement Divisions (STAD) di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kalinampu II.

0 0 121

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS kelas V melalui cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) di Sekolah Dasar 1 Pedes.

0 2 131